“Mel, tolong belikan aku buah-buahan. Aku ingin sekali makan buah duku dan apel,” kata Naura, mendorong kursi roda mendekati Melinda yang baru keluar dari kamar. “Oh, ya? Apa Kakak ngidam?” tanya Melinda, tersenyum. Sejak semalam ia sempat mendengar Naura ingin sekali makan buah duku. Mungkin ini hal yang biasa, tapi entah mengapa Melinda berpikir demikian. “Ah, kau ini. Aku hanya ingin makan buah duku. Katanya lagi musim. Mahal tidak apa-apa. Ini uangnya.” Naura menyerahkan sejumlah uang pada Melinda. “Aku ingin menyuruh Suzy, tapi dia suka sekali meminta imbalan. Terakhir, ia malah meminta tas branded seharga puluhan juta,” sambungnya. “Biar aku saja. Lagi pula, aku bosan di rumah. Apa aku harus bersama sopir?” tanya Melinda. “Tentu. Pak Agus baru datang. Minta tolong saja padanya. Pak Lihin sudah terlalu tua. Biar dia fokus berjaga di depan saja.” Naura menampilkan senyum. Raut wajah penipu itu berhas
Last Updated : 2024-08-02 Read more