All Chapters of Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya: Chapter 281 - Chapter 290

339 Chapters

BAB 281 KETEMU!

"Karena sektor peredaran dan produksi obat masih dikuasai pemerintah, sebagian besar. Ada juga swasta yang diberi mandat untuk membantu kinerja pemerintah. Tapi izin edarnya tetap lewat mereka. Jadi di sinilah nurani manusia diuji. Mereka tahu hal itu tidak benar ....""Tapi kadang mereka tidak punya pilihan. Banyak tekanan yang dihadapi, dan mereka bukan orang yang dilengkapi dengan privilege untuk melawan."Reva mengangguk, setuju dengan pendapat sang kakak. "Lalu untuk Bram ini bagaimana, masih bisa disembuhkan tidak? Katamu produknya masih dalam uji coba."Keduanya bergeser ke ruangan berjendela kaca, di mana dari sana mereka bisa melihat keadaan Bram. Pria itu duduk tenang, saking tenangnya sampai pandangan matanya kosong."Sepertinya bisa. Aku akan terus berhubungan dengan temanku itu. Kebetulan dia minggu depan mau ke sini. Kalau mau dia akan kurekrut untuk kerja di lab. Dia pernah ikut proyek ini waktu di sana, tapi milih mundur ketika dia merasa tidak sreg.""Sipp.Tapi kenap
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 282 KETAHUAN

"Kalian mau ke mana sih?" Meta kepo ketika dia ditinggal di Blue Paradise bersama Laras dan juga Lia. "Ada kerjaan bareng. Itu Adi juga ikut," Pras menjawab sambil menunjuk Adi yang diekori Casey di belakangnya. Hubungan dua orang itu tampaknya mulai membaik. Seiring Casey yang mencoba menerima Adi. Wajah Casey tampak cemas. Sepertinya di antara yang lain hanya perempuan itu yang tahu seperti apa gambaran rencana mereka malam ini."Oke, para ciwi-ciwi, yang bumil, yang emak dan yang calon emak, selamat bersenang-senang. Kalian bebas melakukan apa saja asal tidak keluar area Blue Paradise. No pesen makanan dari luar. Silakan masak sendiri kalau pengen makan di luar menu yang sudah ada. Untuk info kamar sila tanya sama tuan rumah."Pidato Sandy menjadi penutup sebelum para lelaki keluar dari gerbang Blue Paradise. Meninggalkan para perempuan yang seketika saling pandang."Mereka gak lagi rencana nyari cewek lain kan?" celetuk Meta, tetap jadi yang paling ceplas ceplos."Aku buntungin
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

BAB 283 BERDARAH

"Bagaimana bisa alarm-nya merespon. Aku pikir sudah sangat cepat waktu menggantinya," gerutu Rion. Lelaki itu tampak mengokang senjata yang sejak tadi ia persiapkan. Pintu keluar sudah pasti ditutup, seperti info Pras. Rafael masih diam mengamati benda yang ada di tangannya. Tabung itu tak lebih dari jari tengah diameternya. Berwarna biru metalik berpendar cantik. Beda jauh dengan namanya. Namun intinya tetap sama, mengerikan."Kita melupakan ini." Rafael menunjukkan satu titik di bawah tabung formula, sebuah benda runcing mirip ujung pulpen."Itu kuncinya, kalau yang menggantikan tempatnya tidak sesuai, sistem akan langsung men-deteck-nya sebagai pencurian," cetus Adi membuat Rafael dan Rion kompak menoleh lantas berujar "kok tahu" secara berjamaah."He he, Casey ada cerita beberapa soal begitu. Cara kerja orang Munich, cara kerja orang Zurich katanya beda-beda."Rafael mengetatkan rahang mendengar ucapan Adi. Tahu tapi diam saja. Sekarang mereka harus bagaimana."Tunggu dulu, yan
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

BAB 284 SABAR DAN SORRY

"Aku sepertinya mau melahirkan!"Huwaaa! Kepanikan seketika melanda dua pria yang sama sekali belum pernah menghadapi perempuan yang akan bersalin. Sandy dan Pras justru terdiam dengan isi kepala entah lari ke mana. Sementara Syarif langsung memapah tubuh Reva yang tadi ditopang Sandy."Loh kok malah bengong. Bantuin! Kita bawa ke UGD!" Teriakan Syarif membuat nyawa Sandy dan Pras kembali tersadar, lalu dengan segera ikut menyambar lengan Reva untuk dipapah."Gak mau melahirkan di sini, siapa tahu nanti lab-nya diledakkan sama abangku," Reva menolak untuk dimasukkan ke rumah sakit itu. Padahal jarak basement ke pintu UGD cuma sepuluh menit dari basement."Alah Mbak, darurat!" sergah Syarif."Gak, pokoknya balik ke rumah sakit sendiri. Ayo!" Reva meremas lengan Sandy saat lelaki itu tak segera membawanya pergi."Bagaimana?" Sandy bertanya. Syarif dan Pras malah saling pandang. Pras seketika blank melihat Reva mendesis menahan sakit sejak tadi. "Sakit banget ya?" Lisan Pras lancang
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

BAB 285 PRASETYA PRAMUDYA!

Rion hanya menghela napas, dia tahu semua ini di luar rencana mereka. Jadi Rion tak ingin menyalahkan siapapun dalam hal ini. Mungkin saja, memang anak pertamannya ini, dia tidak diizinkan untuk menyambutnya lahir ke dunia.Meski dia sangat menantikan momen ini, tapi dia bisa apa jika Tuhan tidak mengabulkan keinginannya. Apapun itu, keselamatan Reva dan anaknya di atas segalanya.Mereka hidup sampai detik ini saja sudah luar biasa. Rafael dan yang lainnya tidak tahu apa yang akan terjadi andai tak ada Rama yang menyelamatkan mereka dari kepungan tentara yang siap melubangi tubuh mereka kapan saja. Sungguh mengerikan saat kekuasaan disalahgunakan."Ram, kau masih utang penjelasan padaku!" Kata Rafael ketika Rion berulangkali menjelaskan kalau dia tidak apa-apa."Nanti aku jelaskan, yang penting kita keluar dulu dari sini. Aku belum mau mati konyol karena ulah kalian!" gerutu Rama."Idih, dia yang milih nyusul. Kita yang disalahin," sambar Adi."Eh, Di kamu beneran nikah sama anaknya A
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

BAB 286 KASUS ADOLFO CASEY

Sementara itu di Blue Paradise, kehebohan sedang terjadi saat bagian keamanan memberitahu ada beberapa orang yang mencoba masuk ke rumah besar tersebut.Nadine segera membawa teman-temannya ke satu ruangan di lantai dua. Sebuah ruangan yang dirancang mirip bunker dengan sistem keamanan terkini dan tempat yang nyaman untuk mereka berlindung. Aslinya tempat itu bioskop mini, tapi bisa difungsikan sebagai tempat persembunyian kala bahaya mendadak muncul.Untungnya Lia sudah tidur hingga gadis itu tidak rewel saat Laras menggendongnya untuk pindah."Pak, kalau mereka memaksa masuk biarkan saja. Keselamatan bapak dan teman-teman yang paling utama. Kami sudah ada di lantai dua. Mereka tidak akan menemukan apa-apa. Semua ruangan sudah dikunci.""Baik, Bu," sahut si satpam patuh."Mereka siapa?" Sita bertanya sambil mendekat ke arah sang kakak."Tidak tahu," balas Nadine. Tidak mungkin dia memberitahu kalau kemungkinan mereka adalah anak buah Keenan.Dari tempat Nadine, mereka bisa melihat re
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

BAB 287 RAFAEL VS KEENAN

Di sisi Rafael, pria itu tengah berhadapan dengan Keenan, lelaki tinggi besar berparas bule. Rafael tampak tenang menghadapi Keenan. Dia tahu apa yang pria itu inginkan."Kau berhasil mencurinya?" Keenan bertanya, di belakangnya ada dua orang yang siaga dengan senjata berada di pinggang masing-masing.Sama dengan pihak Rafael. Ada Adi dan Rama yang juga waspada. Rama mungkin sudah biasa menghadapi kondisi macam ini. Jadi lelaki itu tampak biasa saja. Beda dengan Adi, meski terlihat anteng tapi hati lelaki itu sebenarnya berkecamuk. Luka di lengannya darahnya sampai mengering. Untung cuma terserempet peluru, bukan tertembak."Aku selalu dapatkan yang aku mau," Rafael menunjukkan tabung berisi virus Black Chimaera. Benda itu berkilau jernih ditimpa sinar rembulan yang berada nun jauh di atas sana."Bagus sekali," puji Keenan."Beritahu aku apa yang akan terjadi jika virus itu tersebar atau bocor ke udara bebas. Apa seperti virus yang kemarin?""Virus ini pembunuh masal, yang terinfeksi
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

BAB 288 PULANG?

Rafael baru saja sepakat dengan Keenan soal barter virus dengan tiket kepulangan lelaki itu ke Zurich. Keduanya akan kembali ke mobil masing-masing saat tembakan merobohkan satu bodyguard Keenan. "Ada serangan!" Pras menginfokan."Jumlah?" Rafael langsung merespon. Mereka langsung mengokang senjata masing-masing agar siap digunakan tiap saat."Se-peleton," cetus Pras sambil nyengir dari ujung sana."Lu mau bunuh kita?" todong Rafael."Bukan gue! Sebentar gue lihatin siapa pemimpinnya." Pras memperbesar tampilan gambar yang dia dapat dari citra satelit nenek buyut yang Rafael pinjam sebentar. Selama beberapa jam ini, Main Frame memang berada dalam kendali penuh Pras. Pria itu bebas meng-akses semua sistem yang di perlukan untuk membantu Rafael di lapangan."Letnan Bagas Hendarto."Rafael menoleh ke arah Rama yang seketika tersenyum kecil. "Ternyata dia yang naik. Sepertinya aku memang sudah diblack list oleh pasukanku.""Selamat Pak, selamat jadi pengangguran," celetuk Adi pada Rama.
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

BAB 289 SELAMAT JALAN

Setelah keadaan dinyatakan kondusif oleh Pras, para ciwi-ciwi langsung keluar dari "bunker" mereka. Hector langsung menyingkir begitu Keenan memberi kabar kalau minggu depan mereka bisa bertolak ke Zurich.Namun sebelum benar-benar pergi, Hector masih bisa bertemu Casey. Hector normal, tidak macam Gerald. Dua adik beradik itu sempat bicara sebentar, sebelum Hector pamit pergi. Lelaki itu bilang, Casey bisa mengurus perusahaan mereka bersama suaminya sementara dia dan anggota keluarga lain tidak ada. Hector meyakinkan Casey kalau dia akan menghubunginya setelah tiba di Zurich."Hati-hati. Selamat untuk kehamilan dan pernikahan kalian. Semoga keadaan sudah lebih baik, hingga aku bisa melihatnya saat sudah lahir."Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Casey. Sedih dan terharu. Untungnya, dia tidak sendiri. Hingga banyak yang menghiburnya. Nadine sendiri langsung pamit ke rumah sakit, saat kabar Reva sudah melahirkan sampai ke telinganya. Di antara kabar bahagia ternyata ada kabar buruk y
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

BAB 290 RASAKAN KAU!

Malam berganti pagi ketika semua menarik napas lega. Seolah beban berat sudah diangkat dari pundak semua orang. Rona bahagia perlahan muncul di wajah masing-masing insan. Anggota keluarga De Angelo juga teman-teman yang lain.Reva melahirkan dengan selamat seorang bayi laki-laki yang tampan macam bapaknya. Bukaan delapan ketika Rion menerobos masuk ke ruang bersalin dengan kemeja di bahu berwarna merah.Reva melotot panik, tapi saat Rion mencium lembut keningnya lantas berbisik, "I'm fine and I'm here."Semua kecemasan Reva sirna, bersama keduanya menyambut putra pertama mereka yang langsung menangis kencang begitu lahir ke dunia. "Terima kasih sudah bersedia memberiku gelar ayah." Rion kembali mencium dahi Reva sebelum beranjak untuk meng-adzani sang putra sebelum masuk inkubator. Bayi mungil itu sempat dipertemukan dengan ibunya yang menangis haru saat tubuh hangat si bayi menempel di dadanya.Dan kini bayi itu sedang jadi tontonan banyak orang. Terutama emak-emak yang sudah diizin
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
34
DMCA.com Protection Status