Aku sudah terlalu lama berdebat dengan Kalea, membuat emosiku meluap. "Maaf Kalea, aku ke sini bukan untuk berdebat dengan dirimu, apalagi mendengar ocehanmu. Aku ke sini hanya ingin mengambil mobil yang sudah menjadi milik kami," ujarku dengan nada kesal."Jangan bermimpi, Rania. Jika kamu mau mobil, sebaiknya kamu beli sendiri, jangan minta mobil mantan suami kamu," balas Kalea, yang tampaknya masih belum mengenal betul siapa aku sebenarnya. Rasa frustasi mulai menggelayut di dalam pikiran. Mobil itu sudah di oper kredit Mas Raka kepada suamiku, tentu saja aku memiliki hak atas mobil itu, tapi Kalea terus menyangkalnya, tak percaya dengan apa yang aku katakan, meskipun aku sudah memberikan bukti untuk dirinya.Aku ingin menegaskan posisiku dan mendapatkan mobil itu secepatnya. Namun, tidak ingin memperpanjang perdebatan, aku pun memutuskan untuk berteriak memanggil Mas Raka, agar dia keluar dari dalam rumahnya. "Mas Raka! Mas Raka!" teriakku dengan suara lantang, berharap dia aka
Baca selengkapnya