Home / Romansa / Love To The End / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Love To The End: Chapter 21 - Chapter 30

76 Chapters

21. Belum Selesai dengan Masa Lalu

“Alvaro …” gumam Britne parau dengan nafas tercekat, tangannya menahan dada liat suaminya.“Kenapa kita tidak belajar untuk memulai sesuatu yang baru dari pernikahan kita?” ucap Alvaro hati-hati agar apa yang dia maksud tidak merusak persahabatan yang telah terjalin baik antara dirinya dengan Britne.“Akan ada banyak resiko yang harus kita hadapi?” balas Britne yang mengerti apa yang suaminya katakan.“Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali, mari kita ambil resiko tersebut.”Britne menatap manik mata Alvaro penuh selidik, mencari ketulusan dari apa yang suaminya katakan.“Bagaimana dengan Cedric? Aku tidak mau memilih antara kalian berdua,” tegas Britne.“Aku dan Cedric memiliki ikatan kuat yang tak bisa aku jelaskan padamu, yang pasti aku sangat menyayangi anak itu,” jelas Alvaro.Britne menelan ludah mendengar pernyataan Alvaro karena dia tahu pasti ikatan seperti apa yang suaminya maksud.“Tapi papamu …?” Britne mengingatkan.Tidak langsung menanggapi perkataan istrinya, Alv
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

22. Lebih dari Sahabat

Tangan Britne sibuk mencuci piring yang menumpuk di wastafel sedangkan pikirannya sibuk dengan hal lain. Dia mengingat apa yang terjadi pada dirinya, merasa heran karena tidak bisa menerima sentuhan Alvaro padahal jauh di dalam lubuk hati, dia sangat menginginkannya.Rasa gugup dan cemas itu tidak bisa dikendalikan dan mengambil alih kesadaran dirinya hingga terpaksa melewatkan malam yang mungkin tak terulang lagi.“Selamat pagi,” suara Alvaro mengejutkannya hingga hampir saja piring yang sedang dipegangnya terlepas.“Selamat pagi,” balas Britne dengan suara tertahan.Tubuhnya membeku ketika tiba-tiba Alvaro mencium puncak kepalanya. Jantungnya berdetak kencang disertai suara yang dengung di telinga membuat kulitnya merona merah. Sebesar itulah pengaruh Alvaro atas dirinya yang tak bisa disembunyikan.“Pagi-pagi sudah melamun, apakah ada masalah yang mengganggu pikiranmu?” selidik Alvaro yang dari tadi diam-diam memperhatikan istrinya.Britne mengangkat kepala dan menatap Alvaro sekil
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

23. Jelaskan padaku!

Hati Britne yang biasanya merasa gelisah dan cemas, kini terasa ringan penuh kebahagiaan. Kedekatannya dengan Alvaro dan hubungan mereka yang membaik, membuat hari-harinya menjadi penuh warna.Matanya kini bisa melihat pemandangan yang indah dan merasakan udara yang segar serta bersih.Karena hari ini Alvaro ada urusan ke kota, Britne memutuskan untuk pergi ke peternakan sambil memeriksa hewan ternak yang ada di sana.Sesampainya di peternakan, dia berdiri jauh menatap kadang kuda dan bagaimana Lucas dengan rajin merawat kuda-kuda yang ada di sana.“Pantas saja Alvaro menyayangi pria itu, Lucas memiliki hati yang tulus untuk peternakan ini,” gumamnya mengingat hal kurang baik yang pernah terjadi antara dirinya dengan Lucas.“Kamu pikir kamu bisa merebut hati Alvaro?” Suara sinis Dyana mengejutkan Britne, dia menoleh dan menatap wanita itu dengan kesal.“Menjauhlah dariku karena kamu merusak kesenanganku,” usir Britne.“Dasar jalang! beraninya kamu mengusirku,” geram Dyana.“Jaga mulut
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

24. Tak Tersentuh

“Ehm … cepat sekali suara detak jantungmu, apakah itu karenaku?” goda Alvaro membuat Britne menggeliat di bawah kungkungannya.“Lepaskan aku Alvaro, kamu membuatku malu,” pinta Britne canggung.“Katakan jika detak jantungmu yang cepat ini karenaku!” desak Alvaro masih dengan kepala yang menempel di dada Britne.“Menjauhlah dariku jika tidak ingin melihatku pingsan.”Gemas dengan jawaban istrinya, Alvaro mendongak dan menatap manik mata wanita itu. “Katakan dengan jujur, siapa yang membuat jantungmu berdetak kencang!”Britne memutar bola mata kesal lalu balas tatapan suaminya. Sadar jika tidak bisa menghindar dari pertanyaan tersebut, dia meninggikan suaranya dan berkata, “Kamu …! Kamu yang membuat jantungku berdetak kencang. PUAS …?”Senyum di bibir Alvaro seketika merekah, dia kemudian membawa satu tangan Britne dan menaruh di dadanya. “Jantungku juga berdetak kencang karenamu, apakah kamu tidak merasakannya?”Tatapan tajam Britne seketika melembut merasakan detak jantung Alvaro di t
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

25. Cara Mengungkapkan Cinta

“Aku tidak berharap ini terjadi pada istrimu, tetapi banyak kasus pada pasienku yang gejalanya mirip dengan kasus istrimu,” terang Noel memberitahukan kemungkinan yang terjadi pada Britne.“Apakah kamu bisa menjelaskannya dengan lebih terperinci dengan bahasa yang mudah aku pahami? Jangan menggunakan bahasa kedokteran dengan diagnosa aneh yang membuatku semakin bingung,” pinta Alvaro.“Ada kemungkinan jika istrimu pernah mengalami pelecehan sehingga membuatnya trauma, hal tersebut membuat rasa kepercayaan dirinya hilang dan dia hidup dalam bayang-bayang kegelapan. Istrimu akan menghindari semua hal yang mengingatkannya pada kejadian tersebut, jadi tidak aneh jika dia menghindari hubungan intim meski mungkin dia sangat menginginkannya.”Penjelasan Noel membuat tubuh Alvaro terasa lemas. Dia terduduk dengan mulut kelu tanpa mampu mengucapkan sepatah kata pun. Bayangan Britne dilecehkan oleh seseorang membuatnya marah karena merasa gagal tidak mampu melindungi wanita yang dia cintai.Itu
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

26. Ancaman Datang

Senyum Alvaro masih berlanjut sampai di peternakan. Tak langsung terjun ke lapangan, dia malah membuka bekal makanan yang Britne buat dan mengintipnya, seolah tidak sabar untuk mencicipinya.“Tuan, Anda baru saja datang?” suara Lucas mengagetkannya dan membuatnya segera menutup kembali bekal makanannya.“Ehmm … ya … aku baru saja sampai. Ada yang harus aku urus di rumah sebelum pergi,” balas Alvaro salah tingkah.“Maaf jika saya terkesan ikut campur, tetapi apakah Anda sedang ada masalah dengan Nyonya Britne?” tanya Lucas yang membuat kening Alvaro berkerut heran.“Apa maksudmu? Aku dan Britne baik-baik saja,” jawab Alvaro.“Syukurlah kalau begitu, saya mengira kejadian kemarin membuat Anda bertengkar dengan Nyonya Britne karena dia memang tidak bersalah,” terang Lucas.Perhatian Alvaro seketika terpusat pada apa yang Lucas katakan.“Apakah yang kamu maksud adalah pertengkaran Britne dan Dyana kemarin? Aku rasa mereka hanya salah paham saja dan aku tidak menganggapnya serius.”“Saya m
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

27. Trauma Tak Lagi Mengekang

Melihat Alvaro berdiri di depannya, rasa cemas dan khawatir bercampur dengan kelegaan melingkupi Britne. Dia langsung memeluk suaminya tanpa peduli anggapan Alvaro akan dirinya. Air mata pun pecah dan isak tangis terdengar dari bibirnya.Alvaro yang mengetahui jika Britne sangat mengkhawatirkannya, membalas pelukan wanita itu. Dia menoleh menatap Lucas yang mengantarnya pulang, lalu memberi isyarat pada pria itu agar pergi sehingga dia bisa berduaan bersama Britne.“Tenanglah! Aku baik-baik saja,” ucap Alvaro setelah Lucas tak terlihat lagi dari pandangannya.“Bagaimana aku bisa merasa tenang jika keadaanmu seperti ini? aku menunggumu semalaman,” balas Britne di sela isak tangisnya.“Maafkan aku sudah membuatmu khawatir. Aku kurang berhati-hati sehingga jatuh dari kuda,” terang Alvaro.Britne menengadahkan wajah lalu menatap suaminya dengan mata sembab dan basah karena air mata, memastikan jika suaminya baik-baik saja. Namun saat melihat perban yang menempel di kepala Alvaro, rasa kha
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

28. Kekecewaan Kedua

Britne menggigit bibir merasakan sesuatu yang bergerak di dalam dirinya. Hatinya membuncah senang menerima Alvaro menjadi bagian dalam hidupnya.“Apakah sakit?” tanya Alvaro menatap ekspresi Britne.“Tidak, rasanya sungguh luar biasa,” jawab Britne menahan rasa malu.Seulas senyum kebanggaan terkembang di bibir Alvaro, gairah semakin meledak dalam dirinya. Dia mengaitkan jari-jarinya ke sela jari Britne dan menggenggamnya erat. Pinggulnya meliuk indah bergerak di atas tubuh istrinya. Tarian indah tercipta diiringi oleh suara hujan di luar rumah mereka.Desah nafas keduanya berlomba dengan rintik air yang membasahi tanah, menciptakan suara di tengah sunyinya malam. Tubuh mereka saling merapat, melenyapkan udara dingin yang hendak menyerang.Tubuh Britne ikut bergerak seirama dengan hentakan tubuh suaminya, melayang ke langit ke tujuh merasakan kenikmatan yang tak bisa diungkapkan.“Alvaro ...” pekik Britne keras sambil mengeratkan genggaman tangannya ketika milik Alvaro semakin dalam m
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more

29. Cinta Tidak Akan Ditukarkan

Saat keluar dari kamar mandi, Britne mengira Alvaro sudah kembali ke kamar untuk melanjutkan pembicaraan mereka, tetapi dia tidak menemukan pria itu. Penasaran dengan keberadaan suaminya, Britne menguncir rambutnya lalu pergi ke luar kamar.Keningnya mengerut heran ketika sayup-sayup terdengar suara mertuanya. Mengikuti sumber suara yang dia dengar, kakinya melangkah masuk ke ruang tengah dan terkejut mendapati wajah Alvaro dan papanya terlihat sangat pucat seperti habis melihat hantu.“Apa yang terjadi?” tanya Britne hati-hati.“Kamu benar, seharusnya aku mendengarkan perkataanmu tentang Dyana dan papanya,” jawab Alvaro dengan nada putus asa.Tubuh Britne menegang karena sadar jika hal serius yang tidak diinginkan sedang menimpa keluarganya. “Apa yang mereka lakukan pada kalian?”“Aku telah membuat Dyana marah sehingga wanita itu mengeluarkan taringnya dan menggigitku,” geram Alvaro.“Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan, bisakah kamu jelaskan saja tentang apa yang terjadi,” Br
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

30. Kejujuran Hati

Menjelang malam, Britne dan keluarganya sampai di peternakan Hogan. Axton dan Inggrid yang telah menanti kedatangan mereka setelah Britne memberitahu apa yang terjadi, menyambut mereka dengan hangat.Meski sedih dan prihatin dengan apa yang menimpa sahabatnya tetapi terselip rasa bahagia di hati Axton karena persahabatannya dengan William akhirnya benar-benar membaik.Dengan penuh rasa sesal dan bersalah, William menatap Axton. Dia tidak berani menatap wajah sahabatnya karena sadar selama ini telah meragukan kesetiaan dan kepercayaan Axton, namun tanpa ragu Axton memeluk pria tua itu.“Apa yang menimpamu hanya sementara, aku tidak akan tinggal diam dan akan membuat perhitungan dengan Varis,” kata Axton sambil menepuk punggung sahabatnya.“Aku tahu keluarga Jackson dan Hogan tidak tertandingi, masalah peternakanku hanya masalah kecil untuk kalian, hanya saja aku sangat malu padamu,” ujar William mengesampingkan masalah peternakan, rasa malunya jauh lebih besar dari harta yang terhilang
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status