"Iya, baju kebaya yang tadi kusuruh cuci." Wanita itu berkacak pinggang menatap Daran dengan tidak sabar."Ada, di pengering," jawab Daran asal, seraya menunjuk ke arah mesin cuci."Bodoh, bodoh, bodoh." Wanita itu memukuli Daran di setiap kata umpatan yang dilayangkannya. "Sudah kubilang, jangan dicuci di mesin cuci. Baju kesayanganku bisa rusak, aduh Daraaaaan," keluhnya kesal. Kakinya menghentak-hentak lantai dengan gelisah."Siapa yang bilang dicuci pakai mesin cuci? Aku merendamnya dengan sabun cair dan menguceknya pelan. Bajunya ada di teras belakang, digantung pakai hanger, diangin-anginkan doang, gak dijemur langsung di bawah sinar matahari," jawab Daran lancar, dia baru paham apa yang dibicarakan istri cerewetnya itu setelah fokusnya kembali."Bilang dari tadi. Kamu menunjuknya ke arah mesin cuci, jadi kupikir kamu mencucinya di mesin cuci." Satu kali pukulan dilayangkan lagi oleh wanita itu, padahal pekerjaan suaminya sudah benar.“Makanya jangan cerewet, jangan suka marah-m
Baca selengkapnya