TOK! TOK! TOK!Ma Zimo menggedor kaca jendela mobilnya itu beberapa kali. Suara yang sedikit menyentak telinga dan irama ketukan yang terburu-buru itu membuat Yin terkejut. Dia tidak meneruskan percakapannya dengan Arthur dan memilih untuk langsung mematikan ponselnya begitu saja.“Kenapa lama sekali?” omel Ma Zimo, setelah dirinya masuk ke dalam mobil.“Aku baru saja menerima telepon dari rumah,” bohong Yin.Ma Zimo hanya mendengkus kesal. Karena bukan hanya tidak mendengar permintaan maaf Yin, tetapi dia juga mendengar kata “rumah” disebut. Membuat pria berperut besar itu lantas teringat dengan Lu Dong.Dia sungguh tidak berminat untuk membicarakan ayah Lu Shen Shen tersebut, karena saat ini dirinya juga sedang kesal dengan tingkah laku Ma Jia Wei yang tadi mengurung keponakannya itu ke dalam ruang rapat.“Pa—Paman, le—lebih baik a—aku pulang sen—sendiri,” kata Ma Yin Fei palsu yang masih berdiri tegak di samping pintu mobil yang terbuka.“Tidak. Tidak. Masuklah! Ada yang ingin kubic
Baca selengkapnya