All Chapters of Mencintai Pacar Sahabatku: Chapter 121 - Chapter 130

225 Chapters

Pertemuan Dengan Rey

“Tolong ya pa, selamatkan masa depan anak kita pa.” ucap Lina terisak. Raditya menghapus air mata istrinya.“Sekarang mama istirahat, seharian mama belum tidur. Biar papa yang jagain Argi.” Raditya bangkit berdiri dan menuntun istrinya untuk pindah ke sofa panjang yang tersedia di sudut ruangan. Dia meminta istrinya untuk berbaring di sofa itu. Dia mengambil selimut untuk menutupi tubuh istrinya.“Mama istirahat, nanti papa bangunin mama kalau Argi bangun. Ok?” Raditya mencium kening istrinya. Lalu bangkit dan melangkahkan kakinya kembali menuju kursi di samping putranya terbaring.Dia menatap ke arah istrinya yang kini sudah mulai memejamkan matanya. Wajah cantik itu terlihat sangat sembab, karena telah banyak menangis seharian ini. Dia beralih menatap sendu ke arah putranya. Mungkin selama ini dia jarang bertemu dengan putranya, karena terlalu sibuk bekerja. Waktunya di rumah hanya ketika dia pulang kerja, dan hari sudah malam. Makan malam pun dia lakukan di tempat kerja.Dalam kead
Read more

Jebakan Rey

Hingga pizza itu habis, Dany tak melihat temannya mengambil makanan apapun. Akhirnya dia berinisiatif untuk mengambil dua potong pizza lagi untuknya dan untuk temannya.“Cobain dah, Na. Jangan malu-malu deh, lagian kita juga gak kenal sama mereka. Cuek aja!” Ujarnya.Akira menghembuskan nafasnya perlahan, dia mulai memakan pizza itu. Tak lama Bayu berjalan menghampiri mereka.“Beb, mau minum? Nih minum.” Bayu membawa dua gelas berisi soju, minuman asal Korea Selatan yang memiliki kadar alkohol lebih rendah. “Lu mau Lena?” Bayu menyodorkan satu gelas untuk Akira.Namun justru Dany yang menjawab. “Beb jangan Lena gak biasa minum alkohol.” Bayu mengangguk, tak bisa dia memaksanya juga. Sebelumnya dia telah menenggak segelas whisky sebelum menghampiri mereka. Bau alkohol tercium dari nafasnya. Dia merangkul bahu Dany sembari membisikan sesuatu. “Let’s dance baby.”Semula Dany menolak, namun karena pengaruh minuman yang dia konsumsi membuat tubuhnya sedikit panas. Dia mulai meliuk-liukkan
Read more

Reaksi Obat

Rey berjalan mendahului Akira, melewati kerumunan orang-orang yang tengah bergoyang di lantai dansa. Melangkah menaiki tangga menuju lantai dua. Sesampainya di lantai dua begitu banyak ruangan-ruangan yang tertutup. Namun Akira belum menyadari akan niat busuk dari pemuda itu. Dia masih mengikuti langkah pemuda itu. Hingga mereka tiba di ruangan paling ujung.“Temanmu di dalam sini, masuklah!” Ucap Rey sembari tersenyum licik.Keraguan kembali menyelimuti hati Akira, meskipun kepalanya terasa berat dan tubuhnya terasa panas, namun kesadarannya masih normal. Tidak mungkin Dany menunggu di dalam ruangan itu. Hingga akhirnya Akira menolak untuk masuk.“Gue tunggu di luar aja.” Tolak Akira, memutar langkahnya. Namun dengan cepat Rey mencekal pergelangan tangannya. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Inilah saat yang tepat untuk ia bisa mendapatkan gadis incarannya.“Tunggu, ayo masuk!” Rey berusaha mencegah gadis itu pergi.“Lepas! Jangan sentuh!” Akira kembali berteriak s
Read more

Permohonan Akira (21+)

“Akira, sudah mandinya?” Anggara mengetuk pintu. Namun tak terdengar sahutan dari dalam, membuatnya semakin merasa khawatir.Akhirnya Anggara memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi itu. Akira terlihat terduduk di lantai dengan pakaian lengkap yang kini telah basah kuyup. Nafasnya masih terengah-engah meredam gejolak birahi yang terus melanda.Anggara begitu cemas hingga dia menghampiri gadis itu, menggendongnya dan membaringkannya di kasur. Bajunya kini ikut basah karena seluruh tubuh Akira yang basah kuyup.“Akira, kamu kenapa?” Ucapnya sembari menepuk pipi gadis itu. Perlahan mata indah itu terbuka.Akira menatap ke wajah Anggara, dan mendadak dia mendekatkan bibirnya ke bibir Anggara. Dia mencium Anggara penuh nafsu. Membuat pemuda itu sangat terkejut. Baju Akira sangat basah hingga dalaman yang ia kenakan tampak menerawang. Anggara mencoba menahan diri terhadap godaan yang ada di depan matanya. Hingga ia melepaskan penyatuan bibir mereka.“Kamu kenapa? Ada sesuatu yang kamu mi
Read more

Mencari Bayu

Kesakitan itu kini berubah dengan desahan kenikmatan yang menggema di ruangan. Membuat Anggara terus memacunya lebih cepat hingga tak lama Akira kembali menjerit tertahankan. Dia baru saja mengalami pelepasan yang kedua. Membuat tubuhnya sangat lemas, dan kaki yang tadinya melingkari pinggang Anggara kini terkulai ke samping.Anggara meraih paha kiri gadis itu untuk membuatnya berbaring menyamping. Lalu kembali menghujani liang kewanitaan itu kembali, dengan juniornya yang masih tegak berdiri. Tangannya bergerak meremas dada kiri Akira, membuat gadis itu kembali mendesah sampai suaranya terdengar serak.Hingga tak lama sebelum juniornya memuntahkan cairan, dia segera mencabut juniornya. Sehingga cairan itu keluar tertumpah di tubuh Akira.Anggara segera mengambil tisu untuk mengelap tubuh Akira yang sudah terkulai lemas.“Sayang?” Panggilnya pada gadisnya. Namun gadis itu tak menyahut, sepertinya Akira sudah tertidur.Anggara segera melangkahkan kakinya menuju lemari untuk mengambil h
Read more

Terciduk

Rey tengah berada di dapur meneguk minuman dingin dari dalam kulkas.Dany begitu mengenali pria itu, akhirnya dia memutuskan untuk menanyakan keberadaan Bayu pada Rey.“Rey, lu tahu gak dimana Bayu? Gue cari-cari kok gak ada? Tapi mobilnya masih ada di depan.” Tanya Dany sembari melangkah mendekati pemuda yang hanya mengenakan celana boxer itu.“Hey kok sudah bangun? Kemarin lu muntah-muntah dan pingsan. Sekarang gimana? Sudah baikan?” Tanya Rey sembari mengalihkan pandangannya ke gadis yang masih terlihat pucat itu.“Gue masih pusing Rey, lu tahu gak Bayu dimana? Gue pengen pulang.” Tanya Dany sekali lagi.“Bayu tidur di atas.” Jawabnya sembari menunjuk ke lantai dua.“Dimana Rey? Gue sudah lihat ke seluruh ruangan, gak ada Bayu.”“Kamar paling ujung. Kalau lu mau pulang gue bisa antar. Mau?” Rey mencoba menawarkan diri, karena dia tahu Bayu tengah tidur bersama seorang gadis.“Ok, gue cari Bayu ke atas Rey, thank you.” Dany bergegas kembali menaiki tangga ke lantai atas, sesuai duga
Read more

Terjebak Pada Wanita Penggoda

Akhirnya Bayu memutuskan untuk membawa Dany ke rumahnya. Karena tidak mungkin untuk memulangkan gadis itu ke rumah orang tuanya dalam keadaan pingsan seperti ini.Seperti halnya semalam, dia mengira tubuh Dany terlalu lemah untuk mengkonsumsi minuman dengan kadar alkohol tinggi. Mungkin saat ini efek minuman itu masih terasa dalam tubuhnya. Apalagi dengan keadaan hati yang kurang bagus.Jalanan masih sangat sepi karena masih terlalu pagi. Hingga dengan cepat Bayu telah memasuki pekarangan rumahnya. Dia terlebih dahulu keluar untuk membuka lebar pintu rumahnya.Setelah itu Bayu menggendong Dany memasuki kamar tamu yang berada di lantai satu. Wajah cantik itu kini terlihat sangat pucat dan berantakan. Bayu mengambil selimut untuk menutup tubuh Dany agar tidak kedinginan.Lalu berjalan menuju kamar mandi, setelah menutup kembali pintu rumahnya. Semalaman setelah bercinta dengan wanita yang baru dia kenal, Bayu tidak sempat membersihkan tubuhnya. Bahkan dia juga tidak mengenal nama wanita
Read more

Tanpa Rasa Sesal

Bayu telah menyelesaikan acara mandinya, kini tubuhnya terasa lebih segar. Dia kembali memasuki kamar dimana Dany berada.Dia duduk di tepi ranjang, mengamati wajah gadis yang dia cintai.“Beb, gue minta maaf.” Ucapnya sembari menggenggam tangan Dany. Penyesalan yang selalu datang belakangan. Dia sudah berjanji akan setia pada Dany. Gadis itu telah memberikan miliknya yang sangat berharga padanya, dia tidak ingin menyakiti hati gadis yang terlihat tulus mencintainya.Hanya Dany yang selalu bisa menerima kekurangannya, bahkan ketika dia memaksakan kehendak pada Dany, Dany masih mau memaafkan dan menerimanya.Dia pun berharap hal yang sama akan dilakukan Dany untuknya. Dia yakin Dany akan memberi maaf padanya.Bayu segera membaringkan tubuhnya di samping tubuh gadis itu. Memeluk dengan hangat dan penuh kasih. Dan tak lama Bayu ikut menyelam ke dalam mimpi.***Jam bergerak dengan cepat, Akira terbangun dengan rasa nyeri pada selangkangannya. Area intimnya terasa perih ketika dia melakuk
Read more

Kekhawatiran Akira pada Dany

Sebelumnya dia sempat melihat ke pesan-pesan di ponsel itu. Begitu banyak pesan dari beberapa wanita yang belum terbaca. Dan kontak miliknya terlihat di daftar paling atas dengan tulisan Akira disertai emoticon hati. Membuat senyum tipis tersungging di bibir Akira. Dia kembali mencari kontak Dany dan melakukan panggilan.Namun hingga berkali-kali menelpon tak ada jawaban dari temannya itu.“Gak diangkat? Coba hubungi pacarnya.” Ucap Anggara, masih melihat ke arah kekasihnya.Akira mengangguk, dan akhirnya memutuskan untuk menghubungi Bayu. Menunggu beberapa saat sampai panggilannya terjawab.“Halo Bay, lu dimana? Mana Dany?” Tanya Akira setelah panggilan itu terhubung.Bayu yang masih dengan muka bangun tidurnya menoleh kembali ke layar ponselnya. Tadinya dia melihat Anggara menelpon namun kenapa yang terdengar suara gadis.“Oh Len. Dany di rumah gue.” Jawab Bayu, ketika dia telah menyadari pemilik suara adalah Akira.“Dia sakit apa Bay? Dimana Dany? Gue mau ngomong sama Dany.” Ucap A
Read more

Perjalanan Menuju Klinik

Jalanan sepi jarang ada mobil roda empat melintas, yang ada hanya beberapa pedagang yang wira-wiri membawa dagangannya untuk ke pasar.Udara pagi yang sangat dingin karena jam masih menunjuk pukul lima. Tangan Akira melingkar pada pinggang Anggara, dan tangan kiri Anggara menggenggam kedua tangan gadis itu. Hawa dingin berubah hangat karena perasaan keduanya yang saling terhubung.Hingga tak lama mereka telah sampai di rumah tingkat dua milik Bayu.Anggara sengaja memarkirkan motornya di depan gerbang rumah. Lalu mereka turun bersama dan mulai berjalan memasuki halaman rumah Bayu.Anggara terlebih dulu mengetuk pintu rumah Bayu, namun tak ada sahutan dari dalam rumah.“Coba telepon Bayu, sayang.” Ucapnya menyuruh Akira. Gadis itu mengangguk dan meraih ponsel milik Anggara, lalu membuka dan segera menelpon Bayu.Tak lama panggilannya terjawab.“Bay, gue udah di depan rumah lu, bisa buka pintunya?” Ucap Akira tanpa basa-basi.“Lu udah di depan? Serius? Tunggu..” ucap pemuda itu lalu seg
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
23
DMCA.com Protection Status