All Chapters of Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya: Chapter 301 - Chapter 310

339 Chapters

BAB 301 PEMBUNUH

"Kali ini, apa urusannya?" Pras bertanya saat mereka sudah pindah ke mobil Roni."Rebutan warisan," celetuk Rafael dengan santai. Lelaki itu tengah berkutat dengan laptop untuk mengintai sebuah kediaman yang jadi tujuan mereka."Istrimu miliuner juga?" Hanya Pras yang punya nyali bicara asbun tanpa takut ditembak kepalanya."Gaklah, kebanyakan harta nanti aku. Dia cukup bagian ngabisin aja. Buat jajan seblak ama bakso tiap hari.""Ampe buntut elu delapan juga kagak bakalan habis kalau yang dibeli seblak ama bakso."Perdebatan macam itu cuma bisa dilakoni oleh Rafael dan Pras. "Enggak, aku beneran. Harta siapa yang direbutin?" Pras beralih ke mode serius. Ekspresi selengek-annya hilang."Harta keluarga Hanyokrokusuma," jawab Rafael pada akhirnya. "Yang punya pabrik kosmetik Sumber Ayu, sama tanah luasnya gak itungan itu ya?" Adi nimbrung kali ini."Kok kamu malah tahu?" Pras beralih memandang Adi."Tahulah. Sebab di kota kami ada tanah yang katanya mau diwakafkan untuk pembuatan gedu
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

BAB 302 AKU MEMBENCIMU

Nadine tentu terkejut dengan kalimat Mega barusan. Pembunuh? Maksudnya pria ini yang sudah menghabisi nyawa ayah dan ibu Mega. Apa sebabnya. Tanya itu berputar terus di kepala Nadine. Ada banyak hal yang ingin dia tahu, tapi tak mungkin ia bertanya sekarang.Sementara Mega terus menolak untuk menandatangi berkas entah apa itu, Nadine tidak tahu."Kau akan celaka jika terus menolak," ancam Rahadian."Bunuh saja aku!" Pekik Mega kalap.Toh dia sebatang kara di dunia ini, tidak punya siapapun. Bahkan suami yang ia harapkan jadi sandaran hidupnya, justru membencinya. Jika bukan karena teman-teman yang menguatkannya. Mega sudah rubuh dari dulu."Kau memang keras kepala macam mereka!" Sebuah tembakan membuat Mega bungkam, dengan Nadine mematung di tempatnya duduk. Sementara Rafael dan yang lainnya saling pandang. Rafael lekas keluar dari mobil setelah mengokang senjatanya lalu menyelipkannya di pinggang."Kalian tunggu Rama datang. Kami akan menyelinap masuk," perintah Rafael pada Roni dan
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

BAB 303 NURMAN RAZAN

Lelaki itu bernama Nurman Razan, seorang jenderal dengan bintang tiga melekat di pundaknya, memiliki jabatan tinggi di sebuah instansi militeri di negeri ini. Dengan kedudukannya Nurman Razan hampir bisa melakukan apa saja. Dia punya kendali atas kekuatan militer, dia mengetahui rahasia negara yang orang lain tidak tahu. Juga hal-hal lain yang bahkan tidak terpikirkan oleh orang biasa.Salah satunya bisnis yang bisa menghasilkan cuan yang tidak sedikit. Atau penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Nurman Razan harusnya mengabdi untuk negeri ini. Tapi sifat serakah dalam dirinya merajalela.Dengan kedudukannya, dia melakukan apa yang dia mau tanpa memikirkan akibatnya. Terkadang semua dilakukan hanya karena faktor keuntungan semata. Seperti saat dia mendapati sebuah proyek bisa memberinya untung yang sangat besar. Dia punya bahannya tapi tak punya tempat. Dia perlu lokasi yang bisa menyamarkan pabriknya.Ketika dia bertemu Rahadian, lelaki itu menawarkan tanah yang menjad
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

BAB 304 SELAMAT

Mega mengucap astagfirullah berulang kali saat tangan Nurman menyentuh dirinya. Pun dengan Nadine yang berusaha melepaskan diri dari ikatan yang menjerat tangan dan kakinya.Saat dia berhasil membuka ikatannya, dia langsung menghantam tubuh Nurman dengan kursi yang tadi dia duduki."Pergi kau, brengsek!" Nadine lantas mengembalikan hijab Mega. Mengikatnya asal setelah membenahi bagian gamis Mega."Kurang ajar!" Nurman mendorong tubuh Nadine hingga perempuan itu kembali membentur dinding. Kali ini rasa sakit turut menghantam perut Nadine. Istri Rafael mengaduh kesakitan, terlebih saat Nurman juga menjambak rambutnya."Kau pikir selamanya akan tetap jadi nyonya besar. Kau juga bisa kulempar ke jalanan kalau aku mau. Aku bisa menghancurkan bisnis suamimu dalam sekelip mata!"Nadine tertawa mengejek. "Anda pikir suami saya selemah itu. Asal Anda tahu, kematian putra Anda adalah rekayasa teman suami saya."Bola mata Nurman membelalak terbuka. Tidak percaya dengan apa yang Nadine ucapkan.
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

BAB 305 UMPAN

Rafael gemetar membaca kertas yang ada di tangannya. Air mata perlahan turun membasahi pipi yang seketika mengucap hamdalah, tanpa putus. Di tengah dera coba yang menerpa, setitik bahagia Yang Maha Kuasa limpahkan pada mereka.Pria itu mengusap pelan bulir bening di netranya. Langkahnya ingin masuk menemui Nadine tapi seorang staf medis mengatakan sang istri masih dalam pengawasan dokter. Nadine akan diistirahatkan total untuk malam ini. Boleh dikatakan kondisinya cukup mengkhawatirkan.Rafael menganggu pasrah, menyerahkan perawatan Nadine sepenuhnya di tangan dokter, sementara dia memutar langkah mencari David yang ia perkirakan sudah selesai ditangani.Saat dia sampai di depan ruang perawatan Mega, dia menjumpai David yang berdiri diam macam patung saat seorang dokter bicara padanya. Ekspresi wajah David tampak kosong. "Ada apa, Dok?" Rafael memburu sang dokter yang tampak lega melihatnya.Sepertinya David sama sekali tak bisa diajak bicara. "Begini, Pak. Mohon maaf, kandungan nyo
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

BAB 306 AKHIR MANIS

Hari berganti dengan keadaan Nadine dan Mega mulai membaik. Jika kebahagiaan menyambut Nadine waktu dia membuka mata. Maka hal sebaliknya dialami Mega. Seolah sudah tahu, Mega tak perlu banyak bertanya. Dia sendiri yang meminta kepastian dari sang dokter.Keterangan dari dokter membuat Mega seketika kehilangan semangat hidup. Wanita itu jadi lebih pendiam. Mega bahkan tak merespon saat David mengajaknya bicara, sekaligus minta maaf."Ga, bicaralah. Jangan diam saja." Ini sudah kesekian kalinya David membuka percakapan dengan sang istri. Tatapan mata Mega kosong dengan bulir bening terus mengalir dari sudut matanya.Bagi Mega, sudah tak ada alasan baginya untuk hidup. Kemarin dia bertahan karena tahu ada nyawa lain dalam rahimnya yang sedang menumpang hidup padanya.Tapi sekarang dia sudah kembali pada Rabb-nya. "Rupanya takdir yang harus dia jalani sangat berat, hingga dia memilih urung lahir ke dunia. Kenapa aku dulu tidak mati saja saat melihat garis hidupku sangat menyedihkan," gu
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

BAB 307 DIKEPUNG

"Maaf jika akan merepotkan Anda." Rafael berucap pada seorang wanita yang mengenakan pakaian dan hijab persis Mega. Dialah yang akan menjadi umpan untuk memancing Nurman Razan. "Tidak masalah, ini sudah tugas saya. Senang bisa membantu," perempuan berlesung pipi seperti Mega itu menyahut.Dia salah satu rekan Rama, beda divisi. Perempuan dengan teknik bertarung setara Rafael dan Pras.Perempuan itu masuk ke dalam mobil di mana ada David, Adi dan Rama di dalamnya. Sementara Rafael mengikuti dengan mobil lain di belakang dengan jarak cukup jauh tapi masih bisa dipantau."Semoga sukses operasinya, kita sudahi semua malam ini. Bismillah." Ucap semua sebelum mobil melaju menuju rumah sakit milik DA Grup. Perempuan yang menggantikan Mega bernama Rani, dia duduk tenang dengan masker menutupi hidung. Satu lagi kamuflase untuk menyamarkan keadaannya.Lima belas menit kemudian, mobil lain menyusul keluar dari sisi lain rumah sakit. Ada Nadine dan Mega di dalamnya. Tujuannya sama, rumah sakit
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

BAB 308 BERAKHIR

"Nurman Razan," gumam Mega dan Nadine bersamaan.Tak berapa lama semua orang dibuat syok karena mendadak mobil mereka dihujani dengan peluru. Seluruh kaca jendela hancur berkeping-keping. Tembakan tadi meluluhlantakkan kaca dari semua sisi. Pecahannya terlempar ke mana-mana.Nadine dan yang lainnya, merunduk melindungi kepala masing-masing dari hujan serpihan kaca. Lantas setelahnya pintu mobil dibuka diikuti suara Mega yang menggeram marah.Perempuan itu meronta meski tangannya ditarik paksa ke arah Nurman yang berdiri dengan tongkat tak jauh darinya.Nadine, Pras dan si perawat turut di seret keluar dari dari mobil. Begitu berada di luar mobil, ketiganya langsung ditodong dengan senjata di pelipis masing-masing."Langsung saja, kau dulu atau mereka?"Mega menatap nyalang pada Nurman Razan. "Bahkan ketika Anda sudah diberi teguran sedemikian rupa, Anda masih belum sadar juga," cibir Mega yang langsung dihadiahi tembakan yang mengenai lengan istri David."Sialan! Lawan aku jangan saki
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

BAB 309 BENDA YANG SAMA

Banyak brankar didorong masuk ke ruang perawatan darurat rumah sakit milik DA Grup. Yang jadi prioritas jelas tiga brankar yang langsung mendapat penanganan. Nadine segera berurusan dengan dokter kandungan, sementara Mega bertemu pindai sinar X-ray. Dan tentu saja, Pras yang sepertinya langsung booking ruang operasi lebih dulu. Setengah jam berlalu dengan lampu operasi langsung menyala. Pras harus menjalani dua operasi sekaligus. Reva yang terlihat melintas langsung dihadang oleh Rafael yang sedang cemas menunggu Nadine. "Pras bagaimana?" "Pelurunya melukai limpa. Kita harus mengeluarkan peluru sekaligus mengobati luka itu," Reva menjawab cepat. "Apa bisa selamat? Darahnya banyak sekali, Re," kata Rafael panik. "Dia langsung dapat donor darah, semoga aman. Sudah dulu, dia operasi dua tempat. Hati-hati saat memberitahu istrinya. Semoga Nadine dan Mega juga baik-baik saja." Reva menghilang di balik pintu, meninggalkan keheningan yang mencekam bagi Rafael. Kapan dia akan k
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

BAB 310 APA REAKSIMU?

Sinar mentari sudah muncul di ufuk timur saat Rafael kembali ke ruangan Nadine. Kali ini dia sudah diizinkan masuk. Pun dengan David dan Meta yang sudah tidak tampak di ruang tunggu. Mungkin David sudah menemani Mega di ruang perawatan. Dan Meta pasti stand by di depan ruang ICU.Waktu Rafael memeriksa Nadine, perempuan itu masih terlelap. Rafael masuk ke kamar mandi, membersihkan diri dari sisa-sisa kejadian semalam. Dia sempat mampir ke mobilnya di mana selalu ada set pakaian ganti di sana. Jadi lelaki itu bisa bertukar baju. Saat dia keluar kamar mandi, tampak Nadine yang sudah membuka mata. Tangannya menggapai sisi tempat tidur, ingin minum"Biar kuambilkan." Rafael bergerak cepat membantu. Satu gelas air Nadine habiskan, perempuan itu kehausan. "Bagaimana? Ada yang sakit?"Nadine menggeleng sebagai jawaban. Aneh, meski tubuhnya lemas, dia tidak merasa sakit macam semalam."Bayi kita bagaimana?" Nadine nyaris menangis, teringat mungkinkah dia tidak merasa kesakitan karena calo
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more
PREV
1
...
293031323334
DMCA.com Protection Status