Pintu ruang rapat dibuka tanpa ketukan. Benar saja. Seperti yang dikatakan oleh Yuwen—Manajer Keuangan Group Lushang kepada Lu Dong beberapa menit yang lalu, bahwa di dalam ruangan itu telah menunggu Lu Wan Wan dan Pengacara Bo.Pengacara Bo yang melihat kedatangan Lu Dong langsung menegakkan tubuhnya di depan kursi.“Ah! Tuan Lu Dong, akhirnya kau datang juga.”“Paman.” Lu Wan Wan yang masih berada di atas kursinya itu juga ikut menyapa.Sapaan serta kehadiran dari dua orang yang tidak ingin ditemuinya itu membuat Lu Dong bergeming. Untuk beberapa saat, dia mulai menyadari kalau sekarang Lu Wan Wan telah menganggap dirinya sebagai adik sepupu dari mendiang ayahnya.Bukan lagi ayah yang telah membesarkannya selama ini.Itu hanya perubahan kecil, bukan?Tak perlu dipermasalahkan!Dia tidak seperti Li Na yang selalu mencemaskan hal-hal yang tidak perlu!Toh, selama delapan belas tahun ini dialah yang telah membesarkan putri kandung Lu Di. Jadi dia hafal betul, tabiat serta perilaku kepo
“KEPARAT KAU! DASAR PENGKHIANAT!”Lu Dong bukan hanya mengumpat dan mencekik batang leher Yuwen, tetapi dia juga mendorong tubuh wanita itu hingga membentur salah satu sisi dinding. Dia meletakkan seluruh amarahnya itu pada cengkeraman tangannya.Dia tidak ingin hancur sendirian, jika perlu dia akan membawa serta orang-orang yang ada di dekatnya untuk hancur bersama-sama.Melihat situasi yang sudah tidak lagi kondusif, maka Pengacara Bo segera meminta Lu Wan Wan untuk memanggil petugas keamanan. Sementara dirinya membantu Yuwen untuk melepaskan diri dari Lu Dong. Untung saja Lu Wan Wan bertindak cepat. Meskipun dia bukanlah karyawan Group Lushang, namun dia berhasil menemukan nomor panggilan darurat itu pada sisi mesin interkom.Tak lama kemudian, pintu ruang rapat pun terbuka. Lima orang petugas keamanan Group Lushang segera menerobos masuk untuk mengamankan Lu Dong dan membebaskan Yuwen.Wajah manajer wanita itu tampak pucat. TubuhnyA yang hampir merosot itu berhasil ditahan oleh L
“APAAAA?! Dia minta 50.000.000 Yuan padaku?”Lu Dong yang baru saja melihat email balasan dari Underground_King langsung mengumpat di dalam mobil listriknya. Sambil membentur-benturkan telapak tangannya pada roda kemudi, dia mengucapkan sumpah serapahnya terhadap sosok misterius tersebut.Namun, pria paruh baya itu belum memutuskan, apakah dirinya akan menyanggupi permintaan Underground_King atau tidak. Karena hari ini dia juga harus memutar otak untuk mencari tempat tinggal baru bagi diri sendiri dan keluarganya. “BRENGSEK!”Lagi-lagi sebuah makian kembali lolos begitu saja dari mulut Lu Dong tatkala mengingat perkataan Pengacara Bo, yang hanya memberinya waktu 1x24 untuk meninggalkan tempat kediaman Keluarga Lu.Pintu mobil pun terbuka. Sepasang kaki Lu Dong yang terbungkus dengan sepatu pantofel coklat turun dari sana. Menapak di tengah halaman berpaving milik Keluarga Lu. Dia membiarkan kakinya mengayun gontai memasuki rumah besar tersebut.BRAAAKK!Li Na dan Lu Shen Shen yang se
Itu bukan tatapan mata penuh belas kasihan. Bukan pula tatapan mata yang berbinar-binar, tetapi sorot mata yang penuh dengan tanda tanya dan kemarahan dari dua orang perempuan yang merasa dibohongi oleh seorang pria pengecut seperti Lu Dong.Sepertinya Li Na dan Lu Shen Shen telah mengetahui borok yang selama ini dia sembunyikan!Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga!“Aku harus segera pergi dari tempat ini,” gumam Lu Dong, yang kemudian mengayunkan sepasang kakinya dengan cepat menuju mobil listrik miliknya yang masih terparkir di halaman.Upaya untuk menyelamatkan diri sendiri pun segera dilakukan oleh Lu Dong. Kendaraan roda empat itu pun mulai bergerak pelan menuju pintu gerbang. Suara bunyi klakson pun terdengar memecah keheningan yang sebelumnya tercipta selama beberapa saat. Membuyarkan kumpulan anak buah Lu Dong serta sepuluh orang yang sejak tadi berdiri di depan pintu gerbang nan tinggi. Melihat hal itu, maka berlarilah Li Na dan Lu Shen Shen men
Pukul dua siang hampir tiba. Yin yang masih belum diperbolehkan Ma Zimo untuk memasuki Gedung Ma Yuan Food itu terpaksa menunggu di sekitar area tempat parkir. Sesekali dia mengarahkan pandangannya ke gedung tinggi yang memiliki tiga puluh lantai. Tidak ada tanda-tanda kalau Ma Zimo akan keluar dari tempat itu.Selama setengah hari ini, mantan jenderal besar Dinasti Qing itu belum juga mendapatkan secuil informasi penting dari Ma Zimo. Waktu berlalu begitu cepat dan dia hanya disuruh untuk menunggu dan menunggu. Sembari menegakkan tubuhnya yang jangkung itu, dia pun mendesah. "Hsshh ...! Pria berperut besar itu menganggapku seperti orang bodoh saja! Apa menjadi sopir pribadinya adalah pilihan yang salah?""Aku rasa tidak." Yin menggunakan salah satu kakinya untuk menendang batu kerikil yang ada di depan ujung sepatunya. "Tapi apa boleh buat, kutukan yang diberikan Dewa Kematian membuatku tidak mampu untuk memasuki dua perusahaan Ma, yang seharusnya menjadi kepunyaan dari si pemilik tu
TOK! TOK! TOK!Ma Zimo menggedor kaca jendela mobilnya itu beberapa kali. Suara yang sedikit menyentak telinga dan irama ketukan yang terburu-buru itu membuat Yin terkejut. Dia tidak meneruskan percakapannya dengan Arthur dan memilih untuk langsung mematikan ponselnya begitu saja.“Kenapa lama sekali?” omel Ma Zimo, setelah dirinya masuk ke dalam mobil.“Aku baru saja menerima telepon dari rumah,” bohong Yin.Ma Zimo hanya mendengkus kesal. Karena bukan hanya tidak mendengar permintaan maaf Yin, tetapi dia juga mendengar kata “rumah” disebut. Membuat pria berperut besar itu lantas teringat dengan Lu Dong.Dia sungguh tidak berminat untuk membicarakan ayah Lu Shen Shen tersebut, karena saat ini dirinya juga sedang kesal dengan tingkah laku Ma Jia Wei yang tadi mengurung keponakannya itu ke dalam ruang rapat.“Pa—Paman, le—lebih baik a—aku pulang sen—sendiri,” kata Ma Yin Fei palsu yang masih berdiri tegak di samping pintu mobil yang terbuka.“Tidak. Tidak. Masuklah! Ada yang ingin kubic
“Keluar, kau, Ma Zimo!”Orang-orang berpakaian merah hitam yang sedang berdiri di tengah jalan raya itu bukan hanya berteriak memanggil nama presiden komisaris dari Group Ma, tetapi juga mengarahkan jari telunjuk mereka ke arah jendela mobil mewah yang dikemudikan Yin.Mantan jenderal besar Dinasti Qing itu hanya memutar-mutar telapak tangannya pada roda kemudi sembari melemaskan otot-otot kakinya.Meskipun telah dilarang keras, namun sesekali Yin mencoba mencuri pandang untuk melihat keadaan Ma Zimo melalui kaca spion. Sementara dia tidak mampu melihat jelas ekspresi apa yang ditunjukkan oleh Ma Yin Fei palsu. Ma Zimo tampak terkejut. Kelopak mata pria paruh baya itu memicing. Mungkin saja dia sedang memikirkan, gerangan orang-orang kurang ajar ini yang begitu berani menghentikan mobilnya di siang bolong?Sepertinya pria paruh baya itu tidak bisa memikirkan wajah satu orang pun!Karena mungkin terlalu banyak orang-orang yang sakit hati dan yang pernah dia singgung selama hidupnya.S
BRUUAAAAKK!Tiba-tiba saja mobil mewah itu pun terguncang. Lamunan Ma Zimo tentang Ma Yin Fei pun buyar seketika. Tahu-tahu dia melihat tubuh keponakannya itu membentur kap mesin, lalu terguling dan akhirnya jatuh ke jalan raya beraspal. “Hah?!”Ma Zimo terkejut bukan kepalang tatkala mendapati kalau Ma Yin Fei yang katanya memiliki kemampuan taekwondo dan kick boxing itu tak kunjung bangkit berdiri.Bulu kuduk Ma Zimo semakin meremang ketika melihat Pei Yan dan beberapa anak buahnya berjalan mendekati pintu mobil. Sungguh ketakutan yang dialaminya itu membuat dia melupakan satu hal, kalau pintu mobilnya itu telah dikunci oleh Yin.Suara pintu mobil pun terbuka. Yin turun dari mobil. Dia lalu mengembuskan napasnya dengan panjang. Begitu mantan jenderal besar Dinasti Qing itu membalikkan badan, sepasang matanya yang kecil langsung beradu pandang dengan mata Pei Yan yang menyorot tajam ke arahnya.“Siapa kau?” Pei Yan bertanya dengan nada suara yang berat. Seorang pria yang berdiri d