Dia tahu ini bisa jadi jebakan, tetapi ini adalah satu-satunya petunjuk yang dia miliki. Dengan napas dalam, Rendy memutuskan untuk melanjutkan. Langkah kakinya membawa dia semakin dalam ke dunia Assassin War, tanpa tahu apa yang menantinya di ujung jalan.Kabut pagi mulai turun saat Rendy tiba di Jembatan Merah. Tempat itu sepi, hanya suara air yang mengalir di bawahnya. Namun, dia tahu seseorang sedang mengawasinya. Jembatan Merah terletak tidak jauh dari Distrik Hitam yang merupakan wilayah terlarang bagi orang biasa karena udara di sekitar Jembatan Merah diduga beracun bagi orang biasa.Tiba-tiba, bayangan melesat keluar dari kegelapan. Rendy menghindar dengan cepat, tapi sebuah pisau kecil nyaris menyayat bahunya. Seorang pria berpakaian hitam muncul, matanya dingin seperti es."Jadi, kau dikirim untuk menghentikanku," kata pria itu dengan nada mengejek. "Siapa yang memerintahmu, bocah?"Rendy meraih pedangnya, memasang kuda-kuda. "Aku tidak tahu siapa kau, tapi aku tidak akan mu
Last Updated : 2024-12-15 Read more