All Chapters of Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Chapter 411 - Chapter 420

477 Chapters

Bab 411 Dua Liputan Besar

Meski begitu, Awak media tampak masih ingin tahu lebih lanjut mengenai penyebab perceraian Bastian dan Elsie. “Jika kalian ingin mengetahui alasan perceraian kami, kalian bisa mendapatkan jawabannya oada sidang perceraian yang saat ini tengah berlangsung di Pengadilan Agama. Dan saat ini sidang itu sudah dibuka oleh umum.” Bastian melirik Ezra saat berbicara mengenai sidang perceraian. Ezra mengangguk perlahan mengkonfirmasi Bastian bahwa semua yang sedang berlangsung di persidangan sudah dipersiapkan dengan baik oleh tim penasehat hukum mereka. Awak media pun tidak lagi bertanya mengenai perceraian Bastian dan Elsie, karena jelas Bastian tidak ingin membahas mengenai hal itu dalam konferensi pers. Awak media mengerti jika ada sesuatu yang bersifat sangat pribadi yang menjadi sebab perceraian mereka. Bahkan Bastian sempat meminta sebuah sidang tertutup sebelum pengacara Elsie meminta sebuah sidang terbuka. Selain itu mereka pun mengetahui jika Bastian bukanlah tipe pria yang gem
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 412 Saksi Kunci

Pengadilan Agama. “Benar Yang mulia. Suami saya menikah lagi dengan perempuan itu. Dan sekarang, karena dia, suami saya sudah tidak memperhatikan saya dan mau menceraikan saya,” ucap Elsie dengan terisak saat hakim menanyakan padanya mengenai penyebab perpisahan mereka. “Setelah disakiti, saya tidak mendapatkan apa pun dari 3 tahun pernikahan kami dan bahkan dituntut secara hukum atas kejahatan yang tidak saya lakukan. Saya merasa diperlakukan dengan tidak adil. Untuk itu, saya mohon yang mulia untuk bisa mengabulkan permintaan saya untuk mendapatkan hak saya menyangkut harta yang kami miliki selama pernikahan.” Raut wajah Elsie begitu sedih, sehingga warga serta media yang ikut menyaksikan merasakan hal yang sama. Mereka merasa sedih dan iba dengan apa yang menimpa Elsie. Bahkan sebagian warga itu merasa geram dan mengumpat Bastian. “Laki-laki egois! Enak saja, habis manis sepah dibuang!” “Benar! Kabulkan permintaannya Yang Mulia! Ini sangat tidak adil!” “Tidak menyangka Basti
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 413 Kesaksian Kunci

Rico berjalan sambil melirik Elsie. Ia memberi senyuman manis pada Elsie setelah sekian lama mereka tidak berjumpa. Elsie yang harus bersandiwara di depan semua yang hadir di sana, tidak berani membalas senyuman Rico. Ia khawatir ada yang melihat mereka, terlebih ada banyak awak media yang saat itu fokus menyorot dan mengambil gambar Rico. Setelah disumpah oleh petugas pengadilan, Rico menempati kursi saksi. Ruangan sidang tampak hening, menunggu acara sidang berlanjut. Meski begitu, para pendukung Elsie tampak bersemangat untuk mendengarkan kesaksian Rico. Mereka mengacungkan jempol untuk kehandalan pengacara Elsie yang menghadirkan Rico sebagai saksi dari pihaknya. Itu artinya tuduhan Bastian hampir dipastikan tidak terbukti. Apalagi pihak Bastian tidak memiliki saksi mata yang melihat mereka berselingkuh! “Saudara Rico Yudiansah, saudara mengetahui alasan Saudara dipanggil ke sini?” tanya Hakim mengawali kesaksian Rico. “Ya Yang Mulia. Saya sudah mengetahuinya,” jawab Ric
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 414 Love Emoji

Setelah ruangan kembali tenang, sidang pun dilanjutkan. “Saudara Rico,” dengan suara tegas Hakim bicara. “Anda tahu bahwa dalam sidang ini Anda mengambil sumpah untuk berbicara dengan jujur?” tanya Hakim memastikan kembali kesadaran Rico atas besarnya tanggung jawab kesaksiannya. “Ya Yang Mulia.” Rico menjawab dengan tenang. “Apakah yang Anda katakan tadi benar dan tidak mengada-ada, ataupun mendapat tekanan dari pihak lain?” Hakim memastikan kembali agar tidak ada kesalah pahaman. “Benar Yang Mulia. Saya berani bersumpah bahwa saya dan Elsie sering kali bertemu dan menjalin hubungan layaknya sepasang kekasih. Bahkan saat kuliah, Elsie pernah mengandung anak saya,” ujar Rico dengan lancar. Ruangan kembali bergemuruh. Pernyataan Rico benar-benar menghancurkan image Elsie saat itu juga. Siaran langsung jalannya sidang itu pun menjadi semakin ramai dan semakin banyak yang menyaksikan. Elsie kembali berdiri untuk menerjang Rico, namun untungnya Agni dan Chandra segera menahannya.
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 415 You Deserve It

“Polisi sedang menyelidiki asal muasal video asusila yang beredar dengan sangat cepat di seluruh Emerald City, dan bahkan kota-kota yang ada di sekitarnya.” “Pihak kepolisian masih berusaha mengusut dan memblokir penyebaran video yang di duga mirip dengan dua orang yang sedang hangat diperbincangkan oleh publik akhir-akhir ini, yaitu Elsiana Zhiva dan Ravioli.” Seorang pembawa berita televisi melaporkan peristiwa yang terjadi di Emerald City. “Video asusila itu tersebar tepat saat salah satu tersangka pemerannya sedang menghadiri sidang perceraian antara dirinya dan Bastian Aryo Dwipangga. Ia diketahui tidak sadarkan diri saat melihat video itu.” Pada siaran televisi terlihat rekaman video yang menangkap keadaan Elsie yang sangat kebingungan di ruangan sidang pengadilan agama saat video syur tersebut tersebar. Ia terlihat merebut telepon genggam Agni dan langsung terjatuh pingsan saat melihat apa yang ada di tampak di layar telepon itu. “Kabar menyatakan jika hingga saat ini, Els
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 416 Melihat Keadaan

Melihat Azhar, Sofyan mendengus. “Orang tua, untuk apa kamu datang ke sini? Tempat ini tidak bagus untukmu,” ujarnya dengan nada dan ekspresi mencemooh. “Bukan urusanmu! Pergilah dan jangan ganggu dia!” sergah Azhar masih dengan wibawa dan ketegasan yang sama yang dimilikinya saat muda dulu. “Bukan urusanku?” Sofyan tertawa mengejek. “Kamu lupa kalau aku ayahnya?” ujarnya sembari mendelikkan matanya dengan culas. “Kamu sudah kehilangan hak itu bertahun-tahun yang lalu! Sekarang pergilah dan jangan ganggu cucukku!” Sofyan terkekeh hingga perutnya yang besar terlihat berguncang. Ia maju mendekat. “Masih sok wibawa? Kamu cuma jompo yang—” Sofyan tidak meneruskan kata-katanya saat Anto yang berbadan tegap, maju selangkah dengan ekspresi wajah sangar. Sofyan menatap Anto dengan horor, lalu pada Azhar yang menatapnya balik dengan tajam. Tampaknya orang tua dihadapannya ini tidak main-main. Di tambah lagi ada Anti yang sangat loyal dan rela melakukan apa saja untuknya. Sofyan melirik
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 417 Rasa Ingin Tahu

Kanaya masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintu. Ia lalu menscroll telepon genggam miliknya, mencari sesuatu. Setelah Ezra dan Jay menghentikan ia dan Bastian siang tadi, Bastian dan kedua anak buahnya itu pergi ke ruangan lain untuk membicarakan sesuatu. Kanaya sendiri tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Ia menunggu Bastian sambil duduk di ruangan khusus di samping ruangan konferensi, menyusui Kenzo yang mulai kehausan. Dan saat Bastian kembali, ia tampak biasa saja. ***Flashback*** Walau Bastian nampak biasa saja, tetapi Kanaya penasaran dengan sikap Ezra dan Jay yang terlihat syok, sehingga ia pun bertanya, “Yang, ada apa? Apa semua baik-baik saja?” Bastian duduk di samping Kanaya. “Tidak ada hal yang penting,” jawab Bastian sambil menyodorkan jari telunjuknya ke tangan Kenzo yang tengah asik menyusu. Senyum terkembang di bibir Bastian saat tangan mungil Kenzo menggenggam jari telunjuknya itu. Kanaya merasa heran dengan jawaban Bastian. Tidak ada yang penting? Lalu
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 418 Tanggapan Bastian

Merasa Bastian sedang menatapnya, Kanaya mendongak, menatao balik Bastian. “Mengenai video itu…” ucap Kanaya menerangkan maksud ucapannya sambil menatap penuh arti. Bastian mengangkat alisnya dan bertanya dengan serius. “Kamu melihatnya? Mencari berita itu?” Kanaya menggeleng sembari mengangkat kepalanya dari dada Bastian. “Aku juga mendapat kiriman video itu. Tapi saat aku mau membukanya, video itu sudah terblokir,” jawab Kanaya dengan jujur. Raut wajah Bastian melembut. “Kenapa kamu ingin melihatnya?” tanya Bastian dengan terkekeh pelan dan menjentik ujung hidung Kanaya. Wajah Kanaya memerah seketika. “Aku—aku bukan ingin melihatnya. Maksudku— aku cuma ingin tahu apakah benar itu video yang mereka bicarakan, karena mereka mengatakan video itu disebar melalui pesan singkat!” Kanaya mencoba menerangkan pada Bastian bahwa ia tidak bermaksud menonton video asusila tersebut dan hanya ingin mengeceknya saja. Bastian terkekeh melihat Kanaya berusaha menerangkan dirinya. “Kamu ti
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 419 Stres

“Aaaarrrgghhh! KELUAR! SEMUA KELUAR!” teriak Elsie sambil membanting semua barang yang ada di dekatnya ke arah petugas medis yang ada di ruangan itu. “Jangan dekat-dekat!” Bahkan Agni yang ada di sana tampak sangat ketakutan melihat Elsie mengamuk seperti itu. Otomatis semua yang ada di sana terpaksa mundur , dan hanya bisa memperhatikan keadaan Elsie dari depan pintu kamar. Elsie dibawa ke rumah sakit itu setelah ia tidak sadarkan diri dalam sidang yang telah berkangsung. Barulah ia tersadar dari pingsannya, ia langsung teringat apa yang terjadi hari itu. Dan Elsie merasakan amarah yang besar bergejolak dalam dirinya. Ia marah pada Rico, saksi kunci di pihaknya yang ternyata justru bersaksi melawannya! Lancang sekali Rico berbuat itu setelah apa yang telah ia lakukan untuknya! Ia juga marah pada press conference yang digelar Bastian hari itu yang telah membicarakan mengenai perbuatan yang telah ia lakukan dan alasan Bastian menuntutnya secara hukum! Bastian pasti sengaja mel
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 420 Siapa Yang Menyebarkannya?

Sementara itu, di rumah tahanan pria, Ravioli sedang bertemu Jono, anak buahnya. Brak! “Bagaimana mungkin rekaman itu bisa bocor?” tanya Ravioli dengan menggebrak meja sampai Jono terkejut. “Saya tidak tahu siapa yang membocorkannya, Bos,” jawab Jono yang duduk dihadapan Ravioli sambil menundukkan wajahnya. Ravioli bertambah kesal. Ia menarik kerah baju Jono dengan kedua tanganya dengan kasar. “Apa kamu bekerja terlalu santai?! Mencari tahu siapa yang melakukan itu saja kamu tidak becus!” hardik Ravioli dengan tatapan bengis di depan wajah Jono. Jono menggeleng. “Tidak Bos, maaf,” ucapnya dengan menunduk. Ravioli mendengus kasar. “Cari tahu siapa orang yang berani mencuri rekaman itu dan mengedarkannya! Aku mau dia dihabisi, tanpa ampun!” perintahnya dengan geram di depan wajah tangan kanannya itu. “Baik Bos…” jawab Jono sambil menunduk. Ravioli menghempaskan Jono dengan kasar sebelum ia menarik nafas dalam untuk menenangkan dirinya dan kembali duduk bersandar di kursi. “Cari
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
PREV
1
...
4041424344
...
48
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status