All Chapters of Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Chapter 341 - Chapter 350

362 Chapters

Bab 341 Hotel Royal 2

Acara di Ballroom Hotel Royal berjalan dengan lancar. Tamu undangan sudah berdatangan, dan mereka sangat antusias menghadirinya.Hampir satu jam acara berlangsung, dan Bastian bersama Haidar juga Azhar sibuk menemani kolega mereka. Pada akhirnya, diluar keluarga, acara seperti ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan bisnis dengan kolega mereka.Sesekali Bastian mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan mencari sosok seseorang. Namun orang yang ia tunggu itu tidak juga terlihat batang hidungnya.Di salah satu sudut, ia melihat Elsie bersama Miranda yang menggendong Baby K sedang berbicara dengan beberapa orang wanita kelas atas di Emerald City.“Bukan begitu Bas?” Haidar menyentuh lengan Bastian meminta perhatian putranya itu pada percakapan mereka. “Tentu,” jawab Bastian sekedarnya. Ia tidak terlalu berkonsentrasi pada percakapan mereka saat itu.Tiba-tiba terdengar suara Baby K menangis, dan Bastian melihat Elsie mencoba menenangkan putranya itu. Hana pun ikut membantu Elsie
Read more

Bab 342 Hotel Royal 3

Saat Kanaya dan Reno telah berada tepat di depan pintu masuk ballroom, tiba-tiba saja telepon genggam Reno berbunyi, sehingga mereka berdua berhenti melangkah.Reno melihat layar telepon genggamnya, dan ia berkata, “Kanaya, aku harus terima telpon ini. Bisa kamu menunggu sebentar?”“Tentu.” Kanaya mengangguk membiarkan Reno menjawab panggilan telepon itu lebih dahulu. Pastilah hal yang penting sampai Reno memintanya menunggu.Kanaya memperhatikan Reno yang berjalan menjauh sembari memegang telepon genggamnya di telinga. Kanaya tidak tahu apa yang dibicarakan, tetapi Reno tampak serius berbicara dengan lawan bicaranya.Kedua mata Kanaya beredar memperhatikan sekelilingnya, dan matanya bertumpu pada beberapa frame foto yang ditaruh di sisi jalan menuju pintu masuk ballroom itu.Foto-foto itu menampilkan wajah mengggemaskan Baby K yang selama ini tidak terekspose kamera.Serta merta Kanaya mendekati frame foto itu dan ia menyentuhnya. Ia tersenyum dan menyentuh wajah Baby K yang ada di
Read more

Bab 343 Hotel Royal 4

Elsie melihat bayi mungil itu tertidur dengan pulas setelah menghabiskan sebotol susu. Bagus dia sudah tidak menangis lagi. Tetapi, sekarang ia tidak mungkin membawa bayi itu kembali ke ballroom.Hah, mau bagaimana lagi?“Kamu temani dia di sini. Kalau Bapak tanya, bilang saja anaknya sudah tidur. Jangan bicara macam-macam!” sergah Elsie pada Hana.“Baik Bu,” Hana menjawab dengan patuh.Diam-diam Hana menghembuskan nafas lega melihat Elsie meninggalkan kamar itu.Hana teringat bagaimana Elsie membentak bayi mungil itu karena dia tidak mau berhenti menangis. Hana harus bersusah payah membuatnya berhenti menangis sampai akhirnya berhasil menidurkan Baby K. Ia tidak tahu bagaimana seorang ibu bisa melakukan hal seperti itu pada anaknya sendiri.Elsie berjalan keluar lift menuju ballroom tempat acara berlangsung.Dan dari jauh, ia melihat Miranda, ibu mertuanya tengah berbicara dengan seorang perempuan.“Elsie!” Miranda memanggilnya dan menyuruhnya mendekat.Elsie tersenyum dan dalam hat
Read more

Bab 344 Hotel Royal 5

“Kanaya, beraninya kamu datang ke sini! Apa kamu tidak takut mati?!” seru Elsie dengan geram. Ia sudah menahan diri untuk memaki-maki Kanaya sejak tadi.Dan begitu Miranda pergi, ini lah kesempatan yang ia sudah tunggu sejak tadi!“Kenapa aku tidak boleh datang ke sini? Dan kenapa aku harus takut padamu? Atau.. justru kamu takut aku akan membocorkan semua perbuatan jahatmu?” balas Kanaya sekaligus menggertak Elsie.Kanaya menatap Elsie dengan sama tajamnya. Ia tidak boleh takut pada Elsie, sebab jika ia menunjukkan kelemahannya, Elsie akan semakin berbuat semena-mena. Toh Elsie tidak bisa melakukan apa-apa padanya di tempat itu. Jika Elsie berbuat sesuatu padanya, mustahil tidak ada yang melihat perbuatannya. Dan lagi, orang seperti Elsie tidak mungkin menghancurkan nama baiknya sendiri dengan berbuat sesuatu yang tidak patut di muka umum.Elsie terkejut mendengar Kanaya berani menjawabnya dengan lantang. Kanaya yang ia kenal sebelumnya adalah seorang yang tidak akan melawannya. Kan
Read more

Bab 345 Hotel Royal 6

Bastian? Apakah itu suara Bastian? Kanaya yang sudah mengangkat tangannya untuk menahan tangan Elsie, segera menurunkannya, dan dengan cepat menoleh. Begitu pula dengan Elsie. Tangan kanan Elsie berhenti di tengah udara, terlebih saat mendengar namanya dipanggil oleh suara yang sangat familiar. Ia dengan segera menurunkan tangannya dan berbalik badan dengan gugup. Jantung Kanaya berdebar sangat kencang saat ia melihat pria yang sangat di rindukannya berjalan ke arah mereka. Bastian… Batin Kanaya menyebut namanya dalam hati sambil menatap pria yang sudah lama tidak ditemuinya itu. Bastian terlihat sangat tampan dengan baju batik yang dikenakannya. Ia berjalan tegap ke arah mereka. Nafas Kanaya serasa berhenti saat pandangan mata Bastian beralih dari Elsie kepadanya, dan kedua mata mereka terkunci, saling menatap satu sama lain. Saat itu, dunia seakan berhenti berputar, dan waktu berjalan dengan sangat lambat. Yang ada dalam pandangan mata Kanaya hanyalah Bastian seorang. Piki
Read more

Bab 346 Tunangan?

Kanaya dengan cepat menoleh, menatap Reno. Ia sangat terkejut dengan pernyataan pria itu. Bagaimana mungkin dia mengatakan mereka berdua bertunangan?! Reno balas menatapnya dengan penuh arti. Jari tangan Reno dipinggang Kanaya membuat penekanan, mengirim kode pada Kanaya. “Kenapa sayang? Sudah waktunya kita memberitahu mereka bukan?” Kanaya ingin mengatakan tidak. Ujung lidahnya sudah ingin bicara. Namun, bisikan Reno menghentikannya. “Ikuti saja apa yang aku lakukan. Bukankah kamu ingin tahu reaksi Bastian?” Kanaya belum sempat merespon saat Reno sudah kembali berbicara. Kali ini ditujukan kepada Azhar. “Kakek benar. Sekarang sudah waktunya aku memikirkan masa depan dan tidak lagi bermain-main. Aku akan menikah… dengan Kanaya.” Semua yang ada di sana terkejut mendengarnya. Elsie dan Kanaya langsung menoleh ke arah Bastian. Bahkan Reno ikut melirik ke arah Bastian dan tersenyum padanya. Akan tetapi Bastian tampak sangat santai meresponnya. Ekspresi wajahnya tampak datar saja. Ti
Read more

Bab 347 Thrillville

Kanaya terduduk diam di dalam mobil yang membawanya kembali ke rumah Reno. Sesekali airmatanya menetes tanpa bisa dicegah. “Kanaya, aku tahu apa yang kamu rasakan. Tidak apa untuk menangis…” ucap Reno pelan dari tempatnya duduk. Walaupun ia merasa senang segala sesuatu terjadi sesuai dengan keinginannya, akan tetapi melihat raut wajah Kanaya yang begitu sedih, hatinya pun ikut merasa sedih. Saat di hotel tadi, Reno sengaja membiarkan Kanaya sendiri untuk waktu yang lama sambil ia memperhatikan apa yang terjadi dan menunggu saat yang tepat untuk ia keluar menjadi pahlawannya. Awalnya Reno tidak menyangka jika Kanaya akan bertemu dengan Miranda, atau bahkan Azhar. Akan tetapi semua itu hanya membuat keadaan semakin menguntungkan baginya. Terbukti Kanaya merasa “sangat nyaman” saat ia datang “menyelamatkannya”. Reno yakin, sedikit demi sedikit ia akan bisa mengambil hati Kanaya, dan membuatnya melupakan Bastian. Kanaya tidak menimpali ucapan Reno dan hanya memejamkan matanya. Ia h
Read more

Bab 348 Rekonsiliasi

“Naya…” Suara itu… Tubuh Kanaya menegang mendengarnya. Refleks ia melihat ke bawah, ke sepasang tangan kekar yang memeluknya dengan erat. Tangan itu… tidak salah lagi… Kanaya berbalik badan dengan cepat dan mendorong tubuh pria itu dengan sekuat tenaga. “Pergi kamu! Aku tidak mau—bertemu denganmu!” Suara Kanaya bergetar hebat. Tangannya menunjuk pria itu dengan gemetar, sementara ia menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Bastian, pria yang ada dihadapan Kanaya, terkejut dengan penolakan Kanaya padanya. “Naya? Ini aku Sayang… Ini aku..” Bastian melangkah maju, namun Kanaya menggelengkan kepalanya dengan keras meminta Bastian jangan mendekatinya. “Jangan mendekat! Aku benci kamu!” ucap Kanaya dengan keras, sambil ia berjalan mundur. Bagian dari dirinya yang masih sangat kecewa dan sakit hati pada Bastian, menolak untuk bertemu dengannya. Kanaya begitu kecewa dengan apa yang Bastian lakukan di Hotel Royal. Padahal, setelah apa yang ia alami, mulai dari penculikan, percob
Read more

Bab 349 Dia Akan Bertanggungjawab

Bastian mengangkat tubuh Kanaya dari lantai dan membawanya ke sofa. Namun, saat ia hendak beranjak dari sofa, tangan Kanaya memegangi kerah kemejanya.“Jangan pergi,” ucap Kanaya dengan suara lirih.Bastian kembali duduk dan tersenyum. Ia menyugar rambut Kanaya dan membelai pipinya dengan lembut, menyentuh garis bekas airmata.“Aku tidak ke mana-mana, Naya. Hanya ingin mengambil air minum.” Bastian memberinya tatapan meyakinkan. Bagaimana mungkin ia meninggalkan Kanaya?Kanaya mengangguk lemah mengiyakan dan melepaskan pegangan tangannya.Bastian merasa lega. Ia mendaratkan kecupan di kening Kanaya sebelum beranjak berdiri.Di dapur, Bastian mengambil segelas air putih, dan menghangatkan segelas susu coklat. Kemudian, ia duduk kembali di samping Kanaya.“Minumlah, ini akan membuatmu lebih tenang.” Bastian memegang gelas itu dan mendekatkannya ke mulut Kanaya.Kanaya ikut memegangi gelas itu dan ia meminumnya sedikit demi sedikit.Ia memang membutuhkan segelas coklat hangat. Apalagi,
Read more

Bab 350 Falling In Love

Bastian mengangkat alisnya. Senyumnya dikulum melihat Kanaya tampak gugup dan salah tingkah. Diangkatnya dagu istri sirinya itu, dan ia menatapnya dengan tatapan menggoda. “Naya… kamu—cemburu?”Kanaya menghempaskan tangan Bastian dan ia berdecak lalu berbalik badan ke lain arah.“Bukan itu!” sungutnya dengan kesal. Ia bertanya serius, tetapi Bastian justru menggodanya!“Lalu?” tanya Bastian dengan nada yang jauh dari kata serius. Ia menyorongkan wajahnya mendekati Kanaya.Kanaya kembali berdecak pelan dan menunduk, menghindari tatapan Bastian.“Ya… bukannya benar begitu?” lirik Kanaya dengan ragu. “Semua—orang tahu kalau kamu— sangat mencintai— Elsie…” walaupun hatinya berat mengucapkannya, namun diucapkannya juga. Ah, rasanya ia tidak ikhlas mengatakan Bastian mencintai wanita lain. Kenapa tidak Bastian mencintai dirinya saja?“Naya…” Bastian merangkul Kanaya, dan menempelkan dagunya di kepala Kanaya. “Beri aku waktu. Dan akan kubuktikan apakah memang benar aku menikahinya karena ak
Read more
PREV
1
...
323334353637
DMCA.com Protection Status