All Chapters of Bukan Sebab Cinta Ditolak: Chapter 21 - Chapter 30

43 Chapters

Bab 21

Dandi menggeleng, kedua tangan meremas rambutnya sendiri. "Ak aku bel belum siap, Dewi!" elaknya tergagap."Maksud kamu?" tanya Dewi cemas."Aku aku belum siap menikah," ulang Dandi."Tapi aku hamil, Kak. Ini anak kamu, anak kita!" seru Dewi mulai panik."Iya, aku tau! Tapi kamu ngerti 'kan, aku belum siap untuk menikah apalagi jadi seorang ayah!""Aku juga belum siap, Kak. Tapi kakak memaksa aku, kakak yang buat aku hamil!" Dewi balas berteriak."Kita gugurkan saja, ya?" usul Dandi tiba-tiba, pikiran pemuda itu dirasuki iblis yang menyusup di antara aliran darah kecemasan."Tidak! Aku tidak mau menjadi seorang pembunuh!" tolak Dewi.Dandi kembali meremas rambutnya dengan kedua tangan, sungguh dia tidak menyangka akan begini jadinya. Dewi bukanlah gadis pertama yang dipetik sari madunya oleh Dandi, seperti dikatakan Ratna sebelumnya, Dandi memang kerap meniduri para mahasiswi. Dengan bermodal jabatan dan uang yang dimiliki ayahnya, mudah saja bagi Dandi untuk membujuk para gadis-gadi
Read more

Bab 22

Semenjak pertemuannya dengan Ratna hari itu, kehidupan yang dilalui Dewi terasa semakin suram. Dandi yang semula menjadi pengharapan terakhir kini semakin sulit dihubungi, sudah beberapa minggu Dewi tidak berani pulang ke rumah, akhir pekan dihabiskannya di kamar asrama. Selain itu teman satu asrama pun mulai melirik curiga kepada bentuk tubuhnya, yang semakin hari semakin mengembang.Banyaknya hal yang dikhawatirkannya membuat Dewi mulai berhalusinasi, "Lebih baik kau mati saja, Dewi. Hidupmu sudah tidak berguna, wisuda belum tentu sementara waktu melahirkan semakin dekat." Entah bisikan siapa yang terdengar oleh telinga Dewi, yang jelas bisikan-bisikan itu selalu muncul seolah memberikan harapan baru untuknya."Kalau kau mati, mereka semua akan menyesal dan menangisi kematianmu." Terhasut oleh bisikan gaib tersebut, Dewi memutuskan untuk pergi membeli tali tambang kecil, dia hendak mengakhiri hidupnya sendiri sesuai bisikan yang dia dengar."Kau bodoh, Dewi. kau p
Read more

Bab 23

Maya tersentak dan terduduk di kasurnya, jarum jam yang menempel di dinding kamar menunjuk ke angka tiga dini hari. “Mengapa aku bermimpi buruk tentang Dewi?" gumam Maya, napasnya masih memburu saat tangan meraih ponsel dan kembali dicobanya untuk menghubungi nomor Dewi."Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan area." Maya melemparkan ponsel tersebut, karena lagi-lagi nomor Dewi berada di luar jangkauan area.Mimpi yang sama seperti yang dialami Maya juga dialami oleh Akmal dan Sofa, hal itu membuat ketiga sahabat tersebut semakin mencemaskan nasib Dewi. Sampai hari kelima Dewi menghilang, mereka dan orang tua Dewi tidak juga mendapatkan kabar tentang gadis itu. Bersama dengan pihak kampus mereka melaporkan hilangnya Dewi ke kantor polisi, pihak kepolisian menerima laporan dan berjanji akan melakukan pencarian segera.Maya yang mengetahui kalau akhir-akhir ini Dewi dekat dengan Dandi, mencoba menghubungi pemuda itu. Namun, lagi-la
Read more

Bab 24

*Tujuh Hari Setelah Dewi Dimakamkan*Teror pertama yang dialami Juriah bertepatan dengan malam ketujuh setelah jenazah Dewi dimakamkan, selain Juriah ada tiga orang yang mendapatkan teror serupa.Mereka adalah ....1, Orang tua Dewi"Amaaaak!"Suara jeritan itu membuat Hafni—ibunda Dewi terbangun dari tidurnya, letih badan dan pikiran, baru ini dia terlelap sejak sang anaknya ditemukan."Uda bangun, Da. Aku mendengar suara teriakan Dewi," Hafni berbisik di dekat telinga suaminya."Abaaak!"Alfi—suami Hafni membuka matanya, memasang telinga pasat-pasat demi memastikan apa yang baru saja didengarnya."Amaaak! Wi pulang,"Hafni memegang erat lengan suaminya, Alfi perlahan bangkit dari tidur dan kini pasangan itu sama-sama terduduk di ranjang mereka."Uda mendengarnya?" tanya Hafni memastikan.Alfi mengangguk, "Ayo kita lihat," bisiknya.Hafni pun mengangguk, pasangan itu perlahan turun dari tempat tidur dan melangkah pelan mendek
Read more

Bab 25

"Mas, kamu apakan aku semalam? Kenapa seluruh tubuhku sakit sekali dan gak bisa digerakkan?" istri Umar mengeluh saat terbangun pagi hari dan merasakan tubuhnya kaku.Jantung Umar berdetak kencang mendengar keluhan sang istri, kejadian semalam terasa begitu nyata walau dirinya menganggap itu semua hanya mimpi. "Kita ke rumah sakit," ajaknya, bergegas Umar mengambil pakaian sang istri dan memasangkannya. Selama itu berlangsung istri Umar terus menangis dan menjerit kesakitanKetika diangkat ke mobil, perempuan itu juga menangis meraung-raung. Sampai di IGD dokter langsung memeriksakan kondisi Nyonya Umar, hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa wanita itu mengalami; otot tertarik, leher terkilir, dan bagian lutut yang bengkok. Cedera tersebut bisa dialami wanita ketika melakukan kegiatan seks ekstrim."Cidera ini cukup parah, butuh waktu untuk pemulihan." Ujar dokter yang memeriksa.Umar tertunduk diam, tak berani menatap mata dokter yang tersenyum seolah menge
Read more

Bab 26

*Satu Pekan Kemudian*"Bu Ratna, yang tinggal di rumah sebelah asrama itu keluarganya bapak ya?” tanya seorang dosen kepada Ratna.Pagi itu mereka semua tengah berkumpul dalam sebuah ruangan, bukan cuma para dosen tapi juga seluruh staf kampus.“Iya sahabat bapak waktu kuliah dulu,” jawab Ratna santai. “Kenapa memangnya?” Ratna balik bertanya.“Itu loh Bu, dua malam yang lalu anaknya terkurung semalaman di toilet asrama, baru ketahuan jam tiga pagi saat salah seorang siswi hendak ke toilet.” Jawab dosen yang pertama bertanya.“Loh kok bisa?” tanya yang lain.“Gak tau tu, sekarang malah jadi omongan di kalangan anak-anak, dikait-kaitkan dengan hantu Dewi.”“Hantu Dewi? Memangnya Dewi gentayangan jadi hantu?”"Katanya sih begitu, apa mungkin Dewi nggak tenang karena misteri kematiannya belum terungkap?" tanya yang seorang lainnya.Ratna dan Umar yang sama-sama ada di ruangan bergeming tak menyahut walau sepatah kata pun, keduanya sama ter
Read more

Bab 27

Berita kecelakaan yang menimpa Ratna, membuat gempar para dosen dan staf kampus. Juga menimbulkan kecemasan tersendiri di hati Umar, apalagi setelah dia mendengar kalau Ratna mengalami kerasukan. Umar cemas wanita yang pernah menjadi kekasihnya itu akan membocorkan rahasia mereka, kecemasan Umar kian menjadi-jadi kala teringat kalimat ancaman yang diucapkan Ratna.Umar curiga, Ratna mengintip saat dirinya melecehkan Dewi. Bisa jadi itulah kenapa wanita tersebut berani blak-blakan mengatakan Dewi dendam kepada Umar, saat laki-laki itu kepada Ratna perihal istrinya yang dirasuki roh Dewi."Tidak ada lagi yang bisa aku harapkan dari wanita cacat itu," gumam Umar. "Ratna harus dibuat lupa, agar dia tidak menyebut namaku dalam situasi apapun." gumamnya lagi, dengan alasan tersebut Umar kembali mendatangi dukun langganannya."Ada seorang perempuan, yang pernah hadir di masa lalu saya, Angku. Sementara saya sudah menikah dan punya anak, perempuan itu masih terus mengejar.
Read more

Bab 28

Johan memperhatikan ponsel yang ditemukan di gedung bekas kantin kampus, benda itu ditemukan anggota tim saat mereka menyelidiki TKP pada malam hari.“Bagaimana dengan orang misterius yang kepergok menyelinap ke ruang rapat para dosen semalam?” tanya Johan kepada Yosef—seorang anggota tim-nya.“Siap Kep, sudah dapat data nama-nama pemilik mobil serupa di kota ini dari satlantas kota," lapor Yosef.“Oke, ada info lain lagi?”“Kabarnya di malam saat gadis bernama Juriah itu terseret puluhan meter, ada seorang dosen yang sedang dirawat di rumah sakit juga mengalami kerasukan serupa, Kep.”Sepasang alis Johan tampak bertaut,”Siapa dosen tersebut?” tanyanya.“Namanya Umar, Kep. Kabarnya si Umar ini dosen pembimbing Dewi dalam membuat skripsi,” Yosef menambahkan keterangannya.“Baiklah, korek informasi apa saja terkait orang bernama Umar itu,” titah Johan.“Siap laksanakan, Kep!” seru Yosef bersemangat.Sementara Yosef pergi ke rumah sakit untuk m
Read more

Bab 29

“Kejadian apa itu?” tanya Johan penasaran.“Saya, juga Akmal sama melihat penampakan hantu Dewi, dia mencekik Maya dan melemparkan tubuh Maya dari ketinggian. Sekarang Maya lumpuh,”“Maya itu teman Dik Sofa?” tanya Johan ingin memastikan.Sofa mengangguk, “Teman sekamar Dewi di asrama,” jawab Sofa.Tiba-tiba Johan merasa sekujur tubuhnya merinding, alangkah banyaknya korban teror hantu Dewi, seumur hidup baru kali ini dia menghadapi kasus sepelik ini."Jadi sampai sekarang kondisi Maya masih lumpuh?" tanya Johan lagiSofa mengangguk, "Menurut dokter ortopedi, Maya mengalami cedera di tulang belakang. kemungkinan pulih 50:50 tergantung bagaimana perkembangan dan penanganannya.""Bagaimana dengan Akmal?" tanya Johan, seingatnya Akmal disebut-sebut juga memiliki hubungan spesial dengan Dewi."Dia baik, sangat religius, gak pernah tinggal sholat, dan gak terlalu genit dengan perempuan.""Mungkin tidak kalau akmal melakukan sesuatu di luar nalar?"
Read more

Bab 30

Di tempat lain, tepatnya di rumah Akmal. Si pemuda baru saja mematikan layar laptop dan bersiap untuk tidur. Sejenak merebahkan badan, tiba-tiba Akmal merasa suhu udara di dalam kamar menurun drastis.Suhu dingin itu menusuk sampai ke tulang, mata Akmal melirik pada kipas angin yang berputar, putarannya terlihat normal dengan kecepatan sedang. Dirinya yakin perubahan suhu udara ini bukan disebabkan oleh angin yang dihasilkan putaran baling-baling kipas, tetapi berasal dari sesuatu yang tidak masuk akal.Baru saja Akmal hendak menarik selimut untuk menutupi badannya, dan mengabaikan ketidaknormalan ini. Tiba-tiba lampu kamarnya mati, seketika ruangan di dalam kamar menjadi gelap gulita.Akmal mengintip keluar lewat kaca jendela, yang berada di bagian kepala tempat tidur. Suasana di luar kamar juga tampak gelap gulita, dia mengira pasti sedang ada pemadaman listrik bergilir. Namun, anehnya kipas angin di dalam kamar tetap berputar seakan tidak terpengaruh dengan hilan
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status