Keira melangkah keluar dari gedung Mahendrata Group dengan pikiran berkecamuk. Pertemuannya dengan Bara telah membangkitkan emosi yang selama ini ia kubur dalam-dalam. Namun, sebagai wanita yang telah belajar untuk mengendalikan diri, Keira berusaha menenangkan pikirannya.Ia berjalan menuju mobil yang telah menunggunya di parkiran. Sopirnya, Pak Joko, membukakan pintu untuknya."Bagaimana rapatnya, Bu?" tanya Pak Joko ramah.Keira tersenyum tipis. "Lancar, Pak. Kita bisa pulang sekarang."Selama perjalanan pulang, Keira memandang ke luar jendela, mengamati hiruk pikuk kota Jakarta yang tak pernah tidur. Enam tahun berlalu, namun kota ini masih sama seperti yang ia ingat - penuh dengan energi dan ambisi.Setibanya di apartemen, Keira langsung menuju ruang kerjanya. Ia menghempaskan diri di kursi, menatap kosong ke arah laptop yang menyala di hadapannya. Pikirannya melayang ke pertemuannya dengan Bara tadi."Kalau kamu mau menemui anak-anak, datang saja ke rumah."Kata-kata Bara terngi
Terakhir Diperbarui : 2024-08-16 Baca selengkapnya