All Chapters of Kau Nikahi Sahabatku, Kunikahi Bosmu : Chapter 61 - Chapter 70

134 Chapters

Bab 61 Mengacaukan Malam Pertama

Ibu mertuaku menatapku dengan marah yang memuncak, mata yang penuh dendam. Aku tahu dia tak terima dengan apa yang baru saja aku sampaikan. Namun, rasa sakitku tidak bisa kutahan, saat menerima perlakuan mereka kepadaku.Tetiba tangan ibu mertuaku terangkat tinggi, dan dia arahkan tangannya ke arah wajahku dengan kertasnya.Plaaaak!Aku merasa wajahku terasa panas seolah-olah sepasang tapak tangan mendekat seperti pedang.Tamparan itu mendarat di wajahku, menimbulkan rasa sakit dan panas yang membakar di pipiku. Hatiku seketika terasa sakit karena tersentuh telapak tangan yang tak kuharapkan itu. Terlintas di benakku, "Apakah aku layak menerima ini? Mengapa mereka sangat tega memperlakukan aku seperti ini? Tak adakah karma yang sudah usai aku terima selama ini?""Ibu menamparku?" tanyaku sambil menahan air mata yang mengancam akan tumpah.Harapanku sebentar tadi pupus sudah, bagai tembok kokoh yang retak dan akan roboh kapan saja. "Iya, aku menamparmu! Beraninya kau mengatakan itu
Read more

Bab 62 Keinginan Istri Muda

Aku, Raka, terkejut saat mendengar keinginan istri mudaku saat ini, dia menginginkan Kalea dijadikan pelayan di rumah ini.Aku merasa sangat keberatan dengan keinginan Andin tersebut. "Aku tahu dia pernah membuat Andin sangat kesal, tetapi apakah memperlakukannya seperti itu tidak terlalu kejam?" batinku dalam hati. Aku tidak setega itu untuk memperlakukan Kalea sebagai pembantuku, apalagi saat ini dia harus menerima keputusan yang menyakitkan ini. "Kenapa perasaanku begitu terbelah? Apakah karena aku sebenarnya masih mencintai Kalea?" tanyaku pada diri sendiri. Sungguh tak tega rasanya jika aku terlalu kejam menyiksa dirinya, aku pun kini mencoba untuk merayu dirinya."Sayang, sebaiknya jangan seperti itu, dia juga istriku dan saat ini aku sudah mengurungnya ke kamar pelayan, sudah cukup dia menderita saat ini," bujukku dengan nada merayu. Andin menatap tajam ke arahku seolah dia tidak setuju dengan apa yang aku katakan saat itu. "Apa maksudmu, Mas? Kamu tidak setuju dengan usu
Read more

Bab 63 Bilang Rapat tapi Bertemu Mantan

Entah mengapa, perasaan tak enak mulai menguasai pikiranku saat melihat wanita itu seperti sedang merayu suamiku. "Siapa sebenarnya wanita itu? Apa yang sedang dia lakukan dengan Mas Attala? Mungkinkah mereka sudah mengenal satu sama lain lebih dari yang kubayangkan?" bisik hatiku gelisah.Aku pun mencoba untuk tetap tenang, sembari mengawasi mereka dari kejauhan. Mas Attala tampak serius dengan pekerjaannya, seolah-olah wanita itu tidak ada di sisi itu. Sementara itu, wanita itu malah semakin berani dengan meletakkan telapak tangannya di paha suamiku. Rasa cemburu yang mendalam terasa menggigit relung hatiku, seakan tak bisa diredakan. "Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku menghampiri mereka dan menegur Mas Attala? Atau biarkan saja demi tak mengganggu pekerjaan mereka saat ini?" rasa bimbang mulai menghantui pikiranku. Namun, satu hal yang pasti, aku harus menemukan kebenaran di balik perasaan cemburuku ini, demi kebahagiaan dan ketentraman pernikahan kami.Beberapa saat kem
Read more

Bab 64 Mencoba Merusak Hubungan Mantan

Aku, Attala, merasa marah dan seketika aliran darahku mulai mendidih, ketika Anita dengan tiba-tiba menyahut dalam pembicaraan kami dan dengan santainya memperkenalkan dirinya sebagai mantanku di depan Rania. "Apa ini, sebuah rencana atau kebetulan saja dia ada di sini?" gumamku dalam hati. Rania pun terlihat sangat terkejut, matanya membulat tajam menatap Anita yang saat ini terlihat santai memperkenalkan dirinya sebagai mantanku."Apa? Mbak, mantan Mas Attala?" tanyanya dengan nada mulai emosi. "Iya, aku mantan Atta sejak kami kuliah dulu. Kami pacaran sudah cukup lama, tapi akhirnya aku memutuskan untuk menikah dengan sahabatnya. Beruntung aku dipertemukan kembali dengan dirinya saat ini, setelah statusku sudah menjadi janda," ujar Anita dengan senyuman sinis, seperti memancing situasi menjadi semakin memanas. Kuucap dalam hati, "Dia benar-benar ingin menciptakan masalah. Bahkan sekarang dia masih bisa membuatku jengkel seperti dulu, apa maksudnya dia mengatakan itu kepada Rani
Read more

Bab 65 Fitnah Istri Muda Mas Raka

Aku, Attala, menelan ludah dengan susah payah saat mendengar ucapan Rania tentang kehadiran Anita yang juga berpengaruh buruk bagi hubungan pernikahan kami.Pikiran buruk mulai menghantui benakku, jika itu memang terjadi, mengingat Anita memang seperti sedang menginginkan hubunganku dengan Rania berakhir. "Apakah benar Mas, jika Mbak Anita ingin menghancurkan hubungan kita?" Rania mengulang pertanyaannya kembali.Aku yang tak ingin semua itu terjadi, harus mulai mengantisipasinya lebih dulu, aku yakinkan Rania jika Anita juga perlu diwaspadai sebagai orang yang menginginkan hubungan pernikahan kami hancur."Iya, termasuk dia yang ingin hubungan kita berakhir, Sayang," jawabku tegas, mencoba menenangkan hatiku sekaligus menguatkan diri Rania.Rania terkejut mendengar apa yang aku katakan, dia tampaknya belum pernah terpikirkan bahwa Anita akan sampai melakukan itu. "Apa? Jadi, mbak Anita juga berkeinginan untuk menghancurkan rumah tangga kita?" tanya Rania dengan wajah yang semakin c
Read more

Bab 66 Fitnah Andien

Aku, Attala, menelan ludah dengan susah payah saat mendengar ucapan Rania tentang kehadiran Anita yang juga berpengaruh buruk bagi hubungan pernikahan kami.Pikiran buruk mulai menghantui benakku, jika itu memang terjadi, mengingat Anita memang seperti sedang menginginkan hubunganku dengan Rania berakhir. "Apakah benar Mas, jika Mbak Anita ingin menghancurkan hubungan kita?" Rania mengulang pertanyaannya kembali.Aku yang tak ingin semua itu terjadi, harus mulai mengantisipasinya lebih dulu, aku yakinkan Rania jika Anita juga perlu diwaspadai sebagai orang yang menginginkan hubungan pernikahan kami hancur."Iya, termasuk dia yang ingin hubungan kita berakhir, Sayang," jawabku tegas, mencoba menenangkan hatiku sekaligus menguatkan diri Rania.Rania terkejut mendengar apa yang aku katakan, dia tampaknya belum pernah terpikirkan bahwa Anita akan sampai melakukan itu. "Apa? Jadi, mbak Anita juga berkeinginan untuk menghancurkan rumah tangga kita?" tanya Rania dengan wajah yang semakin c
Read more

Bab 67 Rania Hamil

Satu Minggu Kemudian.Aku, Rania. Saat ini entah mengapa aku merasakan kepalaku sedikit pusing dan perutku mulai merasakan mual-mual.Huwek HuwekHuwekAku mengeluarkan isi yang ada di dalam perut ku.Entah mengapa, tiba-tiba aku merasa mual sejak mencium aroma masakan Bu Ima tadi pagi. "Apakah aku kelelahan atau ada sesuatu yang salah dengan perutku?" pikirku bingung, sementara membatalkan niat untuk menyantap hidangan di meja. Sedangkan Mas Attala yang sudah rapi, menghampiriku sesaat setelah melihatku keluar dari kamar mandi belakang dengan wajah pucat. "Rania, kamu kenapa? Wajahmu terlihat sangat pucat, apa kamu sakit?" tanya Mas Attala mulai cemas dan mengusap wajahku yang diberondong oleh anak rambut yang menutupi wajahku.Aku menatap wajah cemas Mas Attala dan mencoba menjawab dengan jujur, "Aku tidak tahu, Mas. Tapi tadi pagi saat mencium aroma masakan Bu Ima, aku langsung merasa mual, mungkin aku masuk angin saja." Mas Attala terlihat bingung, seolah-olah mencari jawaban
Read more

Bab 68 Terlalu Mencintai

Mendengar apa yang dikatakan oleh dokter saat ini, tentu membuatku bahagia, aku ingin memberikan sebuah kejutan untuk suamiku, Mas Attala, jika saat ini aku sedang hamil dan mengandung anaknya. Aku tidak akan pernah membayangkan bagaimana bahagianya dia akan mendengar semua ini."Aku akan ke kantornya sekarang, aku akan memberikan sebuah kejutan untuk Mas Attala di sana," gumamku dalam hati .Setelah menerima resep vitamin dari dokter, aku segera bergegas meninggalkan klinik tersebut.Dalam perjalanan, aku memutuskan untuk singgah ke sebuah mini market, hendak membeli cemilan dan minuman yang akan kubawa ke kantor Mas Attala. Aku tidak bisa memungkiri rasa cemas yang muncul, berharap kejutan yang aku berikan kepada Mas Atas Attala nantinya, dapat membangkitkan semangatnya yang tengah surut dan juga membuat dirinya tidak khawatir jika aku ternyata bisa hamil dan bisa membuktikan bahwa saat ini aku bisa memberikan keturunan untuk dirinya.Saat aku melangkah masuk ke mini market itu,
Read more

Bab 69 Cemburu

Aku terkejut mendengar perkataan Kalea yang penuh penyesalan, terasa seolah hatinya sedang terluka dan menyesali segala yang pernah ia lakukan padaku.Dalam hati, aku merasa kesal sekaligus penasaran, apa sebenarnya yang membuatnya berubah menjadi seperti ini? "Kau masih berpikir jika aku sangat senang melihatmu seperti ini? Justru aku iba dan simpati kepadamu, Kalea," ujarku dengan perasaan yang campur aduk antara marah dan simpati. Aku ingin menunjukkan bahwa aku tidak sekejam yang mungkin ia pikirkan."Benarkah? Aku tidak yakin hal itu, kau pasti setidaknya masih memiliki perasaan sakit hati kepadaku, merebut suamimu dan menjadikanmu pelayan di rumahku. Aku bahkan meminta Mas Raka untuk meminta ganti rugi atas uang yang kau bangun dari peluh mu saat itu. Aku tahu, aku adalah wanita yang paling jahat, apa yang aku lakukan kepadamu, langsung diganjar tunai dengan perlakuan Mas Raka dan istrinya kepadaku saat ini, suamiku direbut oleh menantu pilihan mertuaku dan mereka kini menjadik
Read more

Bab 70 Aku Hamil, Mas

Mas Attala tampak terkejut saat aku mengatakan kecurigaanku kepadanya. "Rania, tenangkan dirimu, jangan biarkan emosi menguasai pikiranmu. Aku dan Anita hanya membahas masalah pekerjaan, kami tidak melakukan apa-apa yang tidak semestinya," ungkapnya dengan tegas."Benarkah? Tetapi sikapnya tampak jauh dari profesional, seolah-olah dia sedang merayumu, Mas, mana ada dia bersikap profesional, jika pakaiannya saja seperti itu, seolah memancing hawa nafsu lelaki," kataku, menatap wajah Anita dengan penuh curiga.Aku tahu bahwa Mas Attala bisa merasakan kegundahan hatiku, dan dia akhirnya mencoba untuk memberikan penjelasan kepadaku."Rania, aku mohon, jangan berpikiran buruk tentang diriku. Aku tidak tertarik pada Anita, meskipun dia berusaha untuk menarik perhatianku, hingga saat ini aku pun tidak tertarik dengan dirinya," ujar Mas Attala, berusaha menenangkan perasaanku. Aku mulai merasa agak lega, tapi tetap sulit untuk mengusir rasa cemburu ini sepenuhnya.Dengan perlahan, aku menari
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status