All Chapters of Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya: Chapter 291 - Chapter 300

339 Chapters

BAB 291 TEO TUKANG TIPU

"Seorang pria dengan inisial XXX ditemukan meninggal karena serangan jantung di sebuah hotel. Saat ditemukan meninggal, di sebelahnya ada tiga perempuan dalam keadaan tanpa busana. Pun dengan pria tersebut. Di duga sang pria kelelahan hingga memicu serangan jantung setelah ketiganya melakukan hubungan intim secara beramai-ramai.""Pras kau gila!" Maki Rafael segera. Bagaimana bisa Pras melakukan ini."Bagaimana kau melakukannya?" Keenan turut bertanya penasaran, sebab dia sudah melakukan banyak cara untuk membunuh pria dengan inisial yang masih dirahasiakan, tapi kuat dugaan kalau lelaki tersebut adalah putra sang jenderal."Aku menyusupkan satu temanku ke sana semalam. Tapi jangan bilang Meta, bakal dikunciin pintu aku nanti," jelas Pras sumringah."Terus kau kasih dia obat begitu?" Arya menegaskan."Lebih kurang seperti itu." Pras kembali menyahut.Semua yang ada di ruangan itu menghembuskan napas bersamaan, termasuk si biang kerok, Pras. "Sekali tepuk, dua tiga lalat mati. Bukanka
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

BAB 292 KARMA IS REAL

"Kalau kau sentuh dia, aku bunuh kau!"Tawa menggelegar terdengar. Teo, lelaki yang dulu Sita cinta dengan segenap jiwa, bahkan rela dia berikan mahkotanya. Kini lelaki itu sedang mengancamnya dengan sebilah pisau yang berada di lehernya.Perempuan itu ketakutan luar biasa. Dia takut kalau momen kegugurannya dulu kembali terjadi. Susah payah Sandy menyembuhkan traumanya, meyakinkannya kalau dia tidak akan kehilangan bayinya lagi. Kalau kali ini terjadi lagi, habis sudah keinginan Sita untuk punya anak kembali."Aku tidak takut! Kau buat aku menderita. Kau buat aku tidak bisa merasakan apa itu hasrat dan gairah. Sekarang kalian mau bahagia, tidak akan kubiarkan. Kau buat aku tidak bisa memiliki keturunan, dan kalian seenaknya malah mau punya anak. Enak saja! Aku menderita kalian juga harus sengsara!"Teo menggeram marah. Bisa dibayangkan selama setahun ini, Teo tak bisa melampiaskan keinginan otaknya untuk bercinta. Kebiri yang Rafael dan yang lainnya praktis membuatnya Teo tak bisa m
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

BAB 293 AKU TIDAK IRI

Rekaman ledakan membuat sang jenderal tertawa lebar. Setelah pemakaman sang putra selesai, ajudannya memberi laporan. Pria yang sebenarnya usianya sudah lumayan banyak, tapi tetap terlihat awet muda. Mungkin hanya lebih tua beberapa tahun dari Arya."Virusku musnah, putraku mati, tapi setidaknya kau juga menyusul ke neraka. Dasar pengkhianat!" maki sang jenderal.Bahkan ketika hal yang paling dia banggakan, dia sanjung ditarik balik, sang jenderal tetap tidak sadar akan berbagai kejahatan yang sudah dia lakukan. Bukannya bertobat, sang jenderal justru makin kumat."Tuan, Rahadian Hendarto di sini," ajudan sang jenderal kembali melapor.Saat itu masuklah Rahadian Hendarto, ayah Eva. Pria tersebut jelas cemas tapi berusaha terlihat tenang."Bagaimana usahamu?" cecar sang jenderal langsung tanpa basa basi.Ayah Eva kehilangan kata, juga kehabisan cara untuk memenuhi permintaan sang jenderal. "Maafkan saya, Tuan. Sampai sekarang saya belum bisa mendapatkan aset keluarga Hanyokrokusuma. P
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

BAB 294 SANGAT TRAGIS

Sudah jadi hal lumrah saat kebahagiaan menyambangi orang lain, sebagai manusia biasa akan timbul perasaan pengen. Walau kadarnya berbeda-beda. Ada yang langsung sadar kalau rezeki sudah ada yang ngatur. Tidak bakal tertukar, semua sudah tertakar. Tak perlu iri dengan milik orang lain.Ada yang langsung kebakaran jenggot, berpikir kalau dia juga bisa seperti itu, hingga melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hal sama. Jika irinya sebatas karena tetangga beli barang baru, yang lain bisa pinjam uang kalau mau beli juga.Lah kalau orang lain bahagia karena punya anak, apa yo kita mau beli anak juga. Beli barbie yang harganya ratusan ribu? Mana bisa. Karena itu Rafael sebisa mungkin meredam rasa di hati Nadine yang ingin sekali memiliki anak. Dia tahu sebesar apa keinginan sang istri untuk menimang sendiri buah hati mereka.Mereka yang paling awal menikah, tapi justru sampai sekarang belum dikaruniai malaikat kecil dalam kehidupan mereka. Wajar jika perasaan minder makin menjadi. "Jan
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

BAB 295 DISERANG

Dini hari menjelang, saat dua mobil melaju menuju sisi lain sebuah pelabuhan. Tempat yang jarang diketahui publik, tapi jadi kesukaan banyak orang. Siapa lagi kalau bukan untuk penumpang gelap.Tapi khusus yang ini, penumpangnya tidak gelap. Alias resmi meski datanya dipalsukan. Rafael turun dari mobil diikuti Pras, Adi dan Roni. Dari mobil satunya keluar Keenan, Hector, teman Reva si jurit eh ....Sebuah yacht sudah menunggu, siap untuk berangkat. Pras menyerahkan satu amplop pada Hector. Kakak Casey menerimanya sambil tersenyum. "Thank you," ucapnya."You're welcome," balas Pras.Hector beralih pada Adi, mengajaknya bersalaman lantas memeluknya. "Tolong jaga dia. Kalau situasi sudah aman, izinkan saya menemuinya. Sekaligus menjenguk papa, mama dan Ge," pinta Hector."Tentu saja, dia tanggung jawab saya sekarang. Beritahu saja jika ingin berkunjung.""Kalau Casey dan kamu mau, tinggallah di rumah. Lagi pula kamu bukan lagi aspri Tuan De Angelo. Kamu punya jabatan sekarang.""Saya mem
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

BAB 296 MUSTAHIL DITEMUKAN

"Argh, pelan. Perih!"Pras merintih kala punggungnya diobati. Pria itu jelas jadi yang paling rewel saat dirawat, jika yang lain bisa tetap stay cool saat menjalani berbagai prosedur pemeriksaan dan perawatan. Pras tidak demikian.Tubuhnya topless, dengan luka baret, lebam dan memar tampak jelas di punggungnya. Sejak tadi Pras terus merintih membuat Rafael mendengus geram."Otak jenius, kelakuan anak TK. Kau harus lihat Meta lahiran. Normal kalau bisa."Rafael yang sedang diperban kakinya berujar. "Ada pilihan melahirkan yang lain gak. Reva dan Sita kesakitan banget keknya. Apalagi Reva noh, abis Sandy dicakarin."Yang lain mengulum senyum mendengar pertanyaan absurd Pras. Ada juga yang bisa bertanya demikian."Gak ada, pilihannya cuma dua. Nah lo."Pras kicep seketika, tak terbayangkan bagaimana Meta harus mengeluarkan tenaga untuk mengeluarkan bayi mereka dari jalan lahir yang Pras pikir hanya seperti lubang rumah semut. Atau macam Sita yang perutnya dibelah untuk diambil bayinya.
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

BAB 297 BENERAN JADI

Setelah menempuh perjalanan lebih dari tiga belas jam dari Changi International Airport di Singapura. Akhirnya Keenan dan yang lainnya tiba di kota Zurich. Dari Zurich International Airport, Keenan membawa pulang Eva yang masih pulas tertidur. Hebat sekali obat bius yang Keenan berikan.Pada dasarnya lelaki itu punya basic pengetahuan soal formula atau bahan dalam pembuatan suatu obat. Hanya saja Keenan tak tertarik mendalaminya.Sebuah mansion megah menyambut kedatangan Keenan, berapa lama dia tidak pulang. Keenan nyaris tidak bisa mengingatnya. Hector sendiri punya rumah di sana. Pun dengan si jurit teman Reva.Seorang pria menyambut sang tuan dengan senyum merekah. "Willkommen, Herr." Yang artinya selamat datang, tuan dalam bahasa Jerman."Terima kasih. Kami sudah makan di pesawat. Sekarang kami akan istirahat dulu. Nyonya sangat lelah. Aku akan memanggilmu jika butuh bantuan."Sang pria mengangguk paham. Dia membiarkan sang tuan membawa Eva menaiki tangga mewah yang menjuntai da
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

BAB 298 TEMBUS LANGIT KETUJUH

"Halo cantik," sapa Nadine pada bayi dengan setelan pink membalut tubuh mungilnya. Bayi itu berceloteh seolah menjawab sapaan Nadine. Perlahan istri Rafael menggendong sang keponakan. Terlihat luwes, tidak canggung sama sekali."Kamu sudah minum berapa kali. Mamamu pasti kelaparan kalau kamu minum terus susunya.""Lah kan itu kerjaan dia," seloroh Sandy yang baru kembali dari kantor."No, no, no cium, papa belum mandi.""Geli aku dengarnya Nad. Kau panggil papa padaku.""Ngajarin anakmu. Kau pikir aku sudi manggil papa padamu."Sita menggelengkan kepala mendengar dua orang itu tak pernah akur. Padahal mereka pacaran pun tidak, tapi ada saja yang buat mereka berdebat tiap kali berjumpa."Kirain," goda Sandy sambil berlari masuk ke kamar. Takut kena sleding Nadine lagi.Wajah Nadine dari galak berubah manis saat mengajak Maira bicara. Sandy memberi nama Maira pada putrinya."Maira mau tidur belum?" Tanya Nadine dan bayi kecil itu bergumam tidak jelas. Perlahan Nadine meletakkan Maira
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

BAB 299 DICULIK

"Tuan, kami menemukannya."Rahadian Hendarto setengah berlari masuk ke ruangan sang jenderal setelah dia mengkonfirmasi sesuatu. Dia yakin kali ini dugaannya benar.Pria itu sebenarnya masih disibukkan dengan usahanya mencari Eva. Sudah satu minggu, belum ada kabar dari sang putri. Eva memang biasa pergi, bisa lama tapi selalu memberi kabar hingga dia tidak perlu cemas. Tapi kali ini agak lain, Eva sama sekali tidak menghubunginya, pun dengan ponsel sang putri ditemukan di kamar apartemen yang biasa dia tinggali. Sementara penghuninya raib entah ke mana."Kau yakin dia orangnya?" Sang jenderal bertanya. "Yakin, Tuan. Hanya saja kita sedang mengusik sebuah keluarga jika kita menculiknya." Rahadian memberi pertimbangan."Kau pikir aku peduli. Lakukan saja perintahku, bunuh dia kalau melawan."Rahadian meneguk ludak, tak percaya kalau sang tuan akan memberi perintah demikian. Tapi dirinya tak berani melawan, yang bisa dia lakukan hanya mengangguk patuh."Bawa dia ke alamat yang kukirim
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

BAB 300 RAHADIAN HENDARTO

"Nadine sudah pulang?" Rafael bertanya usai kembali dari bertemu Rama. Pria itu turun lagi dari kamarnya setelah tak mendapati Nadine ada di sana."Kayaknya belum. Coba tanya, siapa tahu ngelonin Maira atau Laiv," balas Arya yang kebetulan melintasNadine yang super santai beberapa waktu terakhir kerjaannya hanya main sama anak Sita dan Reva yang nyaris seperti kembar, beda dua bulan saja.Kalau tidak ke tempat Sita yang ke tempat Laiv, yang memang disediakan satu space di ruangan dekat jendela besar yang menghadap kolam renang. Di sana ada semua fasilitas yang sengaja disediakan untuk keperluan Laiv saat siang hari. Jika Reva sedang on duty, atau ada keperluan, Laiv akan diletakkan di sana dengan Paramita yang menjaga. Reva memang tidak menyewa baby sitter. Sebab sang mama yang kekeuh ingin merawat dan mengasuh Laiv."Terwujud cita-cita kalau tua momong cucu. Ya, Yah."Ucapan Mita diangguki kalem oleh Atma. Bersamaan dengan itu Rafael muncul. "Hai, Boy, tumben belum ngamar. Mamamu b
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
34
DMCA.com Protection Status