Home / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Suami Bayaranku Ternyata Big Boss: Chapter 251 - Chapter 260

282 Chapters

251. Jalang Itu Sudah Mulai Berani

“Apa itu untuk kasus Ayah?” Logan bertanya dengan sorot tajamnya.“Benar, Tuan. Sesuai dugaan Anda,” sahut Casper dengan ekspresi seriusnya. “Sepertinya Nona Annelies sudah membuat laporan sejak kemarin.”Ya, Logan tak tahu saja bahwa Annelies sudah memperhitungan kejadian ini. Wanita itu memutuskan menyerahkan bukti pembunuhan mendiang Feanton melalui Cloe. Annelies mengubah rencananya. Dia meminta sekretarisnya menyerahkan bukti video rekaman itu sebelum Logan bertindak. Dan sesuai prediksi Annelies. Logan Langford memang tak menyerah mengirim pembunuh untuk menyingkirkannya!‘Sialan! Jalang itu sudah mulai berani!’ batin Logan geram.Raut mukanya berubah lebih beringas seiring tangannya yang mengepal penuh amukan. Casper sangat was-was tuannya itu akan meledak. Dan detik berikutnya, Logan langsung melempar gelas mojito kristal berisi alkohol yang tadi tenggaknya. Benda itu melayang hingga menghantam dinding ruangan dengan keras.“Brengsek!” umpatnya mengamuk kasar.Logan meninju me
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

252. Ibu Paling Buruk di Dunia

“A-anda?!” tukas Annelies terbata.Dia mencoba bangkit. Wanita tadi langsung menghampiri dan membantu Annelies bangun. Bahkan dia juga menata bantal di belakang punggung Annelies agar nyaman bersandar.“Kau mengenaliku?” Serena bertanya sambil menaikkan kedua alisnya.Ya, wanita itu memanglah Serena. Saat itu dia dan anak buahnya menyelamatkan Annelies dari kejaran antek Logan di terowongan La Fosa. Serena pun membawa Annelies ke Ceko, sebab tahu bahwa Logan pasti mati-matian mencari keberadaan Annelies. Terlebih kasus kematian Feanton sudah terangkat ke publik. Serena ingin melindungi Annelies sebelum terlambat.“Bukankah kita bertemu di toko perhiasan? Saat itu Anda memberikan kalung pada saya. Maaf, saya belum membayar kalung itu dan tidak tahu harus mencari Anda di mana,” tutur Annelies dengan wajah pucatnya.Serena tersenyum, lalu duduk di tepi ranjang.“Padahal saat itu aku memakai kacamata, tapi kau punya pengelihatan yang bagus,” ujarnya disertai senyum tipis. “Mengenai kalung
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

253. Aku Berada di Pihakmu

“Mengapa malah Lewis yang ditangkap?!” Annelies berkata bingung. Dia sangat yakin sudah memberitahu Cloe untuk melaporkan Logan Langford. Sektretarisnya juga bukan orang serampangan yang membuat kesalahan sefatal itu. Namun, mengapa sekarang lini berita dipenuhi kabar penangkapan Lewis atas pembunuhan mendiang Feanton? Bahkan sebuah artikel menyebutkan bahwa putra Pimpinan L&F Company itu mengakui kejahatannya!“Ini … tidak masuk akal!” tukas Annelies dengan sorot gemetar. “Kau seperti tidak mengenal Logan Langford. Bukankah dia pria yang akan melakukan apapun demi mencapai tujuannya?” Serena tiba-tiba angkat bicara. Annelies seketika menatapnya. Dia terheran-heran. “Dari cara bicara Anda, sepertinya sudah lama mengenalnya. Apa hubungan Nyonya dengan Kak Logan?” tanya Annelies menyidik. Alih-alih menjelaskan, Serena justru tertawa ringan. “Hah … Logan pasti marah mendengarmu masih memanggilnya dengan sebutan Kakak,” gumamnya pelan. “Maaf?” Annelies menyatukan alisnya bingung.
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

254. Harusnya Kau Tetap Bersembunyi Seperti Tikus Mati

“Mohon maaf, Tuan. Kami sudah berusaha menahannya,” tutur salah satu Bodyguard di sana.Dia dan rekannya pun berusaha mencekal lelaki tadi, tapi langsung dihempas oleh targetnya.“Menyingkir dariku, sialan! Beraninya kalian memperlakukanku seperti tawanan!” sentak Dave marah.Ya, lelaki itu memang Dave Langford. Dia yang semula dikurung di ruang bawah tanah paviliun Langford, diam-diam dibebaskan Lewis setelah menyerahkan hak management hotelnya. Dave kabur dan sembunyi dari Logan. Tapi saat mendengar berita pembunuhan Feanton, dirinya tak bisa diam saja.“Kak Logan, benarkah putramu yang melenyapkan Ayah?!” Dave bertanya dengan tatapan berapi-api.Bukannya langsung menimpali, lawan bincangnya justru melirik beberapa bodyguardnya di belakang Dave. Dia memberi kode agar mereka pergi dari sana.Dan setelah bodyguard tadi berlalu, Logan pun memicing tajam pada Dave.“Brengsek! Harusnya kau tetap bersembunyi seperti tikus mati. Kenapa malah mendatangiku dan membuat keributan, hah?!” Pria
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

255. Saya Jadi Lebih Bersemangat!

***“Sebenarnya Anda tidak perlu mengantar saya, Nyonya Serena. Saya sudah banyak merepotkan Anda,” tutur Annelies saat berjalan menuju mobil.Serena yang melaju di sebelahnya, meraih kacamata hitam dan memakainya. Sepoian angin laut Ceko mengibarkan rambutnya. Sungguh, penampilannya lebih mirip Diva terkenal dari pada pimpinan sebuah geng.“Aku ikut ke Linberg karena ingin melihat kehancurkan Logan secara langsung. Setelah bajingan itu benar-benar jatuh, aku akan memberitahumu semuanya!” ujarnya tanpa menatap Annelies.Sang putri mengernyitkan alisnya penasaran, seraya bertanya, “saya jadi lebih bersemangat!”Sudut bibir Serena terangkat ke atas. Siang itu dirinya memutuskan untuk menemani Annelies ke Linberg dan membantunya menemukan bukti bahwa Logan-lah yang bersalah atas kasus Feanton. Seorang antek Ceko yang berbadan ramping, membuka pintu mobil untuk Serena. Itu anak buah yang baru bergabung dengan Ceko satu tahun lalu.“Silakan masuk, Nyonya,” katanya.Serena menatapnya seje
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

256. Jangan Mencemaskanku

“Nyonya, saya akan mengambil jalan memutar!” tukas antek Ceko, saat melihat beberapa pria bersetelan jas hitam keluar dari mobil depan.Serena dan Annelies pun tahu itu para anak buah Logan.“Bagaimana bisa Kak Logan menemukanku di sini?” geming Annelies dengan tatapan tajam.Serena meliriknya. Meski wajah Annelies terpampang tegas, tapi Serena tahu ketakutan yang tersembunyi di matanya.“Apa situasi ini sering terjadi?” tanyanya.“Ya, Kak Logan tidak akan berhenti sebelum berhasil membunuhku!” sahut Annelies dengan gigi terkatup.Sial, desiran penuh dendam kini mengalir ke nadi Serena. Dia tahu sekejam apa Logan padanya. Tapi haruskah pria itu berbuat keji juga pada putrinya?‘Logan Langford, kau memang bajingan!’ batin Serena geram.Antek Ceko yang mengemudi tadi berbelok ke dermaga. Dia terpaksa menghindar, sebab kalah jumlah jika harus melawan gerombolan anak buah Logan tadi.Namun, sialnya di dermaga malah ada mobil lain yang tiba-tiba menghadang juga. Antek Ceko tadi berniat mun
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

257. Kau Tahu Hukuman Pagi Seorang Pengkhianat?

“Aish, sial! Kau berpihak pada Blackhole di situasi seperti ini?!” Serena mencecar tajam. Dia mendorong kasar dada lelaki yang sejak tadi memapah tubuhnya. Mantan anteknya itu menyeringai sinis, lalu mundur ke sisi pasukan Blackhole. Melihat tingkah jelas lelaki itu, malah semakin membengkakkan amukan Serena. Padahal dulu Serena yang memungutnya saat nyaris mati di jalanan, tapi bisa-bisanya dia menusuk Serena dari belakang saat situasi sedang terdesak.“Brengsek! Kau tahu hukuman pagi seorang pengkhianat?!” umpat Serena amat geram.Alih-alih langsung menyahut, mantan anteknya itu malah tertawa. Dia semakin terbahak-habak ketika mengamati ekspresi Serena.“Nyonya, kau salah besar. Sejak awal aku memang anggota Blackhole!” ujarnya yang sontak membuat Serena membelalak.Seringainya bertambah lebar begitu menatap amarah di wajah Serena. Lawan bincangnya pun tersenyum miring, lalu berkata, “hah … kau pikir geng Ceko sangat lemah karena dipimpin seorang wanita? Kau! Harus menerima akiba
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

258. Apa Kau Menunggu Lama?

Annelies berpaling ke belakang saat merasakan dekapan seorang pria. Wajahnya menegang begitu mengamati manik yang setajam mata elang dan sepasang alis tebal yang simetris. Jelas sekali itu sosok suaminya!Dengan tatapan gemetar, Annelies pun berkata, “Dan Theo?”“Maaf, apa kau menunggu lama?” balas pria itu yang kini menurunkan pandangan pada Annelies. Sungguh, suara bariton yang menenangkan itu benar-benar meluruhkan rasa takut Annelies. Dirinya nyaris tak percaya situasi ini, tapi lengan Dan Theo yang memeluknya benar-benar hangat. Artinya ini bukan ilusi.“Ba-bagaimana kau bisa ada di sini?” Annelies bertanya bingung.Namun, belum sampai menjawab, Dan Theo sudah lebih dulu membalik tubuh Annelies rapat padanya. Sementara tangan kanannya mengacungkan pistol ke depan dan dengan tepat menembak dahi seorang antek Blackhole yang hendak menyerang. Bahkan sebelah kaki pria itu bergerak sigap, mendepak dada anak buah lainnya. “Argh! Dasar brengsek!” Antek tadi mengumpat tajam. Dirinya y
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

259. Bagaimana Kalau Kita Mandi Bersama?

“Siapa dia?”Kewaspadaan Annelies meningkat saat melihat sejumlah pria keluar dari mobil tersebut. Tangannya pun menggenggam Dan Theo semakin erat seakan meminta perlindungan.Namun, sang suami dengan tenang merengkuh bahunya, seraya berkata, “tidak perlu cemas. Mereka anggota Caligo.”Ucapan itu pun melunturkan kegelisahan Annelies. Terlebih saat orang-orang tadi mendekat dan menunduk hormat di hadapan Dan Theo.“Maaf, kami terlambat, Big Boss,” ujar salah satu dari mereka.Dan Theo menatapnya tegas, lalu memerintah. “Sebagian dari kalian, carilah Ketua geng Ceko di perairan sekitar dermaga. Sisanya masuklah ke area kontainer dan bantu Velos menghabisi pasukan Blackhole!”“Siap, Big Boss!” sahut antek-antek Caligo serentak.Mereka segera berpencar sesuai tugas yang diarahkan.“Jadi Velos juga di sini?” Annelies yang sejak tadi bungkam, kini bertanya.“Ya, dia dan yang lainnya akan mengurus situasi di sini. Jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan Nyonya Serena,” balas Dan Theo tenang.Sa
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

260. Aku Pria yang Menepati Janji

*** “Berikan padaku,” bisik Dan Theo yang melangkah mendekati Annelies. Dia meraih pengering rambut dari istrinya yang duduk di depan meja rias. Dan Theo pun mulai mengeringkan rambut Annelies bagian belakang.Sementara Annelies yang memandangi Dan Theo dari cermin, hanya tersenyum tipis. Pria itu masih mengenakan bathrope putih, sama seperti dirinya. “Aku sangat pandai melakukannya ‘kan?” Dan Theo bertanya sambil terus menguraikan rambut istrinya. “Yah … lumayan,” sahut Annelies sambil menaikkan sebelah alisnya. Dan Theo mengerutkan dahinya seraya menimpali. “Oho! Hanya lumayan, ya?”Tangan kirinya bergerak nakal membelai leher dan memainkan telinga Annelies. Sang wanita yang terkejut pun seketika mencekal tangan Dan Theo untuk menghentikannya. “Berhenti lakukan ini dan cepat katakan padaku. Bukankah kau mau menjelaskannya setelah mandi?” tukas Annelies menatap tegas suaminya dari cermin. Alih-alih menurut, Dan Theo justru membungkukkan tubuh, hingga wajahnya tepat berada di s
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
PREV
1
...
242526272829
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status