"Yang penting ulet. Jika ada kerikil di jalan, jadikan tantangan, agar tantangan itu menjadi jalan untuk menjadi besar," katanya. Sungguh, kata-kata Kang Rahman begitu memotivasiku.Sepertinya aku cocok ngobrol bareng seperti ini dengannya. Namun ternyata sudah malam. "Kang, udah malem. Nggak kerasa ya ngobrol ngalor-ngidul, eh dah malem aja," ucapku."Iya, Teh Alma. Makasih banget ya, Akang udah dikasih kesempatan kenal lebih dekat keluargamu.""Sama-sama, Kang. Terima kasih juga silaturahimnya!" Aku mengantar sampai pintu saja. Ketika kulihat di rumah depan, motor sport Kang Ikbal datang. Mobil laki-laki tadi sudah tak ada, aku kecolongan. Tadinya mau memperhatikan kapan ia keluar dari rumah Susi, tapi tak terperhatikan."Aku pulang ya, Teh!""Iya, Kang. Hati-hati di jalan!" Kang Ikbal yang baru turun dari motor sportnya menengok ke belakang. Mungkin ia mendengar suaraku, jadi ia mencari sumber suara. Aku masuk ke dalam, bersembunyi di balik jendela. Terlihat Kang Ikbal keluar g
Last Updated : 2024-06-20 Read more