All Chapters of Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Chapter 361 - Chapter 370

446 Chapters

Bab 361 Buah Hati

Kanaya ingat hari itu kala dokter memvonis ibunya tidak dapat lagi tertolong kecuali dengan transplantasi jantung. Ia begitu putus asa hari itu, tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang 20 miliar, jumlah yang sangat fantastis untuk seseorang biasa seperti dirinya. Sebuah kebetulan ia mendengar tawaran menjadi ibu pengganti siang itu di taman rumah sakit. Yang ternyata, tidak hanya menjadi jalan keluar kesembuhan ibunya, namun juga pertemuannya dengan Bastian, laki-laki cinta pertamanya. Jika saat itu ia tidak sedang membutuhkan uang, ia mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu pengganti. Apalagi dengan pembuahan alami yang dijalaninya saat ini. Apakah itu takdir? Kanaya tidak tahu. Akan tetapi hatinya berdebar dengan penuh kehangatan mendengar kalimat itu keluar dari bibir Bastian. Seakan Bastian ingin menegaskan jika jalan apa pun yang akan mereka tempuh, pada akhirnya pertemuan mereka tidak akan bisa dihindari. Dan saat ini, Kanaya ingin takdir itu
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 362 Pengalaman Pertama

Perlahan Bastian memindahkan Baby K ke tangan Kanaya, memastikan Kanaya memegangnya dengan benar. Kanaya sudah pernah menggendong Alea, sehingga ia tahu bagaimana memggendong seorang bayi yang masih sangat kecil. Akan tetapi, menggendong buah hatinya untuk pertama kali tidak akan pernah bisa disamakan dengan apa pun juga. Awalnya tangan Kanaya bergetar saat ia menggendong Baby K. Untungnya, Bastian menggenggam tangannnya itu dan memberinya anggukan penuh keyakinan. Berangsur-angsur gemetar di tangannya menghilang, dan ia bisa menimang buah hatinya itu. Kanaya menatap tidak putus pada Baby K, sementara airmata bahagia terus mengalir di pipinya. “Ini Mama, Nak…” ucapnya dengan lirih sebelum mendaratkan kecupan yang lama, penuh rasa sayang di kening bayi mungil itu. Kecupan demi kecupan ia daratkan di wajah Baby K, sementara ia menggendongnya, memeluknya dalam dekapannya. “Mama sayang kamu Nak… mama rindu kamu…” Akhirnya ia bisa bisa memeluk, menggendong dan mencium buah hatin
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 363 Imbas Perusahaan

“Elsie, apa kamu baik-baik saja? Aku dengar perusahaan almarhum Papamu sedang dalam masalah.” Feni, seorang aktris, salah satu teman sosialita Elsie bertanya saat mereka sedang berkumpul di sebuah restoran mewah. “Benar Els. Katanya perusahaan itu dicabut ijin operasinya, apa benar?” Marcia, istri seorang pengusaha juga ikut bertanya. Elsie yang sedang tertawa senang, tiba-tiba berhenti tertawa mendengar pertanyaan mereka. Akan tetapi ia segera tersenyum. Ia tidak boleh terlihat panik ataupun terlihat sedang dalam masalah. Apalagi dia adalah istri Bastian, tidak mungkin masalah mendatangi nya! “Aah… mengenai hal itu, tidak ada yang perlu dikuatirkan. Perusahaan itu bukan milikku lagi. Aku sudah menjualnya beberapa waktu yang lalu,” ucap Elsie dengan gampangnya. Ia terlihat tidak terpengaruh berita itu, apalagi khawatir. “Tapi yang aku dengar, mereka menyelidiki kasus penyelundupan itu sampai ke 10 tahun yang lalu. Bukankah itu artinya perusahaan itu masih di miliki keluarg
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 364 Tidak Ada

Elsie turun di depan lobi DPG Corp. Sudah beberapa lama ia tidak datang ke gedung kantor pusat DPG Corp itu berada. Gedung itu penuh dengan orang berpakaian bisnis yang berlalu-lalang dengan kesibukan mereka masing-masing. Akan tetapi mereka yang mengenalinya menyapanya dengan sopan. Ia tidak mengalami hambatan untuk pergi ke kantor Bastian di lantai teratas gedung itu. Namun saat ia hendak masuk ke dalam kantornya, Sofie, sekertaris Bastian menghentikannya. “Sebentar Bu Elsie,” Sofie berkata sembari menghentikannya. “Ada apa?” “Maaf, Bapak sedang meeting. Ibu sebaiknya tunggu terlebih dahulu,” jawab Sofie dengan gugup. Elsie menatap sofie dengan penuh selidik. “Kenapa kamu gugup? Apa apa?” tanya Elsie seraya melangkah mendekat. Sofie adalah sekertaris Bastian dan biasanya ia akan menanyakan perihal Bastian padanya. Namun kenapa dia gugup sekali saat ini? Elsie menjadi curiga. “Ti-tidak ada apa-apa Bu. Saya hanya ingin memberitahu ibu saja. “ “Sofie, kamu tahu kan kalau
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 365 Pertunjukan

Meskipun Elsie sudah mempersiapkan jawaban jika Bastian bertanya mengenai Bareta, namun saat berhadapan langsung dengan Bastian, rasanya semua jawaban yang ia siapkan menghilang begitu saja. Ia pun ragu dengan apa yang harus ia katakan pada Bastian. Sebab ia tidak tahu sejauh mana Bastian mengingat mengenai Bareta dan Ravioli. “Els, apa kamu mengetahui mengenai kerjasama Papamu dengan Ravioli? Itu sebabnya kamu menolak bantuan menejemen dariku dan memilih bekerjasama dengan Ravioli?” Bastian langsung bertanya sebelum Elsie menjawab pertanyaannya. Elsie kembali terperangah. Bastian ternyata ingat dengan kerjasama Papanya dan Ravioli! Bastian bahkan ingat jika ia menolak bantuan menejemen darinya beberapa waktu yang lalu. “Aku… aku mengetahuinya setelah Papa tiada. Aku berusaha menolak kerjasama dengannya dan karenanya dia memaksaku untuk menjual perusahaan Papa padanya,” Elsie berdalih. “Menjual? Berapa dia membeli perusahaan itu darimu?” Bastian kembali bertanyaan. Elsie ber
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 366 Tamu Tak Diundang

“Apa aku harus mengetuk pintu juga kalau masuk ke dalam kantormu?” “Apa maumu?” Reno bertanya dengan nada tajam tanpa ia beranjak dari kursinya. Pria berusia lima puluhan tahun itu berjalan masuk dengan santai ke dalam kantor Reno. “Reno, ayolah… ini caramu menyambut Papamu sendiri?” Reno tidak bergeming menatap Sofyan Nor Afrizal, pria yang berstatus sebagai ayah yang sudah lama tidak ditemuinya. “Berapa yang kamu butuhkan?” Reno kembali bertanya dengan nada tidak bersahabat. “Reno? Apa kamu tidak rindu Papamu? Aku datang hanya ingin melihat keadaanmu, Nak…” Sofyan berhenti di depan meja kerja Reno, berdiri menatap putranya dengan kedua tangan masuk ke dalam kantung celana. “Rindu? Aku ragu apa kamu tahu arti kata itu?” Reno membalas dengan tersenyum mengejek, sama sekali tidak percaya dengan apa yang dikatakan Papanya. Kedua matanya menyingkapkan rasa sakit dan perih yang memancar dari dalam dirinya. “Tidak pernah memperlihatkan bukan berarti tidak pernah merasakan, Reno. D
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 367 Cucu Pertama

Setelah kembali tinggal di Sunset Summit, Kanaya jarang keluar rumah, dan sebagian besar waktunya dihabiskan bersama Baby K dan Bastian. “Bukannya kamu ingin bertemu dengan Ibu dan Bude Laila? Aku pikir keadaan sekarang sudah cukup aman, dan aku ingin membawamu dan Baby K menemui mereka.”“Bas, kamu serius?” kedua mata Kanaya berbinar-binar mendengar berita itu. Ia memang sudah sangat merindukan ibu dan budenya itu. Apalagi ia tidak tahu bagaimana keadaan mereka saat ini.Saat tinggal bersama Reno, Reno mengatakan bahwa mereka berada dalam penjagaannya, namun ia belum bisa bertemu dengan mereka untuk alasan keselamatan.Dan Bastian pun mengatakan hal yang kurang lebih sama, bahwa mereka berada dalam penjagaannya. Akan tetapi ia harus memastikan keamanan mereka terlebih sebelum Ravioli berhasil diringkus.“Buat apa aku bercanda mengenai hal ini? Sudah waktunya kalian bertemu. Dan aku yakin mereka pun tidak sabar untuk bertemu dengan kalian,” jawab Bastian sambil menyelipkan anak ram
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 368 Ibu Mertua

Apa Bastian mengatakan Kenzo? Pikir Kanaya khawatir ia salah mendengarnya. Bastian menoleh merasakan respon terkejut Kanaya itu. Dan saat melihat ekspresi wajah Kanaya , ia baru menyadari sesuatu. Dalam hati ia mengumpat dirinya yang tidak pernah memberitahu Kanaya siapa nama anak mereka. Selama ini semua orang termasuk dirinya memang memanggilnya Baby K. Nama apa yang ada dalam pikiran Kanaya? Pikir Bastian sambil menyalahkan dirinya sendiri. Bastian merendahkan kepalanya dan berbisik di telinga Kanaya. “Maaf Sayang, seharusnya aku memberitahukanmu lebih dahulu.” “Kenzo? Apa benar?” tanya Kanaya pelan sambil menatap Bastian. Bastian tersenyum. “Nama apa lagi yang pantas kuberikan padanya? Apalagi nama itu sangat disukai ibunya,” jawab Bastian sambil melirik penuh arti pada Kanaya. Senyum terkembang di wajah Kanaya saat ia memeluk Bastian dengan erat. “Terima kasih, Bas…” Ayunda tersenyum melihat keduanya. “Kalian ini kenapa? Namanya bagus. Kenzo… ibu suka sekali.” “Naya y
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 369 Foto

Elsie menyalami Miranda dengan canggung. Sikap dan ekspresi wajah ibu mertuanya itu membuatnya salah tingkah. “Em.. Mama sudah makan? Biar Elsie minta chef menyiapkan makanan ya Ma?” “Tidak perlu. Aku hanya kangen cucuku,” jawab Miranda sambil kembali menatap foto keluarga di dinding. “Di mana Kenzo?” Miranda melirik pintu kamar bayi di lantai dua. “Kenzo… oh.. dia.. dia sudah tidur Mah,” jawab Elsie beralasan. Dalam hati ia bertanya-tanya, kemana Bastian membawa Kenzo jika Kenzo tidak berada di rumah orang tuanya? “Tidur? Benarkah?” tanya Miranda dengan senyum mencibir, seakan ia mengetahui bayi itu tidak ada di sana. “Iya Ma, dia baru saja tidur. Begini saja, besok Elsie bawa Kenzo ke rumah mama, bagaimana?” “Boleh. Tapi Mama ingin melihatnya sebentar…”Miranda melangkah hendak naik ke lantai dua di mana kamar Kenzo berada, namun Elsie menghentikannya. “Ma-mama…. Maaf Ma…” Elsie segera menahan Miranda. Ia menjadi salah tingkah, tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Apakah M
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 370 Hadirnya Kenzo

“Aaarrggghhh!” Prang! Elsie meluapkan kekesalannya dengan meraih sebuah asbak di atas meja, dan melemparnya ke sembarang arah. Asbak itu melayang dan menghantam foto yang ada di dinding sebelum akhirnya jatuh dalam keadaan terbelah di atas lantai. Nafas Elsie yang memburu tiba-tiba saja tertahan saat tatapan matanya melihat ke satu arah. Foto keluarga yang tadi menjadi fokus perhatian Miranda, kini juga menjadi fokusnya. Ia tidak menyangka jika luapan kekesalannya itu tepat mengenai foto itu. Foto keluarga yang dibuat dengan estetik dan dibayar dengan harga mahal itu, sekarang memliki garis retakan yang menyebar di bagian tengah foto karena terjangan asbak yang dilempar dengan penuh emosi. Dan yang membuatnya tercengang, garis retakan itu seakan membagi dua, memisahkan foto dirinya dengan Bastian yang sedang menggendong Kenzo. Bagaimana mungkin itu terjadi padahal ia tidak sengaja melakukannya? Elsie menatap foto itu hingga matanya terpaku pada sosok bayi dalam gendonga
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
45
DMCA.com Protection Status