Share

Bab 365 Pertunjukan

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-26 23:14:12

Meskipun Elsie sudah mempersiapkan jawaban jika Bastian bertanya mengenai Bareta, namun saat berhadapan langsung dengan Bastian, rasanya semua jawaban yang ia siapkan menghilang begitu saja.

Ia pun ragu dengan apa yang harus ia katakan pada Bastian. Sebab ia tidak tahu sejauh mana Bastian mengingat mengenai Bareta dan Ravioli.

“Els, apa kamu mengetahui mengenai kerjasama Papamu dengan Ravioli? Itu sebabnya kamu menolak bantuan menejemen dariku dan memilih bekerjasama dengan Ravioli?” Bastian langsung bertanya sebelum Elsie menjawab pertanyaannya.

Elsie kembali terperangah.

Bastian ternyata ingat dengan kerjasama Papanya dan Ravioli! Bastian bahkan ingat jika ia menolak bantuan menejemen darinya beberapa waktu yang lalu.

“Aku… aku mengetahuinya setelah Papa tiada. Aku berusaha menolak kerjasama dengannya dan karenanya dia memaksaku untuk menjual perusahaan Papa padanya,” Elsie berdalih.

“Menjual? Berapa dia membeli perusahaan itu darimu?” Bastian kembali bertanyaan.

Elsie ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (89)
goodnovel comment avatar
Rosita Jatmiko
lanjut....sehat selalu thor ...
goodnovel comment avatar
Syivasari Artema
update donk
goodnovel comment avatar
Dua Putri
pelit sekali blum update
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 366 Tamu Tak Diundang

    “Apa aku harus mengetuk pintu juga kalau masuk ke dalam kantormu?” “Apa maumu?” Reno bertanya dengan nada tajam tanpa ia beranjak dari kursinya. Pria berusia lima puluhan tahun itu berjalan masuk dengan santai ke dalam kantor Reno. “Reno, ayolah… ini caramu menyambut Papamu sendiri?” Reno tidak bergeming menatap Sofyan Nor Afrizal, pria yang berstatus sebagai ayah yang sudah lama tidak ditemuinya. “Berapa yang kamu butuhkan?” Reno kembali bertanya dengan nada tidak bersahabat. “Reno? Apa kamu tidak rindu Papamu? Aku datang hanya ingin melihat keadaanmu, Nak…” Sofyan berhenti di depan meja kerja Reno, berdiri menatap putranya dengan kedua tangan masuk ke dalam kantung celana. “Rindu? Aku ragu apa kamu tahu arti kata itu?” Reno membalas dengan tersenyum mengejek, sama sekali tidak percaya dengan apa yang dikatakan Papanya. Kedua matanya menyingkapkan rasa sakit dan perih yang memancar dari dalam dirinya. “Tidak pernah memperlihatkan bukan berarti tidak pernah merasakan, Reno. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 367 Cucu Pertama

    Setelah kembali tinggal di Sunset Summit, Kanaya jarang keluar rumah, dan sebagian besar waktunya dihabiskan bersama Baby K dan Bastian. “Bukannya kamu ingin bertemu dengan Ibu dan Bude Laila? Aku pikir keadaan sekarang sudah cukup aman, dan aku ingin membawamu dan Baby K menemui mereka.”“Bas, kamu serius?” kedua mata Kanaya berbinar-binar mendengar berita itu. Ia memang sudah sangat merindukan ibu dan budenya itu. Apalagi ia tidak tahu bagaimana keadaan mereka saat ini.Saat tinggal bersama Reno, Reno mengatakan bahwa mereka berada dalam penjagaannya, namun ia belum bisa bertemu dengan mereka untuk alasan keselamatan.Dan Bastian pun mengatakan hal yang kurang lebih sama, bahwa mereka berada dalam penjagaannya. Akan tetapi ia harus memastikan keamanan mereka terlebih sebelum Ravioli berhasil diringkus.“Buat apa aku bercanda mengenai hal ini? Sudah waktunya kalian bertemu. Dan aku yakin mereka pun tidak sabar untuk bertemu dengan kalian,” jawab Bastian sambil menyelipkan anak ram

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 368 Ibu Mertua

    Apa Bastian mengatakan Kenzo? Pikir Kanaya khawatir ia salah mendengarnya. Bastian menoleh merasakan respon terkejut Kanaya itu. Dan saat melihat ekspresi wajah Kanaya , ia baru menyadari sesuatu. Dalam hati ia mengumpat dirinya yang tidak pernah memberitahu Kanaya siapa nama anak mereka. Selama ini semua orang termasuk dirinya memang memanggilnya Baby K. Nama apa yang ada dalam pikiran Kanaya? Pikir Bastian sambil menyalahkan dirinya sendiri. Bastian merendahkan kepalanya dan berbisik di telinga Kanaya. “Maaf Sayang, seharusnya aku memberitahukanmu lebih dahulu.” “Kenzo? Apa benar?” tanya Kanaya pelan sambil menatap Bastian. Bastian tersenyum. “Nama apa lagi yang pantas kuberikan padanya? Apalagi nama itu sangat disukai ibunya,” jawab Bastian sambil melirik penuh arti pada Kanaya. Senyum terkembang di wajah Kanaya saat ia memeluk Bastian dengan erat. “Terima kasih, Bas…” Ayunda tersenyum melihat keduanya. “Kalian ini kenapa? Namanya bagus. Kenzo… ibu suka sekali.” “Naya y

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 369 Foto

    Elsie menyalami Miranda dengan canggung. Sikap dan ekspresi wajah ibu mertuanya itu membuatnya salah tingkah. “Em.. Mama sudah makan? Biar Elsie minta chef menyiapkan makanan ya Ma?” “Tidak perlu. Aku hanya kangen cucuku,” jawab Miranda sambil kembali menatap foto keluarga di dinding. “Di mana Kenzo?” Miranda melirik pintu kamar bayi di lantai dua. “Kenzo… oh.. dia.. dia sudah tidur Mah,” jawab Elsie beralasan. Dalam hati ia bertanya-tanya, kemana Bastian membawa Kenzo jika Kenzo tidak berada di rumah orang tuanya? “Tidur? Benarkah?” tanya Miranda dengan senyum mencibir, seakan ia mengetahui bayi itu tidak ada di sana. “Iya Ma, dia baru saja tidur. Begini saja, besok Elsie bawa Kenzo ke rumah mama, bagaimana?” “Boleh. Tapi Mama ingin melihatnya sebentar…”Miranda melangkah hendak naik ke lantai dua di mana kamar Kenzo berada, namun Elsie menghentikannya. “Ma-mama…. Maaf Ma…” Elsie segera menahan Miranda. Ia menjadi salah tingkah, tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Apakah M

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 370 Hadirnya Kenzo

    “Aaarrggghhh!” Prang! Elsie meluapkan kekesalannya dengan meraih sebuah asbak di atas meja, dan melemparnya ke sembarang arah. Asbak itu melayang dan menghantam foto yang ada di dinding sebelum akhirnya jatuh dalam keadaan terbelah di atas lantai. Nafas Elsie yang memburu tiba-tiba saja tertahan saat tatapan matanya melihat ke satu arah. Foto keluarga yang tadi menjadi fokus perhatian Miranda, kini juga menjadi fokusnya. Ia tidak menyangka jika luapan kekesalannya itu tepat mengenai foto itu. Foto keluarga yang dibuat dengan estetik dan dibayar dengan harga mahal itu, sekarang memliki garis retakan yang menyebar di bagian tengah foto karena terjangan asbak yang dilempar dengan penuh emosi. Dan yang membuatnya tercengang, garis retakan itu seakan membagi dua, memisahkan foto dirinya dengan Bastian yang sedang menggendong Kenzo. Bagaimana mungkin itu terjadi padahal ia tidak sengaja melakukannya? Elsie menatap foto itu hingga matanya terpaku pada sosok bayi dalam gendonga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 371 Hadiah Yang Sesungguhnya

    “Siapa bilang itu yang Bastian inginkan?” Azhar melirik Agni yang sejak tadi bersikukuh mengatakan nama itu keinginan Bastian. Melihat Azhan ikut campur dalam pemberian nama bayi itu, Elsie merasa sudah saatnya ia angkat bicara mempertahankan argumennya. Sebagai istri Bastian dan ibu dari bayi itu, ia lebih berhak memutuskan. Bahkan Azhar tidak seharusnya menentangnya. Dengan merajuk Elsie berkata, “Kakek, apa nama itu kurang cocok menurut Kakek? Padahal Bastian sangat menyukainya. Tapi kalau kakek keberatan—” “Tentu saja aku keberatan! Sebab Bastian pun akan keberatan!” Azhar memotong ucapan Elsie seperti angin lalu saja. “Papa, apa Bastian pernah mengatakan nama yang ia inginkan untuk putranya?” Miranda langsung mendekati Azhar. Ia menjadi penasaran sebab Azhar tidak akan bersikukuh jika dia tidak yakin akan suatu hal. “Tentu saja!” jawab Azhar dengan meyakinkan. Kali ini Elsie terkejut. Tidak mungkin! Kapan Bastian memberitahu Azhar nama yang sudah pilih pada Azhar? Seda

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 372 Sesama Lelaki

    “Bas, punya waktu?” Bastian mengangkat wajahnya dan menemukan Haidar, Papanya berdiri di depan pintu kantornya. “Papa? Tentu Pa!” Bastian beranjak dari duduknya dan menghampiri papanya itu. Kedatangan Haidar yang tanpa kabar tentu mengejutkannya, akan tetapi Bastian selalu menyisihkan waktu untuk kedua orang tuanya. “Kita pergi ke luar? Sudah lama kita tidak berjalan-jalan,” ajak Haidar saat jarak Bastian sudah dekat. Bastian mengerutkan keningnya. Sudah menjadi rahasia umum diantara mereka berdua jika Haidar mengajak Bastian berbicara berdua sambil beraktifitas keluar, ada sesuatu yang ingin dibicarakan Haidar dengannya. Sesama lelaki, antara ayah dan anak. Meski Bastian masih memiliki banyak pekerjaan dan merasa heran dengan ajakan papanya yang tiba-tiba itu, Bastian tetap menyanggupinya. “Tentu Pah. Papa ingin ke mana?” Ia pun mengarahkan Papanya berjalan keluar begitu saja tanpa berpikir dua kali, dan meninggalkan hal lainnya untuk sementara waktu. “Mau pergi ke taman k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 373 Garam Dan Penyedap Rasa

    Kanaya sedang menidurkan Baby K ke atas ranjang bayi saat Bastian datang dan merangkulnya dari belakang. Ia terkekeh pelan saat bibir lembut dan hangat pria itu mendarat di tengkuk dan lehernya. Bastian tidak melepaskan pelukannya bahkan saat Kanaya lanjut menyelimuti Baby K, memastikan putra mereka tidur dengan nyaman. Tubuh Kanaya meremang saat Bastian kembali mendaratkan kecupan dibelakang telinganya. Ia bisa merasakan tidak hanya hembusan nafas hangat Bastian, namun juga saat hidung Bastian menghisap permukaan kulitnya dengan lembut, mengalirkan beribu satu rasa melalui ujung syaraf yang disentuh Bastian di permukaan indera perabanya. Beberapa malam terakhir sangat berat ia rasakan. Gairah yang timbul setiap kali mereka sedang bersama, rasanya sulit sekali untuk dibendung. Bastian kerap mandi di tengah malam untuk meredakan gairah yang ia rasakan. Dan bukan hanya Bastian, Kanaya pun merasakan tubuhnya menginginkan hal yang sama padahal ia masih harus berpuasa. Namun, tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 550 Informasi Baru

    Rumah tahanan wanita. Elsie sedang bersiap-siap di selnya untuk menghadiri sidang dalam kasus penculikan Kanaya. Beberapa jam lagi persidangan itu akan di mulai. Ia tampak tidak bersemangat. Hal ini karena pengakuan yang terpaksa ia lakukan saat Bastian mendatanginya beberapa waktu yang lalu. Mantan suaminya itu mendesaknya untuk mengakui keterlibatannya dalam kasus penculikan itu. Kalau ia tidak melakukannya, Bastian akan memberikan bukti-bukti keterlibatannya dalam kasus yang lebih berat, yaitu keterlibatannya dalam tabrakan yang menewaskan Direktur Alex dan Dokter Tyo serta dua orang lainnya. Dan jika Bastian benar-benar menyerahkan bukti-bukti yang dia miliki, tuntutannya bukan lagi penjara, tetapi nyawanya juga akan menjadi taruhannya. Sebab, 4 nyawa melayang karena kejadian itu. Sedang membenahi penampilannya, tiba-tiba saja ia mendengar seseorang memanggil namanya dengan berbisik. “Elsie! Elsie!” Elsie mengerutkan keningnya. Ia penasaran siapa yang memanggilnya, dan un

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 449 Kesamaan Pandangan

    Hampir satu jam sudah Indra berada di dalam ruangan operasi. Ia terpaksa harus melakukan tindakan operasi cesar demi keselamatan pasien dan bayi yang dikandungnya. Indra melepas baju terusan operasi serta atribut lainnya sebelum ia berjalan dari ruangan scrub klinik kesuburan miliknya itu. Indra melihat ke kanan dan ke kiri lorong di depan ruangan bersalin tempat ia terakhir bertemu Gita. Namun saat itu, ia tidak melihat gadis itu. Lorong itu tampak sunyi dan sepi, dan hanya ada seorang perawat yang sedang berjalan ke arahnya. “Kamu tahu di mana Gita—perempuan yang datang bersama saya?” tanya Indra pada perawat itu saat mereka berpapasan. “Dia di sana Dok, di ruang bermain anak,” tunjuk perawat itu ke satu arah. Indra hendak mengucapkan terima kasih dan pergi, saat perawat itu lanjut berkata, “Dok, teman Dokter itu tampaknya sangat menyukai anak-anak. Hanya perlu beberapa menit saja untuk dia menenangkan putranya Bu Lia. Padahal kita semua sudah mencoba menenangkannya sebelum

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 448 Emergency Call

    Indra masih tampak ragu.“Sepertinya kakak benar. Gak pa-pa kan Ndra kalau mobilmu diparkir di sini? Toh setelah konser kita kembali lagi ke sini, bagaimana?” Gita juga menyetujui usulan Ardyan. Dan ia berharap Indra mau menyetujuinya.“Baiklah. Kita naik mobilmu saja,” ucap Indra akhirnya menyetujui.Indra pun sebenarnya menyadari jika ide Ardyan itu lebih mudah dan efisien untuk mereka. Hanya saja, ia terbiasa membawa mobilnya sendiri. Terlebih jika ia dibutuhkan segera dalam keadaan emergency.Namun kali ini ia berkompromi demi acara mereka malam ini.“Begitu dong! Nurut sama kakak… kakak ipar maksudnya…” seloroh Ardyan sambil menunjuk dadanya.Ia hanya bercanda saja. Sebab jika ia dan Indra masing-masing menikahi Aliya dan Gita, bukankah ia akan menjadi ipar yang lebih tua untuk Indra?“Wooo… In your dream!” balas Indra dengan canda sambil dengan sengaja menyenggol bahu Ardyan dan berjalan menuju mobil.Mendengar hal itu mereka pun tertawa. Mereka berempat pun berangkat ke Emeral

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 447 Double Date

    Sementara itu, di halaman parkir sebuah apartemen di pusat kota, Indra baru saja turun dari mobilnya. Ia baru saja selesai bekerja. Rambutnya masih terlihat basah setelah mandi dan berganti pakaian di klinik miliknya. Indra tampak sudah familiar dengan apartemen itu. Tanpa ragu ia memasuki lift dan naik ke lantai yang ia tuju tanpa ada kendala. Di depan sebuah unit apartemen, Indra merapikan rambut dan pakaiannya sebelum memencet bel di pintu. Tidak lama pintu terbuka, dan ia bertemu Aliya. “Halo Aliya, Gita-nya ada?” Bukan hal aneh bertemu Aliya di sana. Sebab, Gita dan Aliya tinggal di apartemen yang sama. Hanya saja Indra memang jarang bertemu Aliya setiap kali ia bertandang ke apartemen itu. Sebab sebagai seorang reporter, Aliya kerap pergi mencari berita. Aliya tersenyum dan membuka pintu lebih lebar untuknya. “Silahkan masuk, Dr. Indra. Gita ada di dalam.” Indra masuk ke dalam apartemen itu dan duduk dengan sopan, menunggu wanita yang kerap ditemuinya selama beberapa

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 446 See What Inside

    “Tapi kamu tidak perlu kuatir, Yang. Mereka tidak akan menggunakannya untuk maksud jahat. Percayalah padaku,” ucap Kanaya meyakinkan suaminya itu. “Bagaimana kamu bisa yakin?” tanya Bastian sambil menatap Kanaya dan mengangkat satu alisnya. “Karena aku yang mengatakannya, Sayang…” jawab Kanaya. Ia menjadi gemas oleh sifat pencemburu Bastian, sehingga mencubit hidung mancung suaminya itu dengan gemas. Bastian mengaduh, tetapi ia tidak marah. Ia justru membalasnya dengan menggigit ujung hidung Kanaya dengan sama gemas sebelum menggesekkannya dengan ujung hidungnya sendiri. Mereka berdua tertawa dengan saling menatap. Bastian menghela nafas dan terus menatap lekat kedua mata almond di hadapannya. Menyelami keteduhan yang ia rasakan di sana. Entah bagaimana, ia percaya pada penilaian Kanaya, dan tidak lagi khawatir. “Tunggu apa lagi?” tanya Kanaya tiba-tiba, membuat Bastian mengangkat alisnya tidak mengerti. “Kapan kamu akan menghukumku?” Kanaya bertanya sambil menatap Bastian, s

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 445 Terima Kasih

    Kanaya tersenyum dan meletakkan tangannya di punggung tangan Bastian. “Heri. Aku mendapatkannya dari Heri,” aku Kanaya akhirnya “Heri? Heri siapa? Asisten—Reno?” tanya Bastian memastikan. Sesaat ia tampak ragu saat menebaknya. Bastian mengetahui jika dulu Reno memata-matai kehidupan pribadinya, tetapi ia tidak terlalu yakin jika semua foto-foto ini didapat dari Reno. Kanaya mengangguk. Mengakui jika dari asisten pribadi Reno lah ia mendapat semua foto-foto itu. Ia ingat tadi sore saat baru selesai berbelanja bersama Clara, Heri menghubunginya melalui telepon. Dalam perjalanan pulang dari toko lingerie, Kanaya sedang memikirkan apa lagi yang akan dia buat nanti malam untuk “menemani” kejutanyang ia siapkan untuk Bastian. Kanaya ingin membuat waktu yang ia habiskan bersama Bastian menjadi lebih bermakna. Namun kejutan apa lagi yang bisa ia lakukan dengan waktu yang sedikit? Saat itulah Heri menghubunginya. *** flashback*** “Bu Kanaya…” “Ya? apa semua baik-baik saja?” Kanaya m

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 444 Kenangan Bersama

    Bastian menoleh dan mengangkat alisnya. “Kamu ingat? Kamu tahu itu aku?” Kanaya menggeleng. “Saat Indra datang ke apartemen, aku sudah tidak bisa melihat dengan jelas. Pandanganku kabur. Tetapi samar aku melihat ada dua orang yang masuk ke dalam apartemen,” terang Kanaya. “Dan ternyata orang itu kamu.” Mereka berdua tersenyum menyadari pertemuan tidak terduga itu. “Terima kasih sudah menyelamatkanku hari itu,” ucap Kanaya sambil meremas tangan Bastian yang dipegangnya. “Aku lega telah melakukannya,” timpal Bastian sambil menatap Kanaya dengan dalam. Bastian tidak pernah melupakan kejadian itu dan apa yang dilihatnya. Oleh karena itu, saat Elsie meminta prosedur itu terus dijalankan, ia menentangnya karena mengetahui betapa berbahayanya suntikan hormon itu bagi Kanaya. Kanaya hampir meregang nyawa karenanya. Jika saja ia dan Indra datang terlambat, dan mereka gagal menyelamatkan Kanaya hari itu. Ia tidak tahu akan seperti apa hidupnya tanpa Kanaya. Tidak akan ada Kenzo, dan t

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 443 Bukan Pertama Kali

    Bastian melangkah masuk dan menutup pintu dibelakangnya. Ia berhenti di tengah ruangan itu dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. “Naya, Sayang?” Kanaya tidak tampak di sana. Namun begitu, matanya terus beredar memperhatikan keadaan kamar. Ada yang berbeda dengan penampakan kamar mereka. Selain pengaturan lampu yang membuat kamar itu terasa lebih hangat, suasana romantis pun terasa mendominasi. Rupanya Kanaya telah menyiapkan kamar mereka sedemikian rupa sehingga memberi suasana berbeda. Di atas meja nakas, terdapat sepasang vas bunga berisi bunga mawar berwarna merah muda dan putih. Ranjang king size di ruangan itu ditutupi oleh sprei berbahan lembut dan dingin yang berwarna putih dengan sebagian bantal berkombinasi merah. Lalu saat ia menghirup aroma kamar itu, aroma tubuh Kanaya lah yang dirasakannya. Campuran antara lavender, grapfruit dan bergamot yang sangat dikenalinya langsung menelusup masuk ke dalam indera penciumannya dan membuat senyumnya bertambah leba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 442 Tidak Sabar

    Bastian duduk dengan tidak sabar di dalam mobil Rolls Royce hitam yang dikendarai Rafles. Pasalnya, ia sudah tidak sabar untuk segera pulang malam ini. Sebenarnya malam ini ia mempunyai jadwal meeting yang sangat padat dengan beberapa orang rekan bisnisnya. Ia sendiri sudah memberitahu Kanaya jika ia akan pulang sedikit lebih malam. Akan tetapi, saat ia tengah fokus berada di tengah rapat, Fariz mengirim sebuah foto. Awalnya Bastian tidak langsung membuka pesan dari Fariz itu. Ia sedang meeting dan berpikir untuk membukanya setelah meeting selesai. Akan tetapi, tidak lama temannya itu mengirimkan pesan kedua. Dari notifikasi pesan di layar telepon genggamnya, ia membaca pesan itu sekilas. “Berpura-puralah tidak tahu. Dan jangan katakan pada Kanaya kalau aku yang memberitahumu.” Saat itulah Bastian tidak lagi bisa berkonsentrasi. Kenapa Fariz menyebut nama Kanaya? Apa maksudnya? Dna kenapa ia harus berpura-pura? Didorong oleh rasa penasaran, diam-diam Bastian membuka pesan da

DMCA.com Protection Status