"Bestari Ayu, katakan yang sebenarnya!!" Nada suara Satya berubah dingin. Pria itu menangkap ada yang tidak beres. "Ok baiklah aku akan jujur." Tari menyerah. "Tapi janji jangan marah sama Anindya, ya!!" pinta Tari dengan wajah memelas. Satu alis Satya terangkat, ada apa lagi dengan adiknya itu. "Iya," jawabnya singkat. "Aku ke hotel atas permintaan Anindya." Satya terdiam, meski begitu matanya melebar menunjukkan keterkejutan dan rasa tak percaya. "Apa? bisa ulangi," "Anindya yang memintaku datang ke hotel." Tari mengulangi ucapannya. "Untuk apa dia memintamu ke hotel?" Wajah Satya langsung memerah. Mendadak otak dipenuhi banyak pertanyaan. Tari mulai ragu untuk jujur, ingin berbohong saja tapi sorot mata Satya membuatnya tak berani mengambil resiko ketahuan dan sudah dipastikan kemarahannya makin besar. Mau tak mau Tari memilih jujur. "Anindia memintaku mengantarkan baju ganti dan dalam untuknya. Kadang juga minta diantarkan seragam sekolah dan sepatu," jawab
Last Updated : 2024-10-08 Read more