***"Teteh," panggil Gibran."Kenapa?""Gibran mau bicara sama Teteh. Tapi kalau bisa berdua saja, penting," bisik Gibran."Memangnya rahasia yah?" tanya Kanaya mengernyitkan keningnya. Gibran mengangguk. "Bentar atuh yah, Teteh bicara dulu sama mas Raka, takutnya dia cariin Teteh," pintanya."Gibran tunggu saja di kamar ya, Teh."Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Kanaya datang. Ia langsung duduk di sebelah adiknya. "Kamu memangnya mau bicara apa sama Teteh? Kok serius banget, sampai harus bicara berdua."Gibran menghela napas panjang, ditatapnya Kanaya dengan perasaan gusar. "Teh, waktu itu Gibran bertemu dengan lelaki brengsek itu," ujarnya."Siapa lelaki brengsek itu?" Kanaya menatap Gibran dengan penuh tanya."Lelaki yang membuat hidup keluarga kita hampir berantakan," jawab Gibran pelan.Kanaya terdiam sejenak, ia tersenyum tipis dan mengerti siapa lelaki yang dimaksud oleh Gibran. "Daniel kan?" tanyanya memastikan.Gibran mengangguk. "Teteh sudah tahu dia datang ke Indon
Terakhir Diperbarui : 2024-07-30 Baca selengkapnya