BRANDONPapa apa-apaan sih pakai tanya itu segala sama Iin? Tadi pagi aku sudah bilang kalau kami hanya berteman, tidak lebih.“Pa?” protesku dengan wajah mengerucut.“Kenapa, Bran? Papa sekarang tanya sama Arini lho,” sahut Papa.Aku memalingkan paras ke arah Iin yang sama terkejut denganku. Matanya berkedip pelan seiringan dengan bibir yang terbuka sedikit. Ekspresinya lucu sekali membuatku ingin tertawa. Kepala Arini menggeleng dengan cepat. Kedua tangan digoyangkan di depan tubuh.“Nggak, Om. Aku sama Brandon cuma temenan aja, nggak lebih,” jelas Iin membuatku mengembuskan napas lega.Papa sepertinya masih belum percaya, tergambar jelas dari wajahnya. “Benar kamu sudah punya pacar?”“Eh?” Iin hening sesaat, matanya kembali mengedip.Papa masih menunggu jawaban Iin, begitu juga dengan Mama.“Iya, Om. Mahasiswa semester dua,” jawabnya cepat.Mata hitam kecil Papa menyipit, kepalanya sedikit miring ke kanan. Sementara Mama memperlihatkan raut wajah kecewa. Jangan bilang beliau ingin
Read more