Share

Bab 347 Thrillville

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-17 22:24:47

Kanaya terduduk diam di dalam mobil yang membawanya kembali ke rumah Reno. Sesekali airmatanya menetes tanpa bisa dicegah.

“Kanaya, aku tahu apa yang kamu rasakan. Tidak apa untuk menangis…” ucap Reno pelan dari tempatnya duduk.

Walaupun ia merasa senang segala sesuatu terjadi sesuai dengan keinginannya, akan tetapi melihat raut wajah Kanaya yang begitu sedih, hatinya pun ikut merasa sedih.

Saat di hotel tadi, Reno sengaja membiarkan Kanaya sendiri untuk waktu yang lama sambil ia memperhatikan apa yang terjadi dan menunggu saat yang tepat untuk ia keluar menjadi pahlawannya.

Awalnya Reno tidak menyangka jika Kanaya akan bertemu dengan Miranda, atau bahkan Azhar. Akan tetapi semua itu hanya membuat keadaan semakin menguntungkan baginya. Terbukti Kanaya merasa “sangat nyaman” saat ia datang “menyelamatkannya”.

Reno yakin, sedikit demi sedikit ia akan bisa mengambil hati Kanaya, dan membuatnya melupakan Bastian.

Kanaya tidak menimpali ucapan Reno dan hanya memejamkan matanya. Ia h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (183)
goodnovel comment avatar
Lukmanul Hakim
apakah itu s Bastian
goodnovel comment avatar
inday joan sanabe
jgn2 Bastian yg di apartemen triville ??
goodnovel comment avatar
inday joan sanabe
waduh ternyata Elsie dan Ravioli
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 348 Rekonsiliasi

    “Naya…” Suara itu… Tubuh Kanaya menegang mendengarnya. Refleks ia melihat ke bawah, ke sepasang tangan kekar yang memeluknya dengan erat. Tangan itu… tidak salah lagi… Kanaya berbalik badan dengan cepat dan mendorong tubuh pria itu dengan sekuat tenaga. “Pergi kamu! Aku tidak mau—bertemu denganmu!” Suara Kanaya bergetar hebat. Tangannya menunjuk pria itu dengan gemetar, sementara ia menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Bastian, pria yang ada dihadapan Kanaya, terkejut dengan penolakan Kanaya padanya. “Naya? Ini aku Sayang… Ini aku..” Bastian melangkah maju, namun Kanaya menggelengkan kepalanya dengan keras meminta Bastian jangan mendekatinya. “Jangan mendekat! Aku benci kamu!” ucap Kanaya dengan keras, sambil ia berjalan mundur. Bagian dari dirinya yang masih sangat kecewa dan sakit hati pada Bastian, menolak untuk bertemu dengannya. Kanaya begitu kecewa dengan apa yang Bastian lakukan di Hotel Royal. Padahal, setelah apa yang ia alami, mulai dari penculikan, percob

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 349 Dia Akan Bertanggungjawab

    Bastian mengangkat tubuh Kanaya dari lantai dan membawanya ke sofa. Namun, saat ia hendak beranjak dari sofa, tangan Kanaya memegangi kerah kemejanya.“Jangan pergi,” ucap Kanaya dengan suara lirih.Bastian kembali duduk dan tersenyum. Ia menyugar rambut Kanaya dan membelai pipinya dengan lembut, menyentuh garis bekas airmata.“Aku tidak ke mana-mana, Naya. Hanya ingin mengambil air minum.” Bastian memberinya tatapan meyakinkan. Bagaimana mungkin ia meninggalkan Kanaya?Kanaya mengangguk lemah mengiyakan dan melepaskan pegangan tangannya.Bastian merasa lega. Ia mendaratkan kecupan di kening Kanaya sebelum beranjak berdiri.Di dapur, Bastian mengambil segelas air putih, dan menghangatkan segelas susu coklat. Kemudian, ia duduk kembali di samping Kanaya.“Minumlah, ini akan membuatmu lebih tenang.” Bastian memegang gelas itu dan mendekatkannya ke mulut Kanaya.Kanaya ikut memegangi gelas itu dan ia meminumnya sedikit demi sedikit.Ia memang membutuhkan segelas coklat hangat. Apalagi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 350 Falling In Love

    Bastian mengangkat alisnya. Senyumnya dikulum melihat Kanaya tampak gugup dan salah tingkah. Diangkatnya dagu istri sirinya itu, dan ia menatapnya dengan tatapan menggoda. “Naya… kamu—cemburu?”Kanaya menghempaskan tangan Bastian dan ia berdecak lalu berbalik badan ke lain arah.“Bukan itu!” sungutnya dengan kesal. Ia bertanya serius, tetapi Bastian justru menggodanya!“Lalu?” tanya Bastian dengan nada yang jauh dari kata serius. Ia menyorongkan wajahnya mendekati Kanaya.Kanaya kembali berdecak pelan dan menunduk, menghindari tatapan Bastian.“Ya… bukannya benar begitu?” lirik Kanaya dengan ragu. “Semua—orang tahu kalau kamu— sangat mencintai— Elsie…” walaupun hatinya berat mengucapkannya, namun diucapkannya juga. Ah, rasanya ia tidak ikhlas mengatakan Bastian mencintai wanita lain. Kenapa tidak Bastian mencintai dirinya saja?“Naya…” Bastian merangkul Kanaya, dan menempelkan dagunya di kepala Kanaya. “Beri aku waktu. Dan akan kubuktikan apakah memang benar aku menikahinya karena ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 351 Kelemahannya

    “Apa kamu tahu kalau Reno yang menolongku?” Raut wajah Bastian berubah saat nama Reno disebut. Ia menegakkan punggungnya dan menyerong kan tubuhnya, menghimpit tubuh Kanaya. “Kalian tidak benaran bertunangan kan?” Tatapan mata Bastian memberi peringatan keras. Sangat jelas jika ia cemburu. Sangat cemburu. Ia yang sempat melupakan pengakuan Reno di hotel Royal tadi menjadi teringat saat Kanaya menyebut nama Reno. Rasanya ia tidak rela jika Kanaya menyebut nama pria lain dihadapannya, terlebih pria yang mengaku sebagai tunangan istri sirinya itu! Kanaya menatap Bastian dengan heran. Ia tidak menyangka Kalau Bastian akan percaya pernyataan Reno itu. “Naya, jawab pertanyaanku! Kalian— kamu dan Reno—” Bastian tidak sabar menunggu jawaban Kanaya. Kenapa dia diam saja dan tidak menyangkalnya? “Naya, kamu istriku! Kamu tidak bisa menerima lamaran orang lain, meskipun dia menyelamatkan nyawamu!” Kanaya mengerutkan keningnya, namun ia hanya membatin saja. Ya ampun, memang semudah itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 352 Rizal Adalah Reno

    *** Flashback***Setelah Bastian selesai berbicara dengan Indra dan Ardyan di toilet, ia menerima panggilan telepon dari Ezra.“Bos, saya baru mendapat berita dari Jay, mengenai… perawat gadungan di ERc waktu itu.”Bastianyang sedang melangkah langsung menghentikan langkahnya. “Dan?”“Jay berhasil menemukannya, dan ternyata dia berkerja untuk—Reno,” lapir Ezra dengan hati-hati.“Reno? Kamu yakin?” Bastian cukup terkejut. Karena ia fokus pada Elsie, Ravioli dan Rizal, ia sama sekali tidak tidak berpikir jika Reno—sepupu sekaligus saingan bisnisnya itu ikut terlibat dalam masalah itu.“Benar Bos, Jay telah mengkonfirmasinya. Reno yang menyuruh orang itu untuk menjatuhkan kalung itu di dekat Bos. Tujuannya adalah dia ingin mengetahui apakah Bos benar-benar lupa ingatan atau tidak.” Bastian menyugar rambutnya sembari mengingat sesuatu. Ia ingat Reno memang mengetahui mengenai Kanaya dan kehamilan palsu Elsie. Namun karena Reno tidak pernah lagi mengusiknya, ia berpikir jika Reno telah b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 353 Terkecoh

    Di pinggiran Emerald City, tiga buah mobil berjalan beriringan. Di iringan mobil kedua, Reno duduk bersama beberapa orang pria dan seorang supir. Mobil berhenti di depan sebuah aparteman lima lantai dan Reno membuka kaca mobilnya saat Heri dan Agus, anak buah Reno, berjalan menghampirinya. “Bos, apartemen mereka ada di lantai 5,” ujar Heri melaporkan. Reno membuka pintu mobil dan keluar. “Apa anak buah Ravioli ada di sana?” “Menurut pengamatan saya, ada 1 atau 2 orang yang berada di sana,” jawab Agus sambil menunjuk arah sebuah apartemen di lantai 5 dengan ibu jarinya. Reno mengikuti arah jari Agus menunjuk dan ia menatap jendela sebuah apartemen yang tampak temaram. “Kalian ikut denganku. Biar yang lain tunggu di sini!” perintah Reno sambil menunjuk Heri, Agus dan seorang anak buah Agus. Ia berpikir jika hanya satu atau dua orang anak buah ravioli, mereka masih bisa mengatasinya. Yang ia khawatirkan sebelumnya adalah jika ada banyak anak buah Ravioli di sana, sedangkan ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 380 Pertama Kali

    Bastian duduk di dalam sebuah mobil SUV bersama Ezra. Mobil itu melaju dengan kencang melewati jalanan bebas hambatan yang mengarah ke pinggiran kota. Di tangannya, Bastian memegang selembar kertas yang berisi biodata serta foto seorang laki-laki berusia empat puluh tahunan. Tatapan mata Bastian tertuju pada foto dan print-an kartu identitas pria itu. Di kertas itu tertera nama pria itu adalah Amar. Bastian masih ingat dengan jelas wajah pria itu dari 11 tahun yang lalu. Akan tetapi, dulu ia bukan bernama Amar. Namanya saat itu adalah Andre. Dia adalah orang yang telah menculiknya saat ia berusia 18 tahun. Bastian menarik nafas dalam dan matanya menatap keluar jendela, di mana ia melihat hamparan tanah kosong di pinggir jalan tol yang dilaluinya. Menatap hamparan tanah kosong itu, pikirannya kembali pada kejadian 11 tahun yang lalu. *** flashback*** Hari itu setelah selesai sekolah, Bastian mengendarai sendiri mobil SUV miliknya. Saat itu, ia sudah berusia 18 tahun, sehing

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 379 Rasa Curiga

    “Tidak mungkin…. Ini pasti tidak benar!” Elsie terus menyangkal apa yang dilihatnya. Di layar telepon pria itu, terlihat foto Bastian dan Kanaya. Mereka sedang duduk berdekatan, sementara Kenzo duduk di pangkuan Kanaya. Foto yang tampak seperti sepasangan suami istri bahagia bersama anak mereka itu membakar hati Elsie. Bagaimana mungkin Kanaya bersama Bastian? Bukankah dia bertunangan dengan Reno? Dan ingatan Bastian… hasil rumah sakit menyatakan ia kehilangan sebagian memorinya. Terbukti ia tidak ingat Kanaya, dan bahkan dengan terang-terang mengatakan tidak kenal dengannya! Begitu syoknya Elsie, ia hampir saja terjatuh saat melangkah ke belakang. “Nona, aku tidak tahu bagaimana Nona akan berbicara dengan suami Anda, tetapi ingat, jika sampai besok pagi tidak ada tindakan untuk melepaskan Bos, maka Nona tanggung sendiri akibatnya!” Jono yang sama sekali tidak berempati, tetap mengancam Elsie. Sebab, Ravioli tidak peduli apa yang terjadi pada Elsie, selama dia bisa menghirup ud

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 378 Tuntutan Ravioli

    Elsie melirik ke arah teman-temannya. Ia sangat tidak nyaman dengan kehadiran Jono di sana. Apa kata orang-orang jika melihatnya berbicara dengan pria urakan, berperawakan tinggi besar khas preman? Namun sayangnya beberapa orang temannya sudah melihat Jono, dan mereka tampak berbisik-bisik sembari melirik ke arahnya dan Jono. Elsie semakin dongkol saja! Mau dibawa ke mana reputasinya? Ia berdehem dengan keras. “Bukankah asisten suami saya sudah memberikan donasinya? Apa masih ada yang kalian butuhkan?” Terpaksa ia berpura-pura. Elsie tidak mungkin membiarkan teman-temannya ataupun orang lain tahu jika ia memang berhubungan langsung dengan gerombolan Ravioli. Jono mengerutkan keningnya dan ia melihat ke arah mana lirikan mata Elsie. Walaupun enggan, akhirnya ia ikut bermain dalam sandiwara Elsie. “Nona, bisa kita bicara lebih lanjut mengenai “donasinya”, atau kita bisa bicara di sini saja?” ujar Jono mengkode Elsie sekaligus memberinya tatapan ancaman jika Elsie menolak untuk bic

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 377 Prestise

    “Bu Elsie, apa ibu mau melepas saham ini? Orang itu mengatakan hanya bisa menunggu keputusan sampai 1 jam lagi.” Pialang saham Elsie di bursa efek menghubunginya. Beberapa saat yang lalu dia memberitahu Elsie jika ada seseorang yang hendak membeli saham miliknya dan Agni yang berjumlah 51 persen di Ocean Express. “Menurutmu apakah harganya bisa kembali naik?” tanya Elsie dengan bimbang. Elsie belum memutuskannya. Pasalnya perusahaan itu adalah satu-satunya perusahaan peninggalan Papanya. Jika ia menjual sahamnya, maka perusahaan itu akan terlepas darinya dan Agni. “Saya tidak bisa memprediksi hal itu. Sebab, harga saham saat ini sudah jatuh cukup jauh dari satu minggu yang lalu. Apalagi semenjak investigator kepolisian memeriksa operasional Ocean Express, harga sahamnya terus menurun,” jawab pialang saham itu. “Bagaimana kalau saya hanya menjual sebagian?” “Maaf Bu Elsie. Orang itu menginginkan 51% saham, atau tidak sama sekali. Dan saat ini, Ibu Agni sudah menyetujui menjual 11

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 376 Keluarga Reno

    “Kamu tahu kenapa Reno bisa seperti itu? Maksudku kenapa dia dan Bastian seperti—bermusuhan?” “Yang aku dengar… Reno seperti itu sejak ibunya meninggal dunia.” “Apa yang terjadi?” tanya Kanaya dengan penasaran. Ia serius menunggu penjelasan Clara. “Kenapa kamu tidak tanya Bastian saja?” Clara kembali ragu untuk bercerita. Ia takut salah mengatakan sesuatu. Kanaya menghela nafas. “Aku pernah menanyakannya, tapi saat itu Bastian sedang tidak mau membicarakan Reno,” jawab Kanaya. Rupanya Bastian masih saja cemburu dan kesal pada Reno perihal masalah “tunangan” waktu itu. “Tapi aku penasaran. Kenapa Reno sangat membenci Bastian? Memangnya apa yang Bastian lakukan padanya?” tanya Kanaya merasa heran, berharap Clara mau memberitahukannya. “Aku juga tidak tahu kejadian yang sebenarnya saat itu. Tapi yang aku dengar, Reno menyalahkan tidak hanya Bastian, tetapi juga seluruh keluarga Dwipangga atas kematian mamanya,” tutur Clara. “Serius? Karena apa? Bukankah Gema Dwipangga meninggal

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 375 Celotehan

    “Aoo… oooaa aaa…” “Ooo…ooohh…a..oo…” Kanaya dan Clara tertawa melihat kedua anak mereka saling berceloteh. Clara dan Alea, anaknya yang berusia 3 bulan datang menengok Kanaya dan Kenzo di Sunset Summit. Dan kedua anak mereka berbaring berdampingan di atas ranjang, tampak berceloteh bersahutan seperti tengah mengobrol. Alea yang sudah bisa memiringkan tubuhnya, tampak memegangi baju onesie yang dipakai Kenzo, menariknya. Sementara Kenzo yang hanya bisa berbaring terlentang hanya bisa pasrah bajunya ditarik oleh Alea. “Bayangkan setahun lagi kalau mereka sudah bisa berlari, Kanaya….” ucap Clara diantara tawanya melihat kelakuan dua bayi imut di hadapan mereka. Kanaya tertawa membayangkannya. Mungkin jika saat itu tiba, Kenzo-lah yang akan menarik-narik baju Alea, menjahili baju gadis kecil itu. “Setahun tidak lama, Clara. Dan mungkin setahun lagi kita akan merindukan saat mereka seperti ini,” timpal Kanaya sambil menatap kedua bayi mungil di hadapan mereka. “Benar. Rasanya ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 374 Satu Minggu

    Tenggorokan Bastian tercekat. Apa yang tadi Kanaya katakan? Bastian merasa telinganya salah mendengar. “Naya… apa kamu tadi mengatakan…” Kanaya mengangguk, dan sebelum Bastian menyadarinya, Kanaya telah beranjak dari duduknya. Ia berjalan mundur sambil memberi isyarat agar Bastian mengikutinya. Ekspresi wajah Bastian berubah tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Ia seperti tidak percaya dengan apa yang Kanaya coba katakan padanya, tetapi sangat berharap ajakan Kanaya itu nyata. “Kamu—sudah bersih? Serius?” Bastian bertanya dengan gugup untuk memastikan kembali. Kanaya kembali menjawabnya dengan senyuman dan terus melangkah mundur ke arah kamar mandi. Menyadari arti jawaban Kanaya, Bastian langsung beranjak dari duduknya dan berteriak, “YES!!” Kanaya tertawa melihat reaksi Bastian dan terus berjalan masuk ke dalam kamar mandi sambil memberi isyarat dengan jarinya. Bastian segera mengikuti Kanaya masuk ke dalam kamar mandi. Dan saat ia masuk ke dalam kamar mandi, Kanaya sed

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 373 Garam Dan Penyedap Rasa

    Kanaya sedang menidurkan Baby K ke atas ranjang bayi saat Bastian datang dan merangkulnya dari belakang. Ia terkekeh pelan saat bibir lembut dan hangat pria itu mendarat di tengkuk dan lehernya. Bastian tidak melepaskan pelukannya bahkan saat Kanaya lanjut menyelimuti Baby K, memastikan putra mereka tidur dengan nyaman. Tubuh Kanaya meremang saat Bastian kembali mendaratkan kecupan dibelakang telinganya. Ia bisa merasakan tidak hanya hembusan nafas hangat Bastian, namun juga saat hidung Bastian menghisap permukaan kulitnya dengan lembut, mengalirkan beribu satu rasa melalui ujung syaraf yang disentuh Bastian di permukaan indera perabanya. Beberapa malam terakhir sangat berat ia rasakan. Gairah yang timbul setiap kali mereka sedang bersama, rasanya sulit sekali untuk dibendung. Bastian kerap mandi di tengah malam untuk meredakan gairah yang ia rasakan. Dan bukan hanya Bastian, Kanaya pun merasakan tubuhnya menginginkan hal yang sama padahal ia masih harus berpuasa. Namun, tidak

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 372 Sesama Lelaki

    “Bas, punya waktu?” Bastian mengangkat wajahnya dan menemukan Haidar, Papanya berdiri di depan pintu kantornya. “Papa? Tentu Pa!” Bastian beranjak dari duduknya dan menghampiri papanya itu. Kedatangan Haidar yang tanpa kabar tentu mengejutkannya, akan tetapi Bastian selalu menyisihkan waktu untuk kedua orang tuanya. “Kita pergi ke luar? Sudah lama kita tidak berjalan-jalan,” ajak Haidar saat jarak Bastian sudah dekat. Bastian mengerutkan keningnya. Sudah menjadi rahasia umum diantara mereka berdua jika Haidar mengajak Bastian berbicara berdua sambil beraktifitas keluar, ada sesuatu yang ingin dibicarakan Haidar dengannya. Sesama lelaki, antara ayah dan anak. Meski Bastian masih memiliki banyak pekerjaan dan merasa heran dengan ajakan papanya yang tiba-tiba itu, Bastian tetap menyanggupinya. “Tentu Pah. Papa ingin ke mana?” Ia pun mengarahkan Papanya berjalan keluar begitu saja tanpa berpikir dua kali, dan meninggalkan hal lainnya untuk sementara waktu. “Mau pergi ke taman k

DMCA.com Protection Status