"Apa yang kamu lakukan disini, Fatimah?" Adnan terkejut ketika membuka pintu kamar anaknya, beliau ingin keluar bersama dokter yang memeriksa keadaan Diana dan sudah ada perempuan itu berdiri di depannya. Begitupun dengan Fatimah, dia tersentak kaget ketika pintu di depannya terbuka."Sa- sayaaaa, ingin menemui Daran, Paman," jawabnya tergagap. "Katanya sebentar lagi Daran akan bersedia memimpin perusahaan, pasti akan membutuhkan sekretaris kan. Saya ingin melamar.""Diana lagi sakit, Daran sedang sibuk menemani istrinya. Lebih baik kamu datang lagi besok, sekarang hari sudah mulai gelap," ujar Adnan, lalu berjalan meninggalkan Fatimah yang masih berdiri seorang diri di depan pintu kamar Daran yang tertutup."Baiklah, Paman," jawabnya pelan, menatap kepergian ayahnya Daran. Lalu, menatap pintu kamar Daran dan bergumam, "jadi ... Diana ada disini?"Sementara di dalam kamar, Daran dan Diana saling berpandangan, karena mendengar pembicaraan Adnan dan Fatimah terdengar samar-samar. "Tuh,
Terakhir Diperbarui : 2024-09-12 Baca selengkapnya