Home / Rumah Tangga / Obsesi Cinta Pemain Wanita / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Obsesi Cinta Pemain Wanita: Chapter 51 - Chapter 60

210 Chapters

51. Terharu

 “Ini bukan kesalahan dokter itu, bahkan dokter terbaik di ibukota tidak akan bisa memberikan Nona Devanda diagnose yang tepat,” ucap Mayja yang membuat Andriyan mendongak. Di sebelah Mayja ada Rasel berdiri di sebelahnya. Entahlah, Andriyan tidak bisa berpikir jernih sekarang. Dia bisa saja memarahi siapa pun yang mengajaknya bicara jika itu bukan tentang Devanda.“Selama ini kamu tau kondisi Devanda tapi kamu membiarkannya begitu saja? Kamu bahkan tidak mengatakan apa pun padaku yang merupakan suaminya,” kata Andriyan.Mayja memperhatikan Devanda yang masih terbaring lemah. Dia tidak peduli dengan apa pun hal buruk yang hendak Andriyan sampaikan. Posisinya di sini adalah sebagai asisten Devanda yang dari awal hingga akhir akan selalu patuh dan berada di sisi perempuan itu.“Saya tidak pernah merasa nikmat melihat atasan saya sakit. Bahkan jika itu berkaitan dengan perlakuan Anda pada beliau. Saya melakukan semua hal yang memang beliau perlukan. Sa
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

52. Mengabaikan Suami

 Ini pertama kalinya aku melihat Andriyan seperti ini. Sepertinya dia benar-benar serius dengan ucapannya padaku, pikir Devanda.“Bukankah kamu harus pergi? Turun saja ke bawah dan ambil sarapannya sendiri. Lagipula, bukannya kamu mau keluar? Kamu kan harus kerja.” Andriyan tidak menjawab, dia tampak menatap Devanda serius seolah mengatakan apakah perempuan itu serius dengan ucapannya barusan.Devanda pun menghela napas berat. “Ini bukan masalah besar, Iyan. Aku tidak tau apa yang Mayja katakan padamu selama aku tidak sadar, tapi ini memang sudah terjadi beberapa kali sebelumnya. Itu terjadi beberapa tahun lalu, setelahnya, aku tidak pernah mengalami kejadian seperti itu lagi. Aku bahkan tidak tau kalau Mayja masih menyimpan obat dan membawanya ke mana-mana. Padahal kejadian seperti ini tidak pernah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Aku diberitahu bahwa aku sudah sembuh total.”“Vanda, kalau Mayja tidak ada di sini kemari
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

53. Hadiah untuk yang Tersayang

 “Baris ini dan baris pertama itu.”Andriyan menunjuk hampir seluruh isi etalase perhiasan di toko emas terkenal kota.“Saya beli semuanya,” ucap Andriyan.“HAH?!” ucap seluruh karyawan toko bersamaan.“Aku serius.”Mungkin setelah ini akan gempar rumor dan berita bahwa ada orang kaya gila yang memborong isi toko emas. Sembari menyiapkan untuk membungkus perhiasan-perhiasan yang Andriyan beli, karyawan tersebut bertanya, “Tapi, Tuan, apakah memang boleh membeli seperti ini? Maksud saya, mungkin saja orang yang akan menerima hadiah lebih suka perhiasan berwarna.”Kalau dipikir-pikir, sejak menikahi Devanda aku tidak pernah tau apa yang dia suka. Belum lama ini, aku aku tidak pernah mengira kalau Devanda akan tertarik pada perhiasan.Andriyan jadi merasa bersalah karena telah menjadi suami yang buruk untuk sang istri. Meski pun Devanda sama sekali tidak peduli dengan kemewahan, tapi bukankah seharusnya ia tau apa y
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

54. Merasa Bersalah

 Pagi ini seluruh pelayan kediaman Andriyan Prakarsastra berbondong-bondong memindahkan barang yang baru saja Andriyan beli. Devanda yang mendengar keributan itu tentu langsung berjalan keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah. Di sana dia bersedekap dada dan memperhatikan barang-barang itu dipindahkan. Ternyata saat dibuka, itu adalah perhiasan-perhiasan yang dibelikan Andriyan untuk Devanda.“Astaga, kenapa membeli begitu banyak? Ini tidak berguna.”Mayja yang baru datang langsung menyapukan pandangannya. Tidak biasa rumah seberisik ini. Apakah akan ada acara? Tapi kenapa nonanya tidak mengatakan apa pun padanya?“Mayja, kamu sudah datang,” ucap Devanda. Mayja pun berlari mendekati nonanya. “Bagaimana? Apa kamu sudah mengantar Daffa ke bandara dengan aman?”Mayja mengangguk. “Ya, Nona. Dia mungkin akan sampai di ibukota nanti malam,” kata Mayja. Karena Daffa harus segera masuk sekolah, maka dari itu Devanda segera menendangnya untuk k
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

55. Berjanji akan Menjaga

 “Ini malam yang sangat menarik,” ucap Andriyan sembari terus berjalan dan menggendong Devanda.Lama-lama Devanda jadi merasa nyaman saja berada dalam gendongan Andriyan. Ia pun terus menyapukan pandangannya ke sekitar. “Aku baru tau bentuk tempat ini hari ini.”“Tentu saja kamu tidak tau karena kamu jarang berkeliling ke belakang rumah,” kata Andriyan.“Aku berharap aku tau sebelumnya,” kata Devanda dengan tatapan yang mulai sendu.“Di sini?”Devanda mengangguk. “Ya, mungkin aku bisa lebih sering datang ke sini selama aku tinggal di Bali.”“Kamu terdengar seperti mau pergi ke suatu tempat,” kata Andriyan yang tidak nyaman dengan kata-kata Devanda.Devanda baru menyadari beberapa perkataannya barusan. Ini memang terdengar menyedihkan, tapi Andriyan adalah suami yang baik. Mungkin dibandingkan ketiga kehidupan yang Devanda jalani, Andriyan akan selalu menjadi urutan teratas. Tapi yang pasti, posisi ini tidak akan selamanya
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

56. Nenek?

 Rasel mengurut pangkal hidungnya karena mulai kembali pusing. Padahal sudah beberapa hari kondisinya membaik karena Senja sedang dalam minggu ujian sehingga tidak berulah. Namun, karena beberapa hal yang terjadi pada keluarga Andriyan baru-baru ini, jadi ada beberapa hal yang perlu Rasel bereskan.Selain urusan di kantor, dia juga harus menyelesaikan urusan pribadi Andriyan sebagai asistennya. Pria yang dikirim untuk mencari tahu mengenai penyakit yang dialami Devanda selama di ibukota akhirnya tiba. Dia hendak menyampaikan laporan hasil dari penyelidikannya.“Tidak ada yang mau bicara, Pak. Semua orang bungkam seolah memang benar-benar tidak pernah terjadi apa pun pada beliau,” ucapnya.Rasel yang sebelumnya akan menandatangani salah satu laporan, langsung terhenti. Dia kembali mendongak untuk memastikan apa yang baru saja dia dengar. “Kekuatan keluarga konglomerat memang besar. Beliau juga satu-satunya putri sulung yang dijaga. Apa kamu tidak bis
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

57. Kerinduan

 “Cucu cantikku.”Isak tangis Devanda pecah seketika. Dia tidak menyangka akan bertemu sang nenek dalam keadaan masih bernapas di kehidupan ketiga ini. Padahal seingatnya di kehidupan pertama dan kedua, sang nenek sudah tiada saat dirinya berusia 7 tahun. Lantas bagaimana bisa sang nenek masih hidup di kehidupan ketiga?“Nenek ….”“Iya, nenek tau. Pasti ada banyak ternyataan yang ingin kamu sampaikan.”Danica memberikan kode kepada pegawai kafe untuk menyiapkan menu sesuai yang ia pesan. Sebagai nenek jelas dia tau selera cucunya. Karena masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat, Devanda terus memperhatikan Danica tanpa beralih sedikit pun.“Nenek, bagaimana bisa?”“Sebelum membahas nenek, nenek ingin membahas kamu.” Danica menangkup sebelah pipi Devanda, kemudian mengusapnya dengan ibu jari. “Pasti berat ya harus menjalani tiga kehidupan berturut-turut.”Tubuh Devanda membeku di tempat. Tidak hanya hidup kembali di ke
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

58. Cengkraman

 “Sekali lagi aku bertanya, apa ada sesuatu antara kamu dan Rasel?”Mayja yang sebelumnya menatap Devanda dengan serius jadi ikut terkekeh karena perempuan itu menggodanya. “Tidak ada seperti itu, Nona. Saya dan Rasel hanya rekan kerja.”“Benarkah? Hanya rekan kerja? Sungguh?” Devanda menaik-turunkan alisnya karena merasa tidak yakin jika tidak ada hubungan spesial antara Mayja dan Rasel.Keduanya tertawa, tapi memang tidak ada kebohongan dari Mayja. Di awal mungkin dia sedikit tertarik pada Rasel, tapi hanya itu. Tidak lebih, karena dia sadar bahwa keduanya mungkin hanya cocok dan dapat menjadi dua individu yang berbaur jika dalam konteks rekan kerja saja.“Benar. Saya dan Rasel hanya cocok sebagai rekan kerja.” Mayja mengalihkan pandangannya. Dia teringat beberapa hal baik tentang Rasel. Dari segala permasalahan hidup yang dia punya, sepertinya Rasel tidak cocok berada di sana. Untuk itu Mayja berpikir bahwa Rasel lebih baik bertemu perempu
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

59. Tidak Mengerti

 Rasel tidak mengerti di mana titik salahnya sampai Mayja tampak kesal padanya. Bukankah wajar bagi kita untuk menghormati orang tua? Tidak semua orang beruntung masih memiliki orang tua seperti Mayja. Apa benar kalau memang Mayja yang sedang membangkang kepada orang tuanya?“Mayja, aku hanya ingin membantumu.”“Kamu tidak membantu apa pun!”Mayja pergi, meninggalkan mereka semua karena darahnya sudah naik sampai kepala. Di dapur, dia segera membuka kulkas dan mengambil air dingin untuk diminum. Di sanalah dia bertemu Andriyan yang sedang berniat mengambilkan Devanda beberapa buah-buahan.“Mereka keluargamu, Mayja?”Mayja meminum air di gelasnya dengan penuh amarah. “Saya tak pernah menganggap mereka keluarga lagi dan di mata mereka saya hanyalah alat.”Andriyan mengerti akan situasi itu, sangat mengerti. Di dalam keluarga besar Prakarsastra, kebanyakan cucu-cucunya juga merupakan alat persaingan untuk menuju po
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

60. Jodoh?

 “Are you okay?” Satu pertanyaan itu langsung diterima Mayja ketika mendatangi kamar Devanda. Karena sudah mengenalnya sejak lama, jelas Devanda tau apa saja yang sudah terjadi pada keluarga Mayja dan segala permasalahannya. Tidak hanya sebagai asistennya, Mayja sudah seperti teman dekat Devanda yang saling membantu dan menguatkan satu sama lain.“Mungkin dalam waktu dekat Anda akan datang ke pernikahan saya,” ucap Mayja diiringi kekehan sembari mulai menyisiri rambut Devanda.“APA? Tapi kenapa? Jodohmu kan--”“Jodoh saya kenapa?”Hampir saja Devanda keceplosan mengatakan siapa pria yang seharusnya menikah dengan Mayja di masa depan.Sepulang dari pekerjaannya, Sandy sudah menunggu di depan kediaman Andriyan seperti yang sudah ia janjikan. Mayja menghela napas berat karena dia harus mempersiapkan diri untuk berinteraksi dengan pria yang sama sekali tidak dia inginkan kehadirannya
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more
PREV
1
...
45678
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status