Bayangan pohon tua membentang di jalan setapak yang dihiasi sinar matahari, menciptakan pelukan dingin yang membuat Sari merinding. Dia berhenti, jari-jarinya menyentuh kulit pohon yang kasar sambil kenangan membanjiri pikirannya - kenangan tentang masa ketika adiknya, Tio, berlari di sampingnya, tawanya menggema di antara dedaunan yang lebat.Sudah bertahun-tahun sejak Tio menghilang secara misterius, tapi kesedihan masih membebani hati Sari. Dulu, dia adalah gadis yang ceria dan suka berpetualang, semangatnya secerah daun hijau yang menari tertiup angin. Sekarang, langkahnya pelan, tatapannya sering berhenti di tempat-tempat di mana Tio pernah ada.Jari-jari Sari mengepal, kukunya menusuk telapak tangan saat dia menatap jalan yang terbentang di depannya. Ini adalah jalan yang sama yang dia dan Tio lewati berkali-kali, jejak kaki kecil mereka meninggalkan bekas di tanah yang lembut saat mereka menjelajahi keajaiban tersembunyi di hutan. Tapi sekarang, jalan itu seolah mengejeknya, me
Baca selengkapnya