Itu bukan tatapan mata penuh belas kasihan. Bukan pula tatapan mata yang berbinar-binar, tetapi sorot mata yang penuh dengan tanda tanya dan kemarahan dari dua orang perempuan yang merasa dibohongi oleh seorang pria pengecut seperti Lu Dong.Sepertinya Li Na dan Lu Shen Shen telah mengetahui borok yang selama ini dia sembunyikan!Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga!“Aku harus segera pergi dari tempat ini,” gumam Lu Dong, yang kemudian mengayunkan sepasang kakinya dengan cepat menuju mobil listrik miliknya yang masih terparkir di halaman.Upaya untuk menyelamatkan diri sendiri pun segera dilakukan oleh Lu Dong. Kendaraan roda empat itu pun mulai bergerak pelan menuju pintu gerbang. Suara bunyi klakson pun terdengar memecah keheningan yang sebelumnya tercipta selama beberapa saat. Membuyarkan kumpulan anak buah Lu Dong serta sepuluh orang yang sejak tadi berdiri di depan pintu gerbang nan tinggi. Melihat hal itu, maka berlarilah Li Na dan Lu Shen Shen men
Pukul dua siang hampir tiba. Yin yang masih belum diperbolehkan Ma Zimo untuk memasuki Gedung Ma Yuan Food itu terpaksa menunggu di sekitar area tempat parkir. Sesekali dia mengarahkan pandangannya ke gedung tinggi yang memiliki tiga puluh lantai. Tidak ada tanda-tanda kalau Ma Zimo akan keluar dari tempat itu.Selama setengah hari ini, mantan jenderal besar Dinasti Qing itu belum juga mendapatkan secuil informasi penting dari Ma Zimo. Waktu berlalu begitu cepat dan dia hanya disuruh untuk menunggu dan menunggu. Sembari menegakkan tubuhnya yang jangkung itu, dia pun mendesah. "Hsshh ...! Pria berperut besar itu menganggapku seperti orang bodoh saja! Apa menjadi sopir pribadinya adalah pilihan yang salah?""Aku rasa tidak." Yin menggunakan salah satu kakinya untuk menendang batu kerikil yang ada di depan ujung sepatunya. "Tapi apa boleh buat, kutukan yang diberikan Dewa Kematian membuatku tidak mampu untuk memasuki dua perusahaan Ma, yang seharusnya menjadi kepunyaan dari si pemilik tu
TOK! TOK! TOK!Ma Zimo menggedor kaca jendela mobilnya itu beberapa kali. Suara yang sedikit menyentak telinga dan irama ketukan yang terburu-buru itu membuat Yin terkejut. Dia tidak meneruskan percakapannya dengan Arthur dan memilih untuk langsung mematikan ponselnya begitu saja.“Kenapa lama sekali?” omel Ma Zimo, setelah dirinya masuk ke dalam mobil.“Aku baru saja menerima telepon dari rumah,” bohong Yin.Ma Zimo hanya mendengkus kesal. Karena bukan hanya tidak mendengar permintaan maaf Yin, tetapi dia juga mendengar kata “rumah” disebut. Membuat pria berperut besar itu lantas teringat dengan Lu Dong.Dia sungguh tidak berminat untuk membicarakan ayah Lu Shen Shen tersebut, karena saat ini dirinya juga sedang kesal dengan tingkah laku Ma Jia Wei yang tadi mengurung keponakannya itu ke dalam ruang rapat.“Pa—Paman, le—lebih baik a—aku pulang sen—sendiri,” kata Ma Yin Fei palsu yang masih berdiri tegak di samping pintu mobil yang terbuka.“Tidak. Tidak. Masuklah! Ada yang ingin kubic
“Keluar, kau, Ma Zimo!”Orang-orang berpakaian merah hitam yang sedang berdiri di tengah jalan raya itu bukan hanya berteriak memanggil nama presiden komisaris dari Group Ma, tetapi juga mengarahkan jari telunjuk mereka ke arah jendela mobil mewah yang dikemudikan Yin.Mantan jenderal besar Dinasti Qing itu hanya memutar-mutar telapak tangannya pada roda kemudi sembari melemaskan otot-otot kakinya.Meskipun telah dilarang keras, namun sesekali Yin mencoba mencuri pandang untuk melihat keadaan Ma Zimo melalui kaca spion. Sementara dia tidak mampu melihat jelas ekspresi apa yang ditunjukkan oleh Ma Yin Fei palsu. Ma Zimo tampak terkejut. Kelopak mata pria paruh baya itu memicing. Mungkin saja dia sedang memikirkan, gerangan orang-orang kurang ajar ini yang begitu berani menghentikan mobilnya di siang bolong?Sepertinya pria paruh baya itu tidak bisa memikirkan wajah satu orang pun!Karena mungkin terlalu banyak orang-orang yang sakit hati dan yang pernah dia singgung selama hidupnya.S
BRUUAAAAKK!Tiba-tiba saja mobil mewah itu pun terguncang. Lamunan Ma Zimo tentang Ma Yin Fei pun buyar seketika. Tahu-tahu dia melihat tubuh keponakannya itu membentur kap mesin, lalu terguling dan akhirnya jatuh ke jalan raya beraspal. “Hah?!”Ma Zimo terkejut bukan kepalang tatkala mendapati kalau Ma Yin Fei yang katanya memiliki kemampuan taekwondo dan kick boxing itu tak kunjung bangkit berdiri.Bulu kuduk Ma Zimo semakin meremang ketika melihat Pei Yan dan beberapa anak buahnya berjalan mendekati pintu mobil. Sungguh ketakutan yang dialaminya itu membuat dia melupakan satu hal, kalau pintu mobilnya itu telah dikunci oleh Yin.Suara pintu mobil pun terbuka. Yin turun dari mobil. Dia lalu mengembuskan napasnya dengan panjang. Begitu mantan jenderal besar Dinasti Qing itu membalikkan badan, sepasang matanya yang kecil langsung beradu pandang dengan mata Pei Yan yang menyorot tajam ke arahnya.“Siapa kau?” Pei Yan bertanya dengan nada suara yang berat. Seorang pria yang berdiri d
Indera penglihatan Yin yang mengalami buta warna itu mampu melihat gerakan tangan Pei Yan yang bergerak cepat. Sebelum ujung pisau lipat itu berhasil menyentuh pakaiannya, mantan jenderal besar Dinasti Qing itu langsung menepis pergelangan tangan Pei Yan dengan menggunakan tangan kirinya.PLETAK!“Hah?!” Pei Yan pun tersentak, karena mendapai pisau lipatnya tiba-tiba terlepas dari genggaman tangannya.Belum sempat pemimpin Baoshan itu berpikir, datanglah sebuah serangan lain dari Yin. Serangan yang berasal dari pukulan tangan kanan Yin yang begitu kuat itu langsung menghantam perutnya.BUGH!Satu pukulan itu berhasil membuat tubuh pemimpin Baoshan terseret hingga beberapa meter menjauhi Yin. Pria berusia sekitar pertengahan empat puluh tahun itu pun terjengkang di tengah jalan raya dan nyaris saja tertabrak oleh kendaraan lain.“Menantu tak berguna ini ternyata memiliki kemampuan,” gumam Ma Zimo yang awalnya terkejut menyaksikan pertarungan itu di dalam mobil.Apa yang mengejutkan Ma
“Hei, Pemuda ingusan! Kau tak perlu menunggu seranganku, karena siang ini kau akan mati di tanganku! Ma Zimo, tunggu giliranmu!” tantang Pei Yan.Ma Zimo yang mendengar perkataan Pei Yan di dalam mobil langsung memerosotkan tubuhnya. Kini dia hanya mampu meletakkan nasibnya di tangan sopir barunya yang kini sedang berada di dalam sandera anak buah Pei Yan.Apa yang kira-kira bisa diperbuat oleh menantu payah itu?Sementara hidup pemuda itu juga sedang berada di ujung tanduk!Entah apakah pemuda itu akan mati di tangan Pei Yan atau di tangan anak buah Pei Yan yang menjerat lehernya dengan rantai logam?Memang benar, kalau nasib Yin sedang diujung tanduk. Akan tetapi, mantan jenderal besar Dinasti Qing yang telah melewati kematian pertamanya itu tidak mempercayakan nasibnya di tangan orang-orang Baoshan!Dengan sikapnya yang tenang dan sorot matanya yang tajam, Yin memperhatikan bagaimana Pei Yan telah mengeluarkan jurus andalannya.“Serangan Macan Mengamuk!” teriak Pei Yan.Lompatan ya
Ma Yin Fei palsu tersenyum kecut tatkala Yin datang menghampirinya. Semenjak dirinya terkena serangan Pei Yan, lalu tubuhnya jatuh menimpa kap mesin, sejak itulah dia tak sadarkan diri.Ketika kesadarannya telah kembali, Ma Yin Fei palsu justru dikejutkan dengan adegan pertarungan yang dilakukan Yin melawan Pei Yan serta orang-orang Baoshan di jalan raya.Dia tidak menyangka, kalau mantan pekerja perpustakaan yang memiliki penyakit jantung bawaan itu sanggup menyerang Pei Yan. Bahkan membuat pemimpin dan beberapa orang Baoshan terluka.“Dari mana datangnya ilmu bela dirinya itu? Setelah berhasil selamat dari kecelakaan mobil, keberuntungan yang didapatnya naik berkali-kali lipat. Bukan hanya penyakit gagapnya saja yang telah sembuh, tetapi kemampuan ini—" Ma Yin Fei palsu berkata dalam hati.“Aku pria normal. Untuk apa kau memandangku seperti itu?” kata Yin.Dia kemudian menarik kembali uluran tangannya yang tadi sempat diberikannya kepada Ma Yin Fei palsu. “Kurasa kau masih bisa bangk