Share

Bab 22

Semenjak pertemuannya dengan Ratna hari itu, kehidupan yang dilalui Dewi terasa semakin suram. Dandi yang semula menjadi pengharapan terakhir kini semakin sulit dihubungi, sudah beberapa minggu Dewi tidak berani pulang ke rumah, akhir pekan dihabiskannya di kamar asrama. Selain itu teman satu asrama pun mulai melirik curiga kepada bentuk tubuhnya, yang semakin hari semakin mengembang.

Banyaknya hal yang dikhawatirkannya membuat Dewi mulai berhalusinasi, "Lebih baik kau mati saja, Dewi. Hidupmu sudah tidak berguna, wisuda belum tentu sementara waktu melahirkan semakin dekat." Entah bisikan siapa yang terdengar oleh telinga Dewi, yang jelas bisikan-bisikan itu selalu muncul seolah memberikan harapan baru untuknya.

"Kalau kau mati, mereka semua akan menyesal dan menangisi kematianmu." Terhasut oleh bisikan gaib tersebut, Dewi memutuskan untuk pergi membeli tali tambang kecil, dia hendak mengakhiri hidupnya sendiri sesuai bisikan yang dia dengar.

"Kau bodoh, Dewi. kau p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Choirul Khasbi04
apa mungkin ratna yg menyuru orang buat merkosa dan bunuh dewi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status