“Ma, udah dong, Harsa nggak sanggup lihat Mama nangis.” Harsa kembali menatap wajahnya sang mama. “Kamu percaya sama mama?” tanya Zalfa dengan pilu. “Percaya,” jawab Harsa. Entah, tiba-tiba seluruh organ tubuh itu mendorong Harsa untuk mempercayai Zalfa. Harsa baru sadar, mungkin ia harus memaklumi dan kembali terus berpikir positif terhadap orang tuanya sekalipun apa yang dilakukan mereka ke Nyiur sangat terasa kejam. Mungkin itulah yang namanya orang tua, di balik marahnya, paksaannya, keputusan yang membuat diri jungkir balik, hinaan yang tiap saat menyayat, di balik semua itu terbungkuslah kasih sayang luar biasa yang telah dipikirkan matang-matang, bahkan tidak hanya untuk hari ini, melainkan juga untuk di masa yang akan datang. “Harsa tidak paham kenapa mama bicara seperti itu? Kenapa mama seakan-akan tahu bahwa ke depannya Nyiur butuh hati yang kuat? Harsa nggak nggak ngerti, Ma,” ungkap Harsa. “Suatu saat kamu akan tahu, hal ini nggak perlu kamu kasih tahu Nyiur, biar
Last Updated : 2024-06-19 Read more