Semua Bab Bukan Suami Sempurna : Bab 101 - Bab 110

143 Bab

101. Rinduku Berbahasa Air Mata

***"Kondisi apapun itu, sayang. Mas janji tidak akan pernah meninggalkanmu," jawab Raka.Kanaya tersenyum. "Kita harus tidur, Mas. Besok aku juga harus masak, siapin bekal makan siang untukmu."Raka mengangguk, ia langsung mematikan laptop-nya, menggenggam tangan Kanaya dan menatapnya mesra.Keesokan harinya, seperti biasanya Kanaya repot menyiapkan segala keperluan suami dan kedua anaknya, termasuk bekal yang ia siapkan untuk ketiganya."Sayang, Mas nanti mau dijemput sama Adit. Mobil kamu pakai saja. Mas juga nanti mau lembur, mungkin pulang sangat larut. Kamu tidur saja yah, jangan menunggu Mas!" "Iya, Mas. Nanti siang berarti enggak akan ikut makan siang bareng dong sama mas Rama?""Iya, Mas enggak bisa ninggalin kerjaan. Mas harus cepet selesein sebelum nanti ke Jepang," jawab Raka."Kalau memang sibuk, Sabtu enggak usah pergi ke Bandung, Mas. Jangan maksain, ke Bandung-nya bisa nanti kalau Mas lagi santai saja.""Justru Mas lembur biar besok kita bisa ke Bandung. Mas juga sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-19
Baca selengkapnya

102. Menghapus Ingatan dan Bayang-bayang Luka

*** “Kamu masih membahasnya?” tanya Daniel, ia menatap tajam ke arah Lucy. “Jika kamu sekali lagi bicara hal itu padaku, maka aku akan benar-benar membuangmu!” ancamnya.Lucy tersentak, baru kali ini Daniel menatapnya dengan tajam. Hati Lucy sakit, ia akhirnya mengalah. Luci melakukan itu agar terus bisa berada di sisi lelaki itu, ia harus mengikuti apa yang Daniel mau. “Maafkan, aku… barusan aku hanya asal bicara,” ucap Lucy, ia memaksakan tersenyum.Daniel tersenyum senang. “Aku tahu kamu adalah salah satu perempuan yang paling tahu bagaimana diriku, untuk itu aku betah denganmu selama belasan tahun. “Aku mau ajak kamu bertemu teman lamaku, kebetulan dia ada di sini. Kamu mau ikut?”“Kamu punya teman di sini? Mengapa aku baru tahu?” tanya Lucy terkejut.“Dia teman lama yang sulit aku temui, makanya kamu tidak tahu dia,” balas Daniel. Daniel dan Lucy langsung beranjak dari kursinya dan menemui kenalan Daniel.“Halo, Nay!”Suara lelaki yang sangat ia benci membuat Kanaya langsung te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

103. Ruang Tersembunyi

***"Aku merindukan tamparanmu ini, belasan tahun berlalu dan aku masih merindukannya dan benar-benar melekat dalam pikiranku," ucap Daniel dengan seringainya."Gila!" hardik Kanaya, ia pergi meninggalkan lelaki itu sendirian. Pikiran Kanaya kacau, ia ingin segera pergi dan tak mau melihat wajah Daniel."Nay!" seru Alisya, ia melambaikan tangan pada sahabatnya, ia benar-benar merindukannya.Kanaya tersenyum, ia memeluk Alisya. "Aku kangen," cicitnya pelan.Ada yang berbeda dari Kanaya, entah apa yang terjadi padanya. Alisya merasa sahabatnya itu sedang dalam keadaan yang buruk. "Kamu kenapa?" tanyanya menyelidik.Kanaya menggelengkan kepalanya sembari mengulas senyum. "Aku hanya agak capek saja," balasnya berbohong.Lea dan Alisya paham bahwa sahabatnya itu sedang berbohong. Alisya memberi kode pada Lea dan perempuan itu pun mengerti."Nay, kita main ke time zone yuk!" ajak Lea. Lea tahu kalau dari dulu, saat mereka masih kuliah, jika Kanaya merasa sedih maka pelampiasannya adalah mai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

104. Panggung Sandiwara

***"Mas, kenapa sudah bangun lagi? Masih jam tiga." Kanaya langsung menghampiri Raka yang sedang duduk melamun."Barusan Mas baru minum dan enggak bisa tidur lagi," jawab Raka beralasan."Mas banyak pikiran yah? Coba ceritakan sama aku, Mas. Jangan dipendam terus," ucap Kanaya.Raka mendesah pendek, ia bingung harus mulai dari mana untuk bicara dengan Kanaya. Mana yang harus ia bicarakan, perihal kepergiannya ke Jepang yang dipercepat atau masalah lelaki asing yang ada di masa lalu istrinya itu. Banyak hal yang ingin ia ketahui, ia ingin tahu semua tentang Kanaya, seluruhnya tanpa kecuali. Apa ia mulai egois?"Mas mau bicara apa? Tentangku? Bicara saja, Mas. Katakan semuanya yang ada di hatimu. Aku pasti akan mendengarnya," ucap Kanaya."Apapun itu?" tanya Raka menatap netra Kanaya lekat.Kanaya mengangguk. "Apapun itu, aku pasti akan dengar dan akan menjawab apa yang kamu memang ingin tanyakan.""Apapun itu, apa kamu mau menjawabnya, jika Mas bertanya?" tanya Raka sekali lagi, sua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

105. Aku Akan Menjagamu tanpa Dipinta

***Wajah Daniel babak belur, entah berapa kali Bara mendarat pukulannya di wajahnya. Daniel pun membalas pukulan itu dan satu pukulan mendarat dengan sukses di wajah Bara.Bara semakin marah, ia semakin emosi. Ketika Bara berhasil membuat tubuh Daniel ambruk dan satu pukulan melesat karena ada seseorang yang menahan tangannya.Bara menatap tajam padanya, ia semakin marah. "Hentikan!" bentak Ridwan, ia menggelengkan kepalanya karena malu melihat keduanya berkelahi."Kalau lelaki ini belum enyah dari hadapanku, maka aku takkan pernah mau melepaskannya!" balas Bara tak kalah tinggi suaranya.Ridwan geram, apa yang ia perintahkan tak pernah lagi anaknya turuti. Ridwan langsung menampar wajah anaknya membuat siapapun yang melihatnya terpaku.Bara tersenyum sinis, ia tertawa keras. "Tamparan ini hanya sedikit sakit, tapi dari dulu kamu membuat hidupku hancur lebam karena sikapmu!" sindirnya.Ridwan tak membalas ocehan Bara, ia malah sibuk membopong tubuh Daniel. "Maafkan Bara, ayo kita o
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

106. Tidak Akan Berubah

***Pesta pernikahan Bara dan Cherry akhirnya dilaksanakan secara megah dan mewah, mereka berdua menikah di salah satu hotel termegah. Tampak banyak tamu undangan hadir, mulai dari para pejabat, pengusaha dan juga artis-artis top. Cherry dan Bara tampak serasi, keduanya benar-benar seperti pasangan yang turun dari langit, benar-benar sangat tampan dan juga cantik.Senyum seolah tak pernah lepas dari kedua sudut bibir Cherry. Gadis itu benar-benar bahagia karena akhirnya bisa menikahi Bara, lelaki yang sudah lama ia kagumi.Bara terus saja mencari sosok seseorang yang sudah lama ingin ia temui. Sudah sekian lama, ia tak pernah melihat wajahnya. Wajahnya sesaat diliputi gelisah karena perempuan pujaannya itu tak kunjung terjamah oleh kedua matanya."Kak, kamu sakit?" tanya Cherry mulai khawatir.Bara tersenyum. "Enggak.""Tapi dari tadi Kakak gelisah? Apa ada orang yang Kakak tunggu?" "Oh, iya. Mark ke mana yah?" tanya Bara."Dia sudah datang, tadi aku lihat dia juga datang sama kak Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

107. Selamanya Kamu

***"Apa yang belum Mas ketahui tentangku? Kita sudah tujuh tahun bersama, tentu saja tidak ada hal yang kusembunyikan darimu," balas Kanaya."Lelaki yang bernama Daniel itu, apa benar kamu dan dia tak pernah punya hubungan apa-apa di masa lalu? Jika memang kalian berdua pernah menjalin hubungan, Mas tidak mempermasalahkannya karena itu hanya masa lalu," ucap Raka memaklumi."Kenapa Mas tiba-tiba bertanya seperti itu? Apa ada yang mengatakan hal yang aneh pada Mas?" Kanaya penasaran.Raka menggelengkan kepalanya. "Mas hanya merasa tatapan dia padamu itu berbeda dan saat kamu bertemu dengannya, wajahmu berubah muram. Apa kamu punya masalah dengan dia di masa lalu? Apa Mas boleh tahu, Nay?"Kanaya terdiam sebentar, ia menghela napas dan tesenyum tipis. "Dulu ada kesalahpahaman dengannya, Mas. Tapi, aku sudah melupakannya. Dulu dia dan orang tua Bara ternyata bersengkokol untuk memisahkanku dengan Bara, awalnya lelaki itu pura-pura peduli dan mendukung kami. Tapi, ternyata dia menjebakk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-22
Baca selengkapnya

108. Butuh Waktu untuk Memulihkan Hati yang Patah

***Cherry terbangun, ia melihat sekelilingnya dan tak melihat sosok Bara di sampingnya. Cherry langsung beranjak dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Kosong. Suaminya pun yang ia pikir ada di dalam tidak ada. Cherry menghela napas panjang dan mulai khawatir di mana Bara saat ini. Sudah jam dua dini hari, apa mungkin Bara saat ini sedang ada masalah? Cherry langsung mengambil gadget-nya dan menelepon Bara, nomor ponselnya tak aktif. Cherry mulai khawatir, ia langsung menghubungi seseorang yang mungkin saat ini tahu di mana Bara berada.'Halo..' suara serak khas bangun tidur terdengar jelas.'Halo, Kak. Maaf jam segini ganggu kamu,' balas Cherry merasa tak enak.'Ada apa memangnya?' tanya Betrand.'Eumm... apa Kakak tahu di mana kak Bara?' Hening sejenak, tak ada sahutan untuk beberapa detik. 'Bara tidak ada bersamamu saat ini?' tanya Betrand dengan suara yang mulai terdengar normal.'Tadi kak Bara bilang mau bertemu teman-temannya dulu sebentar, katanya sudah lama tidak be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-22
Baca selengkapnya

109. Janji Saat Akad

***"Kamu lupa dengan janji saat akad? Janji menerima pasangan kurang dan lebihnya. Ketika akad terucap dan kamu mendengarnya, maka saat itu pula tanggung jawab kedua orang tuamu berpindah pada Mas. Jadi, apapun yang terjadi padamu, Mas harus menerima semuanya, meski itu adalah sisi terburukmu sekali pun," ujar Raka tersenyum."Mas kamu buat aku tambah cinta dan enggak mau jauh darimu, kan," tukas Kanaya manja.Raka tertawa. "Sudah jadi tugas Mas untuk buat kamu jatuh cinta terus, biar kamu enggak ada waktu untuk berpikir pergi dari Mas.""Mana mungkin sih, Mas. Kita juga ada anak-anak, mereka berdua menguatkan ikatan kita.""Sebelum Mas pergi ke Jepang, baiknya nambah satu lagi bisa nih," goda Raka.Kanaya langsung menggelengkan kepalanya. "Jangan! Kasihan nanti kalau pas lahir, anak itu enggak lihat wajah ayahnya. Mas kan di sana tiga tahun, masa iya nanti anak kita enggak lihat wajah ayahnya," ujarnya menerangkan."Biar kamu enggak kesepian, jadi kalau punya bayi kan waktu kamu ban
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-23
Baca selengkapnya

110. Suami Sempurna

***Lucy terkejut dengan apa yang barusan ia dengar dari mulut Daniel, ia melepaskan pelukannya dan berdiri di samping lelaki itu. "Kenapa? Apa kamu punya perasaan padanya?" tanya Lucy.Daniel tersenyum miring. "Aku tak punya perasaan apapun pada perempuan mana pun, termasuk kamu! Aku hanya tidak ingin terlibat dengan kelakuanmu yang akan menyeret reputasiku! Perempuan yang ingin bersamaku harus elegan dan tidak gegabah dalam bertindak. Jadi, jika kamu masih saja mengusiknya dan membuat masalah, lebih baik kamu pergi dariku," ancamnya.Lucy tersenyum nanar, ia memang ingin bersama Daniel. Sudah sejak lama ia ingin menikah dengan lelaki itu. Jalan satu-satunya agar harkat martabatnya terangkat adalah menikahi dengan Daniel. Lucy harus bertahan di sisi lelaki itu, meski ia harus berjalan tertatih-tatih. Salah satu mimpinya adalah menjadi istri dari lelaki yang kaya raya!***"Tiga bulan lagi, kamu akan ke Jepang. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya di sini dan habiskan waktu yang bermanfaat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status