“Hei, Pemuda ingusan! Kau tak perlu menunggu seranganku, karena siang ini kau akan mati di tanganku! Ma Zimo, tunggu giliranmu!” tantang Pei Yan.Ma Zimo yang mendengar perkataan Pei Yan di dalam mobil langsung memerosotkan tubuhnya. Kini dia hanya mampu meletakkan nasibnya di tangan sopir barunya yang kini sedang berada di dalam sandera anak buah Pei Yan.Apa yang kira-kira bisa diperbuat oleh menantu payah itu?Sementara hidup pemuda itu juga sedang berada di ujung tanduk!Entah apakah pemuda itu akan mati di tangan Pei Yan atau di tangan anak buah Pei Yan yang menjerat lehernya dengan rantai logam?Memang benar, kalau nasib Yin sedang diujung tanduk. Akan tetapi, mantan jenderal besar Dinasti Qing yang telah melewati kematian pertamanya itu tidak mempercayakan nasibnya di tangan orang-orang Baoshan!Dengan sikapnya yang tenang dan sorot matanya yang tajam, Yin memperhatikan bagaimana Pei Yan telah mengeluarkan jurus andalannya.“Serangan Macan Mengamuk!” teriak Pei Yan.Lompatan ya
Ma Yin Fei palsu tersenyum kecut tatkala Yin datang menghampirinya. Semenjak dirinya terkena serangan Pei Yan, lalu tubuhnya jatuh menimpa kap mesin, sejak itulah dia tak sadarkan diri.Ketika kesadarannya telah kembali, Ma Yin Fei palsu justru dikejutkan dengan adegan pertarungan yang dilakukan Yin melawan Pei Yan serta orang-orang Baoshan di jalan raya.Dia tidak menyangka, kalau mantan pekerja perpustakaan yang memiliki penyakit jantung bawaan itu sanggup menyerang Pei Yan. Bahkan membuat pemimpin dan beberapa orang Baoshan terluka.“Dari mana datangnya ilmu bela dirinya itu? Setelah berhasil selamat dari kecelakaan mobil, keberuntungan yang didapatnya naik berkali-kali lipat. Bukan hanya penyakit gagapnya saja yang telah sembuh, tetapi kemampuan ini—" Ma Yin Fei palsu berkata dalam hati.“Aku pria normal. Untuk apa kau memandangku seperti itu?” kata Yin.Dia kemudian menarik kembali uluran tangannya yang tadi sempat diberikannya kepada Ma Yin Fei palsu. “Kurasa kau masih bisa bangk
Lima belas menit sebelum pukul lima sore, asisten Mok telah tiba di kawasan Konsesi Perancis. Di mana itu adalah sebuah kawasan kependudukan Perancis yang masih dibiarkan berkembang di bagian Shanghai Tenggara. Tempat ini dulunya diperuntukkan bagi orang-orang Perancis yang menetap di Shanghai.Mok melayangkan pandangannya ke sebuah bangunan bergaya Eropa kuno yang berbaris dari ujung jalan yang satu ke ujung jalan yang lain.Tidak seperti bangunan yang ada di Shanghai pada umumnya, yang tingginya hampir mencapai langit. Bagunan yang dilihat Mok itu hanya memiliki dua lantai dengan dinding batunya yang tetap dibiarkan ter-ekspose dan jendela-jendela kaca dengan bingkai besi yang hanya bisa dibuka ke arah luar.“Tidak salah lagi, ini panti asuhannya. Gedung yang ada di dalam foto masih terlihat sama seperti sekarang. Padahal sudah puluhan tahun berlalu,” gumam Mok.“Kau sedang mencari siapa, Anak muda?”Pundak Mok sedikit tersentak ketika mendengar suara sapaan yang berasal dari belakan
Interkom di meja kerja berbunyi. Ma Zimo yang baru saja mendudukkan dirinya di atas kursi langsung menekan sebuah tombol merah yang berkedip-kedip.“Ya?”“Tuan Han ingin bertemu dengan Anda.” Terdengar suara feminin yang cukup familiar di telinga Ma Zimo. Suara sekretarisnya. Wanita itulah yang selalu menjadi garda paling depan bagi semua orang yang ingin bertemu dengan Presiden Komisaris Group Ma.Ma Zimo meminta sang sekretaris untuk mempersilakan tamu itu masuk.Pintu lantas terbuka, Ma Zimo perlu mengangkat kepala untuk melihat kehadiran seorang pria yang sedikit lebih muda darinya, namun memiliki tubuh yang jauh lebih tinggi dari tubuhnya.Dia adalah Han Ping—Kepala Keluarga Han.“Bagaimana kabar tanah yang ada di Baoshan?” Han Ping bertanya sambil mendudukkan dirinya di salah satu sofa panjang yang ada di tengah ruangan. “Kudengar mereka masih menolak untuk angkat kaki dari sana dan sudah tiga minggu ini, aku tidak mendengar perkembangan apa pun dari Group Ma. Apa perusahaanmu
“Aku tidak terima, kalau harus mati di tangan seorang wanita! DASAR WANITA LACUR! AKU AKAN MEMBUNUHMU!”Suara teriakan yang berasal dari mulut Shun Yuan seketika membuat kelopak mata yang semula tertutup menjadi terbuka. Dia adalah jenderal besar Dinasti Qing yang seharusnya mati di tahun 1670.Karena tidak bisa menerima kematiannya, jiwa Shun Yuan memberontak. Dia terus mengusik Dewa Kematian hingga akhirnya sang dewa memutuskan untuk memberi Shun Yuan kesempatan kedua. Akan tetapi, adakah yang gratis di dunia ini? Tidak ada!Ditimbang dari segi mana pun kejahatan yang dilakukan Shun Yuan di masa lalu jauh lebih berat, daripada kebaikan yang dia lakukan semasa hidup. Karena itu saat dia terbangun, semuanya berubah!Dahulu kala dia memiliki pundak tegap, dada bidang, dan sekelompok otot perut yang bergelombang. Otot lengan serta otot pahanya juga tampak menonjol. Semua orang sangat mengagumi bentuk tubuhnya saat itu.Namun sekarang, pahanya bahkan lebih jelek, daripada paha ayam!B
Shun Yuan alias Yin itu tidak tahu, kalau yang dia naiki adalah sebuah mobil listrik!Dia pikir, dirinya berada dalam kereta besi yang mampu bergerak dan berbicara sendiri dengan memberitahu arah tujuan. Sungguh berbeda dengan kehidupan lamanya, yang selalu mengandalkan kuda atau kereta yang ditarik dengan seekor binatang.Dia juga melihat kereta besi bergerak lain yang melaju di jalan raya. Ada yang melintas di atas kepalanya dengan ukuran yang sangat panjang. Ditambah lagi adanya jembatan layang yang malang melintang serta keberadaan bangunan yang tingginya hampir mencapai langit.“WOW! Ini benar-benar luar biasa! Sejak kapan manusia bisa membangun kota yang hebat seperti ini? Seandainya aku bisa mencapai atap gedung yang paling tinggi, mungkin saja Kaisar Langit ada di sana,” gumam Yin, yang tanpa sadar membuat Lu Dong dan Li Na memperhatikannya dari kaca spion. Sialnya, Yin yang sekarang tidak mampu menikmati keindahan Kota Shanghai menjelang malam!Tak lama kemudian mobil listri
“Sudahlah, Ayah. Yin tidak mungkin sanggup untuk menggantinya. Jangankan satu juta Yuan, seratus Yuan saja dia tidak punya. Benar’kan, Wan Wan?” sindir Lu Fen Fen—putri sulung Keluarga Lu.Lu Wan Wan hanya mengangkat kedua pundaknya. Dia memang tidak tahu berapa banyak tabungan yang dimiliki Yin. Karena selama tiga tahun mereka menikah, dia tidak pernah menanyakan berapa besar gaji dan pengeluaran pria itu setiap bulan.Yang dia tahu, sebelum menikah, Yin tinggal dan dibesarkan di sebuah panti asuhan.Jika bukan karena Yin pernah menolong Kakek Lu Bei—paman ayahnya yang saat itu sedang terjebak di dalam lift yang ada di Shanghai Mall hingga mengalami serangan jantung, pernikahan mereka tidak akan pernah terjadi.Tiga hari setelah masa berkabung, seorang pengacara datang ke rumah. Pengacara itu membacakan surat wasiat mendiang Kakek Lu Bei yang berisi, jikalau mereka ingin mewarisi semua harta kekayaan mendiang Tuan Lu Bei, maka Lu Wan Wan harus menikah dengan Yin.Hanya satu syarat!Te
“Berhenti!”Suara teriakan bernada rendah yang berasal dari dalam rumah membuat Li Man dan yang lainnya urung mengayunkan langkah. Begitu juga dengan sang menantu yang ikut melepaskan cengkeramannya dari pergelangan tangan Akai.Wajah para maskulin itu langsung membeku tatkala melihat seorang wanita paruh baya yang masih mengenakan mantel bulunya datang menghampiri.“Haiz, Bibi! Mengejutkanku saja." Li Man berkata gusar."Kenapa kalian semua masih berada di halaman?" Li Na bertanya. "Kami hanya ingin memberi menantu ini sedikit pelajaran." “Bukankah kalian sudah melakukannya tadi?” “Aku rasa itu masih belum cukup untuk membuatnya menyadari, siapa sebenarnya yang berkuasa di rumah ini!”Li Na menghela napas. “Kalau kalian terus menyiksanya, kapan dia mulai bekerja? Sekarang hampir pukul tujuh malam! Untuk malam ini lepaskan saja dia! Aku tidak peduli, kalau kalian ingin memberinya pelajaran di lain hari.” Mendengar permintan Li Na, maka mundurlah semua anak buah Lu Dong. N