Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 621 - Chapter 630

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 621 - Chapter 630

665 Chapters

Bab 621

Daffa memejamkan matanya rapat-rapat, menyembunyikan seberapa besar penderitaan yang dia rasakan di dalam. Dia bisa saja lebih memperhatikan gas hitam yang menyelinap melewatinya. Alih-alih, satu hal yang Daffa bisa lakukan adalah menjaga penghalang itu dengan lebih baik dan mencegah lebih banyak gas hitam melarikan diri.Pikiran berhamburan dari setiap sudut benaknya saat dia memikirkan cara untuk menjadi lebih efisien.Saat itulah suara Teivel terdengar. “Daffa, aku membutuhkan bantuanmu seperti sebelumnya. Jika kamu tidak mau kita kembali lagi ke awal—harus terus-menerus memburu pria tua berjubah hitam itu—dan jika kamu tidak mau diburu oleh pria tua itu, tenangkan dirimu dan bersihkan pikiranmu sekarang juga!”Itu adalah pertama kalinya Daffa mendengar Teivel berbicara dengan nada yang mendesak. Daffa mengernyit dan menyadari dia tidak pernah mengalami emosi yang berkedip dan gejolak batin sebelumnya. Daffa selalu tegas dan fokus, mau dia kaya ataupun miskin.Demikian pula, dia
Read more

Bab 622

“Aku tidak berurusan dengan apa pun yang terjadi selanjutnya,” lanjut Daffa.Dengan sebuah anggukan, Teivel melambaikan tangannya dengan acuh tidak acuh dan menjawab, “Baiklah. Kamu boleh kembali ke Keluarga Aruna dan selesaikan permasalahan mereka sekarang.”Daffa menaikkan sebelah alisnya, tapi pada akhirnya dia mengangguk dan berbalik untuk pergi dari tempat dia masuk. Itu juga kebetulan mengarah ke vila Keluarga Aruna.Ketika Daffa tiba, dia terkejut melihat Kate dan William menunggu dirinya di depan rumah mereka meskipun rumah mereka sudah hancur. Bibir melengkung ke atas, Daffa berkata, “Aku tidak berpikir akan melihat kalian berdua di sini. Kukira kalian sudah pergi sekarang.”William menoleh untuk bertemu pandang dengan Daffa. Kata-kata Daffa yang terus terang membuat William tidak nyaman, tapi William masih bersikap dengan penuh hormat. Dia menggerakkan seluruh otot wajahnya untuk membentuk senyuman yang sopan, yang hampir mustahil, jadi dia pada akhirnya gagal melakukanny
Read more

Bab 623

Itu sudah cukup untuk menghentikan napas Camilla selamanya.Kate berdiri di atas puing-puing dan melihat semua itu terjadi. Dia membuka mulutnya, tapi tidak lama menutupnya lagi. Kate memejamkan matanya rapat-rapat, tidak tahan melihat kejadian mengerikan itu, tapi dia tidak menyuarakan ketidaknyamanannya karena dia tidak berhak untuk angkat bicara.Meletakkan kedua tangan di balik punggungnya, dia pada akhirnya membuka matanya untuk memandang tanah. Napasnya menjadi kian dalam dan hening seiring waktu berlalu.…Di sisi lain, Daffa akhirnya sudah kembali ke hotel. Meskipun rasanya seperti banyak hal telah terjadi, kejadian-kejadian itu hanya memakan sedikit waktunya. Namun, gelombang rasa lelah yang besar mengenainya dan dia tidak memiliki energi untuk mengolah kemampuannya setelah kembali ke hotel.Yang dia ingin lakukan hanyalah berbaring di ranjang. Pada saat itu, dia tidak peduli sama sekali tentang urusan perusahaan. Memejamkan matanya, Daffa bernapas dengan lebih dalam dan
Read more

Bab 624

“Keluarga Sanjaya memarkirkan mobil mereka di depan kami dan memohon bantuan kami. Kami berpikir kami bisa berusaha membantu mereka karena mereka adalah anggota keluarga Puspa. Itulah sebabnya kami memakan waktu yang lebih lama untuk kembali.”Setelah mendengarkan penjelasan Briana, otot-otot Daffa yang sebelumnya tegang menjadi relaks. Dia menegakkan punggungnya dan meregangkan tubuhnya sambil memberi instruksi dengan dingin, “Erin, beri tahu mereka mengenai kejadian yang terjadi ketika mereka sedang tidak ada dan alasan kenapa aku pergi ke luar sekarang.”“Tuan Halim sedang menuju Keluarga Sanjaya sekarang.” Raut wajah bersimpati terpampang di wajah Erin seraya dia menghadap kedua pengawal itu. Kemudian, Erin melangkah lebih dekat dan memberi tahu mereka tentang segala hal yang telah dia pelajari sebelumnya.Kepala Edward dan Briana langsung mendongak ketika mereka mendengar bagaimana Keluarga Sanjaya telah melacak Ansel hanya karena penolakan Daffa. Mata membelalak terkejut, mere
Read more

Bab 625

“Sudah, sudah. Mari kita akhiri ini dan kembali melakukan apa yang harus kita lakukan.” Dengan begitu, Daffa berbalik ke arah vila Keluarga Sanjaya. Separuh jalan menuju tempat itu, dia mendengar suara yang familier tertawa. Itu adalah salah satu anggota Keluarga Sanjaya.Mata Daffa menyipit menjadi berbentuk garis pada saat itu. Daffa sudah menduga ini, tapi kenyataan bahwa itu terjadi menarik perhatiannya. Dia langsung bergegas.Saat itulah dia mendengar Briana mengejarnya. Meskipun demikian, Daffa tidak berhenti sepenuhnya untuk Briana, dia hanya sedikit memelankan langkahnya.Ketika Briana menyusulnya, napas Briana menjadi sesak karena kelelahan. Dia merasa sulit mengejar jalan cepat Daffa sekarang karena kemampuan Daffa telah meningkat. Walaupun Briana tahu Daffa telah melambatkan langkahnya, Briana masih kesulitan untuk menyusulnya.Tepat setelah Briana sampai di belakang Daffa, Daffa berputar badan untuk memperhatikan Briana dari dekat. Itu membuat Briana menegang seketika.
Read more

Bab 626

Mata Briana membelalak lebar, tidak memercayai apa yang sedang terjadi saat ini. Dia bahkan mencium wangi parfum di dada Daffa. Wanginya beraroma kayu, tapi juga cukup segar sehingga wanginya tidak membuat sakit kepala.Alih-alih, itu membuat jantung Briana berdegup di dalam dadanya. Menelan ludah, Briana memutuskan untuk mengambil kesempatan itu dan menyandarkan kepalanya di pundak Daffa.“Sudah kuduga,” pikir Daffa sambil mengangkat sebelah alisnya. Kemudian, dia dengan dingin berkata, “Aku hanya melakukan ini supaya kita bisa sampai di vila lebih cepat. Kamu masih tetap perlu melatih tubuhmu dan metode pengolahanmu. Kalau tidak, aku tidak akan ragu-ragu untuk meninggalkanmu jika ini terjadi lagi.”Daffa merasa sakit mengatakan kata-kata sekasar itu pada Briana, tapi Daffa merasa dia perlu melakukannya karena dia tidak bisa menerima pengawalnya memiliki perasaan yang tidak pantas terhadapnya. Lagi pula, Briana adalah bawahan Daffa dan akan bekerja untuknya untuk masa mendatang. Di
Read more

Bab 627

Semua orang mendengar suara dentuman itu, jadi perhatian mereka tertuju pada pria itu. Itu membuat pria itu menoleh ke arah Daffa, dadanya naik-turun dengan cepat.Akan tetapi, tidak ada perubahan dalam ekspresi Daffa. Dia memasukkan tangannya ke dalam sakunya, berkata, “Aku tidak berencana untuk membalas dendam padamu karena pengkhianatanmu, tapi aku penasaran—keluarga besar dan elit sudah memonopoli semua sumber daya dan pengetahuan dalam pengolahan dari dulu. Mempertimbangkan hal itu dan bagaimana kamu hanyalah pengawal biasa sebelum aku tiba di Kota Almiron, kenapa kamu menjadi bersemangat sekali untuk mencapai tingkat kebangkitan sebagai seorang ahli bela diri?”Walaupun itu terdengar seolah-olah Daffa sungguh-sungguh penasaran, kenyataannya tidak begitu. Malah, Daffa memamerkan seringai dingin pada pria itu, mengejeknya.Tidak ada sepatah kata pun datang dari Daffa, tapi pria itu tidak dapat berhenti gemetar. Dia takut dia akan mati kapan pun hanya dari pelototan Daffa. Pada a
Read more

Bab 628

Daffa melirik dari samping ke arah seorang pria di kerumunan. Dia tidak lama mengatupkan rahangnya setelah menyadari betapa mudanya pria itu kelihatannya. Daffa tahu pria itu berusia sekitar 30 tahun, lebih muda dari Liam Sanjaya, yang terlihat setidaknya berusia 45 tahun.Tidak mengatakan apa-apa tentang itu, Daffa memasuki ruang tengah dan membuat dirinya nyaman di sofa. “Sebaiknya kita mendiskusikan sikap Keluarga Sanjaya dan bagaimana aku harap kalian akan memperlakukanku mulai sekarang.”Dia bersandar ke sofa, menyilangkan kakinya, dan meletakkan tangannya di sandaran tangan. Kesombongan dan keangkuhan terpancar dari Daffa, membuat semua anggota Keluarga Sanjaya mengernyit.Meskipun begitu, Daffa tidak terlihat bingung dan terus memandang Liam dengan tenang, menambahkan, “Aku tidak tahu apakah kamu masih memiliki suara atas Keluarga Sanjaya.”Liam mengangkat bahunya, tidak terlihat terganggu oleh komentar itu. Daffa tahu Liam sedang senang dari bagaimana dia duduk di samping D
Read more

Bab 629

Daffa menoleh ke arah pintu tempat Briana berdiri dan memanggil dia untuk menghampirinya dengan lambaian tangan. Briana muncul di samping Daffa dengan sangat cepat hingga tidak ada siapa pun yang bahkan melihat Briana bergerak.Daffa tersenyum dan melihat pria tua itu, berkata, “Pria ini mengatakan padaku bahwa dia baik hati dan tidak pernah menyakiti siapa pun sebelumnya. Aku terkejut dia mengucapkan kebohongan itu.”Briana tersenyum dan menatap pria tua itu juga, membuat pria itu meremang. Raut wajah jelek terpampang di wajahnya, tapi dia tahu dia tidak bisa mengatakan apa-apa untuk membalasnya. Siapa yang tahu apakah Daffa dan Briana akan mengambil nyawanya atau tidak? Bagi pria tua itu, hal terburuk tentang ini adalah bagaimana dia merasa seperti Daffa bisa membaca isi pikirannya kapan pun Daffa mendaratkan tatapannya padanya. Itu membuatnya merasa benar-benar tidak berguna.Dia menggigit bibirnya sambil menatap Daffa dengan kesal. Dia merasakan tatapan pria berusia 30 tahun itu
Read more

Bab 630

Tatapan Daffa menjadi setajam laser mendengar perkataannya. Wajahnya berubah dingin seraya dia bangkit berdiri. Dia berjalan ke arah pria berusia 30 tahun itu yang memucat dan gemetar saat Daffa menghampirinya.Dia menampar pundak bawahannya, berkata, “Kenapa kamu masih berdiri di sana? Sebagai bawahanku, kamu ….” Sebelum dia dapat menyelesaikan kalimatnya, Daffa melingkarkan satu tangannya di lehernya dan dia pun tidak lagi bisa bersuara.Yang dapat dia lakukan hanyalah memelototi Daffa sambil menendang-nendang kakinya di udara, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Daffa. Dia membuka mulutnya dan berkata dengan kesulitan, “Apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan? Aku belum melakukan kesalahan apa-apa! Apa hakmu memperlakukan aku seperti ini?”Daffa mengernyit, terlihat tidak sabar. “Kukira aku sudah memperjelas diriku—siapa kamu dan dari mana kamu mempelajari hinaan itu?”Pria berusia 30 tahun itu terlihat takut mendengar perkataannya. Dia sekarang tahu apa permasalahan
Read more
PREV
1
...
6162636465
...
67
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status