Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua의 모든 챕터: 챕터 71 - 챕터 80

179 챕터

Bab 70. Kecelakaan

"Apa!” Harsa segera bangun dan mengikuti Zalfa ke depan rumah sakit. Saat itu Ayu merasa dirinya menjadi sumber masalah. Hanya saja ia mendengar perbincangan seseorang di teras rumah sakit mengenai belati yang menjadi akal-akalan dari Nyiur. Ia pun memvideo dan mengirimkan ke Harsa waktu itu. Namun, saat berada di tempat yang sepi, ia kembali melihat belati yang sama dengan kejadian yang sudah pernah ada. Tulisannya sama, belum selesai. Ayu langsung berlari ketakutan dengan amarah memuncak terhadap Nyiur. Sayangnya, saat menyebrang karena mau kembali ke kamar Nyiur, ia tertabrak mobil aneh, tulisan depannya tetap seperti du belati. Ia pun pingsan dan keguguran. *** “Dia yang bunuh anak kita! Dia yang bunuh anak kita, Mas! Dia jahat!” Ayu menangis histeris setelah penanganan tentang dirinya selesai. “Mas! Kenapa diam! Salahkan Nyiur, salahkan dia!” teriak Ayu. “Anak kita sudah diambil oleh Pemiliknya. Gapapa ya, nanti kita usaha lagi.” Harsa mencoba memeluk sang istri u
last update최신 업데이트 : 2024-06-28
더 보기

Bab 71. Amarah

“Kebelet apa?” “Kebelet cium kamu, ya jelas kebelet buang sesuatulah, Sayang.” “Kalau otak aku habis ini agak geser, benerin ya Mas. Ini semua karena Nyiur yang bunuh anak kita! Ya udah sana cepetan ke kamar mandi! Gak boleh bawa ponsel!” cecar Ayu. “Sayangku konyolnya udah kelihatan lagi nih!” Ayu mulai memanyunkan bibir lagi. Harsa ini terlalu canggih untuk bisa menenangkan seorang Ayu hingga Ayu bisa segeran merevolusikan dirinya untuk menjadi dirinya yang tetap menjadi wanita lawak. Tidak betah untuk terus-terusan menangis, ia pun salah tingkah untuk sedikit senyum tatkala Harsa mulai masuk ke dalam kamar mandi. Siapa yang tidak sedih atas hilangnya seseorang yang sifatnya hidup. Terkadang kehilangan barang saja hancurnya sudah berkeping-keping apalagi ini kehilangan seorang anak yang mereka nantikan, tentu ini juga menyakitkan untuk mereka. Meskipun begitu Ayu juga mulai menata pikirannya. Mungkin memang itu jalan yang terbaik dan ia berusaha untuk mengamalkan apa y
last update최신 업데이트 : 2024-06-28
더 보기

Bab 72. Retak

Harsa membicarakan apa yang ada dalam pikirannya di depan istrinya itu rasanya lebih sulit daripada ia meeting sekalipun meetingnya dengan berbagai negara dan dengan bahasa yang begitu rumit. Sungguh yang namanya bahasa hati, bahasa ketulusan, bahasa cinta itu lebih sulit dari segala macam bahasa yang pernah Harsa lakukan, Harsa ucapkan, dan Harsa pelajari. Untuk mendefinisikan itu terlalu rumit, untuk mengucapkan itu juga sangat rawan dengan sebuah kesalahan apalagi penangkapannya bisa juga akan gagal dipahami. Harsa kira setelah tadi bicara panjang lebar dengan Nyiur, berbicara dengan menjelaskan tentang sebuah perceraian yang tidak akan ia lakukan dan sekarang justru dihadapkan dengan Ayu yang seperti ini. Harsa itu yakin kedua istrinya itu tidak ada yang meminta cerai sekalipun mulutnya itu meminta dan keduanya sebenarnya juga tidak ingin saling bermusuhan, tetapi keadaan-keadaan yang masih banyak sesuatu yang berada di anatara salah paham atau nyata ini yang menyebabkan mereka
last update최신 업데이트 : 2024-06-28
더 보기

Bab 73. Hancur

“Nggak akan saya lakukan, tenang aja.” Harsa mengecup kening sang istri. Mereka saling menatap lama sekali. Keduanya merasakan pilu juga yang luar biasa. Nyiur berpikir apakah itu sebuah karma karena ia pernah memfitnah Ayu? Harus segera mengantarkan Nyiur untuk kembali ke ruang rumah sakit untuk beristirahat. *** “Mas, ngapain tidur di bawah kaki Ayu?” tanya Ayu. “Lagi males buat gerak ke situ,” kata Harsa. “Jangan gitu dong, Ayu belum bisa petakilan. Ini perut masih sakit!” Ayu meneteskan air mata, tetapi sambil ketawa. Kalau biasanya ketika perut Ayu tidak sakit, ia bisa menjungkir kepalanya untuk ikut-ikutan dalam posisi mengikuti Harsa. Karena perutnya juga masih sakit, Ayu tidak bisa melakukan petakilan yang seperti biasanya ia lakukan. Ia menangis campur tertawa, tetapi sebenarnya ia itu sangat sedih kalau mengingat perutnya dengan keadaan calon buah hatinya yang telah berbeda alam. “Kamu mau nangis apa ketawa, sih Sayang? Hahaha.” Harsa terkekeh memeluk telapak kak
last update최신 업데이트 : 2024-06-29
더 보기

Bab 74. Belajar

"Hhhhhh, sakitin aja terus!" Harsa segera mengecup kening sang istri saat dirinya kelepasan dalam membentak. Niat ingin tidur di bawah kaki,? GAGAL! *** Fenomena setelah mereka pulang dari rumah sakit, Harsa memberitahu Nyiur menanyakan mengenai video yang dikirim oleh Ayu untuk lebih jelasnya karena kalau di rumah sakit waktu itu masih terpengaruhi dengan rasa emosi dan masih berantakan karena menghadapi kehilangan yang memang sesulit itu. “Kamu benar-benar nggak kenal, Sayang? Coba diamati lagi!” pinta Harsa. “Nggak kenal, Mas. Parah ya, ternyata nggak ketangkep CCTV. Pihak rumah sakit kemarin gimana jadinya? Tetap memojokkan aku Mas?” tanya Nyiur. Wajah dari orang yang mengatakan mengenai Nyiur itu tertutup masker dan berjumlah 2 orang. Saat itu Ayu niatnya ingin mencari ketenangan dalam kesendirian, maka dari itu melewati rumah sakit yang sudah dirobohkan dengan tujuan ingin mampir ke sebuah taman yang berada di belakang rumah sakit. Karena hal tersebut sudah berad
last update최신 업데이트 : 2024-06-29
더 보기

Bab 75. Patah

Harsa menjelaskan maksud yang ia bicarakan. Jangan terlalu di situ maksudnya bukan berarti ia akan menceraikan, melainkan hal tersebut tentang perkara yang jangan berlebih-lebihan saja dalam melakukan. Karena faktanya sesuatu yang lebih dari sekedar wajar itu juga tidak baik untuk dilakukan. Ia beranjak untuk ke dapur terlebih dahulu. Mengambilkan air minum untuk sang istri yang masih saja mengeluarkan air mata. Nyiur adalah orang yang banyak manja ketika bersama Harsa. Nyiur dipaksa keadaan untuk menuruti semua apa yang dikatakan oleh Zalfa, mengikuti dan menerima bentakan-bentakan dari Zulfikar, menerima cacian-cacian dari mereka, itu semua dipaksa untuk ia terima karena kalau ia lawan ia akan menjadi sosok yang rawan akan durhaka. Menjadi yang lebih muda bukan berarti menjadi budak bukan? Bukan berarti menjadi pembantu bukan? Bukan berarti tidak punya wewenang untuk menjalankan pribadinya bukan? Siapa yang tidak ingin berdamai antara mertua dan menantu, keduanya tentu sanga
last update최신 업데이트 : 2024-06-29
더 보기

Bab 76. Rubik 1 (Belati)

“Mas lanjut aja sana sama Ayu, tapi lain kali nggak usah ngasih harapan mau ngambilin air putih kalau nyatanya begitu!” Nyiur menolak pelukan Harsa. “Ini minumnya, minum dulu!” pinta Harsa. Nyiur mengambil gelas tersebut. “Makasih, Mas.” “Maaf ya, tadi Ayu suruh bukain obat,” kata Harsa. Nyiur menunduk dan berusaha untuk tersenyum. Ia teringat sesuatu tentang video dua perempuan yang mengatakan hal tersebut. Suaranya sama sekali tidak dikenal, tetapi ada satu hal yang menjadi kejanggalan, yaitu mengenai waktu dengan perintah. “Mas, aku punya bukti nih kalau aku bukan pelakunya,” ucap Nyiur. “Bukti gimana maksudnya, Sayang?” tanya Harsa. “Mereka bilang aku menyuruh pada tanggal 12 Oktober di hotel sebelah, bukannya di hari itu kita nginap di rumah Umma dan Ayah ya Mas? Bahkan, ponselku lowbet ketinggian di kamar. Mas jangan mau dibodohi, ini pasti ulah mereka yang ingin ngancurin keluarga kita.” Nyiur gegas mengambil ponsel dan menyetel ulang. Harsa rasa itu pernyataan d
last update최신 업데이트 : 2024-06-30
더 보기

Bab 77. Lapor

“Iya! harus begitu!” celetuk Ayu. “Masyaallah, baiklah Mas laporan.” Harsa gegas mengambil ponsel dan duduk di lantai bersandar pada sofa yang ditiduri sang istri. “Mas, jangan di situ!” seru Ayu. “Terus di mana?” tanya Harsa. “Ya di atas ranjang sanalah!” jawab Ayu. Semarah-marahnya Ayu, tetap tidak tega jika sang suami duduk di lantai, apalagi keadaannya dingin. Hawanya masih tetap mendukung untuk berpelukan. Hanya saja yang mau memeluk masih kesurupan angin harimau. “Mana saya tega, Sayang. Nggak akan ke sana, kecuali bareng kamu.” Harsa tersenyum manis sekali. Ayu menghela napas sejenak. “Ya udah gendong Ayu sampai sana, Mas chat Daddy sambil peluk Ayu! Jangan kepedean, masih marah kalau belum chat Daddy! Cuma lagi dingin aja gak mau nyia-nyiain dengan adanya selimut hidup!” “Hahaha, iya-iya sini saya gendong.” Harsa mengecup kening sang istri dulu sebelum menggendong kembali ke atas ranjang. Bukan perkara menyebarkan masalah kepada orang tua. Bahkan, deta
last update최신 업데이트 : 2024-06-30
더 보기

Bab 78. Partner Cinta

"Lanjutkan lagi Mas sampai 35!" pinta Ayu. "Besok ya, kamu udah waktunya tidur," jawab Harsa. "Nggak mau! Harus sekarang dan besok gini lagi! Pokoknya Mas Harsa harus ceramahin aku menjelang tidur!" rengek Ayu tetap saja sesuai keinginan awal. Semangatnya belajar mungkin sudah membara. Harsa senang saja mendengarnya. Ia juga mendukung jika istrinya itu tidak malas untuk mendengarkan apa yang ia ucapkan. Untuk hal ini ia turuti dan untuk selanjutnya, Harsa harus berusaha meyakinkan bahwa istrinya itu sudah waktunya istirahat. "Masyaallah, iya-iya. Janji habis ini harus tidur," kata Harsa. "Sayang, saya seneng banget kalau lihat kamu semangat seperti ini, jangan lama-lama sedihnya. Tadi kamu minta lanjutin sampai ayat berapa? 34 sampai 35 kan? Ayat tersebut menjelaskan mengenai bahayanya keraguan dan perlakuan melampaui batas. Masih sama, itu juga merupakan kisah pada era Nabi Musa a.s. Satu keraguan yang menumpuk itu menimbulkan kesombongan, dan dari kesombongan muncul
last update최신 업데이트 : 2024-06-30
더 보기

Bab 79. Culik

"Iya-iya cerita Sayang! Laki-laki kok tukang ngambek! Hadap sini, Ayu nggak suka dibelakangi begini!" Ayu tersenyum, menceritakan akan penyesalan dirinya sudah jahat sekali dengan Nyiur. Sekarang ini keberadaan Nyiur di rumah tersebut sangat tertekan. Sudah tidak ada ruang bicara antara mertua dengan Nyiur 90 % dari biasanya yang sudah secuek itu. Zalfa dan Zulfikar tidak akan mempan disuruh percaya tanpa bukti yang jelas. Untuk izin pindah pun dilarang oleh mereka, tetapi ketika satu rumah justru menyakiti. Paginya, Nyiur iri dengan Ayu yang setiap mau tidur diberi pencerahan surat Ghaafiir. Ia tahu saat Ayu sendiri yang mengakui, tetapi Ayu dan Harsa tidak tahu kalau Nyiur mendengar pembicaraan tersebut. "Mas, aku kok nggak diceritain Surat Ghaafir bagian kisah Nabi Musa a.s pas mau tidur?" tanya Nyiur. "Hmm, kamu pengen? Kamu dengar Mas sama Ayu ngobrol ya? Ya udah, mulai entar malem Mas ceritain," jawab Harsa. *** Nyiur: "Mas, aku diculik" Harsa: "Diculik? Share
last update최신 업데이트 : 2024-07-01
더 보기
이전
1
...
678910
...
18
DMCA.com Protection Status