Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Kabanata 631 - Kabanata 640

Lahat ng Kabanata ng Sang Pewaris Konsorsium: Kabanata 631 - Kabanata 640

665 Kabanata

Bab 631

Pria itu menatap Daffa. Meskipun dia tahu itu mustahil, dia masih berdoa Daffa akan mengampuninya. Mengejutkan baginya, doa-doanya terjawab! Daffa meletakkan tangannya di belakang punggungnya dan memandang pria itu dengan tenang.“Aku tidak berniat mengambil nyawamu, sebagaimana kamu tidak berniat mengambil nyawaku. Ada hal tentangmu yang membuatku terkejut. Kamu punya banyak kesalahan, tapi tidak ada satu pun dari itu yang berujung pada kematian. Karena itu, aku akan membiarkanmu meninggalkan tempat ini hidup-hidup. Mengenai tulang rusukmu yang patah … anggap itu sebagai pelajaran dariku.”Daffa berbalik untuk menunjukkan pintu di belakangnya. Kemudian, dia menendang pria itu dan berkata, “Pintunya ada di sana—pergilah. Mulai sekarang, kamu tidak ada urusan dengan Keluarga Sanjaya.”Mata pria itu membelalak terkejut. Meskipun sedari awal dia tidak memiliki urusan dengan Keluarga Sanjaya, dia masih terkejut bahwa Daffa bersedia melepaskan dia. Dia terhuyung berdiri, memastikan untuk
Magbasa pa

Bab 632

Daffa menatap Liam, tiba-tiba ingin tahu bagaimana Liam akan menangani hal ini. Mengejutkan baginya, wajah Liam menjadi dingin mendengar perkataan pria tua itu.“Ayahku memperlakukanmu dengan sama baiknya—tidak, lebih baik daripada kamu memperlakukan aku—sejak kamu kecil, tapi kamu tidak ragu-ragu menyakitinya ketika kamu menemukan bahwa ada yang bisa kamu dapatkan dengan melakukan itu. Bagaimana bisa kamu memiliki keberanian untuk memintaku membalas kebaikanmu?”Daffa mengangkat sebelah alisnya dan mengembuskan napas. “Baiklah, aku tidak tertarik untuk melibatkan diri dalam pertikaian internal kalian dan aku ingin jawaban. Kalau kalian tidak bisa memberitahuku dari mana pria itu mempelajari kata-kata itu, setidaknya beri tahu aku bagaimana dia menemukan kalian atau apa pun yang kalian ketahui tentang dia.”Dia memasukkan tangannya ke dalam saku dan berjalan ke jendela. Pada saat yang sama, pandangannya menyapu sekeliling seraya dia memperhatikan vila Keluarga Sanjaya.Entah kenapa
Magbasa pa

Bab 633

“Namun, sekarang, tampaknya kebaikanku tidak memiliki efek yang diinginkan. Kalau begitu, kamu harus menanggung akibat dari membuang-buang ampunanku.” Daffa menatap pria tua itu dengan tatapan menghina.Pria tua itu membalas tatapannya dengan tatapan ketakutan, tidak tahu apa yang harus dia katakan. “Kamu sudah mengetahui segalanya! Bagaimana mungkin?”Daffa menyeringai. “Tentu saja. Kenapa lagi aku akan membuang-buang begitu banyak waktu untukmu?” Dia meraih pria tua itu seraya dia berbicara, membuat lutut pria tua itu lemas dan jatuh ke lantai.Bibir pria tua itu gemetar dan dia memejamkan matanya dengan putus asa. “Kamu benar. Aku memang tahu lebih banyak dari apa yang kukatakan. Namun, aku harus minta maaf karena aku tidak bisa memberitahumu apa-apa. Kamu mungkin tidak memercayai ini, tapi wanita Sanjaya yang kunikahi bukanlah istriku satu-satunya. Aku memiliki istri rahasia lain.”Daffa menaikkan sebelah alisnya. Dia menatap pria tua itu dengan menghina, tapi dia tidak mengata
Magbasa pa

Bab 634

Daffa mengangkat sebelah alis seraya dia menatap mata pria tua itu. “Kamu berbohong. Semua orang-orang berjubah hitam yang tangguh sudah mati.”Pria tua itu menatapnya dengan kebingungan. Namun, ketika dia berbicara, nada suaranya gelisah. “Kapan itu terjadi?” Dia menatap Daffa dengan putus asa, tapi itu tidak lama berubah menjadi keraguan dan kecurigaan. “Sebaiknya kamu mengatakan kebenarannya, Daffa Halim. Kalau tidak, kamu akan menanggung akibatnya. Aku tahu kamu tumbuh besar dengan melarat, jadi kamu mungkin memiliki beberapa kebiasaan buruk. Namun, ketahuilah bahwa trik-trik bagus yang kelihatannya bekerja seperti sihir mungkin tidak akan memberikan hasil yang sama ketika digunakan pada orang kaya.” Dia menatap mata Daffa saat dia berbicara, mencoba menentukan apakah Daffa berbohong atau tidak.Daffa menatapnya dengan menghina. “Kalian terus-menerus menggunakan lingkungan saat aku tumbuh besar untuk menyerangku, tapi kalianlah yang akan berakhir mati.”Pria tua itu menatapnya s
Magbasa pa

Bab 635

Liam tidak mengatakan apa-apa lagi dan mengikuti Daffa ke halaman belakang, baru berhenti ketika mereka berada di pojokan yang terpencil. Mata Liam membelalak saat dia dengan jari yang gemetar menunjuk ke pojokan itu, berkata, “Tempat ini terlihat benar-benar berbeda. Dulunya, ini tertutupi dengan bunga, tapi sekarang kosong melompong.”Daffa mengangkat sebelah alisnya, kemudian mengangguk dan tersenyum. “Iya, kamu benar. Saat kamu pergi, banyak orang melihat banyak tanah dipindahkan dari vila Keluarga Sanjaya, yang berarti mereka telah membangun ruang rahasia di suatu tempat.”Napas Liam menjadi cepat. Dia tidak percaya ayah dan putrinya dikurung di sini selama ini. Bagaimana kondisi mereka di dalam sana? Apakah mereka bisa makan atau minum sejak dia kembali ke vila?Daffa menepuk pundak Liam ketika dia merasakan kecemasan dan rasa bersalah Liam. “Kamu tidak perlu segugup itu. Aku bisa merasakan situasinya belum seburuk itu bagi mereka di sana.” Seraya dia berbicara, dia melangkah
Magbasa pa

Bab 636

“Dia sangat mengkhawatirkan kalian berdua.” Daffa berjalan ke luar ruang rahasia itu dan menuju ke dalam lorong. Ketika dia tiba di lubang tempat dia memasuki lorong itu, dia melihat Liam perlahan merayap turun ke tanah—satu kakinya sudah mencapai tanah, sementara kakinya yang lain masih di udara.Daffa mengangkat sebelah alisnya melihatnya dan berkata, “Selamat sudah sampai di bawah, tapi maaf sekali kamu mungkin harus segera naik ke atas lagi.” Setelah itu, Daffa menyalurkan kekuatan jiwanya ke kakinya dan melayang ke atas.Liam melongo ke arahnya, tidak pernah melihat seseorang melayang tanpa dibantu sebelumnya. Beberapa saat kemudian, suara yang gembira dan terkejut terdengar di belakangnya, berseru, “Ayah!”Tidak ada lagi yang penting bagi Liam pada saat itu. Dia berbalik badan untuk melihat putri dan ayahnya berjalan ke arahnya.Ketika Daffa mendarat di tanah, dia menjulurkan kepalanya ke lubang itu untuk melihat apa yang sedang terjadi di sana. Dia berdeham untuk menarik per
Magbasa pa

Bab 637

Daffa tersenyum melihat raut wajah cemas mereka dan mengetukkan buku jarinya ke meja. “Baiklah, aku hanya bercanda. Akulah yang masih perlu melakukan sesuatu. Aku belum sempat memiliki waktu untuk mengurus perusahaan akhir-akhir ini. Lihatlah semua dokumen yang menumpuk di sini.”Para bawahannya bersorak mendengar kata-kata Daffa dan Daffa menggelengkan kepalanya keheranan. Dia memperhatikan Erin berjalan sambil melompat ke luar ruangan, lalu melihat Puspa berdiri di pintu. Daffa bertanya, “Apakah ada yang telah terjadi?”Mata Puspa merah dan berkaca-kaca sebelum dia berbicara, membuat Daffa mengerutkan kening. Meskipun enggan mengesampingkan pekerjaannya, Daffa berdiri. Namun, Puspa menggelengkan kepalanya untuk menghentikannya dan dengan serak berkata, “Bukan apa-apa. K … kita hanya telah dikeluarkan dari kampus ….” Puspa tidak dapat melanjutkan kata-katanya.Alis Daffa berkerut. “Apa yang terjadi yang membuat kita pantas dikeluarkan?” Daffa mengepalkan tangannya erat-erat. Sekara
Magbasa pa

Bab 638

Puspa berdiri tepat di depan meja Daffa, tapi Daffa memperlakukan Puspa seakan-akan dia kasatmata. Puspa mengernyit dan mengepalkan tangannya, membuka mulutnya sebelum mengerutkannya lagi. Puspa tidak pernah merasa secanggung ini dan Daffa tidak menunjukkan tanda-tanda ingin berbicara dengannya.Saat Puspa perlahan berjalan mundur untuk menyelinap ke luar ruangan, Daffa melihat ke arahnya. “Maaf, aku terlalu tenggelam dalam kontrak ini dan melupakan keberadaanmu. Kamu bisa duduk di sana. Erin akan segera kembali dengan sesuatu.”Daffa menatap Puspa dengan penuh perhatian, membuat Puspa merona dan benaknya berhenti bekerja. Mata Puspa tanpa dia sadari mengikuti tangan Daffa dan dia melayang ke arah yang Daffa tunjuk, duduk di sana dengan linglung. Daffa mengabaikan ini, hanya kembali memperhatikan komputernya.Pada saat ini, ponsel Daffa berbunyi. Tangannya masih berada di atas papan ketik saat dia melirik ke ponselnya. Matanya berbinar satu detik kemudian seraya dia tersenyum dan me
Magbasa pa

Bab 639

Puspa tidak dapat memahami ini. Matanya memerah memikirkan keberadaan Universitas Praharsa dihapus bersih. Daffa sudah kembali tenang. Dia terlihat berpikir seraya dia mengetukkan jarinya di meja. Benaknya terlihat jelas sedang merencanakan sesuatu, jadi tidak ada yang mengatakan apa-apa untuk mengganggu jalan pikirnya.Mereka mengamati Daffa dalam diam, menunggu dia mencapai sebuah kesimpulan. Mengejutkan bagi mereka, Daffa memandang mereka sambil tersenyum alih-alih mengungkapkan sesuatu dan berkata, “Kalian tidak perlu berdiri di sana dan memandangku. Pergi dan uruslah urusan kalian.” Erin bergegas pergi mendengarnya.Daffa menoleh ke arah Puspa. “Terutama kamu. Jangan tergesa-gesa melakukan sesuatu. Kamu tidak akan bisa mengubah apa-apa.” Setelah itu, Daffa terdiam dan kembali fokus pada pekerjaannya lagi.Bibir Puspa berkedut. Pada akhirnya, dia berbalik dan perlahan berjalan ke luar kamar Daffa. Dalam perjalanannya ke luar, Puspa terus menoleh ke belakang, berharap akan menden
Magbasa pa

Bab 640

“Dia benar, Tuan. Anda sungguh ahli bela diri terbangkit paling luar biasa yang pernah saya temui. Saya tidak percaya Anda terpikirkan untuk menggunakan kekuatan jiwa Anda untuk membantu Anda bekerja! Saya yakin dunia akan bersukacita jika Anda menulis buku tentang cara-cara memanfaatkan kekuatan jiwa,” ujar Briana dengan antusias.Daffa tersenyum, tapi senyuman itu memudar. Dia tidak begitu senang ditatap oleh kedua wanita itu dengan penuh rasa kagum. Itu berarti mereka akan mulai berpikir yang tidak-tidak. Daffa mengangkat sebelah alisnya dan berkata, “Cukup. Kenapa kalian datang kemari?”Mereka berdua menegakkan tubuhnya dalam diam mendengar perkataan Daffa, membuat Daffa tersenyum. Ruangan itu terlalu gelap bagi Erin untuk melihat raut wajah Daffa, tapi itu bukan sebuah masalah bagi Briana. Alih-alih mengatakan sesuatu, Briana hanya memandang Daffa sambil tersenyum.Erin berkata, “Kami berpikir kita bisa meninggalkan Kota Almiron malam ini, tapi kami lupa untuk mempertimbangkan
Magbasa pa
PREV
1
...
626364656667
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status