Keira berdiri di dapur, memandang ke arah Bara yang tenggelam dalam pekerjaannya. “Om Bara,” panggilnya dengan lembut, matanya berbinar penuh harap dan semangat. “Boleh aku masak makan malam untuk kita?”Bara menatapnya sejenak, mempertimbangkan kondisi Keira yang mulai membaik setelah lama menderita anemia.Setelah jeda singkat, Bara mengangguk, "Baiklah, Kei. Tapi ingat, jangan terlalu lelah. Kalau ada yang berat-berat, serahkan pada Om saja."Keira mengangguk antusias, wajahnya berseri-seri. "Makasih, Om! Aku janji bakal hati-hati dan enggak akan berlebihan."Keira merasa semangat ketika memasuki dapur. Meski ia dikenal manja, namun ia senang belajar memasak dari Bi Darmi. Dulu, ia selalu berusaha memasak untuk Papanya dan membawakan bekal hasil masakan saat masih berpacaran dengan Kevin di bangku perkuliahan. Kini, ia ingin memberikan yang terbaik untuk Bara, meskipun status mereka hanya sementara, hanya sampai bayi kembarnya lahir ke dunia.Tak jauh dari dapur, di ruang kerja ya
อ่านเพิ่มเติม