Home / Romansa / Love To The End / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Love To The End: Chapter 51 - Chapter 60

76 Chapters

51. Masa Lalu Kembali Terungkit

Trevor mengumpat keras setelah Anya keluar dari ruangan, dia kesal pada dirinya sendiri yang hilang kendali dan melakukan hal bodoh terhadap karyawannya. Dari dulu dia selalu pantang terikat secara pribadi dengan orang-orang yang bekerja di perusahaan, tetapi keberadaan Anya menggoncangkan ideologi tersebut.Keberadaan Anya mengancamnya, dia harus berhati-hati karena selalu melakukan hal yang tidak terencana saat bersamanya.Seharian Trevor merasa gusar dan marah-marah, meeting bulanan menjadi pelampiasan sehingga setiap karyawan yang melakukan sedikit saja kesalahan, akan merasa bentakan kerasnya.“Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Adam pada Trevor setelah mereka mengakhiri pertemuan dan kembali ke ruangan.“Memangnya kenapa?” Trevor balik bertanya dengan nada dingin, pura-pura bodoh.“Tidak biasanya kamu membentak karyawan dengan keras seperti yang kamu lakukan hari ini,” jawab Adam.“Itu karena mereka tidak bisa kerja, kesalahan mereka ada dimana-mana padahal tenggat waktunya suda
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

52. Rasa Cemburu Mengusik

“Adam, apakah aku bisa bertemu dengan Tuan Smith?” tanya Anya saat menemui Adam di ruangannya.“Tuan Smith sedang ada urusan bisnis, apakah ada yang bisa aku bantu?” Adam balik bertanya.“Aku ingin menyerahkan laporan yang dia minta kemarin, sekalian aku mau minta izin untuk keluar kantor sebentar,” terang Anya.“Untuk laporan kamu bisa menitipkannya padaku, tetapi soal izin aku tidak bisa memberikannya sebelum kamu mendapat izin dari Tuan Smith,” tegas Adam.Wajah Anya seketika berubah memelas, dia menangkupkan kedua tangan dan menatap Adam dengan tatapan sayu. “Please, kakakku yang datang dari luar benua sedang berada di kota ini. Aku hanya ingin menemuinya sebentar karena sangat merindukannya.”Melihat ekspresi tersebut, hati Adam pun luluh. Dia sempat berpikir sejenak lalu mengambil resiko untuk memberi izin pada Anya. Apalagi Anya sudah bekerja keras selama ini dan hasil kerjanya sangat bagus, dia tidak tega bersikap kejam pada wanita itu.“Baiklah, tetapi hanya sebentar saja. Se
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

53. Tumbuh Rasa Kagum

“Siapa yang Anda maksud?” Anya tetap bersikap formal untuk menghargai Trevor sebagai atasan.Namun penerimaan Trevor malah sebaliknya, dia merasa Anya sedang memasang dinding padahal dia sengaja menghilangkan formalitas di antara mereka agar bisa dekat dengan wanita itu.“Aku melihatmu meninggalkan jam kerja dan pergi ke hotel dengan seorang pria. Kenapa kamu bersikap murahan seperti itu?” sindir Trevor tanpa sadar telah menghancurkan harga diri Anya.Anya menyipit dingin dan menatap tajam, dia begitu marah dengan tuduhan yang Trevor arahkan padanya. Jika saja pria itu bertanya baik-baik, mungkin dia punya niat untuk menjelaskan kesalahpahaman di antara mereka, sayangkan perkataan menyakitkan pria itu membuatnya muak dan malas menjelaskan apa yang terjadi. Lagipula dia tidak membutuhkan pembenaran di depan Trevor.“Sebelum saya pergi, saya sudah mendapatkan izin dari Adam jadi tidak ada alasan bagi Anda untuk menuduh saya dengan asumsi yang tidak bijaksana,” serang Anya menanggapi per
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

54. Mulai Ada Rasa Peduli

“Anya apakah kamu mendengarkan apa yang aku jelaskan?” tanya Trevor membuat Anya gelagapan karena untuk beberapa detik, dia malah sibuk memperhatikan ketampanan pria itu.“Ma-maafkan aku, sepertinya aku butuh secangkir kopi dan istirahat sebentar,” jawab Anya menyembunyikan kecerobohannya.Tanpa rasa curiga, Trevor mengangguk mempersilakan Anya untuk mengambil waktu istirahat. Dia tahu jika Anya sudah bekerja keras hari ini.Di dapur, Anya mengipasi wajahnya yang terasa panas dan memerah. Baru kali ini dia merasa salah tingkah di depan pria.“Jangan sampai aku tertarik pada pria arogan itu,” gumamnya pelan sambil meredakan detak jantung yang berdetak aneh.“Baru tadi pagi dia melecehkanku, bagaimana mungkin sekarang aku mengaguminya,” lanjutnya.“Apakah kamu sudah selesai membuat kopimu?” suara Trevor mengagetkan Anya membuat gelas yang dipegang terlepas begitu saja.“Auuwww …” teriak Anya saat kakinya terkena air panas yang tumpah di lantai.Dengan sigap, Trevor menariknya menjauh da
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

55. Seranjang

Anya merenggangkan tubuh lalu membuka mata, tidurnya sangat nyenyak sehingga tubuhnya terasa segar. Baru saja dia ingin menikmati matahari pagi yang menyapu kulitnya, tubuhnya menegang menyadari dia tidak sendiri di ranjang asing tempatnya berbaring.Dengan jantung berdebar, dia menegakkan wajah untuk melihat dengan siapa dia tidur di ranjang tersebut. Matanya melebar menemukan Trevor tidur di sampingnya dengan hembusan nafas yang menyapu puncak kepalanya.Ingatan akan dulu saat mereka bersama, terlintas di kepala. Dia segera mengintip ke balik selimut berharap dia masih berpakaian lengkap karena yang dia ingat semalam dia sama sekali tidak mabuk. Bahkan masih sangat sadar karena harus menyelesaikan bahan presentasi yang seharusnya diselesaikan sebulan lebih.Anya bernafas lega saat melihat pakaiannya masih menempel lengkap di tubuh, itu artinya tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan atasannya.Tidak ingin membuat Trevor terbangun, Anya berusaha bangun tanpa menimbulkan suara. Namun
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

56. Yang Dilakukan Selanjutnya

Selama presentasi, Trevor banyak diam sambil mengamati kecerdasan Anya dan ide-ide kreatifnya, dalam hati berdecak kagum karena baru kali ini menemui orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata.Dia yakin Anya akan berhasil menarik banyak investor dari presentasi yang dibawakan.Tak sampai satu jam, Anya telah selesai menjelaskan seluruh idenya. Tepuk tangan meriah bergemuruh, sebagai tanda jika keberhasilan mengintip di depan mata. Banyak pertanyaan yang harus dijawab setelahnya dan dia bisa memberi jawaban tepat dan memuaskan.Setelah turun dari panggung, beberapa investor langsung mengerubunginya, mengajukan diri untuk bergabung dalam pembangunan proyek yang akan segera direalisasikan. Dari sekian banyak investor, ada satu yang begitu menonjol bernama Peter.“Aku sangat tertarik dengan idemu,” ucap Peter pada Anya.“Terima kasih Tuan …” Anya terdiam sejenak karena tidak begitu mengenal orang tersebut.“… Peter,” sambung Trevor yang tiba-tiba sudah berada di samping Anya untuk
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

57. Menolak Diawal

“Karena kamu sudah berhasil mendapatkan kontrak dengan nilai fantastis, kenapa kita tidak merayakannya,” jawab Trevor.Anya menatap Trevor penuh selidik, perayaan yang dikatakan pria itu identik dengan minuman alkohol yang bisa membuatnya melakukan kesalahan fatal seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.“Bagaimana jika kita bertemu lagi untuk makan malam nanti? Sekarang aku akan ke kamarku dan menikmati fasilitas yang ada di sana,” Anya memutuskan untuk menghindar dari pesona Trevor.Raut wajah Trevor berubah kecewa, tetapi dia tetap menghormati keputusan Anya dan mengizinkannya ke kamar.Dengan langkah cepat, Anya pergi menjauh dari Trevor sebelum pikirannya berubah dan tak terkendali. Sesampainya di kamar, dia melemparkan diri ke ranjang yang besar dan empuk menatap atap kamar mengingat semua kejadian antara dirinya dan Trevor.“Aku sungguh gila,” gumamnya sambil menyentuh dada, merasakan denyut jantung yang berdenyut cepat setiap kali bayangan Trevor mampir di pikiran.“Kena
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

58. Liburan Panas

Untuk mengembalikan gairah Anya yang sempat meredup, Trevor menurunkan kepala dan membenamkan ke belahan dada wanita itu, memberikan tanda kepemilikannya di sana dan menjelajahi lereng serta puncaknya.Anya melingkarkan tangan ke leher Trevor, menelusupkan jari-jari ke sela rambut pria itu dan mengacaknya. Lidah lembab dan panas yang terus bergerak di dadanya, membuatnya meremas rambut Trevor dan menekan belakang kepala pria itu agar mengecapnya lebih banyak lagi.Rasa panas mulai menyengat inti miliknya dan Trevor menyadari jika gairahnya telah kembali. Usapan lembut diberikan untuk memastikan jika dirinya siap menerima hidangan utama yang Trevor katakan.Tangannya meremas lengan kokoh pria itu saat sesuatu menelusup masuk di dalamnya.“Trevor,” pekik Anya sambil menatap nanar manik mata pria itu.“Milikmu sudah sangat basah, kamu sudah siap untuk menerimaku,” ucap Trevor sambil terus menggerakkan jarinya di dalamnya.Anya menunggu dengan jantung berdetak kencang, gumaman kecewa lolo
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

59. Waspada

“Aku ingin bertemu Trevor,” ujar Remy pada Adam.“Tuan Smith sedang pergi ke luar kota untuk tujuan bisnis,” terang Adam.Remy menyipit tidak percaya. “Jika dia pergi untuk tujuan bisnis, kenapa kamu tidak ikut dengannya?”“Ada beberapa urusan di kantor yang tidak bisa diwakilkan sehingga Tuan Smith memintaku untuk mengurusnya,” Adam membuat alasan.“Kapan dia kembali?” selidik Remy.“Akhir minggu ini,” kata Adam.“Akhir minggu? Itu terlalu lama,” protes Remy menahan rasa kesal.“Hanya itu yang aku tahu, jadi sekarang kamu bisa pergi dari sini,” usir Adam yang memang tidak begitu suka dengan wanita itu.“Aku ingin ke kamar mandi sebelum pergi,” ujar Remy lalu melangkah mendekati ruang kerja Trevor, tetapi Adam segera berlari dan menghalanginya.“Kamu bisa menggunakan kamar mandi di luar,” ujar Adam.“Aku tidak suka berbagi kamar mandi dengan para karyawan. Minggir!” tegas Remy sambil menyingkirkan Adam dari jalannya.Dia masuk ke ruang kerja Trevor dan pergi ke kamar mandi pribadi Tre
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

60. Alat Tes Kehamilan

“Apa yang kamu lakukan? lepaskan aku!” berontak Anya di dekapan Trevor.“Jangan pernah mengabaikanku atau akan aku akan membuatmu tak bisa menolak,” ancam Trevor dengan seringai tampan yang tak bisa Anya abaikan.“Aku tidak ingin ada gosip tentang kita di kantor.”Anya mencoba menjaga nama baik karena tidak ingin kerja kerasnya tercoreng dengan berita tidak benar seperti yang terjadi saat dia masih menyandang nama Jackson.“Kenapa kamu mempedulikan hal remeh seperti itu? Yang tahu tentang kita adalah kita berdua, jadi kamu tidak perlu mendengarkan perkataan tidak benar dari orang lain,” kata Trevor yang tidak tahu apa yang Anya takutkan dan apa yang pernah terjadi dalam hidupnya.“Aku tidak ingin hasil kerja kerasku disepelekan karena menjalin hubungan dengan orang yang tidak seharusnya. Aku tidak ingin dianggap mendapatkan proyek darimu karena aku merayumu.” Anya memasang dinding yang membuat Trevor tidak suka.“Bukan kamu yang merayuku, aku yang lebih dulu menginginkanmu dan aku aka
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status