Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 41 - Chapter 50

512 Chapters

Bab 41

Hari-harinya dia habiskan dengan bermalas-malasan. Dia sedikit terlalu menikmati fasilitas-fasilitas apartemennya. Dia tidak pernah sesantai ini di hidupnya sebelumnya.Dia telah menonton film di bioskop pribadinya, hal yang tidak pernah dia bisa lakukan dulu karena selalu sibuk bekerja paruh waktu, menyesap anggur sembari menonton berbagai macam siaran di Groove dengan lantunan musik klasik di latar belakang, dan makan malam di balkonnya sambil memandangi seluruh Dragon Estate. Hidupnya sangat menenangkan beberapa hari belakangan.Namun, dia tidak hanya bermalas-malasan. Kakeknya telah meneleponnya berkali-kali untuk mengingatkan tugasnya. Karena itu, dia meluangkan waktu untuk mempelajari dokumen yang dikirimkan kakeknya tentang Konsorsium Halim.Ada banyak diskusi dan rumor mengenai pesannya tentang kehadirannya ke pesta amal. Walaupun dia telah mengirim pesan di ruang obrolan utama dan memberi tahu mereka tentang keputusannya untuk datang ke pesta, banyak orang masih tidak bisa
Read more

Bab 42

[Hotel Sky Golden, pukul 7:30 malam]Hotel Sky Golden, hotel terbaik di daerah itu sangat ramai. Beberapa orang berseragam hitam putih berjalan dengan buru-buru untuk mengerjakan berbagai tugas di dalam hotel.Hotel tersebut dihias dengan mewah, lebih mewah dari hotel itu biasanya. Lampu gantung yang besar dan indah tergantung di langit-langit yang sama mewahnya. Lantai hotel tersebut dipoles dengan sempurna, memantulkan cahaya dari lampu gantung itu.Bukan hanya para staf yang terlihat mondar mandir. Beberapa orang berpakaian pakaian yang sangat mewah terlihat berjalan-jalan di lobi hotel, sesekali menyesap anggur yang disediakan oleh para pelayan berseragam hitam putih. Jelas sekali bahwa orang-orang yang berpakaian dengan mewah merupakan para mahasiswa dan tokoh masyarakat yang diundang pada pesta amal itu.Beberapa orang yang berpakaian mewah juga terlihat berkumpul di luar pintu masuk lobi hotel. Sebagian besar dari mereka baru saja tiba dengan mobil-mobil yang sama mahalnya,
Read more

Bab 43

Semua orang langsung berbalik untuk melihat sosok yang turun dari mobil sport keren itu. Mobil itu sendiri sudah sangat memukau. Mereka langsung tahu bahwa pemiliknya tentu bukanlah orang biasa!Ketika sosok itu akhirnya turun dari mobil, semua orang langsung tercengang. Mereka tidak percaya apa yang mereka lihat.Sosok itu sangat tampan, dengan kesan maskulin dan wajah yang sangat menawan. Setelan tiga potongnya terlihat sempurna juga jam tangan Rolex berlian di pergelangannya.Sosok itu tidak lain adalah Daffa Halim.“Wah! Tampan sekali!”“Apakah dia salah satu mahasiswa kita?”“Entahlah. Walaupun dia terlihat familier, aku yakin tidak pernah melihatnya sebelumnya di mana pun.”“Yang pasti dia tentunya adalah orang yang sangat penting!”Ketika orang lain masih kesulitan mengingat apakah mereka pernah melihat atau bertemu dengan Daffa sebelumnya, Sarah memperhatikan pendatang kaya raya itu lekat-lekat. Walaupun dia terkejut oleh betapa menawannya dia, dia tidak bisa mengenyamp
Read more

Bab 44

Ketika Daffa memasuki lobi hotel, tempat itu masih sama ramainya seperti sebelum kehadirannya. Beberapa orang berpakaian mewah masih berjalan-jalan sambil mengobrol santai dan tertawa-tawa.Daffa menarik banyak perhatian seraya dia berjalan. Banyak orang telah mendengar kedatangannya yang dramatis dan berkelas dan teman-temannya yang tadi berada di luar ketika dia tiba, jadi tidak heran banyak tatapan terkejut tertuju padanya.Para mahasiswa Universitas Praharsa kehabisan kata-kata ketika mendengar kedatangannya. Daffa Halim yang mereka tahu adalah orang miskin yang bahkan tidak bisa membeli baju bagus, jadi keterkejutan mereka ketika melihatnya di lobi hotel dan terlihat sangat berkelas bisa dimengerti.“Itu benar-benar Daffa Halim?” tanya seseorang masih tidak percaya.“Aku yakin itu dia!” jawab seseorang.“Namun, dia terlihat sangat berbeda.”“Itu memang dia. Aku juga mahasiswa di departemen Manajemen Bisnis dengannya, jadi tidak mungkin aku salah. Aku yakin 100 persen bahwa i
Read more

Bab 45

”Satu setengah miliar rupiah.”Ada keheningan sesaat ketika semua orang mendengarnya. Mereka tidak percaya seseorang seberani itu untuk meningkatkan penawarannya dua kali lipat dari penawaran sebelumnya.Semua orang langsung berbalik ke arah orang yang melakukan penawaran setinggi itu. Secara mengejutkan, orang itu tidak lain adalah Daffa!Daffa berdiam diri dengan tangan kiri di sakunya dan segelas anggur di tangan kanannya. Postur dan tatapan acuh tak acuhnya membuatnya terlihat sangat tampan dan menawan sampai-sampai para wanita memerah di pipinya.Puspa, Jihan, Dilan, Sarah, Heren, Cakra, Anna, dan beberapa sosok kaya lainnya menatap Daffa dengan tatapan yang berbeda.Puspa dan Jihan menatap Daffa lekat-lekat. Mereka telah menerima fakta bahwa Daffa memang sangat menawan, tapi itu bukanlah alasan mengapa mereka menatapnya. Mereka merasa bahwa wajahnya sangat familier.Jihan Winata, wanita tercantik peringkat kedua di Universitas Praharsa tidak mengetahuinya, tapi dia memang p
Read more

Bab 46

Lima belas miliar rupiah?!Semua orang berbalik ke arah orang yang membuat penawaran tidak masuk akal itu. Tentu saja, tidak lain adalah Daffa Halim!Daffa menyesap lagi anggur dari gelas kaca di tangannya, tapi tatapannya terpaku pada anggur yang terpampang, mengabaikan semua tatapan yang tertuju padanya.Namun, tidak seperti ketika pertama kali dia menawarkan 1,5 miliar rupiah untuk lukisan tadi, kali ini orang lain pun tidak menyerah. Kali ini, beberapa orang terkemuka ikut berperang dalam penawaran itu.“Enam belas miliar lima ratus juta rupiah!” teriak seseorang beberapa detik setelah Daffa menaikkan penawarannya.“Tujuh belas miliar dua ratus lima puluh juta rupiah!” seru orang lain.“Delapan belas miliar rupiah!”“Sembilan belas miliar lima ratus juta rupiah!”“Dua puluh dua miliar lima ratus juta rupiah!”Semua orang terhenti ketika mereka mendengar penawaran itu. Dua puluh dua miliar lima ratus juta rupiah? Bukankah itu agak berlebihan?Mereka semua berbalik ke arah
Read more

Bab 47

Daffa bangun lebih siang dari biasanya keesokan harinya. Itu tidak mengherankan karena pesta amal semalam berakhir lebih larut dari yang dia kira. Namun, Daffa tidak masalah. Dia merupakan seseorang yang menyumbangkan uang paling banyak di pesta amal itu karena dia telah menghabiskan uang sejumlah 61,5 miliar rupiah. Maka dari itu, dia mendapatkan libur satu minggu dari universitas.Daffa memutuskan untuk mengunjungi beberapa perusahaan yang terdaftar di Konsorsium Halim setelah menunda-nundanya beberapa kali. Dia telah menghabiskan hari-harinya sebelum pesta amal membaca dokumen-dokumen yang dikirimkan kakeknya mengenai Konsorsium Halim. Dia belum pergi karena dia harus mengurus hal-hal yang lebih mendesak dan tidak memiliki banyak waktu, tapi karena dia diberikan libur satu minggu dari universitas, dia akhirnya memiliki waktu yang cukup.Daffa mandi dengan cepat dan sarapan dengan enak. Karena dia akan mengunjungi sebuah perusahaan hari ini, dia memutuskan untuk berpakaian resmi. D
Read more

Bab 48

Pria itu menghentikan tindakannya dan berbalik menghadap pengganggu yang telah menghentikannya sambil mengerutkan dahinya.“Apa yang sedang kamu lakukan? Apakah kamu tidak ada pekerjaan? Apakah kamu lelah bekerja di sini?” pria itu bertanya kepada si pengganggu dengan marah.Daffa, si pengganggu itu mendengus ketika mendengar pertanyaan orang itu. Orang itu telah salah mengiranya sebagai karyawan di sini dan sedang menggunakan kekuasaannya untuk mengusirnya. Itu berarti pria itu sedang melakukan hal yang mencurigakan.Daffa mengabaikan pertanyaan pria itu dan berjalan ke arah wanita itu. Wanita itu terlihat lega ketika seseorang muncul di area yang terpencil itu.“Halo. Ada masalah apa ini?” tanya Daffa pada wanita itu dengan lembut.Wanita itu menjauh dari pria itu dan mendekat kepada Daffa tanpa dia sadari. Daffa terlihat semenawan biasanya, suaranya pun sangat menenangkan. Kesan maskulinnya memberikan wanita itu perasaan aman, karena itu dia bergerak mendekat ke Daffa.“Pria i
Read more

Bab 49

Daffa menghabiskan satu hari penuh mengunjungi beberapa perusahaan yang terdaftar di Konsorsium Halim, mulai dari beberapa perusahaan terkemuka sampai beberapa hotel dan sanggraloka mewah, termasuk beberapa restoran. Ketika harinya sudah berakhir, Daffa merasa sangat kelelahan.Dia memeriksa daftar perusahaan yang telah dia kunjungi dan hampir pingsan karena terkejut. Dia bahkan belum mengunjungi 10% dari seluruh perusahaan yang harus dia kunjungi. Kalau begini, dia akan mati kelelahan sebelum bisa selesai mengunjungi semua perusahaan itu. Mungkin, inilah kenapa kakeknya terus-terusan mengingatkannya untuk mencari asisten pribadi. Dia tidak akan sanggup melakukannya sendirian.Daffa tiba di rumah dengan kelelahan dan terantuk ke kamar mandinya. Setelah mandi cukup lama dan makan malam, dia melompat ke kasur dan jatuh tertidur.Keesokan harinya, Daffa bangun dengan keadaan segar dan berenergi. Dia meraih ponselnya yang diletakkan di meja samping kasur dan memeriksa jadwalnya. Dia han
Read more

Bab 50

Ketika Alya melihat pemilik mobil itu, dia tercengang sesaat. Akan tetapi, Daffa tidak menghiraukannya dan terus mengemudi.Alya tidak bisa memercayai matanya. Walaupun dia telah mengubah gaya rambut dan penampilannya dan terlihat benar-benar berbeda dengan sebelumnya, dia tidak akan pernah bisa melupakannya. Tuan.sederhana10, orang yang telah menghabiskan 75 miliar rupiah untuk menghadiahinya dan memiliki mobil semahal itu tidak lain adalah Daffa Halim, mantan pacar dari teman dekatnya Sarah Kusuma!“Melihat caramu menganga melihatku, sepertinya kamu mengingatku,” kata Daffa, tidak mengalihkan pandangannya dari jalanan seraya dia berbicara.“Tentu saja! Bagaimana aku bisa melupakan kamu?!” seru Alya.Alya ingat dengan jelas bagaimana Daffa telah mengejar Sarah dengan seluruh tenaganya. Karena usahanya yang tidak kunjung habis itulah dia memiliki kesan yang mendalam padanya. Dia tahu Daffa mencintai Sarah dengan sepenuh hati selama itu. Itulah mengapa dia sangat terkejut ketika Sar
Read more
PREV
1
...
34567
...
52
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status