All Chapters of Mencintai Pacar Sahabatku: Chapter 171 - Chapter 180

225 Chapters

Siapa Ester?

Memang umur seseorang tidak ada yang tahu kecuali Sang Pencipta kehidupan.Dari kecil Anggara melihat sosok kuat Baskoro yang tidak pernah sakit. Dan dia tahu persis apa penyakit yang baru-baru ini di derita papanya.Penyakit mematikan dan bisa kapan saja kambuh bahkan bisa merenggut nyawa seseorang. Namun Anggara tidak ingin terjadi hal yang buruk pada papanya. Setidak sukanya dia pada sifat Baskoro, jauh dalam hatinya dia sangat menyayangi papa.Dia pernah mencari tahu tentang serangan jantung yang dialami Baskoro. Dengan menderita penyakit tersebut, papa dituntut untuk beristirahat lebih banyak dan mengurangi pekerjaan berat yang menguras pikiran.“Beri aku waktu untuk berpikir, Pa.” Ucap Anggara akhirnya.“Hum, baiklah tolong pikirkan baik-baik. Setidaknya kamu bisa memulainya dulu, sembari melanjutkan pendidikanmu.” Kini mereka sama-sama terdiam dengan pikiran mereka masing-masing, dengan pandangan yang sama melihat ke arah kolam.“Baiklah, papa rasa sudah cukup papa berbicara.”
Read more

Panggilan Pelakor

Akira segera membuka isi pesan tersebut.[Hay wanita pelakor!] Isi pesan singkat tersebut dengan huruf kapital serta tanda seru banyak, membuat Akira bingung akan siapa wanita itu sebenarnya. Mengapa dia memanggilnya pelakor? Bukankah panggilan itu hanya dilayangkan untuk wanita yang merebut suami orang. Namun selama hidup Akira tidak pernah berani merebut suami orang lain. Bahkan berhubungan dengan lelaki yang sudah berumur dia tidak pernah melakukannya.Satu-satunya orang yang pernah memiliki hatinya hanyalah Anggara.Di tengah rasa bingungnya Akira tak berniat membalas pesan dari wanita tersebut. Dia mengira wanita itu hanya salah alamat.Akira segera menutup layar ponselnya. Niatnya tadi untuk mengecek sosial media milik kekasihnya, namun kini ia urung melakukannya.Sementara itu Dany kini tengah melihat ke sosial media miliknya, permintaan pertemanan yang ia kirim ke orang tua Bayu tak juga diterima, membuatnya risau.“Na coba sini deh, gue ketemu akun sosmed milik orang tua Bayu
Read more

Bertemu Dengan Mbak Siti

Deg, mata Akira terpaku melihat tulisan itu. Apa yang dimaksud wanita itu, sungguh Akira pun tak mengerti. Berulang kali ia membaca isi pesan itu, namun dia tidak paham dengan maksud wanita tersebut.Jika yang dimaksudnya adalah Septian Anggara, namun ia tidak mendapati pertemanan yang sama dari akun milik wanita bernama Ester tersebut. Bahkan wanita itu tidak memperlihatkan wajah suaminya di foto-foto yang terunggah.Karena menganggapnya tidak ada hubungan dengan kehidupannya, Akira tidak berniat membalas pesan itu. Ia segera beralih ke aplikasi pesan. Ada pesan masuk dari Anggara beberapa menit yang lalu.[Selamat malam sayang. Sudah tidur?]Akira segera membalas pesan itu dengan senyum mengembang. Pesan yang sedari tadi sangatlah dia tunggu.[Malam, Ang. Belum, aku baru saja mengerjakan tugas sekolah. Ini baru akan tidur.]Akira menanti balasan dari pemuda itu dan tak lama ia mendapat balasan pesan serta kiriman sebuah foto dari Anggara. Akira segera membuka foto itu. Wajah kekasih
Read more

Mendapat Sebuah Petunjuk

Tak lain adalah mobil Anggara. Setelah menepikan mobil, sang pemilik segera muncul dari balik pintu.Anggara tersenyum ke arah mereka, lalu segera menutup kembali pintu mobil dan berjalan menghampiri mereka.“Mas Aang? Mau nyari mas Bayu juga?” Ucap Siti mengalihkan pandangannya pada Anggara. Dia sangat mengenal wajah pemuda itu, karena beberapa kali bertemu ketika Bayu dan teman bandnya berkumpul untuk latihan.“Iya mbak, Bayu ada?” Balas Anggara. Dia berdiri di samping Akira.“Mas Bayu gak ada di rumah mas, sudah seminggu ini. Apa mas Aang gak di beritahu?” “Gak ada mbak, Bayu gak ada ngasih tahu apapun. Kemana dia?” “Mas Bayu sekarang tinggal sama tuan dan nyonya. Sudah dari seminggu yang lalu.” Jelas Siti.Dany yang mendengarnya sangat terkejut. Mengapa Bayu pergi tanpa memberitahunya? Setidak penting itukah dirinya di hati Bayu?“Mbak Siti tahu dimana mereka tinggal?” Kembali Anggara bertanya untuk mengorek informasi dari asisten rumah tangga tersebut. Karena hanya Siti yang me
Read more

Perjalanan Ke Surabaya

Hari berlalu dengan cepat, Anggara telah memesan tiga tiket pesawat pulang pergi. Dan pagi-pagi buta ia sudah berada di depan parkiran kampus, menunggu kedatangan Akira dan Dany.Mereka mendapat penerbangan jam 7 pagi, sehingga harus berada di bandara sebelum jam 6 untuk proses check-in, satu jam sebelum pesawat berangkat.Satu hari sebelumnya, Akira sudah pamit pada orang tuanya untuk menginap beberapa hari di rumah Dany. Dan untungnya saat itu orang tua Dany tengah berada di Bogor, untuk menjenguk nenek Dany selama beberapa hari ke depan. Sehingga memuluskan rencana mereka nantinya.Menunggu beberapa menit hingga kedua gadis itu datang bersama Go-Jek yang mengantar mereka.Anggara segera membukakan pintu mobilnya. Akira duduk di sebelahnya, sedangkan Dany duduk di kursi belakang.Perjalanan ke bandara sangatlah mulus, karena waktu yang masih terlalu pagi. Hanya ada beberapa kendaraan melintas.Hingga tibalah mereka di bandara Soekarno-Hatta, Anggara segera mencari parkiran yang aman
Read more

Anak dari Bos Besar Baskoro Widjaja

Mereka pun diantarkan ke sebuah meja berlapis marmer, dengan tempat duduk yang terlihat sangat nyaman untuk diduduki. Jumlah kursi sesuai dengan jumlah mereka bertiga.Anggara menatap ke arah buku menu, untuk mencari menu yang cocok. Ia membalok-balik halaman sampai pada menu American breakfast. Anggara memesan tiga menu yang sama, serta secangkir kopi dan dua gelas jus. Tak lupa ia memesan satu menu untuk dibungkus, nantinya akan ia berikan pada Yosi— sopirnya.Pelayanan yang cepat tanpa membuat pelanggan menunggu terlalu lama. Tiga piring lebar terhidang di meja dengan sajian 2 poached egg, atau telur ceplok dilengkapi dengan sosis dan daging asap serta roti panggang.Makanan orang kaya sungguh tidak menarik perhatian Akira, beda halnya dengan Dany yang tampak tak sabar untuk menyantapnya.Tanpa menunggu teman-temannya, Dany mendahului untuk menikmati. Segera ia mengisi perutnya dengan makanan yang terhidang di depannya. Sementara Akira beralih menatap Anggara, membisikkan kata untu
Read more

Pertemuan dengan Om Bima

“Saya Hasan, tuan.” Jawab pria itu sembari menunduk. Bahkan ketika dia bertemu dengan papa dari pemuda itu, ia tidak pernah ditanyai nama. Membuatnya semakin khawatir. Dia sudah menduga-duga jika nantinya pemuda ini akan mengadu pada papanya, sehingga karirnya akan tamat. Dia tidak ingin hal itu akan terjadi nantinya.“Tolong maafkan saya tuan muda, saya tadi tidak bermaksud menyinggung tuan muda. Hanya saya tidak tahu jika anda anak dari bos besar.” ungkapnya berusaha melunakkan hati pemuda tersebut.“Lalu apa seperti itu kau memperlakukan tamu yang akan berkunjung kemari? Meremehkan hanya karena melihat penampilan tamu itu?” “Bukan tuan muda, tidak seperti itu. Hanya tak biasanya ada tamu dengan usia muda seperti anda.” Mendengar suara Hasan, Anggara tahu bahwa pria itu tengah menyesal dan ketakutan, meskipun tak melihat wajahnya serasa langsung.“Aku harap nantinya kamu terbiasa. Perlakukan semua orang dengan baik, dan jangan sekalipun membeda-bedakannya hanya karena penampilannya
Read more

Tiba Di Rumah Bayu

Tak lama Anggara telah tiba di lantai dasar, melewati para staf kantor yang menunduk hormat padanya. Sepertinya Husen sudah memberikan informasi hampir ke seluruh staf kantor akan identitas Anggara. Sehingga dia begitu dihormati layaknya seorang bos muda.Husen melihat ke arah Anggara yang keluar dari pintu utama gedung. Lalu segera berjalan menghampiri dengan raut wajah yang ramah, tak seperti tadi saat pertama kali berjumpa.“Tuan muda, apa mau saya antarkan sampai mobil anda?” Ujarnya menawarkan.“Tidak perlu.” Balas Anggara tanpa menatap ke arah security tersebut. Meninggalkan Husen dengan perasaan cemas akan sikap Bos Muda itu padanya. Sungguh jika waktu bisa diulang kembali, ia akan bersikap manis pada putra pemilik perusahaan terbesar itu. Kini Husen pasrah menerima nasibnya nanti, menunggu panggilan jika nantinya pekerjaannya akan diberhentikan.Anggara berlalu menuju ke arah mobilnya terparkir. Dengan siaga, Yosi segera membukakan pintu untuk anak dari bosnya.Kini mereka tel
Read more

Amarah Dany Memuncak

Di lain tempat, Bayu masih terlelap di kasur nyamannya. Ketokan pintu dari luar kamar tak juga membuatnya terbangun. Hingga asisten rumah tangga yang masih berusaha mengetuk pintu untuk membangunkan tidurnya, mulai merasa menyerah.Di telinga Bayu terpasang headset yang menyambungkan ke musik dari laptop. Sehingga ia tidak mendengar bunyi ketukan itu.Akhirnya wanita berumur 40 tahun yang bernama Halimah memutuskan untuk kembali ke lantai satu, setelah ia mengira usahanya sia-sia.Anggara melihat ke arah tangga, asisten rumah tangga itu berjalan seorang diri menuju ke arahnya.“Mohon maaf tuan dan nona, mas Bayu masih tidur sepertinya. Sudah saya coba membangunkan, namun pintu kamar tidak juga dibuka.” Ujarnya memberitahu, kepalanya menunduk hormat.Anggara paham, meskipun ia tidak terima dengan sikap Bayu yang seenaknya. Bayu bisa tidur nyenyak sementara kekasihnya sedang berharap-harap cemas.“Baiklah, bik. Tidak apa, biar saya tunggu di sini.” Jawab Anggara dengan ramah.Halimah pa
Read more

Janji Bayu pada Dany

Bayu menerima setiap pukulan yang dilayangkan Dany pada dadanya. Dia kini sudah sadar akan kesalahannya, dan pantas untuk menerima kemarahan Dany. Masalah ini adalah kesalahan dari hasil perbuatan mereka berdua. Tak seharusnya Dany menanggungnya sendirian. Kembali Bayu mengingat akan kesendiriannya selama satu Minggu ini tinggal di rumah orang tuanya. Sikap kedua orang tuanya yang sangat cuek, mengabaikan keberadaannya di rumah. Bayu seperti hidup sebatang kara, meskipun kini dia berada satu rumah dengan orang tuanya.Saat ini dia telah memiliki kekasih yang tengah mengandung benihnya. Tak seharusnya ia menyia-nyiakan gadis ini. Gadis yang mau menerima kekurangannya meskipun Dany pernah menangkap basah perbuatannya yang tercela.Kini dia sudah tidak bisa berkelit lagi, selain menghadapi masalah ini bersama. Dia harus secepatnya bertemu dengan orang tuanya untuk membicarakan hal ini.“Gue janji akan bertanggung jawab, Beby. Kali ini gue berjanji.” Ujar Bayu, tanpa terasa air matanya i
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
23
DMCA.com Protection Status