Semua Bab Mencintai Pacar Sahabatku: Bab 131 - Bab 140

225 Bab

Dany Dirawat Inap

“Bagaimana dok, keadaan teman saya?” Ucap Akira terdengar khawatir, setelah dokter itu menyelesaikan tugasnya. Dia menyuruh suster untuk memasang infus pada pasien.“Saya akan pasang infus, nanti sepertinya ada tes kelanjutan. Saya beri obat penurun panas lewat suntikan, sepertinya temannya kekurangan cairan. Untuk sementara biar di rawat inap dulu ya sampai nunggu perkembangannya.” Jawab dokter itu ramah, kemudian dia berpamit untuk keluar ruangan.Suster tadi segera melakukan tugasnya untuk memasang jarum infus pada tangan Dany.“Sus, tapi teman saya baik-baik saja kan?” Akira masih merasa khawatir sehingga dia memastikan dengan bertanya pada suster.“Iya seperti yang dokter tadi bilang. Kemungkinan kekurangan cairan.” Suster kembali fokus untuk memasang infus di tangan Dany. Akira yang melihatnya ikut ngilu, karena selama hidup dia tidak pernah diinfus.Hingga akhirnya infus terpasang.“Saya ijin memberi obat penurun panas ya.” Ucapnya meminta ijin sebelum menyuntikan cairan ke dal
Baca selengkapnya

Hasil CT Scan

Hari sudah mulai pagi, sinar mentari mulai memasuki ruangan tempat Argi di rawat. Perlahan mata berat itu terbuka, mata Argi mengerjap sesaat untuk menyesuaikan cahaya di ruangan itu. Warna putih yang mendominasi ruangan tersebut, aroma obat tercium di indera penciumannya. Argi menatap ke arah samping, dia melihat ayahnya yang tengah tertidur di tempat duduknya. Raut wajah tegasnya tampak terlihat lelah. Pandangannya beralih ke sudut ruangan di mana mama Lina masih berbaring di sofa, menghadap ke arah sandaran sofa sehingga dia tidak bisa melihat wajah mamanya. Sudah lama dia tidak berkumpul dengan kedua orang tuanya. Sebelumnya dia merasakan hidupnya telah hancur hanya karena wanita yang tidak pernah mencintainya, kini semangatnya mulai bangkit ketika melihat kedua orang tuanya. Sebelumnya dia telah memiliki dunianya sendiri, dengan harapan yang tinggi untuk mencintai gadis pujaannya. Namun kini dia sadar cintanya semu, dan melihat kenyataan bahwa hanya kedua orang tuanya yang me
Baca selengkapnya

Jadwal Operasi

Kini Raditya sudah berada di luar ruangan bersama dokter yang menangani putranya.“Bagaimana dok?” “Pak Radit, melihat kondisi dan keluhan-keluhan dari saudara Argi, sepertinya benturan pada kepalanya cukup keras mengakibatkan ada pendarahan kecil di otaknya. Untuk masalah pita suaranya, sepertinya saudara Argi mempunyai cedera di laring, sehingga dia seperti kesulitan untuk bersuara, nanti untuk lebih pastinya saya akan memeriksa lebih detail kondisi pita suaranya. Namun hal yang perlu ditangani dahulu adalah masalah pendarahan pada otaknya, kita harus segera melakukan tindakan operasi. Untuk itu saya akan jadwalkan operasinya besok, apa pak Radit setuju?” Jelas dokter Arya panjang lebar.“Apapun saya akan lakukan dok, yang penting anak saya kembali normal seperti sedia kala. Saya setuju dok, lakukanlah secepatnya.” Jawabnya menyetujui tindakan operasi yang nantinya akan dilakukan. “Dok untuk suara anak saya apa bisa kembali?”“Nanti saya akan mengecek kondisi laringnya pak, mungkin
Baca selengkapnya

Dany Hamil

Kini sepasang kekasih itu telah berada di klinik, Anggara menggenggam tangan Akira menuju ruangan tempat Dany dirawat.Dari depan pintu ruangan, Anggara dan Akira mendengar suara Dany dan Bayu yang tengah terlibat dalam obrolan.Seketika Anggara menghentikan langkah mereka tepat di depan pintu.“Sayang, kita tunggu di luar dulu.” Ajak Anggara, lalu menuntun langkah mereka untuk duduk di kursi tunggu.Sementara di dalam ruangan Bayu berusaha menjelaskan pada kekasihnya dengan hal yang terjadi.“Beb, gue minta maaf. Gue khilaf, gue gak sadar ngelakuinnya.” Ucap Bayu dengan tangan yang terulur untuk meraih tangan gadis itu. Namun Dany sengaja menjauhkan tangannya.Ketika ia tersadar tadi, pandangannya langsung tertuju pada Bayu yang tengah menatap ke arah layar ponselnya. Emosinya seketika kembali memuncak mengingat apa yang telah dilihatnya tadi pagi-pagi buta.“Sudah cukup Bay, gue sudah salah pilih. Untuk kali ini gue gak akan maafin lu. Lu sudah tega selingkuhim gue.” Ucap Dany denga
Baca selengkapnya

Sikap Bayu Mendengar Dany Hamil

Akira merasa sangat kasian pada nasib sahabatnya itu dia meraih Dany ke dalam pelukannya, agar Dany bisa membagi beban dalam hatinya. Dia juga merasa bersalah karena semenjak Dany berada di rumahnya selama beberapa hari ini, Dany semakin berani keluar hingga larut malam. Kejadian di villa itu bukan yang pertama kalinya, berarti sudah jauh hari sahabatnya itu melakukan perbuatan zinah.“Na, gimana gue bilang ke nyokap bokap? Gue gak mau hamil, Na. Gue belum siap!” Ucap Dany terisak dalam pelukan sahabatnya.“Gue juga bingung Dan, lebih baik kita diskusikan dengan Bayu ya.” Suara Akira berbisik, dia tidak ingin pembicaraan mereka didengar oleh dokter itu."Gue takut Bayu gak mau tanggung jawab, Na." ucap Dany terdengar pilu. Suaranya sangat pelan, dia tidak ingin dokter Vivi mendengar ucapannya."Bayu pasti tanggung jawab Dan, kalian kan saling mencintai." Akira berusaha meyakinkan akan keraguan temannya. Namun dia belum tahu cerita di balik itu, Dany belum bercerita tentang kekasihnya
Baca selengkapnya

Kegelisahan Hati Akira

Akira menepuk bahu Dany, dia sendiri juga merasa kasihan. Entah nanti apa yang akan dilakukan Dany menghadapi masalah yang begitu besar.Dany yang tahu akan kepergian Bayu setelah mendengar ucapannya menjadi sangat terpukul. Dia begitu ingat akan janji pemuda itu untuk selalu bertanggung jawab ketika mereka melakukan perbuatan terlarang itu untuk pertama kalinya. Dia pun sangat ingat Bayu memakai pengaman pada permainan mereka yang pertama.Namun selanjutnya dia baru sadar bahwa pemuda itu tak lagi memakai pengaman. Hal itu menimbulkan penyesalan yang mendalam pada diri Dany. Selama ini dia jarang berhubungan serius dengan seorang pemuda. Baru kali ini dia sangat mempercayai seorang pemuda, karena cintanya yang begitu besar pada pemuda itu.Apa nantinya yang harus Dany katakan kepada kedua orang tuanya?Dany takut, begitu takut orang tuanya akan marah. Usianya masih belum matang untuk menerima kehadiran janin dalam perutnya. Umurnya masih terlalu muda jika harus putus sekolah untuk me
Baca selengkapnya

Masa Lalu Anggara?

Anggara meminta Bayu untuk bertanggung jawab dan berbicara pada orang tuanya serta orang tua Dany. Karena masalah seperti tidak bisa mereka selesaikan sendiri tanpa campur tangan dari kedua orang tuanya. Namun Bayu merasa ragu menghadapi kemarahan orang tuanya nantinya, apalagi dia juga harus menghadapi orang tua Dany, seakan nyalinya menciut.“Ngapain lu masih di luar, Bay?” Sentak Anggara membuat Bayu menoleh ke arahnya.“Gue nunggu kalian berdua.” Ucap Bayu mencari alasan. Posisinya sekarang sangat sulit, ingin masuk namun pasti Dany akan sangat marah. Ingin meninggalkan tempat itu namun mobilnya masih dikuasai Anggara.“Buruan masuk!” Suruh Anggara sembari menarik paksa tangan Bayu. Bayu kini pasrah akan nasibnya.Anggara memberikan bungkusan di tangannya yang berisi bubur ayam pada Bayu.“Ni lu kasih ke Dany.” Ucapnya lalu membiarkan Bayu melangkah paling depan. Dia sengaja menahan langkah Akira agar tidak mendahului.Bayu mulai membuka pintu dengan sangat hati-hati. Di dalam, Ba
Baca selengkapnya

Sikap Hangat Bayu

“Ang.”Deg, panggilan Akira membuat Anggara was-was. Dia mengira gadis itu akan penasaran dan berniat untuk menginterogasinya tentang ucapan Bayu tadi. Dia memutar langkah perlahan, dan menatap ke arah Akira.“Hum?”“Kita gak masuk ke dalam?” Perasaan lega seketika mengalir dalam diri Anggara, Akira tidak membahas perkataan Bayu. Hal itu membuat Anggara bisa bernafas dengan lega. Dia tidak berniat untuk menyembunyikan masa lalunya pada Akira, suatu saat dia akan mengatakan kebenaran tentang masa lalunya. Namun saat ini bukan waktu yang tepat karena hubungan mereka baru saja terjalin. Dan Anggara telah merenggut mahkota kewanitaan gadis itu, sangatlah tidak mungkin jika nantinya dia menciptakan masalah yang membuat Akira menjauhinya dan membencinya.Entah mengapa perasaannya kali ini sangatlah berbeda dari sebelumnya. Mungkin baru kali ini ia menemukan gadis polos seperti Akira. Berbeda dengan gadis yang dulunya pernah sangat dekat dengannya. Cintanya sangatlah besar pada gadis ini, s
Baca selengkapnya

Kedatangan Kedua Orang Tua Akira

Tangan Akira mulai bergerak mempersiapkan bahan-bahan makanan untuk dia kupas dan potong. Dia berniat akan memasak sup ayam.Dia sangat ingat cara memasak itu, karena dia sering membantu ibunya di dapur.Kurang dari satu jam masakan sederhana itu sudah matang dan terhidang di atas meja makan. Kini dia mulai membuat nasi.Sembari menunggu nasi matang, Akira memainkan ponselnya. Dia ingin menanyakan keberadaan orang tuanya saat ini.[Bu, sudah sampai mana?] Ia mengetik pesan itu dan dikirim ke ibunya. Namun beberapa menit masih tidak ada balasan. Sehingga dia mulai membuka sosial media, untuk mengatasi kebosanannya.Dia melihat dalam story pada akun Bayu, yang kini tengah berada di rumah sakit. Foto itu memperlihatkan Argi yang tengah terbaring dalam keadaan tidur. Sepertinya keadaan pemuda itu mulai membaik, terlihat dari wajah Argi yang telah tak mengenakan masker oksigen. Namun keadaannya masih sama, wajah tampan itu masih terlihat pucat, dengan luka di wajahnya yang sedikit mengerin
Baca selengkapnya

Di Balik Meja Operasi

Tak terasa hari berlalu dengan cepat. Pagi itu di sebuah ruangan di rumah sakit, seorang pemuda terbangun karena rasa sakit yang terus mendera kepalanya. Dia melirik sekilas ke arah kedua orang tuanya yang tengah tidur dengan posisi duduk. Dia tak kuasa membangunkan tidur nyenyak kedua orang tuanya. Bukan karena rasa tidak enak hati, namun dia tidak mampu berucap. Rasa sakit pada tenggorokannya membuatnya tidak bisa bersuara. Argi mencengkeram kuat kepalanya yang masih terbalut perban dengan sebelah tangannya. Wajahnya meringis menahan rasa sakit itu. Dia sendiri tidak tahu apa yang membuat kepalanya terasa mau pecah. Hingga pergerakannya tidak sengaja membuat gelas yang berada di nakas samping tempat tidur, terjatuh di lantai. Bunyi pecahan kaca pada permukaan lantai terdengar membangunkan sepasang suami istri yang tengah tertidur. Sang istri terlebih dahulu membuka matanya, pandangannya langsung terarah pada anaknya yang tengah meringkuk di atas kasur. Wajahnya meringis menaha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
23
DMCA.com Protection Status