“Kosong!”Itu adalah kata sandi yang diucapkan C1 kepada Arthur melalui mikrofon kecil yang tersembunyi pada lipatan kerah seragam petugas kebersihan yang dia kenakan. Kosong berarti dia tidak mendapatkan informasi apa pun di dalam kantor berita tersebut.Arthur yang mendengar bisikan C1 di dalam mobil van hitam sewaanya itu terkekeh di depan sebuah mikrofon yang terpasang pada headset-nya.“Hanya kosong setengah. Setelah kau menyelesaikan tugasmu, pulanglah! Aku akan menyelesaikan sisanya.”Maka mengertilah C1, bahwa lelaki tua itu telah menemukan setengah informasi yang mereka butuhkan.Tidak benar-benar kosong sama sekali!Di tengah gerak-geriknya yang menyamar sebagai petugas kebersihan, C1 membiarkan Li Man berlalu dari hadapannya. Toh, sekarang tugasnya telah selesai dan dia telah menerima pembayaran dari Arthur. Li Man memang benar-benar pergi meninggalkan kantor surat kabar tersebut. Wajah pria bertangan kidal itu tampak lesu dan sepasang kakinya mengayun gontai menghampiri m
Pintu ruang rapat dibuka tanpa ketukan. Benar saja. Seperti yang dikatakan oleh Yuwen—Manajer Keuangan Group Lushang kepada Lu Dong beberapa menit yang lalu, bahwa di dalam ruangan itu telah menunggu Lu Wan Wan dan Pengacara Bo.Pengacara Bo yang melihat kedatangan Lu Dong langsung menegakkan tubuhnya di depan kursi.“Ah! Tuan Lu Dong, akhirnya kau datang juga.”“Paman.” Lu Wan Wan yang masih berada di atas kursinya itu juga ikut menyapa.Sapaan serta kehadiran dari dua orang yang tidak ingin ditemuinya itu membuat Lu Dong bergeming. Untuk beberapa saat, dia mulai menyadari kalau sekarang Lu Wan Wan telah menganggap dirinya sebagai adik sepupu dari mendiang ayahnya.Bukan lagi ayah yang telah membesarkannya selama ini.Itu hanya perubahan kecil, bukan?Tak perlu dipermasalahkan!Dia tidak seperti Li Na yang selalu mencemaskan hal-hal yang tidak perlu!Toh, selama delapan belas tahun ini dialah yang telah membesarkan putri kandung Lu Di. Jadi dia hafal betul, tabiat serta perilaku kepo
“KEPARAT KAU! DASAR PENGKHIANAT!”Lu Dong bukan hanya mengumpat dan mencekik batang leher Yuwen, tetapi dia juga mendorong tubuh wanita itu hingga membentur salah satu sisi dinding. Dia meletakkan seluruh amarahnya itu pada cengkeraman tangannya.Dia tidak ingin hancur sendirian, jika perlu dia akan membawa serta orang-orang yang ada di dekatnya untuk hancur bersama-sama.Melihat situasi yang sudah tidak lagi kondusif, maka Pengacara Bo segera meminta Lu Wan Wan untuk memanggil petugas keamanan. Sementara dirinya membantu Yuwen untuk melepaskan diri dari Lu Dong. Untung saja Lu Wan Wan bertindak cepat. Meskipun dia bukanlah karyawan Group Lushang, namun dia berhasil menemukan nomor panggilan darurat itu pada sisi mesin interkom.Tak lama kemudian, pintu ruang rapat pun terbuka. Lima orang petugas keamanan Group Lushang segera menerobos masuk untuk mengamankan Lu Dong dan membebaskan Yuwen.Wajah manajer wanita itu tampak pucat. TubuhnyA yang hampir merosot itu berhasil ditahan oleh L
“APAAAA?! Dia minta 50.000.000 Yuan padaku?”Lu Dong yang baru saja melihat email balasan dari Underground_King langsung mengumpat di dalam mobil listriknya. Sambil membentur-benturkan telapak tangannya pada roda kemudi, dia mengucapkan sumpah serapahnya terhadap sosok misterius tersebut.Namun, pria paruh baya itu belum memutuskan, apakah dirinya akan menyanggupi permintaan Underground_King atau tidak. Karena hari ini dia juga harus memutar otak untuk mencari tempat tinggal baru bagi diri sendiri dan keluarganya. “BRENGSEK!”Lagi-lagi sebuah makian kembali lolos begitu saja dari mulut Lu Dong tatkala mengingat perkataan Pengacara Bo, yang hanya memberinya waktu 1x24 untuk meninggalkan tempat kediaman Keluarga Lu.Pintu mobil pun terbuka. Sepasang kaki Lu Dong yang terbungkus dengan sepatu pantofel coklat turun dari sana. Menapak di tengah halaman berpaving milik Keluarga Lu. Dia membiarkan kakinya mengayun gontai memasuki rumah besar tersebut.BRAAAKK!Li Na dan Lu Shen Shen yang se
Itu bukan tatapan mata penuh belas kasihan. Bukan pula tatapan mata yang berbinar-binar, tetapi sorot mata yang penuh dengan tanda tanya dan kemarahan dari dua orang perempuan yang merasa dibohongi oleh seorang pria pengecut seperti Lu Dong.Sepertinya Li Na dan Lu Shen Shen telah mengetahui borok yang selama ini dia sembunyikan!Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga!“Aku harus segera pergi dari tempat ini,” gumam Lu Dong, yang kemudian mengayunkan sepasang kakinya dengan cepat menuju mobil listrik miliknya yang masih terparkir di halaman.Upaya untuk menyelamatkan diri sendiri pun segera dilakukan oleh Lu Dong. Kendaraan roda empat itu pun mulai bergerak pelan menuju pintu gerbang. Suara bunyi klakson pun terdengar memecah keheningan yang sebelumnya tercipta selama beberapa saat. Membuyarkan kumpulan anak buah Lu Dong serta sepuluh orang yang sejak tadi berdiri di depan pintu gerbang nan tinggi. Melihat hal itu, maka berlarilah Li Na dan Lu Shen Shen men
Pukul dua siang hampir tiba. Yin yang masih belum diperbolehkan Ma Zimo untuk memasuki Gedung Ma Yuan Food itu terpaksa menunggu di sekitar area tempat parkir. Sesekali dia mengarahkan pandangannya ke gedung tinggi yang memiliki tiga puluh lantai. Tidak ada tanda-tanda kalau Ma Zimo akan keluar dari tempat itu.Selama setengah hari ini, mantan jenderal besar Dinasti Qing itu belum juga mendapatkan secuil informasi penting dari Ma Zimo. Waktu berlalu begitu cepat dan dia hanya disuruh untuk menunggu dan menunggu. Sembari menegakkan tubuhnya yang jangkung itu, dia pun mendesah. "Hsshh ...! Pria berperut besar itu menganggapku seperti orang bodoh saja! Apa menjadi sopir pribadinya adalah pilihan yang salah?""Aku rasa tidak." Yin menggunakan salah satu kakinya untuk menendang batu kerikil yang ada di depan ujung sepatunya. "Tapi apa boleh buat, kutukan yang diberikan Dewa Kematian membuatku tidak mampu untuk memasuki dua perusahaan Ma, yang seharusnya menjadi kepunyaan dari si pemilik tu
TOK! TOK! TOK!Ma Zimo menggedor kaca jendela mobilnya itu beberapa kali. Suara yang sedikit menyentak telinga dan irama ketukan yang terburu-buru itu membuat Yin terkejut. Dia tidak meneruskan percakapannya dengan Arthur dan memilih untuk langsung mematikan ponselnya begitu saja.“Kenapa lama sekali?” omel Ma Zimo, setelah dirinya masuk ke dalam mobil.“Aku baru saja menerima telepon dari rumah,” bohong Yin.Ma Zimo hanya mendengkus kesal. Karena bukan hanya tidak mendengar permintaan maaf Yin, tetapi dia juga mendengar kata “rumah” disebut. Membuat pria berperut besar itu lantas teringat dengan Lu Dong.Dia sungguh tidak berminat untuk membicarakan ayah Lu Shen Shen tersebut, karena saat ini dirinya juga sedang kesal dengan tingkah laku Ma Jia Wei yang tadi mengurung keponakannya itu ke dalam ruang rapat.“Pa—Paman, le—lebih baik a—aku pulang sen—sendiri,” kata Ma Yin Fei palsu yang masih berdiri tegak di samping pintu mobil yang terbuka.“Tidak. Tidak. Masuklah! Ada yang ingin kubic
“Keluar, kau, Ma Zimo!”Orang-orang berpakaian merah hitam yang sedang berdiri di tengah jalan raya itu bukan hanya berteriak memanggil nama presiden komisaris dari Group Ma, tetapi juga mengarahkan jari telunjuk mereka ke arah jendela mobil mewah yang dikemudikan Yin.Mantan jenderal besar Dinasti Qing itu hanya memutar-mutar telapak tangannya pada roda kemudi sembari melemaskan otot-otot kakinya.Meskipun telah dilarang keras, namun sesekali Yin mencoba mencuri pandang untuk melihat keadaan Ma Zimo melalui kaca spion. Sementara dia tidak mampu melihat jelas ekspresi apa yang ditunjukkan oleh Ma Yin Fei palsu. Ma Zimo tampak terkejut. Kelopak mata pria paruh baya itu memicing. Mungkin saja dia sedang memikirkan, gerangan orang-orang kurang ajar ini yang begitu berani menghentikan mobilnya di siang bolong?Sepertinya pria paruh baya itu tidak bisa memikirkan wajah satu orang pun!Karena mungkin terlalu banyak orang-orang yang sakit hati dan yang pernah dia singgung selama hidupnya.S
“Beraninya kalian Keluarga Ma mempermainkan Black Dragon!” geram Black Dragon dengan tatapan matanya yang menyalang tajam. Kepalan tangannya hampir saja membuat ponsel yang ada dalam genggaman tangan menjadi remuk redam.“A—apa maksud, Anda?” Ma Jia Wei tampak kebingungan. “Keluarga Ma tidak pernah mempermainkan siapa pun.”Pria berwajah dingin itu lantas memberikan ponselnya kepada Ma Jia Wei melalui salah seorang anak buahnya. Keterkejutan langsung melanda putra Ma Zimo.Dengan tangan dan tulang rahangnya yang gemetar, Ma Jia Wei pun berkata, “Tidak … ini sangat tidak mungkin. Sepupuku itu … dia tidak pernah ditemukan. Anda jangan mempercayai bualan orang yang tak jelas!”“Apa maksudmu?” Suara Black Dragon terdengar jauh lebih berat dari sebelumnya.“Ma Yin Fei telah menghilang selama dua puluh tahun lebih. Tidak ada seorang pun yang tahu, bagaimana rupa dan bentuk tubuhnya. Mungkin saja dia … sudah mati, karena penyakit jantung bawaannya. Atau … atau jika dia masih hidup, dia tidak
Ma Jia Wei yang berdiri lima langkah dari tempat Black Dragon itu menjadi terkejut, karena belum pernah dia mendapatkan perlakuan seperti ini dari seseorang.Kebanyakan justru orang-orang itulah yang memberi hormat kepadanya lebih dulu, bukan sebaliknya. Sayangnya, dia baru menyadari, kalau Shanghai Night Paradise bukanlah daerah kekuasaan Group Ma. Maka dengan sedikit membungkukkan badan, Ma Jia Wei akhirnya berkata, “Karena aku tidak mengerti kebiasaan kalian, jadi maafkan aku. Salam, Black Dragon.”Black Dragon hanya menyunggingkan senyum. Gestur tubuh yang diperlihatkan Ma Jia Wei itu tidak luput dari pengamatannya. Sungguh pria muda yang berdiri di hadapannya sambil mengenakan tuksedo hitam itu tidak memiliki adab dan sopan santun sedikit pun.Kehormatan serta nilai yang pernah Black Dragon berikan pada Ma Zimo, mendadak dipangkasnya menjadi setengah. Dengan tetap menampilkan wajah dan sorot mata yang dingin, dia mengayunkan dagunya ke arah Ma Jia Wei.“Apa yang membawamu kemar
Asun tahu, kalau seorang diri tidak akan mampu untuk menemui apalagi melawan kelompok mafia bawah tanah seperti Black Dragon. Pria paruh baya itu harus mengandalkan kemampuan tuan besarnya yang masih merupakan pemimpin keluarga kaya nomor satu se-Shanghai.“Bagaimana, apa kalian berhasil?” tanya Ma Zimo dari balik ponsel.Dengan sangat hati-hati Asun mulai berbicara. “Tuan, kita sedang menghadapi masalah.”Ma Zimo yang mendengar hal itu, lantas bangkit berdiri. Kelopak matanya yang kecil membeliak. “Masalah apa?”“Tuan, anak buah Black Dragon berhasil membawa pergi penipu itu,” jawab Asun.“Black … Dragon?” “Anda tidak salah dengar, Tuan.”Tidak ada kata umpatan yang keluar dari bibir Ma Zimo, karena sebenarnya pria paruh baya itu juga enggan berurusan dengan Black Dragon.Sebisa mungkin, Ma Zimo hanya akan menggunakan kekuatan anak buahnya sendiri untuk menekan saingan bisnis serta memperluas kerajaannya. Bukan karena dia takut, tetapi pria berperut buncit itu tidak sudi berbagi k
Malam masih belum berakhir. Setelah aksi bungkam yang dilakukan Feng Siyu di kantor polisi pusat, maka Kapten Chang dan beberapa anggota kepolisian akhirnya memindahkan pemuda itu ke kantor kejaksaan untuk menjalani interogasi tingkat lanjut.Pihak kejaksaan memutuskan untuk mengambil alih semua kasus yang melibatkan Feng Siyu, karena saking banyaknya perkara pidana dan perdata yang dituduhkan padanya. Pria yang memiliki bekas jerawat di wajah itu bukan hanya terlibat dalam kasus penggelapan dana, pencurian identitas, namun juga ada sangkut pautnya dengan kematian Ma Shin Fei serta percobaan pembunuhan yang dia lakukan terhadap Yin. Namun, rencana Kapten Chang tidak semulus yang dikira.Iring-iringan kendaraan polisi yang baru saja menempuh setengah perjalanan itu terpaksa berhenti, karena kehadiran dua mobil van putih yang tiba-tiba menghadang dan menghalangi. Ciiiitttt …!Suara rem yang diinjak secara mendadak hingga sampai mengeluarkan percikan api di jalan raya beraspal, membu
Malam itu menjadi malam yang sangat panjang bagi Shun Yuan alias Yin. Setelah membuka rahasia terbesar dalam dirinya, dia justru mendapat kejutan. Arthur Chen langsung mengembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit. Lelaki tua itu seakan ingin secepatnya pergi meninggalkan dunia menyusul si pemilik tubuh.“Beristirahatlah dengan tenang,” ujar Shun Yuan setelah menyimpan abu jenazah Arthur di rumah duka. “Aku ikut berduka cita,” hibur Lu Wan Wan yang ikut mendampingi Shun Yuan.Selepas memberi penghormatan terakhir, keduanya pun kembali ke gedung apartemen tak bernama itu. Dengan disaksikan dan dibantu oleh Lu Wan Wan, Shun Yuan membuka semua file-file peninggalan Arthur Chen.Hal pertama yang mereka cari adalah rekaman video kejadian kecelakaan yang terjadi di atas Jembatan Sungai Yang Tze beberapa bulan yang lalu. Mereka ingin mengetahui kebenarannya. Siapa yang sebenarnya terlibat dan siapa yang seharusnya dihukum.Mulut keduanya langsung menganga, begitu menyaksikan kalau
Teriakan Arthur yang menyangkal perkataan Feng Siyu itu membuat Yin menelengkan kepala. Dia menatap lelaki tua itu dengan sorot mata yang lebih dingin dari biasanya.“Yin … ini … bukan seperti yang kau kira,” ucap Arthur terbata-bata.“Jawab pertanyaanku! Apa benar kau juga berada di sana?” Yin meninggikan nada suaranya.Langkah tegap Yin yang mendominasi serta kedua tulang rahangnya yang mengeras, telah membuat tubuh Arthur seakan mengerut. Tanpa sadar punggung lelaki tua itu langsung membentur tepi meja. Namun, benturan itu tidak sebanding dengan suaranya yang tercekat di tenggorokan.Melihat kegugupan serta kegelisahan yang terpancara dari wajah Arhur, makin membuat Yin naik pitam. Mantan jenderal besar Dinasti Qing itu langsung menghardik lawan bicaranya. Serapat-rapatnya menyimpan bangkai, pada akhirnya pasti tercium juga. Dengan kepala yang tertunduk, akhirnya keluarlah pengakuan dari Arthur. “A—aku memang ada di sana.”Satu kalimat pengakuan itu lantas membuat Yin mengepalkan
Tuduhan yang dilontarkan Yin itu membuat manik mata Feng Siyu bergerak-gerak. Rupanya pria yang memiliki banyak bekas jerawat di wajah itu masih mengingat kejadian musim gugur tahun lalu. Di atas motor balap yang dikendarainya, dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana mobil listrik itu menabrak pagar jembatan lalu terjun bebas ke dalam sungai. Kebungkaman itu lantas membuat Yin menghampiri. Dengan sorot mata menyalang tajam serta kedua rahang yang mengeras, dia mencengkeram jaket hitam yang dikenakan Feng Siyu. Membuat pria itu bangkit sedikit menjauhi kursinya.“Jawab pertanyaanku! Apa kau yang melakukannya?!” Yin melotot dengan penekanan suara.Namun, itu tak membuat nyali Feng Siyu ciut. Pria itu justru memalingkan wajahnya ke arah lain. Sambil mencebikkan bibirnya, dia pun berkata, “Kau saja tidak tahu, lalu untuk apa aku menjawab.”“Kau!?” Yin langsung menunjukkan kepalan tangannya.“Tak perlu marah. Aku akan memberitahumu, tapi dengan satu syarat.”“Kau tak perlu
“Tapi kenapa aku harus—”“Karena dialah yang menyebabkan kakakmu mengakhiri hidupnya!” potong Arthur cepat.Begitu penjelasan itu telah diterima oleh Yin, detik itu juga mengayunlah sepasang kakinya yang terbungkus dengan pantofel untuk mengejar pria tersebut. Dia sempat melihat kalau pria itu telah berbelok dan meninggalkan kafe.Meskipun beberapa kelebihan yang dimilikinya telah diambil, namun Yin masih memiliki kemampuan seorang Jenderal Besar Shun Yuan, yaitu ilmu bela diri dan kemampuan untuk memetakan lingkungan sekitar.Pengejaran itu tak berlangsung lama. Dengan mengandalkan tendangannya yang mengayun di atas angin, maka salah satu kaki Yin itu mampu membuat pria tersebut jatuh tersungkur sebelum mencapai bahu jalan.BUGH! BRUAK!Yin langsung menarik bagian belakang jaket kulit yang dikenakan pria tersebut. Membuat tubuh pemiliknya terangkat hingga berdiri tegak. Kali ini sebuah benturan kembali terjadi.BRUAK!Yin membenturkan tubuh pria itu ke permukaan dinding batako yang m
Jarum jam belum berada tepat di angka tujuh. Nasi tim ayam yang baru saja di pesan juga belum sempat di santap. Namun, sebuah postingan yang mendadak dia temukan di sebuah laman internet membuat selera makan Arthur Chen lenyap seketika.“Akun ini …,” gumamnya dengan kelopak mata melebar menatap layar laptop. Dia nyaris tak percaya.Setelah sekian lama mencari akun yang tiba-tiba menghilang setelah menjungkir balikkan nama baik Ma Shin Fei di seluruh jagat dunia maya, kini tiada hujan maupun badai, atau bencana dahsyat lainnya, akun yang bernama Prosecutor itu mendadak muncul kembali ke permukaan. Siapa yang menduga di saat dirinya juga sedang mencari kepingan-kepingan informasi tentang kejahatan Ma Zimo dan Feng Siyu, akun berhantu itu tiba-tiba muncul.Mungkinkah ini adalah bantuan dari alam semesta?Lelaki tua itu tak mampu menjawab. Apa mungkin ada yang kebetulan di dunia kejahatan?Postingan yang ditulis oleh Prosecutor rupanya menggelitik hati Arthur. Bukan hanya satu, tetapi