Semua Bab Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan: Bab 151 - Bab 160

168 Bab

BAB 151

David pura-pura hilang ingatan dan terlihat dekat dengan Sherin, semata-mata ingin melihat reaksi Feyana. Ia ingin perhatian Feyana hanya tertuju padanya tapi Feyana seringkali bersikap tak acuh. Ketika David sadar dari komanya, ia tahu bahwa selama ia sakit istrinya selalu di sisinya. David merasa amat senang ketika mendengar cerita itu dari Joshua.“Tapi, apa menurutmu rasa cinta Feyana masih sangat besar padaku ketika kondisiku seperti ini tanpa perkembangan? Feyana masih belum tahu bahwa aku sudah sadar dari koma,” celetuk David 2 bulan yang lalu pada Joshua.Tak ada yang tahu selain Joshua bahwa David sudah siuman, sengaja David meminta Joshua merahasiakan ini semua. David menjelaskan rencananya dan disetujui oleh Joshua. Teman sekaligus sekretarisnya itu mendukung kalau David ingin mengetes kesetian Feyana.Dan terbukti bahwa selama dua bulan lamanya si David membohongi Feyana ia tahu kalau Feyana begitu mencintainya dan setia menungguinya untuk bangun. Meski David seringkali ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

BAB 152

“Sherin ada di mana? Aku mau tidur kalau ada dia di sini,” ucap David memohon pada Feyana ketika istrinya itu menyuruhnya agar lekas tidur sebab hari sudah makin larut.Ingin rasanya Feyana melempar botol mineral yang ada di tangannya ke kepala David. Niat hati ingin minum lalu bersiap untuk tidur karena matanya sudah sangat berat, malah emosinya dipancing oleh David yang merengek minta Sherin yang menemani bukan Feyana yang notabene adalah istri sahnya.“Kamu pikir Sherin kerja untuk menjagamu saja? Heh, jangan banyak mau! Ini sudah malam dan Sherin udah pulang sejak tadi. Atau kalau kamu masih ngeyel begini, biar kubuat kamu pingsan dengan botol ini, mau?” semprot Feyana dengan ucapan nyelekitnya.David langsung meneguk ludah pelan dan buru-buru menarik selimut untuk tidur. Padahal dirinya hanya ingin mengerjai Feyana saja, tapi malah dapat tanggapan sarkas begini. Yah, tidak kaget juga dengan sikap Feyana yang memang begitu.Setelah melihat David sudah menutup mata rapat, meski ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

BAB 153

Sosok itu menoleh dengan cepat menatap Feyana yang berdiri mematung di ambang pintu. Keadaan temaram membuat Feyana tak bisa melihat jelas sosok yang mulai berdiri dan ingin mendekatinya. Feyana spontan memundurkan diri sambil memicingkan mata agar bisa melihat jelas sosok itu.“Ini aku David bukan hantu.”Napas Feyana melengos begitu saja ketika mendengar dan mengenali suara David. Ia berjalan mendekati saklar lampu yang cahayanya jauh lebih terang. Memang sengaja Feyana tadi matikan agar David tidak silau saat mau tidur dan dirinya lupa nyalakan kembali.“Sedang apa kamu dengan laptopku?” tanya Feyana sambil mengecek laptopnya, khawatir kalau David merusak pekerjaannya.Namun Feyana dibuat terkesima karena pekerjaannya membuat laporan hampir selesai, padahal tadi masih kurang separuh. Feyana menatap salut pada David yang kembali duduk di bangsalnya.“Terima kasih sudah membantuku. Meskipun ingatanmu dalam mengenali keluargamu sendiri sedang bermasalah, tapi ternyata tidak berpengaru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-30
Baca selengkapnya

BAB 154

Feyana dibuat sibuk seharian ini karena jadwalnya yang padat untuk meeting dan bertemu beberapa klien. Ia tak tahu kenapa Randy tak bisa dihubungi dan itu sangat menjengkelkan baginya, sebab tugas Randy menjadi sekretaris untuk membantunya dalam bekerja malah diabaikannya.“Pokoknya awas saja kalau dia datang ke kantor, aku akan memakinya habis-habisan. Aku pastikan dia dapat sanksi keras karena kelalaiannya dalam bekerja. Sudah tak masuk tanpa absen, semua tugasnya malah diabaikan begini.”Feyana sudah mendumel sejak tadi, entah ke berapa kalinya ia mengumpati Randy. Feyana kemudian kembali ke ruang rapat untuk meeting dengan karyawannya membahas rancangan kerja untuk bulan depan.“Apa tidak ada satupun yang tahu keberadaannya atau bisa menghubungi Randy sampai sekarang?” tanya Feyana setelah meeting hampir 2 jam itu selesai.Semua menggelengkan membuat Feyana menghela napas. Jika begini, bukankah kelakuan Randy sudah sangat keterlaluan?“Kalau begitu mulai saat ini Randy akan dipeca
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-30
Baca selengkapnya

BAB 155

Joshua menggaruk tengkuknya mencoba terlihat biasa saja. “Yah, aku hanya menebak saja jika nanti David sudah kembali ingatannya pasti mengamuk karena aku tidak becus menjagamu. Suamimu kan memang protektif sekali padamu,” elaknya diiringi senyum tipisnya.Feyana ber-oh ria mendengarnya. “Aku jadi rindu cerewetnya dia ketika aku terluka sedikit saja. Kapan dia bisa ingat denganku lagi dan kembali jadi David yang mencintaiku sangat hebat seperti dulu, ya?”Joshua mengalihkan pertanyaan Feyana yang tak bisa ia tanggapi secara benar. Dirinya mengajak diskusi Feyana soal karyawan yang seperti cocok dijadikan sekretaris sementara menggantikan posisi Randy yang kosong.Feyana memperhatikan Joshua yang mengeluarkan pendapatnya sambil maneruskan makan. Dirinya mengangguk setuju ketika Joshua selesai memberi point penting kenapa ia memilih salah satu dari kandidat yang ada.“Aku juga awalnya ingin memilih dia karena menurutku selain profilnya yang bagus, kupikir dia terlihat dari penampilannya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-30
Baca selengkapnya

BAB 156

Baik Joshua maupun Mitha, keduanya langsung terbatuk mendengar ucapan Feyana yang terlalu lugas itu. Feyana sendiri hanya senyum-senyum melihat wajah mereka malah merona tak karuan. Ia kemudian berdiri untuk duduk di kursi kerjanya sendiri. Ia mengambil beberapa map cukup tebal lalu meminta Mitha untuk mengerjakannya.“Seminggu lagi serahkan laporan hasil pekerjaanmu ke meja kerjaku, Mit! Oh iya, kalau pekerjaanmu bagus selama seminggu ini, nantinya aku akan pilih kamu untuk jadi sekretaris pribadiku secara permanen. Jadi, kuharap kamu bisa gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan bakatmu.”Mitha mengangguk mengerti seraya menerima map itu dengan sopan. Ia lalu pamit undur diri pergi ke mejanya yang mulai sekarang akan berada di depan ruangan Feyana.Feyana mempersilakan Mitha pergi lalu dirinya sendiri juga akan pergi dengan Joshua menuju rumah sakit. Pekerjaan Feyana sudah selesai hari ini ditambah Mitha sudah bisa menangani beberapa berkasnya yang lain.“Kita langsung ke rumah saki
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

BAB 157

Feyana hanya memandang dingin pada mereka berdua dan berdiri tak lama kemudian. “Kalian gak usah makan aja kalau gitu. Biar aku dan dua bocah ini yang habiskan, iya kan Jer, Al?” tegasnya dengan muka sinis.Alysa dan Jerome yang menyadari suasana tidak kondusif memilih netral dan hanya mengangguk patah-patah ketika Feyana mengambil duduk di sisi mereka untuk menikmati makan buah. Kedua remaja ini berusaha untuk fokus pada PR mereka, mengacuhkan delikan tajam Feyana yang tertuju pada David dan Joshua yang ada di bangsal.Lama-kelamaan Joshua tidak kuat terus ditatap mendelik oleh Feyana yang mulutnya tetap mengunyah buah anggur maupun semangka. Sepertinya Feyana serius dengan ucapannya untuk menghabiskan buah itu tanpa membaginya pada kedua pria dewasa ini.“Kak, tugas sekolahku dengan Alysa sudah selesai. Ini juga udah mau malam, kami pamit pulang dulu, ya.” Jerome berusaha terdengar normal dengan nada suaranya.Barusan Alysa memang mengiriminya pesan singkat lewat chat untuk membawan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

BAB 158

Feyana yang awalnya ingin beli makanan di kantin rumah sakit dibuat penasaran waktu melihat Rena dan mantan ibu mertuanya sedang jalan dengan tergesa-gesa melewati koridor rumah sakit, sampai mereka bahkan tak menyadari sedang berpapasan dengan Feyana. Yah, memang keadaan koridor yang sedikit temaram mungkin membuat mereka tak mengenali bahwa itu Feyana.“Sedang apa mereka di rumah sakit malam-malam begini? Terlihat panik juga,” monolog Feyana menoleh melihat mereka yang berbelok ke lorong sebelah kiri.Entah dorongan dari mana, tapi Feyana merasa cukup penasaran dengan keberadaan dua wanita yang dulu menghiasi masa lalunya cukup buruk itu. Jika memang mereka tertimpa musibah, mungkin tak ada salahnya untuk Feyana menertawakan penderitaan mereka sebentar. Hitung-hitung melihat hukum karma sedang bekerja dan Feyana dipersilakan menyaksikannya.Feyana juga ingin menanyakan perihal Randy yang tak ada kabarnya, pasti keluarganya tahu apa yang terjadi pada pria itu. Bukan karena Feyana mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

BAB 159

“Dengarkan dulu penjelasanku, Fey!”Feyana menulikan pendengarannya dan keluar dari ruang rawatnya David dengan amarah memuncaknya. Ia bahkan tak peduli bahwa di dalam sana David berusaha mengejarnya namun terhalang dengan selang infus yang dipasang di tangannya, terlebih rasa pusing tiba-tiba menjalar efek obat yang diminumnya tadi.Tak mau Feyana pergi dengan suasana hati yang berantakan dan salah paham padanya, David segera menghubungi Joshua.“Cepat ke sini! Feyana sudah tahu kalau aku pura-pura amnesia dan dia marah besar padaku saat ini. Aku tidak kuat mengejarnya karena tubuhku lemah saat ini,” lontar David di telepon.Joshua yang ada di seberang sambungan mengangguk mengerti. Ia menepuk jidat pasrah jika nanti Feyana ikut memusuhinya. Di benaknya ia penasaran bagaimana Feyana bisa tahu padahal hanya dirinya dan David yang tentu saja sengaja menutupi serapat mungkin, bahkan tak segan menutup mulut para Dokter yang bertugas merawatnya.*****Feyana berjalan cepat menuju parkiran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-09
Baca selengkapnya

BAB 160

Feyana melihat Joshua tak berkutik mendengar pertanyaannya yang cukup menohok itu. Karena melihat pria di depannya itu hanya diam tak menyahut, Feyana yang kembali bersuara. “Aku tak sengaja melihat Randy ada di rumah sakit ini. Dia dirawat karena mengalami patah tulang dan berakhir cacat usai dioperasi. Kamu tahu apa yang membuatku merasa tersinggung? Ketika aku menghadapi keluarga Randy seorang diri demi menjaga martabatnya suamiku. Tapi aku merasa kasihan pada diriku sendiri sebab membela orang yang malah membohongiku. Kamu mengerti bagaimana bencinya aku saat kutahu bahwa David membohongiku dari keluarganya Randy? Mereka semua saling menyerangku waktu itu, dan aku diam tak berkutik dalam hati, tapi pura-pura berani pada mereka dengan membual soal ancaman untuk menakutinya.”Feyana menenggak minuman di gelasnya secara brutal dan meletakkan kembali gelasnya dengan keras sampai terdengar bunyi berdentum. Tatapan tajam menusuk Feyana yang memerah menahan amarah membuat Joshua was-was
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status