Home / Urban / Kebangkitan Naga Perang / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Kebangkitan Naga Perang: Chapter 261 - Chapter 270

456 Chapters

261. Rahasia Kitab Kuno

Di balik kabut yang mulai menghilang, berdiri sebuah kuil kuno dengan gerbang besar dari batu hitam. Ukiran naga dan simbol-simbol aneh menghiasi dindingnya. Hawa dingin menyelimuti tempat itu, tapi ada kehangatan aneh yang menyelinap di hati Rendy.Saat ia melangkah masuk, api di obor yang melapisi dinding menyala dengan sendirinya. Di tengah kuil, sebuah altar berdiri megah, dan di atasnya terletak sebuah kitab tebal yang berlapis debu waktu.Rendy mendekati kitab itu, tangannya gemetar saat ia menyentuhnya. Tapi sebelum ia bisa membuka halaman pertama, suara berat terdengar di belakangnya.“Jawabanmu ada di sana, tapi apakah kau siap menerima kebenaran?”Rendy berbalik, melihat seorang pria tua dengan jubah gelap yang berdiri di ambang pintu. Wajah pria itu penuh dengan bekas luka, dan matanya memancarkan kebijaksanaan yang dalam.“Siapa kau?” tanya Rendy.“Aku adalah penjaga rahasia ini, Rendy Wang,” jawab pria itu. “Dan aku adalah orang yang tahu tentang ayahmu, serta kenapa kau
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

262. Pertarungan di Puncak Mahameru

Di puncak Mahameru, Rendy menemukan dirinya berdiri di hadapan penjaga terakhir ... seorang pria muda dengan pedang perak yang berkilauan, tubuhnya memancarkan aura keemasan.“Aku adalah Arjuna, penjaga terakhir. Jika kau ingin melangkah lebih jauh, kau harus mengalahkanku,” ujar pria itu dengan nada tenang namun tegas.Rendy berdiri di puncak Mahameru, angin dingin menerpa wajahnya. Di depannya, sosok Arjuna dengan pedang peraknya berdiri tegak, memancarkan aura keemasan yang hampir menyilaukan.“Jika kau ingin mendapatkan gulungan teknik kuno, kau harus melewatiku terlebih dahulu,” kata Arjuna, suaranya tenang namun penuh wibawa. “Aku adalah penjaga terakhir dari gunung ini.”Rendy mengepalkan tinjunya, mengaktifkan jurus “Dewa Bayangan Naga”. Aura gelap menyelimuti tubuhnya, melindungi seperti perisai hidup. Namun, ia tahu bahwa kekuatan ini tidak cukup. Sosok di depannya adalah petarung kelas atas yang tak bisa diremehkan.Arjuna bergerak lebih cepat dari yang bisa ditangkap mata
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

263. Menuju Lembah Petir

Rendy Wang berdiri di kaki Pegunungan Mahameru, tempat legenda dan misteri bersatu. Ia merasakan angin dingin pegunungan menyentuh wajahnya, membawa bau kehijauan dan rintik kabut. Di hadapannya, dua sosok berdiri menantinya ... Bara Sena, pemimpin Negeri Andalas, dan Seruni, komandan Dua Belas Srikandi Andalas. Mereka tidak membawa aura permusuhan, tetapi tatapan mereka penuh kewaspadaan.“Rendy Wang,” Bara Sena memulai dengan nada dalam. “Kami sudah mendengar kabar tentangmu. Kau datang dari Negeri Khatulistiwa, membawa nama besar yang bahkan angin Andalas pun tak bisa abaikan.”Rendy mengangguk kecil. “Aku bukan datang untuk mengganggu, Bara Sena. Aku di sini mencari kebenaran, petunjuk tentang keluargaku. Gulungan ini mungkin membawaku ke sana.” Ia mengangkat gulungan kuno yang ia dapatkan setelah pertarungan sengit di hutan perbatasan.Seruni melangkah maju, tatapan tajamnya menembus Rendy. “Kau membawa lebih dari sekadar gulungan itu. Kehadiranmu menciptakan riak di Negeri Andal
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

264. Raksasa Petir

Rendy berdiri di tengah badai yang mengamuk. Angin menggulung debu dan daun kering, menghempaskannya ke segala arah. Petir yang menjalar di langit menciptakan cahaya yang meliuk seperti naga, membelah kegelapan di atas lembah. Suara gemuruhnya menggema, seolah raksasa sedang marah di langit.Sosok berjubah petir berdiri di hadapannya. Setiap gerakan sosok itu memancarkan kilatan cahaya, sementara aura listrik yang menyelubunginya menggetarkan udara di sekitarnya. Suara berat yang keluar dari sosok itu seperti retakan batu karang.“Buktikan darah Zhang milikmu, anak muda,” tantang sosok itu sambil mengangkat tangan kanannya, yang dipenuhi petir melingkar seperti ular hidup.Rendy menarik napas panjang, dadanya naik-turun. Bau ozon dari petir yang baru saja menyambar menusuk hidungnya, bercampur dengan aroma tanah basah setelah tersiram kilatan listrik. Dengan perlahan, ia melepas liontin giok berbentuk naga dari lehernya dan menggenggamnya erat.“Aku bukan hanya darah Zhang,” gumamnya.
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

265. Sahabat Lama

Rendy jatuh berlutut, napasnya terengah-engah. Badannya penuh luka bakar, tetapi ia tetap hidup. Di depan makam ayahnya, ia melihat sesuatu yang sebelumnya tersembunyi: sebuah gulungan kuno yang bercahaya lembut.“Ini… rahasianya,” gumamnya sambil meraih gulungan itu.Namun, sebelum ia sempat membukanya, sebuah suara aneh terdengar dari balik kabut. Suara langkah kaki yang berat, lambat namun pasti.“Jadi, kau akhirnya sampai di sini, Naga Perang…”Rendy menoleh, matanya melebar saat melihat siapa yang berdiri di sana. Sosok dari masa lalunya, seseorang yang ia pikir telah lama mati.Langkah kaki itu terdengar semakin jelas, menghantam tanah lembah yang sunyi setelah badai petir menghilang. Rendy memaksa dirinya berdiri meski tubuhnya terasa berat. Setiap ototnya berteriak karena kelelahan, tetapi tatapannya tetap fokus pada kabut yang perlahan memudar.Dari balik kabut, muncul seorang pria dengan pakaian serba hitam yang lusuh. Di punggungnya tergantung pedang panjang yang bersinar s
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

266. Fungsi Jade Dragon

Rendy Wang, yang dikenal sebagai Naga Perang, akhirnya tiba di Pegunungan Kultivasi Cakrabuana. Udara di sekitar puncak terasa berat namun dipenuhi dengan energi spiritual yang luar biasa. Pegunungan ini terkenal sebagai pusat kultivasi tingkat tinggi, tempat para master dari berbagai generasi menempa ilmu mereka. Rendy membawa harapan besar untuk bertemu ayahnya, Zhang Wei, dan menemukan jawaban atas jati dirinya.Saat ia melangkah di jalur batu menuju Aula Utama, ia disambut oleh beberapa murid Qin Han yang memandangnya dengan campuran rasa ingin tahu dan waspada. Namun, tidak ada seorang pun yang mencoba menghalanginya. Aura Naga Perang yang tegas dan penuh determinasi cukup untuk membuat mereka menyingkir.Di dalam aula, Master Qin Han duduk di atas tahta batu, memancarkan aura yang megah namun damai. Rambutnya yang putih seperti salju dan jubahnya yang bersulam simbol-simbol kuno membuatnya terlihat seperti manifestasi dari kebijaksanaan itu sendiri. Rendy menunduk hormat sebelum
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

267. Lembah Roh Kultivator

Di tengah latihannya, Rendy mendapati dirinya sering termenung memandangi patung Jade Dragon dan liontin giok. Artefak-artefak itu tampaknya memiliki hubungan yang mendalam dengan dirinya, namun ia belum memahami sepenuhnya apa tujuan sebenarnya dari kedua benda itu selain untuk membantunya berkultivasi.Satu malam, saat ia bermeditasi di bawah bulan purnama, Master Qin Han mendekatinya. "Rendy," katanya lembut, "ceritakan lagi, dari siapa kau mendapatkan benda-benda ini."Master Qin Han akhirnya memutuskan untuk memberitahukan rahasia Jade Dragon kepada Rendy.Rendy membuka matanya, menyentuh liontin giok yang menggantung di lehernya. “Liontin giok ini diberikan oleh seorang kakek tua, penjual lemper ayam di kota asalku. Ia menyelamatkanku saat aku terluka parah di masa yang berbeda. Sedangkan Jade Dragon… aku mendapatkannya dari seorang pria bernama Zhu Wei. Dia mengatakan patung ini adalah warisan ibuku yang dimiliki oleh ayahku."Master Qin Han mengangguk, matanya berkilat dengan
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

268. Nisan Pedang Spiritual

Di tengah kabut tipis yang menyelimuti Lembah Roh Kultivator, Rendy berjalan perlahan, setiap langkahnya terasa berat oleh atmosfer lembah yang dipenuhi energi asing. Udara di sini dingin, menusuk kulit hingga ke tulang, tetapi di antara kabut itu, keindahan aneh terpancar—ratusan pedang spiritual tertancap di tanah, memancarkan cahaya beraneka rupa.Ada yang bersinar terang seperti mentari pagi, ada yang redup seperti lilin di ujung masa, dan ada pula yang tidak memancarkan cahaya sama sekali, hanya menjadi bayangan kelam di lembah ini. Cahaya-cahaya itu, seperti denyut jantung, memancarkan getaran yang bergema di udara. Seolah-olah lembah ini bukan sekadar tempat, melainkan makam hidup bagi para kultivator yang memilih bersemayam di dalam pedang-pedang ini, meninggalkan nama mereka terukir di bilahnya sebagai warisan abadi.Rendy berhenti di depan sebuah pedang spiritual yang memancarkan cahaya paling terang. Cahaya itu putih keperakan, hampir menyilaukan, tetapi bilah pedangnya sen
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

269. Ranah Foundation

Rendy terdiam sejenak, pandangannya terpaku pada pedang Guang Yu yang masih memancarkan cahaya perak menyilaukan. Ia merasakan tarikan aneh, seolah pedang itu memanggilnya untuk mencoba lagi. Namun, suara Master Qing Han mengalahkan bisikan itu. Dengan napas yang berat, ia membalikkan badan dan melangkah keluar dari lembah, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa penasaran.Saat kembali ke Pegunungan Cakrabuana, Master Qing Han telah menunggunya di aula utama. Udara di paviliun terasa hangat, berbeda jauh dengan dinginnya lembah. Wajah Master Qing Han terlihat serius, matanya tajam memandang muridnya."Pedang Guang Yu adalah salah satu pedang spiritual paling kuat di Lembah Roh Kultivator," kata Master Qing Han, suaranya datar namun penuh wibawa. "Guang Yu adalah seorang kultivator legendaris pada masanya. Dia mencapai ranah Ascension sebelum memilih untuk bersemayam di pedang itu, meninggalkan warisan kekuatannya untuk mereka yang layak. Namun, kekuatan itu bukan untuk sembarang orang.
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

270. Pedang Spiritual Guang Yu

Hari berikutnya, dengan Jade Dragon di tangan, Rendy kembali ke Lembah Roh Kultivator. Kabut tipis masih menyelimuti lembah, tetapi kali ini, ia merasa lebih yakin dan fokus. Ia berjalan menuju pedang Guang Yu, yang masih memancarkan cahaya terang. Rendy berlutut di depan pedang itu, menangkupkan kedua tangannya dan menundukkan kepala."Guang Yu," ucapnya dengan suara tegas, "aku datang untuk memohon bantuanmu. Aku tidak mencari kekuatan untuk diriku sendiri, tetapi untuk melindungi mereka yang tidak bisa melindungi diri mereka sendiri. Jika kau mengujiku, aku akan menerima tantanganmu dengan sepenuh hati."Pedang Guang Yu bersinar lebih terang, energi di sekitarnya bergetar. Sebuah suara bergema dari dalam pedang, suara yang dalam dan penuh wibawa."Rendy Wang, kau telah mencapai ranah Foundation. Namun, untuk menjadi tuanku, kau harus membuktikan bahwa hatimu murni dan tekadmu tidak goyah. Bersiaplah, karena ujianmu dimulai sekarang."Tiba-tiba, cahaya dari pedang itu menyelimuti tu
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status