Home / Romansa / IBU PENGGANTI KESAYANGAN TUAN CEO / Kabanata 81 - Kabanata 90

Lahat ng Kabanata ng IBU PENGGANTI KESAYANGAN TUAN CEO: Kabanata 81 - Kabanata 90

95 Kabanata

Jangan Sentuh Milikku!!

Sudah bukan rahasia umum jika ego pria akan terusik jika seseorang yang ia miliki dan cintai diganggu atau didekati oleh orang lain. Begitu pun dengan Ron Kyle. Melihat Harsha di dalam lift kapsul itu tertawa lepas bersama pria lain --yang ia curigai sebagai perebut istri pertamanya, Ron meradang. Menunggu lift lainnya turun bukanlah ide bagus karena Ron bisa saja kehilangan jejak Harsha, jadi, dia memutuskan membuntuti istri keduanya itu dengan menaiki tangga. Cukup gila mengingat jumlah lantai di hotel ini bukan hanya tiga atau empat, melainkan lima belas! Dan Ron menaiki tiga anak tangga sekaligus tanpa jeda. Amarah membuat Ron tak lagi peduli pada energinya yang sudah mulai terkuras di lantai ke lima. Dan, ia terus memantau pergerakan lift itu dari jauh. Beruntungnya, lift di hotel ini tembus pandang, jadi Ron bisa mengawasi gerak-gerik Harsha yang kini nampak mengobrol serius dengan Victor setelah sebelumnya mereka tertawa bersama. "Awas saja kamu, Harsha!" kecam Ron seraya te
last updateHuling Na-update : 2024-09-01
Magbasa pa

Kamu Milikku!

"Kembalilah ke dalam, Vick." Ron memandang tajam ke arah sang sekretaris yang menghadang langkahnya. "Sampaikan pada orangtuaku kalo aku harus pulang lebih awal. Pastikan acara di dalam berjalan dengan lancar! Berikan kunci mobil padaku." Usai mengucapkan ultimatum itu dan menerima kunci mobilnya, Ron mendorong tubuh Vick agar menyingkir dan kembali menyeret Harsha. Ia tak peduli meskipun beberapa pasang mata memandang kepadanya dengan penasaran. Ron juga menulikan telinga dari rengekan Harsha yang terus memohon agar dilepaskan. Sampai di basemen, Ron memaksa Harsha untuk masuk ke dalam mobilnya. Ia memasangkan seatbelt, menutup pintu dengan kasar, lantas menguncinya agar Harsha tak kabur sementara Ron bergerak menuju kursi kemudi. Selayaknya tawanan, Ron tak akan membiarkan Harsha lolos kali ini. Kesalahannya sudah fatal di mata Ron yang tengah cemburu. Sesampainya di rumah, Ron yang semakin berang karena Harsha tak sekalipun mengajaknya bicara selama di perjalanan, lantas kembali
last updateHuling Na-update : 2024-09-02
Magbasa pa

Panggilan Sayang

Terpaut usia 13 tahun, membuat Ron dan Harsha terlihat seperti om dan keponakan dibanding suami istri. Meskipun Ron masih terlihat tampan, tetapi guratan halus di sekitar dahi dan matanya tak bisa membohongi usia. Ron mulai merasa aneh dengan dirinya ketika tanpa sengaja melihat Harsha kecil telanjang dan pemandangan itu membuat rajawalinya menegang kaku. Padahal, Harsha hanyalah bocil normal yang tidak pernah mengenakan pakaian minim. Dan anehnya, Ron hanya bereaksi begitu ketika melihat Harsha. "Mungkin saat itu aku sudah menyukaimu, hanya saja aku tidak menyadarinya." Ron menerawang dengan tubuh polos Harsha yang kini berada di pelukannya. Setelah mendengar pengakuan mengharukan itu semalam, Harsha memberi lampu hijau pada Ron untuk bercumbu. Dan, untuk pertama kali sejak mereka menikah, ranjang di kamar Ron akhirnya menjadi saksi atas sepasang manusia yang bergulat dengan panas dan liar semalaman."Apa kamu ingat kenapa aku bersikeras memintamu menjadi satu-satunya Bridesmaids
last updateHuling Na-update : 2024-09-03
Magbasa pa

Baru Kehilangan

Bila Ron dan Harsha menghabiskan malam mereka dengan bercumbu hingga dini hari, berbeda dengan Bela yang merasa dunianya mendadak hancur berantakan. Bela tak pernah menduga jika ia akan melihat Victor bertemu dengan Harsha dan menjadi akrab satu sama lain. "Apa saja yang kalian lakukan?" Bela menelisik ekspresi wajah Victor yang tetap terlihat tenang di sebelahnya. Keduanya kini berada di dalam mobil Victor karena Bela ingin bicara empat mata. Tadinya, Victor menolak dan hendak kembali ke dalam ballroom, tetapi bukan Bela namanya jika tak bisa memaksakan kehendak. "Tidak ada. Kami hanya mengobrol biasa." Victor mengetuk-ngetukkan kedua jari telunjuknya dengan santai. "Tadinya aku naik ke rooftop untuk menenangkan diri, tapi rupanya di sana juga ada dia.""Kalian mengobrol lama?" "Nope. Aku pikir tadinya dia hendak meloncat dari ketinggian, tapi aku salah sangka. Dia marah lalu turun, lalu aku menemukan bros dan memberikan bros itu pada staf OB hotel. Ternyata bros itu milik Hars
last updateHuling Na-update : 2024-09-04
Magbasa pa

Malapetaka

"Ada apa? Siapa yang nelpon?" Harsha mengucek matanya yang masih mengantuk dengan lemas. Ron sudah turun dari ranjang ketika istrinya itu membuka mata. Dia menoleh sekilas ke arah Harsha sembari memasang celana boxer berwarna abu tua. "Bela. Dia ada di depan." Satu detik pertama, Harsha masih terdiam dengan tatapan kosong karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul. Dia mengawasi Ron yang terlihat kelimpungan mengenakan baju."Aku yakin dia sudah mendapat surat gugatan perceraian dari pengacaraku. Itulah kenapa dia nekat kemari." Ron berlalu ke kamar mandi dengan tergesa-gesa untuk sekedar mencuci muka dan sikat gigi. Harsha mendelik kali ini. Sangat lebar hingga rasanya bola matanya hendak meloncat keluar. "Jadi nyonya Bela di depan!?" ulangnya baru paham dan Ron mengangguk dari dalam kamar mandi. "Gawat! Gimana kalo dia tahu kita tidur sekamar! Aduh, gimana ini!" Harsha buru- buru turun dengan panik, lantas memunguti underwear-nya yang berceceran di lantai.Dari wastafel dengan
last updateHuling Na-update : 2024-09-05
Magbasa pa

Titik Terendah

Pertikaian dan penyiksaan Bela pada Harsha terjadi tanpa jeda. Beruntung Bik Sum dan Pak Udin cepat tanggap membantu Ron menahan Bela dan menjauhkannya dari Harsha yang sudah bersimpuh tak berdaya. Ron sendiri tak sanggup mengatasi Bela yang seperti kerasukan setan, tenaganya seakan bertambah puluhan kali lipat disaat sedang dikuasai amarah. "Hentikan, Bela! Cukup!!" teriak Ron seraya mencekal lengan Bela yang terus memberontak. Dengan napas terengah-engah, Bela menatap Harsha dengan nanar. "Wanita jalang! Aku akan membuatmu menyesal sudah berani berurusan denganku! Camkan itu, Harsha!" "Cukup, Bela!" Ron mengeratkan cengkeramannya. "Sebelum kamu berhasil menyentuh Harsha, aku akan lebih dulu menjebloskan kamu ke penjara!" ancam Ron tegas. Sementara keduanya masih beradu mulut, Harsha yang sedang dibantu oleh Bik Sumi untuk kembali ke dalam kamarnya, merasakan kedua pahanya semakin basah oleh cairan yang mengalir dari kemaluannya. Kepalanya terasa sakit oleh bekas jambakan yang d
last updateHuling Na-update : 2024-09-19
Magbasa pa

Titik Terendah II

Setelah mengurusi beberapa keperluan Harsha terkait administrasi, Ron akhirnya diperbolehkan mengunjungi istrinya itu di ruang UGD. Sembari menunggu jam operasi, Ron ingin menemani Harsha meskipun hanya sebentar. "Aku takut," rengek Harsha di antara isak tangisnya yang pecah ketika melihat Ron datang. "Bagaimana kalo aku mati? Bagaimana kalo bayinya nggak bisa diselamatkan?""Sttt, jangan bicara seperti itu. Kamu dan bayi kita pasti akan baik-baik saja. Dokter Eka adalah dokter terbaik di kota ini," hibur Ron sembari menggenggam erat jemari Harsha yang dingin. "Sebentar lagi kita bisa bertemu bayi kita, anak kita." Ron mengusap kening wanita yang sangat ia cintai itu dengan lembut dan melayangkan ciuman di sana. "Kalo aku mati, apa kamu akan menikah lagi?" tanya Harsha masih dengan linangan air mata itu. Ron tergemap, ia menarik kepalanya dari kening Harsha dan menatap sang istri dengan heran."Kamu akan baik-baik saja, Harsha. Kamu tidak akan mati.""Tapi rasanya pasti sakit bange
last updateHuling Na-update : 2024-09-19
Magbasa pa

My Beautiful Baby

"Operasi berjalan lancar, dan istri anda masih harus dipantau selama dua jam ke depan di ruang pemulihan, Pak." Dokter Eka melipat masker yang sejak tadi menutupi wajahnya dan memandang Ron dengan tatapan tak terbaca. "La-lalu bayi kami?" "Tim Neonatologist sedang berupaya keras untuk memeriksa kondisi bayi anda. Saat ini bayi anda sudah dibawa ke NICU.""Bayi saya pasti sehat 'kan, Dokter?" Ron menghadang langkah dokter Eka yang hendak berlalu. "Tolong selamatkan bayi saya, Dokter! Saya akan bayar berapapun asal bayi saya mendapatkan perawatan yang terbaik!" "Ronney." Brigitta menarik lengan putranya agar tidak menghalangi dokter Eka yang hendak kembali ke ruangannya. "Kita akan berusaha semaksimal mungkin, Pak. Kami akan terus update perkembangan ibu dan bayi. Do'akan saja yang terbaik." Dokter Eka menepuk pundak Ron Kyle untuk berbagi kekuatan pada pria itu, sebelum akhirnya berpamitan untuk kembali ke ruangan prakteknya. "Aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri seandainy
last updateHuling Na-update : 2024-09-23
Magbasa pa

Anakku yang Malang

Dingin. Aroma obat yang sangat menyengat menguar dan terhirup oleh indra penciuman Harsha yang baru saja membuka mata. Efek obat bius itu secara perlahan mulai mereda dan membuat kesadarannya kembali. Dengan gerakan lemah, Harsha meraba perutnya yang telah rata. Jadi, bayinya sudah lahir? "Kamu sudah bangun?" Suara berat nan serak itu membuat Harsha menoleh ke sisi kanan tubuhnya. Seorang pria tersenyum menatapnya. Ron Kyle. "Jam berapa sekarang? Di mana bayi kita?" Harsha memperhatikan seisi kamar berwarna biru muda yang menjadi ruangan VVIP tempatnya menginap. "Jam tujuh malam. Kamu baru jam tiga sore tadi dipindah dari ruang pemulihan. Kamu tidak ingat?" tanya Ron seraya bangkit dari sofa, mendekat ke ranjang istrinya lantas duduk di tepian ranjang itu. Masih dengan gerakan lemah, Harsha menggeleng. Ingatan terakhirnya adalah ketika dokter mulai menyuntikkan sesuatu ke selang infusnya, lalu setelah itu semuanya gelap dan Harsha tiba-tiba sudah berada di ruangan ini. "Yah, sa
last updateHuling Na-update : 2024-09-23
Magbasa pa

Bros Keramat

Sudah seminggu sejak Harsha melahirkan, hanya dua kali ia diijinkan melihat dan menggendong bayinya di ruang NICU. Bukan tanpa alasan, semua demi menjaga kestabilan emosi Harsha yang selalu goyah tiap kali usai menjenguk putri kecilnya. Melihat selang kecil di mulut mungilnya, juga selang ventilator yang tak pernah lepas membantu pernafasannya, selalu membuat tangis Harsha pecah detik itu juga. Akhirnya, dokter hanya mengijinkan Harsha melihat dari jauh tanpa boleh mendekat agar kondisi psikisnya terjaga. Meskipun berat, tapi perlahan-lahan Harsha mulai menerima keadaan bayinya yang bermasalah dengan kesehatannya. Ia mulai sanggup mengelola emosinya, menata hatinya, menguatkan batinnya. Bersama Ron, suaminya, Harsha belajar untuk ikhlas pada takdir mereka. Sebenarnya, Harsha sudah diperbolehkan pulang tiga hari pasca cesar, hanya saja ia tak ingin jauh-jauh dari bayinya, alhasil Ron akhirnya menyewa dan menganggap rumah sakit itu selayaknya hotel. Mereka berdua selalu mengunjungi b
last updateHuling Na-update : 2024-09-26
Magbasa pa
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status