All Chapters of Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua: Chapter 61 - Chapter 70

179 Chapters

Bab 60. Kamu dan Dia

Kembali ke zaman di mana seorang perempuan selalu benar dan laki-laki terkesan salah. Akan tetapi, hal ini juga Harsa kurang menyadari. Karena dari tadi yang ditatap istrinya itu adalah dia sendiri. Lelaki yang Ayu maksud itu adalah Harsa. Ayu membiarkan suaminya itu terus merayu dirinya. Ia cuek dan lebih baik makan apa yang telah ia pesan tadi daripada memandang suaminya, tetapi diri sendiri tidak menyadari kalau dipandang. Sekarang bergantian, Harsa yang tidak makan, tetapi ia yang memandang sang istri. Setelah selesai makan pun, Ayu ke kamar mandi sangat lama sampai-sampai Harsa menyusul. Bisa-bisa ya mereka kembali ke hotel lagi kalau seperti ini. Ayu dari tadi sebenarnya menahan amarah menahan sesuatu yang ingin membuatnya sangat marah-marah, tetapi karena suaminya berlaku demikian, ia sekarang menjadi sangat ingin marah. Ingin meneriaki suaminya itu dengan teriakan yang sangat kencang, sayangnya ini tidak sedang di pantai atau tempat yang sekiranya sepi, jika di tempat dem
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Bab 61. 24 Tahun

“Perceraian bukanlah misi saya,” jawab Harsa. ‘Ya tahu, tapi pernah kepikiran nggak?” desak Ayu. “Dicerna dengan baik dong Sayang mengenai apa yang saya ucapkan,” jawab Harsa. Ayu terdiam lagi, merasa kurang puas dengan jawaban dari sang suami. Harsa pun tidak bicara apa-apa juga, ia terus memandang sangat istri dengan tersenyum sampai Ayu mau mendongak dan juga ikut tersenyum. Tatapan Harsa yang mana yang tidak membuat Ayu meleleh. *** Pagi hari setelah kepulangan harusnya dari Malaysia ia langsung ke kamar Nyiur dan membahas tentang belati. Rajutan kerinduan di antara keduanya juga sangat tampak. Sekalipun meninggalkan Malaysia saat itu juga merupakan perkara yang sangat berat. Sebelum mengarah pada pembahasan tentang belati mereka terlebih dahulu saling mengungkapkan Kerinduan dan rasa kasih sayangnya. “Mas mau memulai penyelidikan dari mana?” tanya Nyiur. “Penyebaran mata-mata dan menambah keamanan buat jaga rumah ini,” jawab Harsa. “Mas udah kasih tahu tim tersebut?”
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 62. Kasus

“Baik, Daddy,” jawab Harsa. Mereka merayakannya itu sengaja di rumah sakit karena mengingat pernikahan mereka juga berada di sana, untuk bersama Nyiur maupun bersama Ayu. Sekarang ini adalah ulang tahun Harsa yang ke 24. Karena sekarang berada di tahun 2023 dan Harsa lahir pada tanggal 24Juni 1999. Orang tua dari Nyiur telat untuk datang, tetapi mereka masih bisa merayakan bersama-sama di rumah sakit. “Mas bangga tidak?” tanya Ayu. “Iyalah. Ada kejutan yang sangat meriah. Ada keturunan saya yang singgah di rahim kamu, ada kejutan ini juga di tempat saya menikahi kalian berdua. Masyaallah, sungguh indah.” Harsa dan lainnya saling mengungkap senyum. “Sayang, Alifa Aliza juga ikutan? Mau jadi Kakak nih kalian!” Harsa memeluk kedua peri kecil itu setelah memeluk Ayu dan Nyiur. “Alhamdulillah, terkabul ya keinginan kita. Berharap jarak anak dari Ayu dan Nyiur tidak jauh.” Zalfa dan yang lain juga saling bercanda ria. Ternyata ia dikerjai oleh seluruh keluarga. Setelah acara di s
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 63. Sabar

“Daddy tahu gimana?” tanya heran Harsa. “Kelihatan lah Sayang, cuma perkara pastinya ya daddy nggak tahu, tapi yang pasti istri-istri kamu itu pernah bentrok setelah pernikahan waktu itu.” Ternyata kebun mereka menyembunyikan juga firasat atau selatan batik dan apa yang dilihat oleh sang mertua juga bisa ikut merasakan dan tambahan atau di mana mereka berjuang di awal-awal pernikahan tersebut. Karena dirasa belum memiliki titik temu mereka pun langsung pulang. Yang sempat dpilaporkan dari mata-mata yang dari kantor itu juga kejadiannya tiba-tiba ada belati saat ada pemadaman sejenak. Orang yang dikatakan salah satu dari karyawan kantor tersebut mencurigakan, itu mencurigakan dikarenakan ia terlihat terengah-engah berlari pada saat lampu itu menyala, padahal awalnya sebelum itu sangat santai duduk di samping satpam dan kemudian terengah-engah untuk kembali lagi. Alasannya untuk mencari tahu tentang hal tersebut, tetapi gerak geriknya teriak garis kok seperti orang berbohong. I
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 64. Hi, Kids! (Harsa)

“Nggak mau, Ma! Gak peduli deh,” jawab Ayu. “Yakin? Yakin nggak mau?” tanya Zalfa. “Iya, dia sangat menyebalkan!” Ayu kembali memonyongkan bibir. Zalfa memeluk Ayu. “Menuruti apa yang diminta suami itu dapat double kenyamanan.” “Dia ngeselin ya nggak bakal nyaman, Ma!” tolak Ayu. “Makanya dicoba dulu Sayang, kan belum tahu untuk hal ini.” Zalfa terus tersenyum. Perangainya sangat ramah jika untuk Ayu. Jika Nyiur melihat hal tersebut, apalah jadinya kalau bukan hanya menangis. Beruntungnya saat itu Nyiur tidak melihat. Ayu masih terus membangkang apa yang diperintahkan oleh mertua dan apa yang diminta oleh suaminya. Selain Memang karena merasa kesal dengan Harsa, tentunya Ia juga gengsi dengan melakukan hal tersebut. Akhirnya Harsa mengalah dan membawa beberapa aneka ragam keripik yang dibentuk buket besar untuk sang istri. Tanpa meminta persetujuan, Harsa langsung memeluk Ayu dan mencoba menggodanya supaya tersenyum. Zalfa yang melihat itu hanya bisa tersenyum-tersenyum d
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 65. Hi, Kids! (Ayu)

“Iya, Mas. Udah ini,” jawab Ayu. “Mana? Coba kamu baca,” pinta Harsa. “Malu, Mas baca sendiri aja!” tolak Ayu. “Hahaha, ya biar lebih ngena. Entar saya juga baca punya saya. Ayo dong Sayang, Mas pengen denger nih,” bujuk Harsa. Awalnya Ayu masih menolak. Akhirnya ia mau juga untuk membaca. Dari tadi istrinya ini perlu dibujuk dulu untuk mau bertindak. Tidak masalah asalkan istrinya itu tidak berlarut dalam sebuah kesedihan atau kemarahan yang berlanjut panjang. Harsa teringat akan Nyiur. Dulu sewaktu hamil Alifa dan Aliza, Harsa dengan Nyiur sibuk mempersiapkan diri untuk menerima poligami karena belum pasti juga sebuah hasil dari apa yang mereka ketahui dalam usg-nya kalau anaknya tidak laki-laki. Harsa merasa kurang berbuat romantis dengan sang istri sewaktu itu. Senyumnya yang dari tadi sudah dirangkai, rasanya kini memudar. Ia terus kepikiran Nyiur. Ayu yang sudah mulai mau membaca itu pun kembali bertanya terlebih dahulu kepada sang suami mengapa ekspresinya tiba-tiba
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 66. Kucemburu

"Hemm? Sakit? Sakit gimana?" tanya Harsa. "Sakit pengen Mas pegang, hahhaha." TERTAWA SEJENAK DAN LANGSUNG MENGGENGGAM SERTA MENCIUM TANGAN HALUS ITU. Tanpa mereka ketahui, ternyata Nyiur dari dalam kamar juga sudah membuat hal demikian, tetapi ungkapan Nyiur untuk Harsa, bukan untuk kedua putrinya. Ia membuat hal demikian karena rasanya sangat rindu dengan Harsa yang dulu. Harsa yang lebih punya banyak waktu untuk mereka. Sebelumnya, Nyiur chat dulu dengan Zulkifli. Nyiur: “Ayah” Zulkifli: “Iya, Sayang.” Nyiur: “Nyiur tiba-tiba keinget waktu masih berdua sama Mas Harsa. Kangen waktu itu😶. Sedih ingatnya, sekarang udah nggak bisa lagi seperti itu.” Zulkifli: “Tidak semuanya harus sesuai dengan yang kita inginkan, Nak. Dulu kamu punya Harsa yang utuh, tapi sekarang ... lihatlah! Kamu punya dua putri cantik yang kasih sayangnya juga utuh buat kamu.” Nyiur: “Ayahhhh.” Zulkifli: “Sudah Sayang, nggak baik pandang masa lalu untuk menjadi beban." Zulkifli ini orangnya ber
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 67. Pingsan

“Tuh kan bener ayah ngasih tahu!” timpal Nyiur. “Haha, gak apa-apa. Cuma tadi kalau kamu ngomong langsung, Mas lebih seneng,” kata Harsa. “Mas marah?” “Iya sebenarnya, cuma aura kelembutan kamu ini bisa aja melemahkan amarah saya.” Harsa memeluk sang istri. “Apa yang kamu pandang dari langit?” tanya Harsa. “Sama kayak aku mandang kamu,” jawab Nyiur. “Yah, masa disamain sama langit, emang saya sejauh itu untuk kamu?” Harsa menarik sang istri untuk bersandar. “Iya, Mas Harsa jauh dari aku semenjak punya istri kedua.” Nyiur menunduk, deretan air mata mulai menghujankan diri. “Ka-kamu merasa begitu? Astaghfirullahaladzim, Mas minta maaf ya Sayang. Hhh, Mas akan belajar untuk lebih bisa baik lagi.” Harsa memeluk sang istri lagi dan mengusap air matanya. “Ternyata nggak semudah yang aku bayangkan. Sakit banget melihat Mas udah nggak kayak dulu lagi.” “Saya akan seperti dulu lagi.” “Tidak bisa.” “Mengapa begitu?” “Tidak mungkin.” “Apa yang tidak mungkin atas kehenda
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 68. Cerai

Harsa sempat mau ditampar oleh Zuyyina yang me'getahui tentang Nyiur dari Zulkifli. Hanya saja karena mereka datangnya bersamaan dengan Nyiur sadar, hal tersebut pun diurungkan. Terlihat Nyiur tampak bingung kemudian Harsa menjelaskan situasinya, tetapi Nyiur tidak menanggapi dan justru memanggil sang Ayah. “Ayah.” Nyiur menyingkirkan tangan sang suami saat sadar dan justru memanggil sang Ayah yang baru saja datang. “Ayah, Nyiur capek,” keluh Nyiur. “Istirahat Sayang, nanti juga hilang kok,” jawab Zulkifli. “Semakin hari semakin capek!” *** Tidak sengaja lagi Harsa menemukan catatan Nyiur, catatan tersebut masih tergeletak di atas meja kamar saat ia pulang mengambilkan baju untuk sang istri untuk dibawa ke rumah sakit. Tidak lain tulisan tersebut adalah permintaan cerai dari Nyiur. “Mas Harsa Jayabaya mungkin selama ini apa yang aku pikirkan itu benar. Aku memang salah, sebaiknya aku mundur saja dari dulu, ternyata sekarang rasanya lebih pedih. Aku pura-pura le
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 69. Dialog Air

Tidak bisa, Harsa tidak bisa menceraikan Nyiur. Ia segera bangkit ke rumah sakit dan menemui istrinya untuk mengklarifikasi hal tersebut. Panik, rasa takut, rasa gemetar rasa seluruhnya berpadu dalam diri Harsa tatkala istrinya yang pertama ini merasa kesedihan itu lebih rapuh daripada apapun yang ia alami selama hidupnya. Karena bagi Harsa, walaupun Ayu, dirinya, dan yang lain itu merasakan kepedihan, yang paling merasakan paling sakit dan paling harus bisa untuk mengontrol diri itu adalah Nyiur. “Istri pertamaku, semua yang rusak bisa kan setelah kembali dibengkelkan, kembali dicarikan sesuatu yang menjadi obat, bisa menjadi sembuh. Mungkin iya sesuatu yang memang sifatnya menggunakan waktu itu tidak bisa diulang untuk memperbaiki hal tersebut lagi, hanya saja hal tersebut kan bisa bisa menjadi sebuah pembelajaran untuk kita ke depannya dan kita belajar untuk lebih baik lagi. Saya yakin langkahnya itu selalu ada. Sayang, jangan ngambek lagi ya. Saya itu cinta sama kamu, siapa y
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status