Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 351 - Chapter 360

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 351 - Chapter 360

524 Chapters

Bab 351

Shelvin tidak bisa menerimanya. Saat wajahnya memerah terang karena merasa malu, Daffa tiba-tiba berkata, “Tidak perlu merasa malu. Air liurmu yang diproduksi berlebihan hanyalah akibat dari kerusakan saraf di dalam tubuhmu yang disebabkan oleh serangga-serangga itu. Selain itu, jika kamu tidak segera mendekat, aku jamin serangga-serangga itu akan mengganyang seluruh sistem sarafmu. Walaupun mereka masing-masing hanya bisa menggigit sebagian kecil, serangga pengganggu itu bisa bergerak dengan cepat. Ditambah, ada banyak dari mereka di dalam tubuhmu dan mereka bisa menyerang sistem sarafmu dari setiap sudut. Kamu hanya mengeluarkan air liur sekarang, tapi kamu akan tiba-tiba mulai tertawa dan mengeluarkan semua makanan atau cairan yang baru-baru ini kamu konsumsi.”Sambil mengatakan hal-hal itu, Daffa mengangkat bahunya dengan raut wajah datar.Berdiri di hadapan Daffa, wajah Shelvin menjadi begitu suram ketika dia mendengarkan deskripsi yang mengerikan itu. Benaknya langsung memvisua
Read more

Bab 352

Yang tidak bisa Shelvin terima adalah bahwa atasan yang dia layani telah mencuri kekuatan yang sudah dia kumpulkan dengan kerja keras. Pemikiran itu membuat napasnya berpacu seraya tubuhnya gemetar oleh kemurkaan.“Jadi, jika aku bertemu orang yang mencuri sebagian kekuatanku, aku bisa mendeteksi kekuatan itu di dalam tubuh mereka?”Bibir melengkung, Daffa mengangguk dan berkata, “Tentu saja. Itu awalnya adalah kekuatanmu, jadi tentunya kamu bisa merasakan keberadaannya. Selain itu, aku bisa menjamin bahwa setelah kamu mencapai tingkat kekuatan tertentu, kamu bisa menguasai kendali sepenuhnya atas kemampuan ahli bela diri terbangkitmu. Itu akan membuatmu memancarkannya keluar dari tubuhmu dan melakukan banyak hal-hal lainnya. Energi yang terkembang, juga dikenal sebagai aura, yang dicuri darimu juga bisa melakukan hal yang sama. Lagi pula, energi itu dan auramu saat ini memiliki sifat-sifat yang sama. Mereka adalah tipe kekuatan yang dikeluarkan oleh tubuh. Maka dari itu, dengan peng
Read more

Bab 353

Maka dari itu, Daffa tetap menjaga sikapnya yang tenang sambil bertanya, “Begitu. Lalu, kenapa kamu masih ada di sini?”Alicia menghela napas dalam, mengumpulkan keberanian yang masih tersisa di dalam dirinya untuk berbalik, mengangkat kepalanya, dan menatap mata Daffa. Tetap saja, dia sangat gugup sampai dia merona seperti anak remaja yang dimabuk cinta. “S … Saya h … hanya berpikir Anda berencana memeriksa lokasi perjamuannya karena saya menyebutkannya tadi.”Dia menghela napas lagi sebelum memutar badannya untuk berdiri di luar ambang pintu. Kemudian, dia membuka mulutnya untuk berkata, “Mohon maaf, Tuan Halim. Saya mengerti saya telah melewati batas saya, jadi saya akan pergi sekarang.”Dengan begitu, dia berlari menyusuri lorong untuk pergi tanpa menunggu jawaban Daffa.Benak Daffa terpikirkan sesuatu, membuatnya mengerutkan alisnya sesaat. Akan tetapi, dia menggeleng kepalanya setelahnya, berpikir, “Tidak. Hubungan antara Alicia dan aku berbeda. Setidaknya, aku yakin itulah y
Read more

Bab 354

“Nomor Kakek! Ini tidak pernah terjadi sebelumnya!” pikir Daffa, darahnya menderu ke seluruh tubuhnya dengan rasa panik. Dia begitu cepat sampai ponselnya terus tergelincir dari tangannya, jadi dia menyerah. Daffa meletakkan ponselnya di meja nakas dan mengangkat teleponnya.Jauhar berbicara di ujung telepon lainnya dengan nada yang sangat serius. “Apakah ada yang ingin kamu beri tahu padaku mengenai saham perusahaan keluarga kita?”Mata dan mulut Daffa membulat terkejut dan dia tidak mampu mengatakan sepatah kata pun. Keheningan kemudian terjadi di antaranya dan kakeknya. Rasanya seolah semua keberanian menguap dari tubuh Daffa. Dia tidak berani mengangkat kepalanya, jadi dia membiarkannya menunduk sementara tatapannya terpaku ke lantai.Bahkan suaranya terdengar sedikit menyesal. “Aku tahu ini semua adalah salahku, Kakek. Aku hanya bisa berharap situasinya tidak memengaruhi reputasi Keluarga Halim karena jika iya, aku telah melakukan kesalahan fatal yang tidak bisa dimaafkan.”Sa
Read more

Bab 355

Edward menjulurkan kepalan tangannya, dengan panik mengetuk pintu dengan buku-buku jarinya. “Tuan Halim, apakah Anda baik-baik saja?”Setelah mendengar nada mendesak Edward, barulah Daffa menyadari seberapa dramatis teleponnya sebelumnya terdengar. Semua orang telah bersikap ganjil sejak tiba di Kota Almiron, termasuk dirinya sendiri.Akan tetapi, Daffa merasa sikap anehnya juga bisa disebabkan karena dia sebelumnya terpaksa menghirup obat-obat itu saat di lab Edward yang sebelumnya.Apa pun alasannya, dia tidak bisa membuang-buang waktu untuk hal itu lagi, jadi dia bertatapan dengan Edward dan berkata, “Kamu harus mengemban tugas Erin dan tugasmu sendiri karena dia sudah tidak bersama kita lagi. Kamu kemungkinan akan kewalahan karenanya.”Wajah Edward berubah pucat seperti kapur karena dia tidak yakin kenapa Daffa membuatnya datang kemari karena hal sekecil itu. Tetap saja, dia mengangguk. “Jangan khawatir, Tuan Halim. Saya menyadari hal itu dan saya tidak merasa tugas-tugas itu m
Read more

Bab 356

Edward takut Daffa akan menyalahkannya karena menolak mempersiapkan suvenir pesta. Dia membuka mulutnya, ingin menjelaskan keengganannya, tapi tidak yakin apakah menjelaskannya akan membuatnya lebih baik.Saat itulah Daffa merasakan kecemasan Edward. Dia memandang Edward, menghela napas sebelum menjelaskan, “Tidak perlu mengernyit padaku seperti itu. Aku paham kenapa kamu berkata begitu. Walaupun aku tidak tahu seperti apa sumpahmu ….”Dia tiba-tiba berdiri, beranjak ke arah pintu, kemudian meraih dan memakai jaket yang tergantung di dinding di dekatnya sebelum melangkah keluar. Waktu akan habis ketika Daffa memikirkan suvenir pesta, jadi dia tidak repot-repot berganti pakaian.Di sisi lain, Edward masih terpesona melihat seberapa cepat Daffa bergerak. Menelan ludah, dia menenangkan perasaannya dan berjalan di belakang Daffa.Dia kira dia bisa menyusul Daffa, jadi dia berlari secepat mungkin. Di mata orang biasa, dia dan Daffa hanyalah bayang-bayang yang berkedip. Akan tetapi, keti
Read more

Bab 357

Edward terus mengekspresikan keinginannya untuk memasuki toko itu. Dia melambaikan tangannya dan bertanya, “Kenapa kamu tidak membiarkan kami masuk?”Ketika Daffa mendengar ini, dia mengangkat tangannya untuk menggaruk telinganya. Setelah itu, dia menepuk pundak Edward dan berkata, “Tenanglah.” Cengkeramannya cukup kuat karena dia ingin Edward tahu dia sedang memperhatikannya.Tentunya, Edward terdiam dan mengernyit. Dia memasukkan tangannya ke dalam saku dan menoleh ke arah Daffa. “Tuan Halim, sikap mereka benar-benar tidak bisa diterima. Apakah kita tetap akan membeli sesuatu dari mereka?”Daffa bertemu dengan tatapan dinginnya dan mengangguk. “Iya, kita tidak punya pilihan lain. Mungkin, situasinya berbeda dari apa yang kita sangka. Tidak akan ada yang menolak pelanggan baru, tapi itulah yang telah dilakukan persis oleh pramuniaga ini. Aku ingin tahu kenapa.”Dia tiba-tiba mencondongkan tubuhnya ke samping dan melangkah maju, mencapai pintu masuk toko itu dalam satu langkah. Dia
Read more

Bab 358

Tatapan Daffa terpaku pada pramuniaga yang lain yang sebelumnya terlihat berniat melayaninya. Dia dengan santai melambaikan tangannya padanya dan berkata, “Aku berniat membeli sejumlah produk yang dibuat secara khusus. Apakah akan ada masalah mengenai hal itu?”Pramuniaga itu tersenyum dengan profesional ketika tatapan Daffa mendarat padanya. Dia bahkan tidak tersentak oleh pertanyaan Daffa dan berkata, “Itu tidak masalah, Tuan. Selama Anda bisa membayar sejumlah uang yang dibutuhkan, kami bisa mempersiapkan segalanya untuk Anda malam ini.”Daffa tersenyum. “Bagus. Aku membutuhkannya malam ini. Aku perlu menyiapkan 80 set yang dibuat khusus paling lambat pukul 7:00 malam ini.”Pramuniaga yang baru itu menganga ketika dia menyadari bahwa Daffa menyebutkan dia membutuhkan 80 set, bukan hanya delapan. Bahkan, dia belum memeriksa harganya sama sekali. Napasnya berpacu dan dia menatap pramuniaga sebelumnya dengan khawatir.Lagi pula, pramuniaga itulah yang seharusnya menutup kesepakatan
Read more

Bab 359

Daffa tersenyum ketika dia berbicara, tapi matanya tidak ikut tersenyum. Namun, kedua wanita itu tidak menyadarinya. Asti tidak tahan mendengar kedua orang itu menjelek-jelekkannya lagi, jadi dia bangkit berdiri dan bergegas menghampiri mereka, sepatu haknya berbunyi mengenai lantai.Dia berdiri di antara mereka, tapi mengejutkan bagi Daffa, Asti menghadap Olivia, bukan dia. Asti bahkan tidak meliriknya sama sekali.Ini adalah pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini setelah menjadi kaya dan itu cukup menyegarkan. Dia berjalan mundur dua langkah dan bersandar pada konter untuk mengamati kedua wanita itu dengan lebih baik. Olivia sudah gemetar dan Daffa mengernyit tidak senang. Akan tetapi, dia tidak melakukan apa-apa.Asti tidak memedulikan apa yang Daffa rasakan. Dia meletakkan satu tangan di pinggangnya dan menggunakan tangannya yang lain untuk menunjuk Olivia. Suaranya serak saat dia memaksa berbicara melalui gertakan giginya, “Olivia, kukira aku sudah bersikap cukup baik pad
Read more

Bab 360

“Kenapa itu ada di tanganmu?” Asti memelototi Daffa dengan tajam.Daffa menaikkan sebelah alisnya. Reaksi Asti membuatnya terkejut karena bahkan di Kota Aswar, tidak banyak orang mengetahui tentang kartu ini. Semua orang yang mengetahuinya adalah orang-orang kaya dan berpengaruh. Namun, sekarang, Asti bukan hanya mengetahuinya, tapi tatapannya terlihat menarik.Tidak lama, Asti bergegas menghampirinya, memamerkan kaki lurus dan jenjangnya dengan setiap langkah yang dia ambil. Daffa menatapnya dan Asti tampak senang. Suasana hatinya yang baik tidak bertahan lama. Daffa berkata, “Kurasa tidak baik jika kamu berjalan seperti itu. Kakimu tidak sebagus yang kamu kira dan ketika kamu terus meluruskannya seperti itu, kelihatannya seperti dua lobak besar. Bisakah kamu membayangkan seseram apa melihat dua lobak berjalan ke arahmu?” Dia merentangkan tangannya, menatap Asti tidak berdaya.Mata Asti membelalak padanya dan mulai berkaca-kaca. Dia tidak pernah begitu ingin menangis seperti ini ka
Read more
PREV
1
...
3435363738
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status