Share

Reaksi Obat

Rey berjalan mendahului Akira, melewati kerumunan orang-orang yang tengah bergoyang di lantai dansa. Melangkah menaiki tangga menuju lantai dua.

Sesampainya di lantai dua begitu banyak ruangan-ruangan yang tertutup. Namun Akira belum menyadari akan niat busuk dari pemuda itu. Dia masih mengikuti langkah pemuda itu. Hingga mereka tiba di ruangan paling ujung.

“Temanmu di dalam sini, masuklah!” Ucap Rey sembari tersenyum licik.

Keraguan kembali menyelimuti hati Akira, meskipun kepalanya terasa berat dan tubuhnya terasa panas, namun kesadarannya masih normal. Tidak mungkin Dany menunggu di dalam ruangan itu. Hingga akhirnya Akira menolak untuk masuk.

“Gue tunggu di luar aja.” Tolak Akira, memutar langkahnya. Namun dengan cepat Rey mencekal pergelangan tangannya. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Inilah saat yang tepat untuk ia bisa mendapatkan gadis incarannya.

“Tunggu, ayo masuk!” Rey berusaha mencegah gadis itu pergi.

“Lepas! Jangan sentuh!” Akira kembali berteriak s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status