Share

Bab 21

Dandi menggeleng, kedua tangan meremas rambutnya sendiri. "Ak aku bel belum siap, Dewi!" elaknya tergagap.

"Maksud kamu?" tanya Dewi cemas.

"Aku aku belum siap menikah," ulang Dandi.

"Tapi aku hamil, Kak. Ini anak kamu, anak kita!" seru Dewi mulai panik.

"Iya, aku tau! Tapi kamu ngerti 'kan, aku belum siap untuk menikah apalagi jadi seorang ayah!"

"Aku juga belum siap, Kak. Tapi kakak memaksa aku, kakak yang buat aku hamil!" Dewi balas berteriak.

"Kita gugurkan saja, ya?" usul Dandi tiba-tiba, pikiran pemuda itu dirasuki iblis yang menyusup di antara aliran darah kecemasan.

"Tidak! Aku tidak mau menjadi seorang pembunuh!" tolak Dewi.

Dandi kembali meremas rambutnya dengan kedua tangan, sungguh dia tidak menyangka akan begini jadinya. Dewi bukanlah gadis pertama yang dipetik sari madunya oleh Dandi, seperti dikatakan Ratna sebelumnya, Dandi memang kerap meniduri para mahasiswi. Dengan bermodal jabatan dan uang yang dimiliki ayahnya, mudah saja bagi Dandi untuk membujuk para gadis-gadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status