All Chapters of Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Chapter 381 - Chapter 390

400 Chapters

Bab 381 Kejadian Lampau

“Bos, kita sudah sampai,” tepukan tangan Ezra menyadarkan Bastian dari lamunannya. Bastian memperhatikan rumah sederhana di tempat mobil SUV mewah-nya berhenti. Jadi di sini dia tinggal selama 2 tahun ini, Batin Bastian. Ia pun melangkah keluar dari mobil dan berjalan memasuki pekarangan rumah sederhana itu. Ezra melangkah mendahului, dan ia membukakan pintu rumah itu untuk Bastian. Di dalam rumah, Jay dan seorang anak buahnya berdiri menyambut Bastian. Bastian mengangguk dan pandangan matanya beralih pada sosok pria yang duduk di kursi tamu rumah itu. Dia adalah Andre, pria yang kini sudah berganti nama menjadi Amar. Disebelah Andre duduk seorang perempuan yang sepantaran dengannya dan seorang gadis remaja berusia 15 tahun. Bastian menduga mereka adalah anak dan istrinya Andre. Andre dan istrinya terkejut melihat Bastian datang. Mereka berdua saling beradu pandang dan raut wajah mereka langsung berubah pucat. Andre langsung berdiri dan hendak menghampiri Bastian dengan kedu
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 382 Tak Ada Pilihan Lain.

Satu jam lebih Elsie menunggu Bastian di ruangan kantornya. Namun, Bastian tidak juga kunjung datang. “Huff! Kemana dia?” gumam Elsie sambil melihat jam tangannya kemudian beranjak dari kursi kerja Bastian yang ia duduki. Dalam keadaan hati yang tidak tenang, satu jam terasa berabad-abad. Apalagi ia tidak berhasil mendapatkan informasi keberadaan Bastian. Sofie bersikeras mengatakan tidak tahu kemana Bastian pergi atau di mana Kanaya tinggal. Sehingga, ia terpaksa menunggu Bastian di kantor. Jikalau Bastian tidak kembali, ia masih bisa bertanya pada Ezra jika asisten pribadi Bastian itu datang. Akan tetapi sampai melewati jam pulang kantor, Bastian ataupun Ezra tidak kunjung kembali. Elsie semakin gelisah. Ting! Sebuah pesan singkat masuk, dan ia mendapati pesan itu dari nomor tidak dikenal. Padahal ia berharap pesan itu dari Bastian atau Ezra yang menanyakan keperluannya menghubungi mereka. Dan ia kembali kecewa. Ia pun membuka pesan itu, hanya untuk menemukan sebuah pesa
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 383 Hanya Kebohongan

“Bas, aku mencarimu ke kantor, tapi kamu—tidak ada di sana…” ucap Elsie sambil perlahan berjalan mendekati Bastian. “Kamu— kemana?”Elsie ingin sekali mengkonfrontasi Bastian, dan memakinya karena pria itu telah membohonginya. Bastian telah berpura-pura kehilangan ingatannya padahal ia justru pergi menemui Kanaya, bahkan membawa anak mereka kembali kepada perempuan murahan itu!Akan tetapi Elsie tidak dapat begitu saja memaki Bastian. Sebab ia membutuhkan Bastian.Elsie tahu ia berada pada posisi yang tidak menguntungkan saat itu. Nasib dan nama baiknya bergantung pada kemurahan hati Bastian.Akan tetapi nahasnya, Bastian tidak lagi percaya padanya setelah Bastian memergoki perbuatannya beberapa kali.Akankah Bastian masih memberinya kesempatan? Elsie sadar, tidak akan mudah untuk bisa mempengaruhi pendirian Bastian mulai saat ini.“Menyelidiki sesuatu,” jawab Bastian sambil melirik Elsie.Menyelidiki sesuatu? Apa yang dia selidiki? Pikir Elsie dengan jantung berdebar kencang.“Bas,
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 384 Berhutang Budi

Bunyi pintu terbuka dan langkah derap kaki mengalihkan fokus Elsie dari Bastian. Kedua mata Elsie membelalak, menatap nanar pada beberapa orang berpakaian polisi yang memasuki rumah. Apa yang terjadi? Kenapa polisi datang ke rumah? Pikir Elsie dengan rasa ketakutan yang menelingkupinya. Tanpa sadar ia melangkah mundur sambil menatap horor pada pria dan wanita berseragam yang berjalan ke arahnya. “Ibu Elsiana Zhiva, anda kami tahan atas tuduhan penculikan, perencanaan menghilangkan nyawa, serta kaki tangan penyelundupan barang-barang ilegal.” Seorang petugas polisi berkata di hadapan Elsie, sebelum memberi isyarat pada dua orang petugas wanita untuk mengamankan Elsie. “Tunggu, tunggu, Pak! Pasti ada kesalahan!” teriak Elsie sambil menolak di mbawa oleh kedua polwan tersebut. “Anda bisa jelaskan itu nanti di kantor polisi! Sebaiknya anda bekerjasama dna tidak membuat masalah, Bu Elsie!” Petugas polisi bersikukuh untuk membawa Elsie ke kantor untuk penahanan. “Bas! Bas! Kamu.. Bas!
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 385 Pulang

Bastian kembali tersenyum mendengar penuturan Elsie. “Kamu benar Els, aku memang orang yang selalu menepati janji,” ucap Bastian. Ia lalu berbalik badan dan melangkah. “Dan aku akan selalu membalas budi kebaikan orang yang telah berbuat baik padaku,” ucap Bastia. Ia berhenti melangkah dan kembali berbalik badan, menghadap perempuan yang 11 tahun lalu dilihatnya pertama kali di gudang kosong itu. “Kamu menyelamatkan nyawaku, dan aku berjanji akan selalu menjagamu,” ucap Bastian lagi sambil terus menatap Elsie. Senyum di bibir Elsie semakin terkembang lebar. Ia tahu ia telah berhasil. Bastian tidak mungkin memenjarakannya! “Tetapi tahukah kamu bahwa hari ini aku pergi menemui seorang pria bernama Amar.” Bastian tiba-tiba bicara dengan suara yang tenang dan dalam seperti menyimpan suatu misteri yang tidak sabar untuk menyeruak. “Dia—memiliki seorang anak perempuan. Usianya baru 15 tahun,” tutur Bastian seperti bercerita. Kening Elsie berkerut. Ia tidak mengerti mengapa Bastian me
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 386 Tertangkap Basah

Sunset Summit. Setelah menidurkan Kenzo, Kanaya berdiam diri di dalam kamar. Ia asyik mengetik dan mencari informasi dengan menggunakan telepon genggamnya. “Gema Dwipangga.” Kanaya mengetik nama ibu Reno itu melalui pencarian internet. Hanya dalam sekejap, keluarlah beberapa informasi mengenai Gema. Informasi itu bersifat umum, mengenai keluarga, tanggal kelahiran serta tanggal kematian. Di sana juga disebutkan jika Gema meninggal karena sakit, meski tidak dijelaskan sakit apa yang ia derita, atau bagaimana ia meninggal dunia. “Sebelah tahun yang lalu…” gumam Kanaya setelah ia menghitung tanggal meninggalnya Gema. Kanaya lalu memulai pencarian baru. “Penculikan Bastian Dwipangga.” Namun, pencarian itu tidak membuahkan hasil. Kanaya mengerutkan keningnya. Ia benar-benar ingin mengetahui kejadian itu. Akan tetapi, ia tidak mendapatkan hasil apa pun. Rupanya keluarga Dwipangga benar-benar menutup rapat kejadian itu. Clara tidak mungkin berbohong mengenai hal seperti ini, pik
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 387 Bertanya Pada Ahlinya

“Apa maksudmu Bas? Elsie yang membuat hubunganmu dan Reno berantakan?” tanya Kanaya lebih tidak mengerti lagi. Kenapa sekarang ada Elsie? Apakah Elsie juga berperan dalam buruknya hubungan Bastian dan Reno? “Reno?” Bastian mengerutkan keningnya mendengar nama itu di sebut. Apa hubungan Reno dengan penculikan itu? Dia bahkan masih berusia 15 tahun saat itu, dan tidak ikut serta dalam kejadian penculikan. Kanaya mengangguk. “Reno, dia membencimu karena dia menyalahkanmu sebagai penyebab ibunya meninggal dunia, kan? Karena semua orang saat itu hanya memperhatikan kamu… dan mengabaikan sakit yang diderita ibunya. Benar kan? Lalu apa hubungannya hal itu dengan Elsie? Dia—dia tidak mungkin menjadi penyebab sakitnya… Gema, kan?” Setelah mengetahui sepak terjang Elsie dari Clara, ia jadi menduga-duga. Bastian menatap Kanaya dengan terperangah, sebelum ia menundukkan wajahnya dan menahan tawa. Rupanya ia dan Kanaya telah salah pengertian. Apa yang mereka berdua bicarakan adalah dua hal
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 388 Tahanan

Plang! Plang! Plang! Suara berisik besi yang beradu membuat Elsie terbangun dari tidurnya dengan terkejut. “Heh, berisik sekali!” bentak Elsie dengan keras. “Apa? Ini sudah siang! Bangun!” Suara seorang perempuan yang berbicara dengan nada tegas membuat Elsie menoleh. Diseberang jeruji besi berdiri seorang polisi wanita sedang menatap ke arahnya. “Bangun! Ini sudah siang!” pelototnya sebelum kembali berjalan. Elsie segera beranjak duduk. Ia baru teringat apa yang terjadi tadi malam dan di mana ia berada saat ini. Setelah melalui sederetan pemeriksaan tadi malam, akhirnya Elsie ditempatkan dalam satu sel sendirian. Di sel tahanan yang hanya seluas 2,5 x 2 meter itu, hanya terdapat ranjang, meja dan satu kamar mandi kecil. Ruangan itu adalah sel tahanan sementara selama kasusnya masih dalam proses. Elsie masih saja tidak percaya jika Bastian benar-benar melaporkannya ke polisi dan mengajukan tuntutan dengan berbagai pasal yang berlipat. Bagaimana mungkin ini terjadi? “Aarrr
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 389 Breaking News

“Mau apa?” Elsie memberanikan diri bertanya, berusaha tidak menampakkan rasa takutnya. Perempuan itu tersenyum miring. Ia masuk ke dalam sel Elsie dengan tangan terlipat di depan dada. “Lumayan. Mereka masih memberimu fasilitas…” ucap perempuan itu sambil melihat ke sekeliling sel yang ditempati Elsie. Sel itu memang diperuntukkan untuk dua orang, akan tetapi saat itu hanya ada Elsie yang menempatinya. Padahal di sel lain, tahanan berbagi tiga atau empat orang dalam satu sel. Elsie pun menyadari hal itu. Sepertinya petugas masih mempertimbangkan statusnya sebagai istri Bastian. Sehingga mereka memisahkannya dari tahanan lainnya. Elsie tidak mengomentarinya. Jelas penghuni tahanan lainnya mengetahui siapa dirinya dan alasan ia mendapat perlakuan istimewa. Terlihat dari cara mereka berbisik-bisik membicarakan dirinya, dan tidak ada yang berani mengganggunya. Tetapi perempuan ini berbeda. Ia seakan tidak takut dengan statusnya yang masih istri Bastian. Perempuan itu dengan lancan
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 390 Lady Bos

Sesampainya di gedung DPG Corp, dengan ditemani Amran, Kanaya tidak mendapat kesulitan untuk masuk dan naik ke lantai 60 tempat kantor Bastian berada. “Maaf, Bapak sedang tidak di tempat,” ujar Sofie pada Amran yang mendatangi mejanya. Ia melirik pada wanita muda yang mengenakan baju terusan bernuasa soft yang berdiri di belakang Amran. Awalnya Sofie tidak mengenali wanita itu, karena penampilannya yang jauh berbeda saat ia melihatnya dulu. Dulu, saat Kanaya datang ke kantor Bastian untuk pertama kalinya, wanita muda itu hanya mengenakan celana jean, kemeja dan sepatu kets biasa, tidak bermerek dan mengesankan dia hanya mahasiswi biasa. Namun kali ini, wanita yang berdiri di belakang Amran itu tampak sangat cantik dan lembut dengan pakaian bermerek dari ujung kepala hingga ujung kaki. Namun penampilannya itu tidak menampakkan sikap arogan ataupun menyombongkan apa yang ia kenakan. Dia bahkan sopan menunggu Amran menanyakan di mana Bastian berada. Padahal Sofie tahu, saat ini wan
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more
PREV
1
...
353637383940
DMCA.com Protection Status