All Chapters of Dijadikan Istri Kedua Karena Insiden : Chapter 51 - Chapter 60

137 Chapters

Menemukan Kamera Pengintai

“Mel, tunggu!” Gerald mengikuti Melinda yang menaiki tangga dengan cepat. Apa yang terjadi tadi membuat wanita itu terkejut setengah mati. “Jangan ikuti aku!” teriak Melinda, berbalik sesaat, lalu melanjutkan langkahnya. “Siapa yang mengikutimu? Aku hanya menuju ke kamar,” sahut Gerald. “Ini kamarku!” Melinda masih menunjukkan kekesalan. Sepanjang perjalanan ia merasa jengkel. Mendadak saja sang suami mengecupnya. Itu pun di pinggir jalan, tempat yang tak seharusnya. “Kau lupa kalau ini kamarku juga?” balas Gerald, menutup pintu. “Aaa!!!” Melinda berteriak keras, meluapkan emosi. “Kenapa kau semarah itu? Apa yang salah?” Dengan entengnya Gerald bertanya sembari duduk di sofa. “Kau masih bertanya apa yang membuatku marah? Kau ... Kau mengecupku sembarangan!” Melinda menunjuk wajah Gerald yang malah hanya menggerakkan mulut.
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Runyam di Rumah Sakit

Gerald, Melinda, Jiddan serta Zaskia tengah berada di rumah sakit. Setelah sup panas menimpa wajah dan tubuh Naura, segera wanita itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. “Kenapa kau ceroboh sekali? Bagaimana bisa sup itu tumpah dan mengenai Naura? Kalau sampai terjadi sesuatu padanya, aku tidak akan memaafkanmu!” Gerald menunjuk wajah Melinda yang memucat. Wanita itu menangis sesenggukan, meremas jemari. Apa yang terjadi di dapur bukanlah perbuatannya. “Aku tak sengaja, sungguh.” Melinda melirik ke arah Zaskia yang mondar-mandir dengan cemas. Tak mungkin dia akan memberi tahu bahwa ia tersandung kaki Zaskia yang sengaja ingin mengganggunya. Kalaupun dia mengatakan yang sebenarnya, tidak akan ada yang percaya. Di rumah itu dia adalah orang asing yang tak punya tempat membela diri. “Halah, alasan! Kau pasti sengaja ingin menghancurkan hidup Anakku. Dasar w
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

Apa Kau Ngepet????

Rusdi mengernyitkan dahi begitu keluar dari kamar menuju ke meja makan. Hidangan aneka macam tersaji di depan matanya. Aneh! Sesuatu yang tak pernah terjadi selama hampir 20 tahun pernikahan. Tampak sang istri menggandeng anak kembarnya, serta sang anak sulung agar duduk untuk sarapan. “Apa kau menang lotre?” Rusdi menarik kursi, lantas duduk. Masih penasaran dari mana datangnya semua makanan. Atau lebih tepatnya, bagaimana bisa sang istri membeli bahan makanan sebanyak itu. “Kau ini! Makan saja. Aku lagi dapat rezeki,” kata Irma. Dengan penuh senyum, ia mengambilkan makanan untuk Rusdi beserta anak-anaknya. Sesuatu yang aneh tentunya berasal dari hal tak baik. Begitulah yang terpikirkan oleh Rusdi. Matanya tak lepas dari wajah sang istri yang sumringah. “Apa kau ... memalak keluarga Tuan Gerald lagi? Kau datang untuk meminta uang?” Rusdi tak jadi makan. Rasanya tak enak makan makanan yang tak jelas asal
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

Lompat Atau Aku Akan Mendorongmu!

Kenan tersenyum samar sembari terus mengemudi. Anak buah yang seharusnya menjadi sopir pun ia suruh pulang lebih dulu sebab ingin berduaan dengan Melinda. “Kau yakin mau ke rumah Pamanmu? Wajahmu seperti memiliki arti lain saat mengatakannya tadi,” kata Kenan. Gerak-gerik Melinda yang tampak cemas dapat dibaca dengan jelas. “Tidak jadi." Melinda menjawab seadanya. Kenan berupaya bersikap baik dengan mengeluarkan kalimat-kalimat nan bijak. Memikat hati Melinda setelah sekian lama diincar tentu hal yang sukar. Ditambah wanita itu bukan lagi wanita lajang. Melinda memejamkan mata menikmati pendingin yang terasa menyegarkan. “Hmmm, begitu. Bagaimana kalau kita keliling saja? Sekalian berbagi cerita. Sudah lama kita tak bicara.” Kenan melirik spion. Berjaga-jaga takut Gerald mengikuti. Melinda tak menjawab. “Mel,” lirih Kenan, membuat Melinda menoleh.
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Jatuh Dari Tangga

“Apa yang kalian bicarakan? Antonio saksi mata apa?” Gerald mendekat. Tatapan tajam sang mertua yang tampak ketakutan membuatnya curiga. “Sayang?” Gerald mengernyitkan dahi, menyentuh pundak istrinya yang menganga lebar. “Ah, itu ... a-anu—“ Naura memelototi Zaskia, bagai minta dibantu untuk menjawab. Sang mama mengusap tengkuk, bingung juga harus bicara apa. “Apa perlu aku minta Jiddan mencari tahu? Sesusah apa kalian menjawab sampai terdiam? Apa yang tak aku tahu tentang Antonio?” Gerald merasa gelagat sang istri mencurigakan. Kedekatannya dengan sang manager pun tak pernah ia pertanyaan. Namun sekarang? Sepertinya, ada hal yang terjadi tanpa sepengetahuannya. “Tidak, Mas. Biar aku jelaskan. Antonio melihat seseorang memakai namaku untuk membuat skandal. Menggunakan fotoku untuk menebar keburukan. Hanya dia saksi mata yang bisa aku mintai keterangan. Namun .... “
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Drama Lagi?

Melinda semakin diperlakukan dengan buruk oleh sang suami setelah pulang dari rumah sakit. Dikarenakan Naura lumpuh sementara, menjadikan Melinda sebagai pelayan yang harus siap siaga. “Mulai hari ini, aku serahkan semua hal yang berkaitan dengan Naura padamu,” kata Gerald pada Melinda. “Aku ingin kau mengurusnya dengan baik karena ini kesalahanmu. Sampai Naura mengeluhkan sesuatu atau merasa kesulitan, kau akan tahu akibatnya!” Gerald pergi setelah menunjuk wajah Melinda dengan beringas. Melinda hanya diam, memerhatikan suaminya yang pergi. “Aku mau belanja dulu. Kau urus Anakku dengan baik. Sayang, Mama pergi dulu.” Zaskia memeluk Naura yang berada di atas kursi roda dengan pandangan kosong. “Kalau kau macam-macam atau mencelakainya lagi, aku akan membuatmu menyesal telah hidup!” Zaskia mendengus, memalingkan wajahnya dengan cepat. Melinda hanya menarik napas panjang. Didekatinya Naura
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Pura-Pura Lumpuh

Haedar dan Saroon mendatangi rumah Gerald. Mereka baru sempat menjenguk Naura sebab berada di Turki selama beberapa hari. “Kata dokter, berapa lama kau akan lumpuh? Maksud Tante, ini kan lumpuh sementara.” Saroon bertanya sembari mengamati situasi. “Sekitar satu sampai dua bulan,” Naura mengatupkan bibir seperti melumat. “Mana Kak Melinda?” tanya Haedar, menoleh ke arah tangga, lalu mengawasi pintu kamar Melinda. “Loh, kalian di sini? Sudah lama?” Melinda muncul membawa barang belanjaan diikuti Rani sebelum Naura sempat menjawab. Dibiarkannya Rani membawa semua barang belanjaan ke dapur. “Baru juga sampai.” Saroon berdiri. Dipeluknya Melinda seperti memeluk anaknya sendiri. Ia banyak mendengar tentang wanita itu dari sang anak yang merasa cemas. “Tante sehat?” tanya Melinda. “Sehat sekali. Bahkan tambah gemuk.” Haedar yang menjawab, membuat semua terkekeh. “Kau
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Melinda Mengetahui Kejahatan Naura

“Mel, tolong belikan aku buah-buahan. Aku ingin sekali makan buah duku dan apel,” kata Naura, mendorong kursi roda mendekati Melinda yang baru keluar dari kamar. “Oh, ya? Apa Kakak ngidam?” tanya Melinda, tersenyum. Sejak semalam ia sempat mendengar Naura ingin sekali makan buah duku. Mungkin ini hal yang biasa, tapi entah mengapa Melinda berpikir demikian. “Ah, kau ini. Aku hanya ingin makan buah duku. Katanya lagi musim. Mahal tidak apa-apa. Ini uangnya.” Naura menyerahkan sejumlah uang pada Melinda. “Aku ingin menyuruh Suzy, tapi dia suka sekali meminta imbalan. Terakhir, ia malah meminta tas branded seharga puluhan juta,” sambungnya. “Biar aku saja. Lagi pula, aku bosan di rumah. Apa aku harus bersama sopir?” tanya Melinda. “Tentu. Pak Agus baru datang. Minta tolong saja padanya. Pak Lihin sudah terlalu tua. Biar dia fokus berjaga di depan saja.” Naura menampilkan senyum. Raut wajah penipu itu berhas
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

Diusir

“Sayang, kau baik-baik saja? Bagaimana kau bisa jatuh?” Gerald membantu istrinya kembali duduk di kursi roda. Naura tak menjawab, melainkan menoleh pada Melinda yang mengernyitkan dahi dengan ekspresi terkejut. Seolah tatapan Naura ingin mengatakan bahwa Melinda yang telah membuatnya jatuh dari kursi roda. Gerald yang melihat sang istri menoleh pada Melinda, mengira arti tatapannya adalah sebuah petunjuk. “Hah! Beraninya kau melakukan ini pada Naura! Kau ini kenapa? Kenapa hatimu busuk sekali?” Gerald langsung menuduh. “Aku? Kau menyalahkan aku tanpa tahu kebenarannya?” Melinda menunjuk diri sendiri. Ia berdecak, berkacak pinggang. “Kalau bukan kau, siapa lagi? Aoa kau pikir kursi roda yang berulah sendiri mendorong Naura agar jatuh?” Gerald meninggikan suaranya. Wajahnya mulai dipenuhi dengan guratan, tanda ia sangat marah. “Kau salah. Dia tidak lumpuh
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more

Kau Menyukainya?

Gerald tengah sibuk meeting. Hotel yang ia bangun mulai dilirik para investor yang sempat mundur. Jigar, investor dari India pun kembali dengan sejumlah orang yang ingin ambil bagian dalam pembangunan hotel. “Aku pikir, kita bisa segera merampungkan sisi samping hotel. Kita juga sediakan taman bermain dengan konsep unik agar anak-anak yang menginap tidak bosan hanya berada di satu tempat saja.” Gerald yang sudah lama menginginkan anak, merasa akan menyenangkan kalau hotel yang ia bangun akan dipenuhi dengan anak-anak kecil berlarian. Hidup pun akan lebih berwarna melihat anak kecil yang ceria, menikmati masa kecil dengan bermain bersama. Sungguh sesuatu yang sangat diidamkan. “Seperti yang pernah Haedar usulkan, aku juga ingin kamar VVIP hotel bisa disewakan tiga atau empat bulan lebih awal dari rencana. Jadi, kita bisa memprioritaskan tamu VVIP dengan lebi
last updateLast Updated : 2024-08-04
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status