All Chapters of Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Chapter 401 - Chapter 410

414 Chapters

Bab 401 Keputusan Bersama

Bastian tersenyum, memahami kekhawatiran Kanaya. Ia beranjak berdiri dan menyodorkan tangannya untuk membantu Kanaya bangun. “Ayo…” Kanaya menyambut uluran tangan Bastian dan beranjak dari rumput. Setelah Kanaya berdiri dengan tegak, Bastian meraih tangan Kanaya dan menggenggamnya dengan ekspresi wajah serius. “Naya kamu tahu siapa yang telah membocorkan hubungan kita ke publik?” tanya Bastian. “Aku bisa menduga. Tetapi aku tidak terlalu yakin. Apakah—Elsie?” jawab Kanaya dengan jujur sambil menatap Bastian. Kanaya yakin Bastian mengetahui pasti siapa pelakunya. Bastian melepas pegangan tangannya dan mengangguk. “Dugaanmu benar. Memang Elsie yang melakukan ini semua. Sidang perceraianku dan Elsie akan digelar dua hari lagi. Dan ini adalah cara dia untuk menarik simpati, memutar balikkan fakta dengan membuat opini publik seakan-akan aku mengkhianatinya lebih dulu.” “Naya, sebenarnya aku ingin mengikuti keinginanmu, menunggu sampai perceraianku selesai sebelum mempublikasikan hubu
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 402 Berita Menghebohkan

Dengan penjagaan Jay dan anak buahnya, Bastian mengajak Kanaya pergi ke restoran baru yang sedang happening siang itu. Sudah pasti restoran itu sangat penuh oleh pengunjung pada jam seperti itu. Walaupun mereka mendapat tempat di bagian VIP akan tetapi kebersamaan mereka saat sedang memasuki dan keluar dari restoran itu sangat jelas terlihat oleh pengunjung restoran. Dan kali ini Bastian membiarkan mereka mengambil gambar dirinya dan Kanaya. Tidak hanya di restoran, Bastian juga mengajak Kanaya berbelanja ke mall terbesar di kota mereka. Tak ayal semua pandangan mata langsung mengarah kepada sepasang pria dan wanita yang sangat serasi. Yang satu tampan dan sangat berkharismatik, sementara satunya terlihat manis, cantik dan menggemaskan. Penampilan mereka berdua sungguh membuat iri siapa saja yang melihatnya. Apalagi Bastian tidak menahan diri untuk memperlakukan Kanaya dengan sangat lembut di depan publik. Seakan tidak peduli dengan tatapan mata dan bisik-bisik pengunjung mall,
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 403 Caffeine Cuisine

Keesokan harinya, Bastian dan Kanaya berkumpul di Caffeine Cuisine bersama Ardyan, Indra, Fariz dan Clara. “Apa kalian baik-baik saja?” Ardyan lebih dahulu bertanya saat Kanaya dan Bastian sampai di Caffe itu. Bastian saling bertukar pandang dengan Kanaya. “Kami baik-baik saja, Dokter Ardyan.” Dan Kanaya yang menjawab pertanyaan itu. Dari cara Bastian menatapnya, Kanaya tahu Bastian ingin ia yang menjawab pertanyaan Ardyan. Karena sebenarnya dirinyalah yang tengah mereka tanyakan. Ketiga sahabat Bastian itu tidak terlalu mengkhawatirkan Bastian. Karena mereka yakin Bastian bisa mengurus dirinya sendiri. “Aku senang mendengarnya, Kanaya. Kamu tidak perlu memikirkan apa yang dikatakan orang. Kami semua, tahu apa yang sebenar terjadi,” ujar Clara yang duduk di sebelah Kanaya. Ia merangkul Kanaya dengan penuh perhatian. “Aku memang tidak terlalu memikirkannya,” balas Kanaya yang kemudian melirik Bastian dan lanjut berkata, “Karena aku yakin, kebenaran akan terungkap cepat atau lamb
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 404 Teman Masa Kecil

“Halo… apa kabar? Perkenalkan, saya Ardyan, Ini Indra, Fariz dan Clara.” Tiba-tiba Ardyan beranjak dari duduknya dan menyalami mereka berdua. Melihat suasana canggung, ia langsung mengambil inisiatif memperkenalkan mereka semua yang ada di sana. Indra, Fariz dan Clara pun menyapa mereka dari tempat mereka duduk. “Halo…” balas Aliya dan Gita bersama-sama pada keempat orang itu. “Maaf, Bastian memang sangat protektif seperti ini pada Kanaya. Harap maklum dengan situasi saat ini,” ucap Ardyan sembari menepuk pundak Bastian agar berhenti membuat mereka takut dengan tatapannya yang mendominasi. Bastian memutar bola matanya melihat Ardyan meminta maaf pada mereka berdua. Namun harus diakuinya jika inisiatif Ardyan itu memang mencairkan suasana. “Bagaimana kalau kalian duduk bersama kami? Kalian pasti masih ingin mengobrol kan?” Ardyan menawarkan sambil me Tidak hanya itu, Ia langsung menggeser bangku dan meminta bangku tambahan pada pelayan caffe. Dalam beberapa menit saja, Aliya d
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 405 Lavender Atau Rosemary?

“Aliya, apa sebenarnya yang kamu lakukan di caffe ini? Apa kamu mengikuti kami berdua?” tembak Bastian dengan lebih spesifik. Aliya tampak gugup. “Aku— Kanaya, aku… aku…” “Kamu kebetulan saja ada di sini kan?” Kanaya bertanya. Ia berharap Aliya tidak sengaja bertemu dengannya. “Kanaya, aku sebenarnya memang ingin menemuimu…kalau kamu ada waktu untuk… wawancara….” aku Aliya dengan gugup. “Tapi Kanaya, selain karena urusan pekerjaan, aku juga ingin sekali bertemu denganmu. Sudah lama sekali kita tidak bertemu…” ucap Aliya langsung. Kanaya menatap teman kecilnya itu. “Kenapa kamu tidak mengatakannya sejak tadi?” “Aku tahu aku seharusnya jujur mengatakan hal itu padamu. Tapi aku takut, kalian akan menolaknya,” jawab Aliya sambil melirik Bastian. “Kalian seharusnya tahu kalau Kanaya sangat menghargai kejujuran. Ditolak atau tidak, itu hal belakangan,” ucap Bastian yang juga ikut merasa kecewa. Ia menunggu Aliya untuk mengakuinya, namun tidak juga kunjung dilakukannya. “Kanaya, ak
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 406 Suasana Romantis

Kanaya menyelimuti Kenzo dan mengecup keningnya dengan lembut. Kemudian ia mematikan musik pengantar tidur serta mematikan lampu utama. Ia membiarkan lampu tidur tetap menyala untuk sedikt menerangi kamar itu. Setelah memastikan segala sesuatunya beres, barulah Kanaya berjalan meninggalkan kamar itu menuju kamarnya dan Bastian. Semakin langkah kaki Kanaya berjalan mendekati pintu kamar utama semakin jantungnya berdebar dengan kencang. Apa yang sedang Bastian siapkan? Kenapa dia tadi menanyakan mengenai bunga-bungaan? Batin Kanaya, ia merasa deg-degan dan exciting sekaligus. Kanaya berhenti di depan pintu kamarnya. Ia menarik nafas dalam sebelum membukanya. Saat ia melangkah masuk, kamar itu dalam keadaan temaram. Hanya beberapa buah lampu sorot kecil di sudut plafon yang menyala. Samar ia mencium aroma lavender yang menyeruak di seluruh bagian kamar itu. Jadi ini yang Bastian tanyakan itu? Aromatik untuk dia gunakan di kamar mereka? Kanaya tersenyum menghargai inisiatif Bast
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 407 Pijatan Eksotis

“Kejutan—lagi?” Bastian mengangguk dengan senyum penuh misteri. Ia lalu menggandeng tangan Kanaya dan membawanya ke ranjang. Sembari melirik dengan playfull, ia mengambil sesuatu dari dalam laci meja nakas, kemudian memperlihatkannya pada Kanaya. “Essential Massage oil?” Kanaya membacanya dengan tertegun. “Benar sekali! Sekarang naiklah ke atas ranjang, dan biarkan aku memijatmu…” Bastian mengambil kembali botol minyak essential itu dari tangan Kanaya. Bastian serius ingin memijatnya? Batin Kanaya sambil menatap Bastian dengan terkejut. Dulu waktu ia sedang mengandung Kenzo, saat mereka tengah duduk santai, Bastian terkadang memijat kaki atau pundak dan punggungnya yang sering terasa pegal. Namun, kali ini Kanaya merasa akan berbeda. Suasananya sangat berbeda, dan ia sudah tidak lagi dalam keadaan mengandung. “Apa yang kamu pikirkan sayang? Rileks dan nikmati saja,” bisik Bastian. Lalu ia mengarahkan Kanaya untuk tidur tengkurap. Seprei yang sejuk, ranjang yang empuk, serta
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 408 Sebelum Badai

Pagi ini Elsie bersiap-siap untuk menghadiri sidang perceraiannya. Pengacara dan mamanya sudah datang menunggunya di ruang tunggu untuk bersama-sama pergi ke Pengadilan Agama. Di lorong ruang tahanan, Elsie berjalan dengan lebih percaya diri untuk menemui Mama dan pengacaranya. Dua hari ini dukungan publik terhadap dirinya semakin meningkat. Semakin banyak orang yang bersimpati padanya, meskipun ada segelintir orang yang vokal mendukung Bastian dan Kanaya. Akan tetapi ia tidak terlalu menganggap mereka sebagai halangan yang berarti. Bagaimana pun kekuatan netizen yang mendukungnya akan sangat diperhitungkan di jaman modern dimana media digital berkembang pesat. Rencananya berhasil. Ia berharap dengan pemberitaan yang bersimpati padanya, sidang perceraiannya akan membuahkan hasil lebih baik. Paling tidak, hakim akan ikut bersimpati padanya dan mengabulkan permintaannya dalam hal pembagian harta. Saat ia mendekati sel diujung lorong, kembali Elsie melihat Stella. Perempuan itu mena
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 409 Rahasia Pernikahan

Hotel Royal Conference Room. “Selamat siang, rekan-rekan media, wartawan, dan reporter yang kami hormati. Terima kasih atas kehadiran Anda semua dalam acara konferensi pers ini.” “Hari ini, kami merasa terhormat dapat berbagi informasi penting dan menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin Anda miliki terkait dengan berita yang sedang beredar saat ini.” “Semoga pertemuan ini dapat menjelaskan permasalahan yang sebenarnya dan menghentikan pemberitaan yang tidak seharusnya.” Pembawa acara tersebut membuka acara dengan berdiri di podium di hadapan puluhan wartawan dan media yang telah diundang untuk menghadiri acara itu. Hanya dalam hitungan beberapa jam saja Ezra mengundang semua media yang ada di Emerald City serta beberapa media besar di Eastasia. Semua kantor berita dan media online sangat antusias untuk menghadiri acara ini, sehingga ruangan konferensi itu dipenuhi oleh banyak sekali pers yang datang. “Rekan-rekan wartawan pasti telah mengetahui dan bertanya-tanya mengenai beri
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 410 Keluarga Baru

Bastian berjalan menghampiri Kanaya sambil tersenyum dan langsung menyentuhnya dengan lembut. Ia meraih Baby K dari tangan Kanaya kemudian menggendongnya. Setelah itu, Bastian kembali berjalan ke tengah podium dengan menggandeng Kanaya bersamanya. “Pada kesempatan ini saya ingin memperkenalkan keluarga baru saya. Istri saya Kanaya Jasmin, dan anak kami Kenzo Arkana Dwipangga.” Tatapan mata Bastian beralih pada Kanaya. Kanaya yang sempat merasa gugup saat hendak memasuki podium, menjadi lebih tenang saat Bastian mendampinginya, dan menunjukkan dukungan baginya. Ia tersenyum pada Bastian lalu pada awak media. “Halo semua, perkenalkan Saya Kanaya.” Perlahan Kanaya menarik nafas lega karena kekhawatiran yang sempat ia rasakan, tidak terjadi. Ternyata konferensi pers itu berlangsung dengan sangat tertib, dan mereka tidak lagi menatapnya dengan sebelah mata seperti yang beberapa orang lakukan saat ia pergi bersama Bastian beberapa hari terakhir ini. “Pernikahan kami di langsungkan 11
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more
PREV
1
...
373839404142
DMCA.com Protection Status